1. Evana Zahrahputri.
2. Ika SastaniaRamadhani.
3. Nabila Lestari Julianti.
4. Naila AzzahraSalsabila.
5. Natasya Fanesia.
6. Rafly dwi Nugroho.
1. Tema
tema yang menonjol dalam novel ronggeng dukuh paruk ini yaitu bertemakan cinta, budaya dan adat
istiadat
novel ini menceritakan tentang adat istiadat dan kebudayaan sebuah dukuh yang ada di Banyumas
bernama dukuh paruk.
selain itu novel ini juga menyelipkan tentang percintaan asmara sang ronggeng dengan pemuda
bernama rasus.
• srintil dewasa, ia memiliki sifat yang pemilih penyayang dan juga suka menolong, serta mudah
percaya.
• vakum, iya merupakan penabuh calung yang buta namun sangat lihai.
• Santa yip, ia merupakan ayah santai ia orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak mau
disalahkan.
• sersan selamet, iya baik hati dan tidak memandang rendah orang lain.
3. Alur
alur yang digunakan dalam novel ronggeng dukuh paruk adalah menggunakan alur campuran di
mana terdapat alur maju dan alur mundur di dalam ceritanya.
4. Latar Tempat
latar tempat yang digunakan dalam novel ronggeng dukuh paruk adalah:
• di dukuh paruk
• di tepi kampung
• di makam
• rumah kartareja
• desa Dawuan
• pasar dawun
• warung lontong
• alaswangsal
• kantor polisi
5. Latar Waktu
latar waktu yang digunakan dalam novel ronggeng dukuh parukdiantaranya adalah:
musim kemarau, 11 tahun yang lalu, Agustus tahun 1963, tahun 1946 Februari 1966 tahun 1970.
6. Sudut Pandang
ada beberapa bagian sudut pandang yang terdapat dalam novel ronggeng dukuh parukdiantaranya
adalah:
• bagian 1 dicatatan buat emak, bagian ini menggunakan sudut pandang orang pertama Karena
menggunakan kata "aku" yang di mana tokoh aku itu adalah rasus.
• bagian 2 lintang kemukus dini hari bagian ini menggunakan sudut pandang orang ketiga. di sini
menggunakan kata "dia, -nya dan penyebutan nama tokoh"
• bagian 3 digentera bianglala, sudut pandang yang digunakan dalam bagian ini juga menggunakan
sudut pandang orang ketiga juga.
7. Gaya Bahasa
di dalam novel ronggeng dukuh paruk ini ada beberapa menggunakan bahasa Jawa dan mantra-
mantra Jawa yang tidak ada terjemahannya.
sehingga bagi yang kurang paham akan kebingungan dengan makna dibalik kata-kata tersebut.
8. Amanat
jangan melihat orang dengan sebelah mata, namun lihatlah orang dari dalam dirinya. dan jangan
mudah dibodohi dan teratur oleh orang lain.
ikutilah perkembangan zaman agar tidak mudah dibodohi oleh orang lain.
Unsur ekstrinsik novel ronggeng dukuh paruk
1. Nilai keagamaan
i'mvery tidak diperlihatkan nilai keagamaan adat di dukuh paruk lebih mempercayai adanya nenek
moyang dan hal-hal animisme lainnya.
2. Nilai sosial
unsur kemasyarakatan lebih cenderung ke arah ronggeng karena segala sesuatu yang berhubungan
dengan antar manusia.
3. Nilai ekonomi
di novel ini sering diceritakan kemiskinan masyarakat dukuh paruk yang digambarkan terletak di
tengah-tengah pematang sawah namun kering kerontang.
4. Nilai budaya
budaya ronggeng merupakan budaya dari khas desa tersebut dan menjadikan suatu kebanggaan
masyarakat di sana.