Penulis.
JOSTEIN GAARDER lahir pada 1952 di Oslo, Norwegia. Dia memulai karier sastranya
pada 1986 dengan kumpulan cerita pendek, kemudian disusul oleh dua novel untuk remaja. Pada
1990, dia menerima penghargaan dari Norwegia Literary Critics dan hadiah sastra dari
MenDikBud untuk bukunya The Solitaire Mystery. Gaarder mengajar filsafat sebelum memulai
karier menulisnya.
Pengantar Terbit
Dunia Sophie karya Jostein Gaarder ini adalah sebuah novel tentang sejarah filsafat sejak
awal perkembangannya di Yunani hingga abad ke dua puluh. Buku ini pertama kali terbit pada
1991 dalam bahasa Norwegia dengan judul Sofie’s Verden dan hingga kini telah diterjemahkan
ke dalam lebih dari limapuluhtiga bahasa; duapuluhenam juta eksemplar tercetak, dengan tiga
juta eksemplar terjual di Jerman saja.
Bab berikutnya memaparkan tentang filsafat alam, kehidupan bahkan eksistensi manusia
dipertanyakan dalam buku ini. Zaman eropa dari masa kegelapan sampai renaissans di kupas
tuntas oleh buku ini. di bab berikutnya Sophie dikejutkan dengan bertemunya dengan si pembuat
surat dan dia diberi tahu bahwa Sophie, si pembuat surat itu dan yang lainnya “apakah kita benar
– benar nyata hidup atau hanya sebatas ide yang dikendalikan seseorang.”
Buku yang berjumlah 700an halaman ini cocok dibaca bagi orang yang ingin
memperdalam Filsafat dengan santai dan mengubah pandangan terhadap filsafat yang seakan sulit
dimengerti. Di buku ini kamu akan membaca novel sekaligus mengenal sejarah filsafat, serta
kalian akan disuguhkan dengan beragam pertanyaan – pertanyaan seorang filsuf dan membuat
kalian berfikir dengan rasionalis. Pembaca juga akan diajak berfikir layaknya seorang detektif
filsuf karena harus mencari tahu kebenaran tentang kehidupan. Kelemahan buku ini tidak jelas
akhirnya dan diserahkan kepada pikiran pembaca sekalian dan ada tutur kata yang lumayan sulit
dicerna. Di samping itu saya sangat merekomendasikan buku ini menjadi bahan bacaan kalian.
Seputar Filsafat
Mengapa filsafat berasal dari Yunani ?. Kenapa filsafat tidak muncul di Italia, Arab
ataupun India dan China ?. Jawabannya sangat simpel karena di Yunani, tepatnya di Athena,
menggunakan sistem pemerintahan tanpa kasta. Rakyat diajak menuangkan pendapatnya, seperti
demokrasi sekarang. Namun begitu Socrates yang berusaha mencari kebijakan, tepatnya
mengubah, kepercayaan masyarakat setempat terhadap dewa – dewa dan mengajak mengkaji
kembali dengan akal mereka, harus berakhir dengan meminum racun dan mati di usia mudanya.
Socrates yang berusaha mencari kebijakan