a) Sriwijaya Sistem pemerintahan Pembentukan satu negara kesatuan dalam dimensi struktur otoritas politik Sriwijaya, dapat dilacak dari beberapa prasasti yang mengandung informasi penting tentang kadtuan, vanua, samaryyda, mandala dan bhmi. Kadtuan dapat bermakna kawasan dtu, (tnah rumah) tempat tinggal bini hji, tempat disimpan mas dan hasil cukai (drawy) sebagai kawasan yang mesti dijaga. Kadtuan ini dikelilingi oleh vanua, yang dapat dianggap sebagai kawasan kota dari Sriwijaya yang didalamnya terdapat viharauntuk tempat beribadah bagi masyarakatnya. Kadtuan dan vanua ini merupakan satu kawasan inti bagi Sriwijaya itu sendiri. Menurut Casparis,samaryyda merupakan kawasan yang berbatasan dengan vanua, yang terhubung dengan jalan khusus (samaryyda-patha) yang dapat bermaksud kawasan pedalaman. Sedangkan mandala merupakan suatu kawasan otonom dari bhmi yang berada dalam pengaruh kekuasaankadtuan Sriwijaya. Penguasa Sriwijaya disebut dengan Dapunta Hyang atau Maharaja, dan dalam lingkaran raja terdapat secara berurutan yuvarja (putra mahkota),pratiyuvarja (putra mahkota kedua) dan rjakumra (pewaris berikutnya). Prasasti Telaga Batu banyak menyebutkan berbagai jabatan dalam struktur pemerintahan kerajaan pada masa Sriwijaya. Menurut Prasasti Telaga Batu, selain diceritakan kutukan raja Sriwijaya kepada siapa saja yang menentang raja, diceritakan pula bermacam-macam jabatan dan pekerjaan yang ada di zaman Sriwijaya. Adapun, jabatan dan pekerjaan yang diceritakan tersebut adalah raja putra (putra raja yang keempat), bhupati (bupati), senopati (komandan pasukan), dan dandanayaka (hakim). Kemudian terdapat juga Tuha an watak wuruh (pengawas kelompok pekerja), Adyaksi nijawarna/wasikarana (pembuat pisau), kayastha (juru tulis),sthapaka (pemahat), puwaham (nakhoda kapal), waniyaga, pratisra, marsi haji, dan hulu haji (peniaga, pemimpin, tukang cuci, budak raja).
Rakryan
Rakryan
Patih Mangkubumi
Laksamana AL Kerajaan
1.b) Mataram Kuno Sistem Pemerintahan Struktur kerajaan, termasuk susunan pemerintahan Kerajaan Mataram, dapat diketahui melalui prasasti. Seseorang yang memerintah mendapat sebutan Srimaharaja dan Haji. Srimaharaja merupakan raja kerajaan pusat. Sementara itu, haji adalah raja yang memerintah suatu daerah yang menjadi bagian dari suatu kerajaan. Dari nama raja, kita dapat mengetahui tata negara suatu kerajaan. Contohnya, Srimaharaja Rake Halu Lokeswara Dharmawangsa Anantawirakramatunggadewa. Nama raja ini menunjuk kepada Airlangga. Rake Halu menunjukkan bahwa Airlangga memerintah di wilayah Halu. Sedangkan Rake merupakan gelar bagi orang yang diangkat menjadi pegawai raja. Isi prasasti juga menyebutkan berbagai pekerjaan yang dilakukan rakyat seperti pandai besi dan berbagai jenis tukang. Yang digambarkan dalam prasasti menunjukkan hubungan antara istana dengan desa cukup erat pada zaman Mataram.
Pejabat Tertinggi
Pelaksana Administratif
Pemungut Pajak
Syahbandar (Perdagangan)
1.c) Majapahit Sistem Pemerintahan Majapahit memiliki struktur pemerintahan dan susunan birokrasi yang teratur pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, dan tampaknya struktur dan birokrasi tersebut tidak banyak berubah selama perkembangan sejarahnya. Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa di dunia dan ia memegang otoritas politiktertinggi.
Dharmmadhyaksa
Dharmma-upapatti
terdapat seorang pejabat yang terpenting yaitu Rakryan Mapatih atau Patih Hamangkubhumi
Raja