Anda di halaman 1dari 3

REVIEW

Peranan Pemerintah dalam Perekonomian (kelompok 6)


Oleh: Zaky Ramadhan (Muamalat A / 12380017) Pemerintah mempunyai 3 fungsi ekonomi, di antaranya: Meningkatkan efisiensi senantiasa memperbaiki kegagalan-kegagalan pasar. Semisal mencegah pencemaran perusahaan agar tidak merusak lingkungan. Pemerataan atau keadilan karena pasar tidak pernah mempersoalkan distribusi secara sosial adil atau tidak, maka pemerintah berperan dalam mengatasi masalah tersebut, dengan penetapan pajak progresif, subsidi pendapatan dan subsidi konsumsi kepada masyarakat yang kurang mampu. Stabilitas dan pertumbuhan makroekonomi pemerintah memberlakukan kebijakankebijakan makroekonomi meliputi kebijakan fiscal dan moneter. Tujuan utamanya adalah laju pertumbuhan ekonomi dan tingkat produksi yang pesat.

Campur tangan pemerintah mempunyai tujuan-tujuan yang harus dicapai, yaitu menjamin kesamaan hak bagi seluruh individu, menjaga perekonomian tetap teratur dan stabil, mengawasi kegiatan pasar agar tidak terjadi monopoli, menyediakan barang public agar meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memastikan kegiatan ekonomi tidak merugikan masyarakat. Di antara kebijakan ekonomi pemerintah ialah kebijakan makro. Kebijakan makro ialah kebijakan pemerintah yang bersifat menyeluruh untuk mengatur perekonomian. Tujuannya adalah menstabilkan kegiatan ekonomi, mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang pesat, menghindari inflasi, dan mewujudkan kekukuhan neraca pembayaran dan kurs valuta asing. Adapun bentuk kebijakan ekonomi makro ialah kebijakan fiscal dan kebijakan moneter. Kebijakan fiskal kebijakan pemerintah yang dilakukan dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran negara dengan tujuan mempengaruhi permintaan/pengeluaran agregat dalam perekonomian. Kebijakan ini diambil agar menstabilkan ekonomi, memperluas kesempatan kerja, mempertinggi pertumbuhan ekonomi dan keadilan dalam pemerataan pendapatan dengan cara menambah atau mengurangi pajak dan subsidi. Dalam kebijakan ini pemerintah mengendalikan penerimaan dan pengeluaran. Penerimaan pemerintah berasal dari pajak. Besarnya pajak dipengaruhi tingkat pendapatan. Pajak didefinisikan iuran wajib kepada pemerintah yang bersifat memaksa dan legal. Pajak dipungut untuk menjalankan roda pemerintahan. Pajak dalam nilai positif akan menyebabkan pendapatan riil makin rendah atau harga barang makin mahal, tetapi jika negative akan menjadi sebaliknya. Klasifikasi pajak: 1. Pajak objektif pajak dikenakan berdasarkan aktivitas ekonomi para wajib pajak 2. Pasar subjektif pajak dipungut melihat kemampuan wajib pajak. 3. Pajak langsung pajak yang beban pajaknya tidak dapat bergeser kepada wajib pajak lain.

4. Pajak tidak langsung pajak yang beban pajaknya dapat bergeser kepada wajib pajak lain. Tarif pajak: 1. Pajak nominal pengenaan pajaknya berdasar nominal tertentu 2. Pajak presentase - proporsional, yaitu tarif presentasenya tetap - progresif, makin tinggi dasar pengenaannya, pajaknya makin tinggi Jadi kebijakan fiskal meliputi semua tindakan pemerintah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian secara keseluruhan. Untuk mencapai suatu variabel yang diinginkan, pemerintah harus melakukan kebijakan anggaran. Macam-macam anggaran adalah sebagai berikut: a. Anggaran Defisit / kebijakan fiskal ekspansif kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar daru pemasukan negara guna member stimulus pada perekonomian. b. Anggaran surplus / kebijakan fiskal kontraktif kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya. c. Anggaran berimbang akan terjadi jika pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar dengan pemasukan. Kebijakan moneter tujuannya sama dengan kebijakan fiskal, namun caranya dengan mengatur jumlah uang yang beredar untuk mengendalikan inflasi. Jika menambah jumlah uang berarti disebut Kebijakan moneter ekspansif namun jika mengurangi berarti kebijakan moneter kontraktif atau disebut juga kebijakan uang ketat. Berikut instrument kebijakan moneter: 1. Operasi pasar terbuka mengendalikan uang dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah 2. Fasilitas diskonto pengaturan jumlah uang dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. 3. Rasio cadangan wajib mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pemerintah. 4. Himbauan moral kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan cara memberi himbauan kepada pelaku ekonomi. Indikator makroekonomi ialah yang dijadikan sasaran dari kebijakan-kebijakan pemerintah, seperti inflasi dan pengangguran. Inflasi adalah kenaikan harga barang yang bersifat umum dan terus-menerus. Inflasi harus memenuhi 3 komponen, yaitu kenaikan harga, bersifat umum, dan berlangsung terusmenerus. Pengangguran adalah orang yang termasuk dalam usia kerja namun belum mendapat pekerjaan. Jenis-jenis pengangguran:

a. Pengangguran friksional saat perekonomian mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh, dan pengangguran tidak melebih 4%. b. Pengangguran structural pencari kerja tidak mampu memenuhi persyaratan yang dibutuhkan akubat makin rumitnya teknologi dan proses produksi. c. Pengangguran sikliss saat kegiatan ekonomi mengalami kemunduran, perusahaan mengurangi kegiatan produksi. Sebagian tenaga kerja dihentikan. d. Pengangguran musiman biasa terjadi pada sektor pertanian, saat di luar musim panen, buruh tani tidak bekerja. Pertanyaan: 1. Jelaskan mekanisme pajak presentase! 2. Berapa batas penghasilan orang dikenakan pajak?

Anda mungkin juga menyukai