Anda di halaman 1dari 19

A-6

Mayat perempuan dengan seragam pramuka dan tanpa identitas yang diperkirakan berusia sekitar 12 sampai 15 tahun ditemukan membusuk Selasa malam sekitar pukul 19.00 oleh wara Desa Muara Luwai Timur. Mayat itu sendiri ditemukan warga di dalam semak belukar yang sempat membuat warga sekitar geger. Mayat perempuan itu ditemukan sekitar 100 meter dari terowongan Kereta Api (KA) Muara Lawai dengan posisi terlentang dan sudah membusuk dipenuhi ulat belatung. Kondisinya sudah menghitam,berbau dan membengkak. Didiga mayat diperkosa sebelum dibunuh. Ini terbukti celana dalam korban digunakan untuk mengikat kedua tangannya dan mulut disumpal dengan kaos kaki. Setelah menerima laporan, petugas Mapolsek Merapi langsung menghubungi Mapolres Lahat dan kemudian langsung menuju lokasi kejadian. Sayangnya, warga yang menemukan mayat itu langsung menghilang setelah melapor. Akibatnya, petugas kesulitan meminta keterengan lebih lanjut. Kapolres Lahat AKBP Drs. Iwan Yusuf Chairudin didampingi Kasat Reskrim, AKP Yoga Bagaskara SIk, melalui KSPK Polres Lahat Ipda Mira membenarkan adanya penemuan mayat itu. Menurut Mira, mayat tersebut pertama kali ditemukan warga yang melintas di TKP. Korban bisa saja meninggal akibat dibunuh dan diperkosa melihat luka di beberapa bagian tubuhnya. Namun kita akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan melakukan autopsi, sambung Kanit Identifikasi Polres Lahat, Bripka L Dias usai memeriksa kondisi jenazah di RSUD Lahat. Korban juga akan dibuatkan visumnya

Memahami dan menjelaskan Thanatologi Memahami dan menjelaskan Visum et repertum Memahami dan menjelaskan Forensik Entomologi Memahami dan menjelaskan Hukum Islam dalam pembedahan mayat

Ilmu kedokteran Forensik yang mempelajari kematian dan perubahan yang terjadi setelah kematian serta faktor yang mempengaruhi

Tanatologi ini berguna dalam :


Menentukan apakah korban sudah mati atau belum Menentukan lama korban telah mati, dan Menentukan apakah korban tersebut mati wajar atau tidak.

1. Tanda kematian tidak pasti: a) Berhentinya sistim pernafasan dan sistim sirkulasi. b) Kulit yang pucat c) Relaksasi otot d) Perubahan pada mata 2. Tanda kematian pasti: a) Penurunan suhu mayat (Algor Mortis) b) Lebam mayat (Livor Mortis) c) Kaku mayat (Rigor Mortis) d) Proses pembusukan (Dekomposisi)

Sifat

Lebam mayat

Memar

Letak

Epidermal, karena pelebaran pembuluh darah yang tampak sampai ke permukaan kulit Tidak rusak

Ruptur pembuluh darah yang letaknya bisa superfisial atau lebih dalam

Kutikula

Kulit ari rusak

Lokasi

Terdapat pada daerah yang luas, terutama luka pada bagian tubuh yang letaknya rendah.

Terdapat di sekitar bisa tampak di mana di mana saja pada bagian tubuh dan tidak meluas

Gambaran

Pada lebam mayat tidak ada evalasi dari kulit

Biasanya membengkak

Pinggiran

Jelas

Tidak jelas

Warna .

Warnyanya sama

Memar yang lama warnanya bervariasi. Memar yang baru berwarna lebih tegas daripada warna lebam mayat disekitarnya

Pada pemotongan

Pada pemotongan, darah tampak dalam pembuluh, dan mudah dibersihkan. Jaringan subkutan tampak pucat.

Darah ke jaringan sekitar, susah dibersihkan jaringan sekitar, susah dibersihkan jika hanya dengan air mengalir. Jaringan subkutan berwarna merah kehitaman.

Dampak setelah penekanan

Akan hilang walaupun hanya diberi penekanan yang ringan. Maksimal 8 jam lebam mayat tidak hilang dalam penekanan

Warnanya berubah sedikit saja jika diberi penekanan.

Sifat Mulai timbul

Kaku Mayat 1-2 jam setelah meninggal

Spasme Kadaver Segera setelah meninggal

Faktor predisposisi

Kematian mendadak,aktivitas berlebih, ketakutan, terlalu lelah, perasaan tegang, dll.

Otot yang terkena

Semua otot, termasuk otot volunter dan involunter

Biasanya terbatas pada satu kelompok otot volunter

Kaku otot

Tidak jelas, dapat dilawan dengan sedikit tenaga.

Sangat jelas, perlu tenaga yang kuat untuk melawan kekakuannya.

Kepentingan dari segi Medikolegal

Untuk perkiraan saat kematian

Menunjukkan cara kematian yaitu bunuh diri,pembunuhan atau kecelakaan

Suhu mayat Kematian sel Rangsangan listrik

Dingin Ada Tidak ada respon otot

Hangat Tidak ada Ada respon otot

Visum et repertum disingkat VeR adalah keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter atas permintaan penyidik yang berwenang mengenai hasil pemeriksaan medik terhadap manusia, baik hidup atau mati ataupun bagian atau diduga bagian tubuh manusia, berdasarkan keilmuannya dan di bawah sumpah, untuk kepentingan peradilan. Yang berwenang meminta keterangan ahli adalah penyidik dan penyidik pembantu sebagaimana bunyi pasal 7(1) butir h dan pasal 11 KUHAP

Visum et Repertum korban hidup : Visum et repertum. Visum et Repertum sementara. Visum et Repertum lanjutan.
Visum et Repertum mayat

Harus dibuat berdasarkan hasil autopsi lengkap Visum et Repertum pemeriksaan TKP. Visum et Repertum penggalian mayat. Visum et Repertum mengenai umur. Visum et Repertum Psikiatrik. Visum et Repertum mengenai BB

Diketik di atas kertas berkepala surat instansi pemeriksa Bernomor dan bertanggal Mencantumkan kata Pro Justitia di bagian atas kiri (kiri atau tengah) Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar Tidak menggunakan singkatan, terutama pada waktu mendeskripsikan temuan pemeriksaan Tidak menggunakan istilah asing Ditandatangani dan diberi nama jelas Berstempel instansi pemeriksa tersebut Diperlakukan sebagai surat yang harus dirahasiakan Hanya diberikan kepada penyidik peminta visum et repertum. Apabila ada lebih dari satu instansi peminta, misalnya penyidik POLRI dan penyidik POM, dan keduanya berwenang untuk itu, maka kedua instansi tersebut dapat diberi visum et repertum masing-masing asli Salinannya diarsipkan dengan mengikuti ketentuan arsip pada umumnya, dan disimpan sebaiknya hingga 20 tahun

Definisi Entomologi forensik adalah pemanfaatan serangga untuk menginvestigasi sebuah kejahatan. Dalam hal ini, teknik yang digunakan adalah mengidentifikasi jenis-jenis serangga pemakan bangkai (disebutnekrofagus) yang muncul pada korban kejahatan (baca mayat). Kemampuan serangga sebagai perombak bahan organik, termasuk mayat manusia, dimanfaatkan di dalam bidang kedokteran forensik untuk mengetahui waktu kematian mayat

Pembusukan jenazah terjadi akibat proses degradasi jaringan karena autolisis dan kerja bakteri. Pembusukan lebih mudah terjadi pada udara terbuka suhu lingkungan yang hangat/panas dan kelembaban tinggi. Bila penyebab kematiannya adalah penyakit infeksi maka pembusukan berlangsung lebih cepat.

Warna kehijauan pada dinding perut daerah caecum, yang disebabkan reaksi hemoglobin dengan H2S menjadi sulfmethemolobin Wajah dan bibir membengkak Scrotum dan vulva membengkak Abdomen membengkak, akibat adanya gas pembusukan dalam usus sehingga mengakibatkan keluarnya fese dari anus dan isi lambung dari mulut dan lubang hidung Vena-vena superfisialis pada kulit berwarna kehijauan disebut Marbling Pembentukan gas-gas pembusukan di bawah lapisan epidermis sehingga timbul bulla Akibat tekanan gas-gas pembusukkan, gas dalam paru terdesak, sehingga darah keluar dari mulut dan hidung Bola mata menonjol keluar akibat gas pembusukkan dalam orbita Kuku dan rambut dapat terlepas, serta dinding perut dapat pecah

Mummifikasi Mummifikasi terjadi pada suhu panas dan kering sehingga tubuh akan terdehidrasi dengan cepat. Mummifikasi terjadi pada 12-14 minggu. Jaringan akan berubah menjadi keras, kering, warna coklat gelap, berkeriput dan tidak membusuk. Adipocere Adipocere adalah proses terbentuknya bahan yang berwarna keputihan, lunak dan berminyak yang terjadi di dalam jaringan lunak tubuh postmortem. Lemak akan terhidrolisis menjadi asam lemak bebas karena kerja lipase endogen dan enzim bakteri. Faktor yang mempermudah terbentuknya adipocere adalah kelembaban dan suhu panas. Pembentukan adipocere membutuhkan waktu beberapa minggu sampai beberap bulan. Adipocere relatif resisten terhadap pembusukan

1) Menyelamatkan Janin Dalam hal ini, Islam membolehkan membedah mayat yang di dalam rahimnya terdapat janin yang masih hidup. Bahkan ada pendapat yang menagtakan, wajib hukumnya membedah mayat, bila diperkirakan dokter, janinnya masih hidup. 2) Mengeluarkan Benda yang Berharga dari Perut Mayat Bedah mayat wajib hukumnya, bila dalam perutnya ada batu prmata (barang berharga) milik orang lain.

3) Menegakan Kepentingan Hukum . Tidak haram bila darurat dan tidak makruh karena hajat Juga berpegang kepada kaidah: . Hajat menempati kedudukan darurat, baik hajat (yang bersifat) umum maupun hajat khusus (perorangan).

4) Memperhatikan Kepentingan Pendidikan dan Keilmuan Di antara ilmu dasar dalam pendidikan kedokteran ialah ilmu tentang susunan tubuh manusia yang disebut anatomi. Sekiranya mayat itu memang diperlukan sabagai sarana penelitian untuk mangembangkan ilmu kedokteran, maka menerut hukum Islam, hal ini dibolehkan, karena pengembangan ilmu kedokteran bertujuan untuk mensejahterakan umat manusia.

Anda mungkin juga menyukai