Anda di halaman 1dari 30

Tarohen Tea at STATE POLICE SCHOOL thank membantu sekali nih...

2 months ago Reply Are you sure you want to Yes No

Rickho Dafa RenaLdo at _Penipu cOmMun!Ty_ gimanacara donwload ny bro 5 months ago Reply Are you sure you want to Yes No

Irwanto Bing, General Manager at Crown good 9 months ago Reply Are you sure you want to Yes No

Subscribe to comments Post Comment

Edit your comment


Update

Cancel

6 Favorites

tama91 3 weeks ago Iwyeq Mudjie 3 weeks ago Eva Cutee at PT. cweq imueT.tbk 4 weeks ago slengean 7 months ago Ninik Sunanti, Pembantu Pembina Pramuka at sd penanggungan 1 year ago Wawan Sylvain Francesco, DIRUT at PTC Alliance 1 year ago

Contoh proposal-skripsi Document Transcript

1. PROPOSAL SKRIPSI: PENGARUH CARA BELAJARJUDUL : PENGARUH CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS 1 JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA DIKLAT MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI DI SMK PGRI 2 MALANG TAHUN PELAJARAN 2005/2006PENDAHULUANA. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah merumuskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pendidikan dilakukan agar mendapatkan tujuan yang diharapkan bersama yaitu: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3 UU RI No 20/ 2003). Jadi jelaslah pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja agar anak didik memiliki sikap dan kepribadian yang baik, sehingga penerapan pendidikan harus diselengggarakan sesuai dengan Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan UU No 20/ 2003. Menurut UU RI No 20/ 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional jenis dari pendidikan menengah salah satunya adalah sekolah menengah kejuruan (SMK). Penjelasan pasal 15 menjelaskan bahwa http://skripsistikes.wordpress.com 2. Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta diklat terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Pemberlakuan kurikulum 2004 dilaksanakan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan upaya antisipatif untuk mencegah kesenjangan antara hasil pendidikan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat yang akan selalu berkembang. Kesenjangan antara hasil pendidikan kejuruan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat terlihat dari tingkat pengetahuan dan penguasaan ketrampilan lulusan SMK yang masih belum sepadan dengan tuntutan dunia kerja, serta belum sesuainya bidang keahlian mereka dengan bidang-bidang pekerjaan yang dibutuhkan dunia kerja. Masalah tersebut menjadi sebab meningkatnya jumlah lulusan SMK yang mengganggur dan mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan ijasah kejuruannya. Sejalan dengan pemberlakuan kurikulum SMK edisi 2004 dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan kejuruan, masalah yang harus mendapat perhatian adalah masalah cara belajar siswa. Mengingat keberhasilan pencapaian tujuan belajar tidak hanya semata-mata ditentukan faktor kurikulum melainkan factor cara belajar yang juga sangat menentukan berhasil tidaknya kegiatan pendidikan. Thabrany(1993) mengemukakan bahwa cara belajar merupakan faktor kunci yang menentukan berhasil tidaknya belajar. Hal ini sangat penting mengingat siswa SMK disiapkan sebagai tenaga kerja terampil guna memasuki dunia kerja. Dalam hal ini agar tujuan tersebut tercapai maka tingkat penguasaan dan keterampilan serta bidang keahlian lulusan SMK harus sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja. Cara belajar merupakan suatu cara bagaimana siswa melaksanakan kegiatan belajar misalnya bagaimana mereka mempersiapkan belajar, mengikuti pelajaran, aktivitas belajar mandiri yang dilakukan, pola belajar mereka, cara mengikuti ujian. Kualitas cara belajar akan menentukan kualitas hasil belajar yang diperoleh. Cara belajar yang

baik akan menyebabkan berhasilnya belajar, sebaliknya cara belajar yang buruk akan menyebabkan kurang berhasil atau gagalnya belajar [The Liang Gie (1984)].http://skripsistikes.wordpress.com 3. Masalah cara belajar dewasa ini perlu mendapat perhatian karena kualitas cara belajar siswa SMK cukup memprihatinkan. Dari hasil pengamatan dan wawancara peneliti kepada siswa SMK PGRI 2 Malang khususnya kelas 1 Jurusan Administrasi Perkantoran umumnya mereka kurang memiliki kemauan bekerja keras untuk meraih keberhasilan/ prestasi belajar. Mereka umumnya hanya belajar saat menghadapi ujian, jarang sekali melakukan studi atau belajar secara rutin. Sukir (1995) mengemukan bahwa masih cukup banyak siswa yang mempunyai cara belajar kurang baik seperti belajar dengan waktu yang tidak teratur (tidak memiliki jadwal), belajar sambil menontonTV atau mendengarkan radio, melakukan belajar dengan berpindah-pindah, sering terlambat masuk sekolah, dan hanya belajar pada waktu menghadapi ujian saja. Buruknya cara belajar merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajar sehingga menyebabkan menurunnya mutu pendidikan. Slameto (2002) mengemukakan bahwa faktor cara belajar yang buruk merupakan penyebab masih cukup banyaknya siswa yang sebenarnya pandai tetapi hanya meraih prestasi yang tidak lebih baik dari siswa yang sebenarnya kurang pandai tetapi mampu meraih prestasi yang tinggi karena mempunyai cara belajar yang baik. Aspek lain yang perlu mendapat perhatian berkaitan dengan cara belajara siswa adalah karakteristik mata diklat yang dipelajari. Setiap mata diklat memiliki sifat maupun ciri khusus yang berbeda dengan mata diklat lainnya. Menurut Winkel (1996: 245) dilihat dari segi sasaran belajar karakteristik mata diklat dibedakan menjadi 1) Menuntut kemampuan pengetahuan, 2) Mengutamakan aspek sikap, 3) Mengutamakan aspek ketrampilan. Dari hasil observasi awal di SMK PGRI 2 Malang saat penulis menjalani Program Praktek Lapangan (PPL) diperoleh data bahwa sebagian siswa mengalami kesulitan dalam menerima dan mempelajari materi pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi. Kesulitan yang dihadapi siswa dalam materi tersebut mungkin disebabkan oleh cara belajar yang kurang sesuai. Dimana pada akhirnya masalah ini berdampak pada rendahnya prestasi belajar siswa dilihat dari nilai Ulangan Harian siswa.http://skripsistikes.wordpress.com 4. Cara belajar bukanlah satu-satunya variabel yang berhubungan dengan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Masih banyak variabel lain yang mempengaruhi antara lain motivasi dan minat belajar, lingkungan, sarana, prasarana, guru, dan lain sebagainya. Jadi dalam penelitian ini hanya meneliti tentang cara belajar siswa, sehubungan dengan masih rendahnya prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang Pengaruh Cara Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas 1 Jurusan Administrasi Perkantoran Pada Mata Diklat Melakukan Prosedur Administrasi Di SMK PGRI 2 Malang Tahun Pelajaran 2005/2006.B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pola-pola cara belajar siswa kelas 1 dalam mempelajari mata diklat Melakukan Prosedur Administrasi di SMK PGRI 2 Malang ? 2. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas 1 pada mata diklat Melakukan Prosedur Administrasi di SMK PGRI 2 Malang ? 3. Adakah pengaruh cara belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas 1 pada mata diklat Melakukan Prosedur Administrasi di SMK PGRI 2 Malang ?C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan dari penelitian yaitu: 1. Mengetahui tentang pola-pola cara belajar siswa kelas 1 dalam mempelajari mata diklat Melakukan Prosedur Administrasi di SMK PGRI 2 Malang. 2.

Mengetahui prestasi belajar siswa kelas 1 pada mata diklat Melakukan Prosedur Administrasi di SMK PGRI 2 Malang.http://skripsistikes.wordpress.com 5. 3. Mengetahui pengaruh cara belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas 1 pada mata diklat Melakukan Prosedur Administrasi di SMK PGRI 2 Malang.D. Hipotesis Penelitian Menurut PPKI (2000: 12) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadapmasalah penelitian yang secara teoritis diangggap paling mungkin dan paling tinggitingkat kebenarannya. Sehubungan dengan permasalahan penelitian ini yaitumengenai ada tidaknya pengaruh cara belajar terhadap prestasi belajar siswakelas 1 pada mata diklat Melakukan Prosedur Administrasi SMK PGRI 2 MalangTahun Pelajaran 2005/2006 hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara cara belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas 1 pada mata diklat Melakukan Prosedur Administrasi di SMK PGRI 2 Malang Tahun Pelajaran 2005/ 2006.Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara cara belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas 1 pada mata diklat Melakukan Prosedur Administrasi di SMK PGRI 2 Malang Tahun Pelajaran 2005/ 2006. Hipotesis yang diajukan selanjutnya akan diuji kebenarannya dengan bantuanstatistik dengan data-data yang terkumpul.E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Bagi Universitas Negeri Malang. Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan untuk penelitian selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pengetahuan tentang prestasi belajar yang ada hubungannya dengan cara belajar yang dimiliki siswa.http://skripsistikes.wordpress.com 6. 2. Bagi Sekolah Menengah Kejuruan PGRI 2 Dengan mengetahui pengaruh cara belajar terhadap prestasi belajar maka diharapkan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pembinaan dan pengembangan sekolah yang bersangkutan. 3. Bagi Guru Sebagai masukan dalam mengelola dan meningkatkan strategi belajar mengajar serta mutu pengajaran. Dengan mengetahui pola-pola cara belajar siswa maka guru dapat menyesuaikan proses belajar mengajar yang diciptakan. 4. Bagi Siswa Dengan mengetahui pengaruh cara belajar terhadap prestasi belajar maka diharapkan dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menyesuaikan cara belajar sehingga dapat diperoleh prestasi yang memuaskan. 5. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dengan terjun langsung ke lapangan dan memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan kemampuan dan ketrampilan meneliti serta pengetahuan yang lebih mendalam terutama pada bidang yang dikaji.F. Asumsi Penelitian Menurut PPKI (2000: 13) asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasartentang suatu hal yang dijadikan pijakan berfikir dan dalam melakukan penelitian.Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan beberapa asumsi dasar sebagaiberikut: 1. Perbedaan tingkat intelegensi dianggap tidak mempunyai pengaruh yang berarti.http://skripsistikes.wordpress.com 7. 2. Masing-masing siswa belajar menurut caranya sendiri. 3. Semua siswa memperoleh fasilitas dan kesempatan yang sama dalam menerima pelajaran mata diklat Melakukan Prosedur Administrasi. 4. Sekolah telah melaksanakan evaluasi belajar secara benar sehingga nilai-nilai hasil belajar siswa pada mata diklat Melakukan Prosedur Administrasi yang tercantum didalam buku raport semester gasal merupakan pencerminan prestasi belajar siswa yang sesungguhnya.G. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian 1. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup ini meliputi cara belajar dan prestasi belajar mata diklat Melakukan Prosedur Administrasi. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua siswa kelas 1 Jurusan Administrasi Perkantoran SMK PGRI 2 Malang. Penjabaran variabel, sub variabel dan indikator

pada tabel 1. 2. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian di SMK PGRI 2 Malang ini peneliti hanya membatasi pada hal-hal tertentu saja yaitu: 1. Penelitian ini hanya menggunakan sampel siswa kelas 1 jurusan Administrasi Perkantoran di SMK PGRI 2 Malang tahun pelajaran 2005/2006. 2. Prestasi belajar siswa pada mata diklat Melakukan Prosedur Administrasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai raport semester gasal 2005/2006.H. Definisi Operasional Untuk menghindari persepsi dan kesamaan konsep dalam mengartikan istilah maka perlu ditegaskan beberapa istilah sebagai berikut:http://skripsistikes.wordpress.com 8. 1. Pengaruh adalah hubungan sebab-akibat yang ditimbulkan oleh dua variabel (variabel bebas dan variabel terikat). 2. Cara belajar siswa adalah cara atau strategi siswa dalam usahanya mencapai prestasi belajar yang diharapkannya. Pada penelitian ini penulis membagi cara belajar menjadi 5 yaitu persiapan belajar, cara mengikuti pelajaran, aktifitas belajar, pola belajar dan cara mengikuti ujian. 3. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya 4. Prestasi belajar adalah hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh siswa dalam periode tertentu. Dalam hal ini prestasi belajar siswa diukur berdasarkan nilai raport siswa kelas 1 jurusan Adminstrasi Perkantoran semester gasal tahun pelajaran 2005/ 2006 dengan alasan data mudah didapat serta obyek yang akan diteliti masih berada di sekolah tersebut sehingga dapat mengisis angket yang disebarkan.KAJIAN PUSTAKAA. Temuan Penelitian yang Relevan Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan dua penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Muhyono(2001) dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan Minat dan Cara Belajar Fisika dengan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas 1 Cawu 2 SMU N 6 Malang Tahun Pelajaran 2000/ 2001 dan Kholifah (2003) dalam penelitiaannya yang berjudul Pengaruh Cara dan Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar siswa mata pelajaran Akuntansi di Madrasah Aliyah Al-Azhar Pasuruan . Persamaan tersebut terdapat pada pengkajian topik yang sama tentang cara belajar siswa terhadap prestasi belajar, metode pengumpulan datanya dengan instrument angket dan dokumentasi , jenis penelitian ex post facto, dalam teknik analisis datanya menggunakan analisis deskriptif korelasional. Sedangkan perbedaannya terletakhttp://skripsistikes.wordpress.com 9. pada dua penelitiannya sebelumnya tidak hanya meneliti cara belajar tetapi juga minat dan kebiasaan belajar, selain itu lokasi penelitian, bidang studi, subyek serta hasil penelitian yang disesuaikan dengan judul yang dibahas. Untuk lebih jelasnya persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan dua penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2. Persamaan dan perbedaan penelitian dengan dua penelitian yang relevan Persamaan dan Muhyono Kholifah Penelitian ini perbedaan Topik Penelitian Minat dan cara belajar Cara dan kebiasaan Cara Belajar terhadap tehadap prestasi belajar terhadap prestasi belajar belajar fisika prestasi belajar melakukan prosedur Akuntansi administrasi Jenis penelitian Ex post facto Ex post facto Ex post facto Instrumen penelitian Angket dan tes Angket dan Angket, dokumentasi dokumentasi dan wawancara Teknik Analisis Data Analisis Regresi Prosentase dan regresi Deskriptif berganda korelasional Lokasi penelitian SMU N 6 Malang Madrasah Aliyah Al- SMK PGRI 2 Malang Azhar Pasuruan Bidang studi/ Mata Fisika Akuntansi Melakukan Prosedur Diklat Administrasi Subyek/ sampel Siswa kelas 1 Cawu 2 Siswa Madrasah Siswa kelas 1 Jurusan Tapel 2000/2001 Aliyah kelas 1, 2, dan Administrasi 3 perkantoran Tapel 2005/2006 semester gasal

Tujuan Penelitian Mengetahui hubungan Mengetahui pengaruh Mengetahui pengaruh minat dan cara belajar cara dan kebiasaan cara belajar terhadap fisika terhadap belajar terhadap prestasi belajar mata prestasi belajar prestasi belajar diklat Melakukan Prosedur Administrasi terhadap prestasi belajar Hasil Penelitian Sesuai dengan tujuan Sesuai dengan tujuan - penelitian penelitian (Sumber: Peneliti, 2005)http://skripsistikes.wordpress.com 10. B. Pengertian Belajar Belajar menurut Slameto (2003:2) secara psikologis adalahSuatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya atau belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Skinner dalam Dimyati(2002:9) menyatakan belajar adalah suatu perilaku pada saat orang belajar maka responnya menjadi lebih baik. Sehingga dengan belajar maka orang akan mengalami perubahan tingkah laku. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses dimana didalamnya terjadi suatu interaksi antara seseorang (siswa) dengan lingkungannya yang mengakibatkan adanya perubahan tingkah laku yang akan memberikan suatu pengalaman baik bersifat kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan).C. Cara belajar 1. Pengertian Cara Belajar Cara belajar pada dasarnya merupakan satu cara atau strategi belajar yang diterapkan siswa, hal ini sesuai dengan pendapat The Liang Gie (1987:48) yang mengemukakan bahwa cara belajar adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam usaha belajarnya. Hamalik (1983: 38) secara lebih jelas mengemukakan bahwa cara belajar adalah kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan situasi belajarnya, misalnya kegiatan-kegiatan dalam mengikuti pelajaran, menghadapi ulangan/ ujian dan sebagainya. Dari pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa cara belajar siswa adalah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan siswa pada situasi belajar tertentu, kegiatan-kegiatan tersebut merupakan pencerminan usaha belajar yang dilakukannya.http://skripsistikes.wordpress.com 11. 2. Aspek-aspek Cara Belajar Aspek-aspek yang diteliti dalam cara belajar menurut Thabarany (1994: 43) adalah: (1) Persiapan belajar Siswa Pada hakekatnya setiap pekerjaan yang akan dilakukan harus dipersiapkan terlebih dahulu.Dengan persiapan sebaik-baiknya maka kegiatan/pekerjaan akan dapat dilaksanakan dengan baik sehingga akan memperoleh keberhasilan. Demikian pula halnya dengan belajar, beberapa persiapan yang perlu dilakukan dalam belajar menurut Thabrany (1994:49) adalah: a. Persiapan mental Persiapan mental yang dimaksud adalah bahwa tekad untuk belajar benar-benar sudah siap. Menurut Gie (1987:58) persiapan mental merupakan upaya menumbuhkan sikap mental yang diperlukan dalam belajar. Lebih lanjut dijelaskan bahwa persiapan mental yang perlu dilakukan adalah: 1. Memahami arti/ tujuan belajar 2. Kepercayaan pada diri sendiri 3. Keuletan 4. Minat terhadap pelajaran b. Persiapan sarana Thabrany (1994: 48) mengemukakansarana yang dibutuhkan dalam belajar yaitu ruang belajar dan perlengkapan belajar 1. Ruang Belajarhttp://skripsistikes.wordpress.com 12. Menurut Thabrany (1994: 48) Ruang belajar mempunyai peranan yang cukup besar dalam menentukan hasil belajar seseorang. Persyaratan yang diperlukan untuk ruang belajar adalah: bebas dari gangguan, sirkulasi dan suhu udara yang baik, penerangan yang memadai. 2. Perlengkapan belajar Thabrany (1994:53) menjelaskan perlengkapan belajar yang perlu disiapkan dalam belajar adalah: a. Perabot belajar seperti meja, kursi, dan rak buku b. Buku pelajaran c. Buku catatan d. Alat-alat tulis (2) Cara mengikuti pelajaran Langkah-langkah dalam mengikuti pelajaran yang perlu

dilakukan adalah melakukan persiapan-persiapan dengan mempelajari materi- materi yang akan dibahas dan meninjau kembali materi sebelumnya, bersikap afektif selama kegiatan belajar sampai KBM berakhir. Menurut Hamalik (1983:50) langkahlangkah/cara mengikuti pelajaran yang baik adalah: 1. Persiapan, yang harus dilakukan adalah mempelajari bahan pelajaran yang sebelumnya diajarkan, mempelajari bahan yang akan dibahas dan merumuskan pertanyaan tentang materi/ bahan pelajaran yang belum dipahami. 2. Aktivitas selama mengikuti pelajaran, hal yang perlu diperhatikan selama mengikuti pelajaran antara lain kehadiran, konsentrasi, catatan pelajaran, dan partisipasi terhadap belajar.http://skripsistikes.wordpress.com 13. 3. Memantapkan hasil belajar, Suryabrata (1989:37) mengemukakan bahwa untuk memantapkan hasil belajar maka harus membaca kembali catatan pelajaran (3) Aktivitas belajar mandiri Bentuk aktivitas belajar mandiri yang dilakukan siswa dapat berupa kegiatan-kegiatan belajar yang dilakukan sendiri ataupun kegitankegiatan belajar yang dilakukan sendiri ataupun kegiatan belajar yang dilakukan secara berkelompok. 1. Aktivitas belajar sendiri Yang dapat dilakukan berupa, membaca bahan-bahan pelajaran dari berbagai sumber informasi selain buku-buku pelajaran, membuat ringkasan bahn-bahan pelajaran yang telah dipelajari, menghafalkan bahan-bahan pelajaran, mengerjakan latihan soal dan lain sebagainya. 2. Aktivitas belajar kelompok Adapun yang dapat dilakukan dalam belajar antara lain, mendiskusiakn bahan-bahan pelajaran yang belum dimengerti, membahas penyelesaian soal-soal yang sulit dan saling bertanya jawab untuk memperdalam penguasaan bahan-bahan pelajaran. (4) Pola belajar Siswa Pola belajar adalah cara siswa melaksanakan suatu kegiatan belajar yaitu bagaimana siswa mengatur dan melaksanakan kegiatan- kegiatan belajarnya. Pola belajar siswa menunjukkan apakah siswa membuat perencanaan belajar, bagaimana mereka melaksanakan dan menilai kegiatan belajarnya.http://skripsistikes.wordpress.com 14. (5) Cara siswa mengikuti ujian Agar mendapatkan hasil yang baik dalam ulangan baik ulangan harian maupun ulangan semester sebagai modal utama adalah penguasaan materi-materi pelajaran yang baik. Oleh karena itu sejak awal siswa harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Beberapa hal yang harus diperhatikan agar mendapatkan hasil baik dalam ulangan adalah: a. Persiapan menghadapi ulangan; kegiatan belajar untuk menghadapi ulangan, dan mempelajari/ mengauasai materi ulangan serta mempersiapkan perlengkapan ulangan seperti alat-alat tulis. b. Saat ulangan berlangsung; harus benar-benar memahami soal, tenang, mengerjakan dari hal yang termudah dan meneliti setelah selesai. c. Setelah ulangan selesai; Hamalik (1983: 62) mengemukakan yang perlu dilakukan setelah ulangan berakhir adalah memeriksa kembali jawaban-jawaban yang dibuat dalam ulangan.D. Prestasi Belajar Menurut Djalal (1986: 4) bahwa prestasi belajar siswa adalah gambaran kemampuan siswa yang diperoleh dari hasil penilaian proses belajar siswa dalam mencapai tujuan pengajaran . Sedangkan menurut Kamus bahasa Indonesia Millenium (2002: 444)prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau dikerjakan. Prestasi belajar menurut Hamalik (1994: 45) adalah prestasi belajar yang berupa adanya perubahan sikap dan tingkah laku setelah menerima pelajaran atau setelah mempelajari sesuatu. Berdasarkan pengertian diatas maka yang dimaksudkan dengan prestasi belajar adalah hasil belajar/ nilai pelajaran sekolah yang dicapai oleh siswa berdasarkan kemampuannya/usahanya dalam belajar.http://skripsistikes.wordpress.com 15. Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai dari suatu proses belajar yang telah dilakukan, sehingga untuk mengetahui sesuatu pekerjaan berhasil atau tidak diperlukan suatu pengukuran. Pengukuran adalah proses penentuan luas/ kuantitas

sesuatu (Nurkancana, 1986: 2). Dalam kegiatan pengukuran hasil belajar, siswa dihadapkan pada tugas, pertanyaan atau persoalan yang harus dipecahkan/ dijawab. Hasil pengukuran tersebut masih berupa skor mentah yang belum dapat memberikan informasi kemampuan siswa. Agar dapat memberikan informasi yang diharapkan tentang kemampuan siswa maka diadakan penilaian terhadap keseluruhan proses belajar mengajar sehingga akan memperlihatkan banyak hal yang dicapai selama proses belajar mengajar. Misalnya pencapaian aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Prestasi belajar menurut Bloom meliputi 3 aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam penelitian ini yang ditinjau adalah aspek kognitif yang meliputi: pengetahuan, pemahaman, dan penerapan. Prestasi belajar ditunjukkan dengan skor atau angka yang menunjukkan nilai-nilai dari sejumlah mata pelajaran yang menggambarkan pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa, serta untuk dapat memperoleh nilai digunakan tes terhadap mata pelajaran terlebih dahulu. Hasil tes inilah yang menunjukkan keadaan tinggi rendahnya prestasi yang dicapai oleh siswa. Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa kelas 1 Jurusan Administrasi Perkantoran SMK PGRI 2 Malang melalui nilai raport semester gasal tahun ajaran 2005/2006 mata diklat melakukan prosedur administrasi.E. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Cara Belajar Belajar dan cara belajar memiliki faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Belajar sebagai proses atau aktivitas yang diisyaratkan oleh banyak sekali hal-hal atau faktor-faktor. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam maupun luar siswa tersebut. Menurut Suryabrata(2002:233) adapun faktor-faktor yang berpengaruh terhadap cara belajar adalah:http://skripsistikes.wordpress.com 16. Faktor dari dalam diri siswa meliputi: (1) Faktor psikis yaitu: IQ, kemampuan belajar, motivasi belajar, sikap dan perasaan , minat dan kondisi akibat keadaan sosiokultural. (2) Faktor fisiologis dibedakan menjadi 2 yaitu: 1). Keadaan tonus jasmani pada umumnya, hal tersebut melatarbelakangi aktivitas belajar, keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar, 2). Keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu. Faktor dari luar diri siswa: (1) Faktor pengatur belajar mengajar di sekolah yaitu kurikulum pengajaran, disiplin sekolah, fasilitas belajar, pengelompokan siswa (2) Faktor-faktor sosial di sekolah yaitu sistem sekolah, status sosial siswa, interaksi guru dengan siswa. (3) Faktor situasional yaitu keadaan sosial ekonomi, keadaan waktu dan tempat, dan lingkungan.F. Mata Diklat Melakukan Prosedur Administrasi dalam Kurikulum SMK Berbasis Kompetensi (KBK) 2004 Dalam KBK SMK 2004 mata diklat melakukan prosedur administrasi merupakan mata diklat produktif . 1. Pengertian Mata Diklat Melakukan Prosedur Administrasi Melakukan prosedur administrasi merupakan kegiatan yang berhubungan dengan surat menyurat atau korespodensi di dalam dunia kerja. Surat menyurat memegang peranan yang penting di dalam dunia kerja sehingga surat harus ditangani secara khusus dan profesional dan oleh orang yang betul- betul mampu menangani secara baik dan terorganisir.http://skripsistikes.wordpress.com 17. 2. Fungsi dan Tujuan Mata Diklat Melakukan Prosedur Administrasi Fungsi Mata Diklat Melakukan Prosedur Administrasi adalah mengembangkan kemampuan siswa secara kognitif, afektif dan psikomotorik tentang kegiatan korespodensi yang sangat penting dikuasai oleh lulusan SMK dalam dunia kerja juga kehidupan sehari-hari. 3. Ruang Lingkup Mata Diklat Melakukan Prosedur Administrasi Sub Kompetensi Lingkup Belajar 1. Proses dokumen-dokumen kantor a. Tata persuratan b. Tata naskah/ dokumen kantor 2. Dasar Surat Menyurat a. Bahasa Surat Bisnis b. Bahasa Surat Dinas 3. Mengurus/ menjaga sistem dokumen a. Macam-macam dokumendokumen kantor b. Referensi dan sistem indeks c. Sistem penomoran surat (Sumber:

KBK SMK 2004) 4. Sistem Evaluasi Hasil Belajar Menurut Ralph Tyler (dalam Arikunto, 2002: 3)evaluasi merupakan sebuah prosentase pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan sudah tercapai. Menurut Dimyati (2002:200) yang dimaksud dengan evaluasi hasil belajar adalah proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian dan/atau penguluran hasil belajar. Berdasarkan pengertian evaluasi hasil belajar kita dapat ketahui bahwa tujuan utamanya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau simbol. Menurut Dimyati (2002:200) hasil dari kegiatan evaluasi hasil belajar padahttp://skripsistikes.wordpress.com 18. akhirnya difungsikan dan ditujukan untuk keperluan berikut ini: a) Untuk diagnostik dan pengembangan, b) Untuk seleksi, c) Untuk kenaikan kelas, d) Untuk penempatan . Sistem evaluasi hasil belajar yang digunakan di SMK PGRI 2 Malang yaitu menggunakan tes formatif dan tes sumatif. Menurut Arikunto (2002:47- 48) tes sumatif adalah tes yang memberikan tanda kepada siswa bahwa mereka telah mengikuti program dan untuk menentukan posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan kawan atau kelompoknya, maka tidak diperlukan suatu tuntutan harus berapa tingkat penguasaan yang dicapai. Sedangkan tes formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar(PBM) untuk melihat tingkat keberhasilan PBM itu sendiriG. Pengaruh Cara belajar Terhadap Prestasi Belajar Cara belajar pada dasarnya merupakan satu cara atau strategi belajar yang diterapkan siswa sebagai usaha belajarnya dalam rangka mencapai prestasi yang diinginkan. Penilaian baik buruknya usaha yang dilakukan akan tergambar dalam bentuk prestasi. Usaha atau cara belajar seseorang akan terlihat dari prestasi yang diperoleh oleh siswa tersebut. Sehingga prestasi belajar yang baik juga dipengaruhi oleh cara belajar yang baik pula.Sedangkan Slameto (2003: 73) berpendapat bahwaBanyak siswa dan atau mahasiswa gagal atau tidak mendapat hasil yang baik dalam belajar karena tidak mengetahui cara-cara belajar yang efektif. Semakin baik siswa dalam mengetahui cara belajar yang baik maka kan baik pula prestasinya. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Hamalik (1983: 1) yang mengemukakan cara dan kebiasaan belajar yang tepat akan menentukan hasil yang memuaskan, sebaliknya cara belajar yang buruk akan memberikan hasil yang kurang memuaskan. Dengan memiliki cara belajar yang baik nanti akan terasa bahwa setiap usaha belajar selalu memberikan hasil yang sangat memuaskan, ilmu yang dipelajari dapat dikuasai sehingga ujian dapat dilakukan dengan berhasil. Darihttp://skripsistikes.wordpress.com 19. penjelasan diatas dapat disimpulkan secara teoritis bahwa Ada Pengaruh Cara Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa.METODE PENELITIANA. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana dan sruktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya (Kerlinger, 1990: 483). Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka metode dan jenis penelitian ini menggunakan penelitian Ex-Post Facto atau pengukuran sesudah kejadian dan deskriptif korelasional. Metode ini dipergunakan karena penelitian ini berusaha untuk menemukan ada tidaknya pengaruh antara cara belajar terhadap prestasi belajar melakukan prosedur administrasi siswa kelas 1 jurusan ADP SMK PGRI 2 Malang. Deskriptif korelasional dipandang sesuai dengan penelitian ini karena bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang variabel yang diteliti dan bersifat korelasi karena penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu.(Arikunto, 1993: 215). Pada penelitian ini berusaha untuk menemukan ada tidaknya pengaruh antara

cara belajar terhadap prestasi belajar mata diklat melakukan prosedur administrasi siswa kelas 1 Jurusan ADP SMK PGRI 2 Malang. Variabel dalam penelitian ini adalah cara belajar sebagai variabel bebas (X) terhadap prestasi belajar sebagai variabel terikat (Y), hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Cara Belajar (X) -----> Prestasi Belajar (Y) Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikatB. Populasi dan Sampel Arikunto (1998: 115) berpendapat Populasi merupakan subyek penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (1997: 57) menjelaskan populasihttp://skripsistikes.wordpress.com 20. adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang memiliki ciri-ciri yang akan diteliti. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1 jurusan Administrasi Perkantoran SMK PGRI 2 Malang semester gasal tahun pelajaran 2005/ 2006 yang berjumlah 88 orang. Menurut Arikunto (2002:10) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Agar sampel yang diambil mewakili data penelitian, maka perlu adanya perhitungan besar kecilnya populasi. Arikunto (1998:112) menyatakan bahwa: Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebihtergantung setidak-tidaknya dari a. Kemampuan penelitian dilihat dari segi waktu, keuangan, dan dana b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah population sampling yang teknik pelaksanaanya dilakukan dengan mengambil semua sampel yang ada di dalam populasi, karena jumlah sampel/subyek penelitian yang tidak mencapai 100 orang. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah populasi dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:http://skripsistikes.wordpress.com 21. Tabel 3. Rincian jumlah populasi dan sampel dalam penelitian ini No. Kelas Jumlah Siswa 1. 1 ADP I 44 2. 1 ADP II 44 Jumlah 88 Sumber: SMK PGRI 2 MalangC. Instrumen Penelitian Hal-hal yang perlu diungkapkan dalam instrumen penelitian adalah: 1. Pengembangan instrumen Dalam penelitian ini, untuk mencapai hasil yang diharapkan maka dalam pengembangan instrumennya dengan mengemukakan kisi-kisi instrumennya. 2. Uji coba instrumen Sebelum instrumen digunakan sebagai alat pengumpul data, maka instrumen tersebut diujicobakan pada 20 siswa SMK PGRI 2 Malang yang akan dijadikan sampel. Uji coba instrumen dimaksudkan agar instrumen yang berupa angket harus valid dan reliabilitas sebelum disebarluaskan kepada responden. Kevaliditasan instrumen, apabila mempunyai validitas tinggi jika butir- butir yang membentuk instrumen tidak menyimpang dari fungsi instrumen. Untuk mendapatkan instrumen yang valid, maka peneliti akan menguji angket melalui analisis butir soal. Mengenai hal tersebut Arikunto (2002:169) menyatakan bahwa untuk menguji validitas setiap butir soal maka skorskor yang ada pada butir soal yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Teknik validitas melalui analisis butir soal dengan rumus korelasi product moment dari pearson. Kriteria butir soal yang valid adalah jika rxy r tabel dan butir instrumen yang dikatakan tidak valid jika rxy r tabel.http://skripsistikes.wordpress.com 22. Arikunto (2002:170) menjelaskan reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sehingga alat pengumpul data karena instrumen sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabilitas akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Untuk mencari

reliabilitas kebiasaan belajar dan prestasi belajar menggunakan rumus alpha. Bila instrumen reliabel berdasarkan uji coba, maka instrumen tersebut dapat digunakan sebagai insrtumen pengumpulan data. Berikut klasifikasi reliabilitas adalah sebagai berikut: Reliabilitas Klasifikasi 0,9 < rh 1 Sangat tinggi 0,7 < rh 0,9 Tinggi 0,4 < rh 0,7 Cukup Rendah 0,2 < rh 0,4 Sangat rendah 0,0 < rh 0,2 Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah: 1. Penggalian data Mendapatkan data maka diperlukan adanya instrumen pengumpulan data yaitu indikator ditransformasikan menjadi item pertanyaan yang kemudian dikelompokkan menjadi instrumen pertanyaan sesuai dengan variabelnya. Penelitian ini menggunakan metode statistik maka option-option dalam angket harus diberi bobot berupa angkaangka seperti dikemukakan oleh Arikunto (2002). Datanya berupa data kuantitatif yaitu angka-angka, data penelitian yang kualitatif harus diubah menjadi data kuantitatif (berupa angka- angka yaitu dengan cara memberi skor).http://skripsistikes.wordpress.com 23. 2. Teknik pemberian skor Sehubungan dengan pemakaian angket dalam pengumpulan data, maka angket tersebut diskalakan dalam bentuk skor dengan menggunakan skala likert, dimana penyusunan angket ini dalam bentuk pilihan ganda dengan 5 pilihan ganda, sehingga responden tinggal memilih salah satu dari jumlah jawaban yang telah disediakan. Pemberian skor terhadap alternatif jawaban yang ada dalam angket adalah sebagai berikut: 1. Jawaban A diberi skor 5 2. Jawaban B diberi skor 4 3. Jawaban C diberi skor 3 4. Jawaban D diberi skor 2 5. Jawaban E diberi skor 1 Kemudian skor tersebut diklasifikasikan menjadi 5 yaitu: Sangat sering, sering, jarang, sangat jarang, tidak pernah.D. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Angket Sugiyono (1997: 96) menyatakan metode ini digunakan bila responden jumlahnya besar dapat membaca dengan baik dan dapat mengungkapkan hal-hal yang sifatnya rahasia. Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai cara belajar siswa berupa pertanyaan dalam pilihan ganda kepada siswa kelas 1 SMK PGRI 2 Jurusan Administrasi Perkantoran. 2. Metode Dokumentasi Arikunto (2002: 135) mengatakan Dokumentasi asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang yang tertulis. Dalam melaksanakanhttp://skripsistikes.wordpress.com 24. metode dokumentasi, menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, peraturan-peraturan, dengan catatan harian, serta dokumen. Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai jumlah siswa, gambaran umum SMK PGRI 2 Malang, data prestasi belajar nilai semester gasal tahun ajaran 2005/2006 mata diklat melakukan prosedur administrasi. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut: a. Persipan mengisi angket, dengan memberikat angket kebiasaan belajar kepada responden untuk diisi secara lengkap dan tidak lupa dengan mengisi identitas responden tersebut seperti: nama dan kelas. b. Setelah pengisian angket kemudian pengumpulan data prestasi belajar dengan melihat nilai raport mata diklat melakukan prosedur administrasi di SMK PGRI 2 Malang. c. Instrumen siap untuk diolah, dimana pengambilan data tersebut akan dibantu oleh pihak sekolah SMK PGRI 2 Malang. Proses pengumpulan data dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pertama dengan pengumpulan data tentang cara belajar siswa dan tahap kedua dengan pengumpulan data tentang prestasi belajar siswa. E. Teknik Analisis Data Arikunto (1998: 236) menjelaskan bahwa yang dimaksudkan dengan analisisdata adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumusrumus atauaturan-aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil.Terkait dengan hal itu maka diperlukan adanya tehnik analisis data. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ada dua macam, yaitu:(1) Teknik analisis deskriptif yaitu dengan perolehan persentase karena penelitian ini bersifat

deskriptif dan mendeskripsikan tentang variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Nurkancana (1992: 22) langkah-langkah yang digunakan adalah:http://skripsistikes.wordpress.com 25. a. Menentukan interval, dengan menggunakan rumus interval hitung sebagai berikut: Data terbesar data terkecil Panjang kelas interval = -------------------------------------- Jumlah kelasb. Menentukan prosentase variabel, untuk mengetahui jumlah perbandingan skor masing-masing variabel yaitu variabel cara belajar yang diklasifikasikan menjadi sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang dan untuk prestasi belajar diklasifikasikan menjadi istimewa, sangat baik, baik, cukup, dan kurang dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Rumus prosentase adalah sebagai berikut: P = F x 100% N keterangan: F= frekwensi N= jumlah subyek penelitian P= Prosentase (2) Analisis korelasional. Dalam penelitian ini digunakan rumus statistik Regresi Linier Sederhana dan teknik ini digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) dengan persamaan Regresi Linier seperti yang disebutkan oleh Sudjana (1996:312) sebagai berikut: Y = a + bxhttp://skripsistikes.wordpress.com 26. Regresi dengan x merupakan variabel bebasnya dan y variabel tak bebasnya dinamakan regresi y atas x. Adapun perhitungan analisis regresi seperti yang tersebut diatas, peneliti menganalisisnya dengan bantuan SPSS 10.0 For Windows.http://skripsistikes.wordpress.com 27. DAFTAR RUJUKANArikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi AksaraArikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.Depdiknas. 2004. Kurikulum SMK Edisi 2004 Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Adminstrasi Perkantoran. Jakarta; Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Dikdasmen.Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.Djalal, M.F. 1986. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa Asing. Malang: P3T IKIP MalangHadi, S. 1983. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset.Hamalik, O. 1994. Metode Belajar dan kesulitan-Kesulitan Belajar. Surabaya: Usaha Nasional.Kerlinger, Fred N. 1990. Aspek-aspek Penelitian Behavioral. Terjemahan oleh Landeng R. Simatupang. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.Kholifah. 2003. Pengaruh Cara dan Kebiasaan Belajar terhadapPrestasi Belajar Akuntansi Siswa Madrasah Aliyah AlAzhar Pasuruan. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FE Universitas Negeri Malang.Martin, A, dan Bhaskara. 2002. Kamus Bahasa Indonesia Millenium. Surabaya: Penerbit Karina.Muhyono. 2001. Hubungan Minat dan Cara Belajar Fisika dengan Prestasi Belajar Fisika Siswa kelas 1 cawu 2 SMU Negeri 6 Malang Tapel 2000/2001. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FMIPA Universitas Negeri Malang.Nurkancana, Wayan dan Sunartana. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasionalhttp://skripsistikes.wordpress.com 28. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.Soeryabrata, S, Drs. 1989. Proses belajar Mengajar di Pergururan Tinggi. Yogyakarta: Andi Offset.Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Perkasa Rajawali.Sugiyono. 1997. Metodologi Penelitian Administrasi. Yogyakarta: BPFE-VIISudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung: PT. Remaja RosdakaryaSugiono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: AlfabetaThabrany, H. 1994. Rahasia Kunci Sukses Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo PersadaThe Liang Gie. 1987. Cara Belajar Yang Efisisen. Yogyakarya: Liberty.Tim Tetap Penulis Universitas Negeri Malang. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: UM Press.Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional,(Online), (http/// www. depdiknas.go.id/ UU RI No 20/2003-

Sistem PendidikanNasional, html, diakses 18 April 2005)Sumber:http://supermahasiswa.multiply.com/journal/item/5/Sukses_Membuat_ Proposal_Penelitianhttp://skripsistikes.wordpress.com

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INSIDE DAN OUTSIDE CIRCLE TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI (Studi di )

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Penyusunan Skripsi Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Jurusan Tarbiyah STAIKHA Disusun Oleh : ________________ SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM .. 2012 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal skripsi dengan judul Upaya Meningkatkan Pemahaman Pelajaran Pai Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Inside Outside Circle Pada Siswa Kelas Vii Smp Tahun Pelajaran 2012/2013 (Studi di SMPN 1 Jawilan). Adapun penyusunan proposal skripsi ini dilakukan Sebagai Salah Satu Syarat Penyusunan Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada Program S1 Tarbiyah di Sekolah Tinggi Agama Islam K.H. Abdul Kabier (STAIKHA) Kubang Petir Serang dan selanjutnya proposal ini sebagai pertimbangan pihak terkait untuk dilanjutkan kebentuk skripsi. Penulis menyadari akan kekurangan dalam penyusunan proposal skripsi ini, oleh karena itu bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sangat peneliti harapkan demi hasil penelitian yang lebih baik. Akhirnya penulis ucapkan terima kasih kepada ketua dan civitas akademika Sekolah Tinggi Agama Islam K.H. Abdul Kabier (STAIKHA) yang senantiasa memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca.

Kubang,

Juni 2012

Penyusun,

MASTUROH DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..

ii

DAFTAR ISI ..

iii 1

A. Latar Belakang Masalah . B. Rumusan Masalah .. C. Tujuan Penelitian . D. Kerangka Pemikiran . E. Hipoptesis Penelitian .. F. Sistematika Penelitian

DAFTAR PUSTAKA .

17

PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INSIDE DAN OUTSIDE CIRCLE TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI

A. Latar Belakang Masalah Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan berisikan tuntunan bagi siswa dalam menjalani kehidupan agar memiliki pribadi yang soleh atau solehah. Dengan adanya tuntutan inilah pendidik harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan dan menerapkan ilmu Pendidikan Agama Islam (PAI), sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang berakibat pada peningkatan mutu pendidikan. Adanya berbagai jenis hambatan dalam diri guru maupun siswa, proses belajar mengajar sering tidak efektif dan tidak efisien.[1] Suasana belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) sangat berpengaruh dalam peningkatan kualitas belajar mengajar. Apabila pembelajaran menyenangkan dapat menimbulkan minat dan motivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini guru harus dapat memfasilitasi siswa agar dapat meningkatkan potensi yang dimiliki oleh siswa dan membuat siswa aktif dalam belajar sehingga tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat tercapai. Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) selalu dipandang sebagai pelajaran yang sangat sulit, sehingga kurang diminati oleh banyak siswa. Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang diperoleh siswa selalu monoton dan disajikan kurang menarik oleh guru. Dalam pembelajaran konvensional siswa selalu mengantuk dan perhatiannya kurang karena membosankan, sehingga pemahaman belajar menurun. Penggunaan Metode yang kurang tepat dapat menimbulkan kebosanan, kurang dipahami, dan monoton sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang biasanya menggunakan metode konvensional memang sudah membuat siswa aktif, namun kurang dapat mengembangkan keterampilan sosial siswa yang kelak dapat berguna dalam kehidupan sosial. Upaya peningkatan pemahaman belajar sangatlah tidak mudah, karena pembelajaran konvensional sekarang ini kurang cocok lagi untuk mentransfer ilmu ke peserta didik. Jadi perlu adanya strategi pembelajaran yang dapat menarik bagi siswa untuk belajar Pendidikan Agama Islam (PAI). dalam pembelajaran, stategi pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk meningkatkan pemahaman belajar. Salah satu Metode pembelajaran yang menuntut aktivitas siswa adalah pembelajaran kooperatif. Metode pembelajaran kooperatif selain membantu siswa memahami konsepkonsep yang sulit juga berguna untuk membantu siswa menumbuhkan keterampilan kerjasama dalam kelompoknya dan melatih siswa dalam berpikir kritis sehingga kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan dapat meningkat. Hal lain yang penting dalam pembelajaran kooperatif adalah dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan sikap yang positif, menambah motivasi belajar dan rasa percaya diri bagi siswa, menambah rasa senang berada di sekolah dan rasa sayang terhadap teman-teman sekelasnya. Metode Inside-Outside Circle adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif. Dalam metode ini siswa dituntut untuk bekerja kelompok, sehingga dapat memperkuat hubungan

antar individu. Selain itu metode pendekatan ini memerlukan ketrampilan berkomunikasi dan proses kelompok yang baik.[2] Selain pemilihan strategi yang tepat, hal lain yang dapat mempengaruhi pemahaman belajar adalah aktivitas belajar siswa. Siswa yang aktivitas belajarnya tinggi akan lebih cepat dalam bertindak untuk melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa. Dan sebaliknya, siswa yang aktivitas belajarnya rendah merasa malas untuk belajar. Untuk siswa kelas VII SMP semester 1 pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) akan lebih efektif bila disampaikan melalui strategi yang tepat. Dalam hal ini, metode pembelajaran Inside-Outside Circlesangatlah tepat untuk pembelajaran. Pada pembelajarn Inside-Outside Circlesiswa dalam kelas dibagi dalam 2 kelompok besar. Tiap-tiap kelompok besar terdiri dari 2 kelompok lingkaran dalam dan kelompok lingkaran luar. Dari permasalahan tersebut diatas, peneliti akan mengadakan penelitian dengan judul PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INSIDE DAN OUTSIDE CIRCLE TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI (Studi di SMPN 1 Jawilan).

B.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dirumuskan permasalahn sebagai berikut:
1. Bagaimana penggunaan metode pembelajaran Inside-Outside Circle di SMPN 1 Jawilan? 2. Bagaimana pemahaman siswa pada mata pelajaran PAI di SMPN 1 Jawilan? 3. Bagaimana penggunaan model pembelajaran Inside-Outside Circle dan aktivitas belajar siswa terhadap pemahaman belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMPN 1 Jawilan?

C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain:


1. Untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran Inside-Outside Circletehadap pemahaman belajar siswa di SMPN 1 Jawilan. 2. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas belajar siswa terhadap pemahaman belajar siswa. 3. Untuk mengetahui interaksi antara metode pembelajaran Inside-Outside Circledan aktivitas belajar siswa terhadap pemahaman belajar.

D. Kerangka Pemikiran Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa agar memahami ajaran Islam (knowing), terampil melakukan ajaran Islam (doing), dan melakukan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari (being). Adapun tujuan pendidikan agama Islam di sekolah

umum adalah untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan melakukan, dan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan utama pendidikan agama Islam di sekolah ialah keberagamaan, yaitu menjadi muslim yang sebenarnya. Keberagamaan inilah yang selama ini kurang di perhatikan. Pendidikan agama dapat didefenisikan sebagai upaya untuk mengaktualkan sifat-sifat kesempurnaan yang telah dianugerahkan oleh Allah Swt kepada manusia, upaya tersebut dilaksanakan tanpa pamrih apapun kecuali untuk semata-mata beribadah kepada Allah.[3] Ahli lain juga menyebutkan bahwa pendidikan agama adalah sebagai proses penyampaian informasi dalam rangka pembentukan insan yang beriman dan bertakwa agar manusia menyadari kedudukannya, tugas dan fungsinya di dunia dengan selalu memelihara hubungannya dengan Allah, dirinya sendiri, masyarakat dan alam sekitarnya serta tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa (termasuk dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya).[4] Mengingat begitu pentingnya pemahaman akan materi pendidikan agama Islam, maka tingkat pemahaman siswa harus menjadi prioritas diantara mata pelajaran lain. Maka dari itu tenaga pendidik harus mampu menentukan metode pembelajaran yang tepat dalam penyampaian materi Pendidikan Agama Islam ini. Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam kegiatan pembelajaran, yang pada dasarnya metode mengajar ini merupakan teknik yang digunakan di dalam melakukan interaksi dengan siswa disaat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Ada bebarapa prinsip yang ahrus kita perhatikan dalam pengguanaan metode mengajar, terutama yang berkaitan langsung dengan faktor perkembangan kemampuan siswa, diantaranya :
1. Harus dapat membangkitkan rasa keingintahuan siswa terhadap materi pelajaran, atau yang biasa deseburt dengan curriosity. 2. Metode mengajar harus dapat memberikan peluang untuk berekspresi dalam aspek seni yang kreatif. 3. Metode mengajar harus dapat memungkinkan siswa belajar untuk memecahkan masalah. 4. Memungkinkan siswa untuk selalu menguji kebenaran akan sesuatu, atau disebut sikap skeptis. 5. Metode mengajar harus dapat membuat siswa untuk melakukan penemuan terhadap suatu topik atau berinkuiri. 6. Harus memungkinkan siswa untuk menyimak. 7. Independent study, memungkinkan siswa untuk mampu belajar secara mandiri . 8. Cooperatif learning, metode harus dapat memungkinkan siswa untuk belajar secara kelompok. 9. Harus dapat membuat siswa termotivasi dalam belajar.

Berdasarkan beberapa prinsip penggunaan metode mengajar diatas, maka peneliti memilih metode inside outside circle ini. Inside outside circle adalah mode pembelajaran dengan sistim lingkaran kecil dan lingkaran besar (Spencer Kagan, 1993) di mana siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur. Sintaksnya adalah: Separuh dari sejumlah siswa membentuk lingkaran kecil menghadap keluar, separuhnya lagi membentuk lingkaran besar menghadap ke dalam, siswa

yang berhadapan berbagi informasi secara bersamaan, siswa yang berada di lingkaran luar berputar kemudian berbagi informasi kepada teman (baru) di depannya, dan seterusnya.

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INSIDE DAN OUTSIDE CIRCLE (VARIABEL X)

PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI (VARIABEL Y)

E. Hipoptesis Penelitian Hipotesis penelitian adalah jawan sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis yang dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya.[5] Dari suatu penelitian yang harus diuji kebenarannya melalui jalan riset. Dengan kata lain hipotesisi merupakan dugaan yang mungkin benar atau mungkin salah yang membutuhkan pembuktian atau diuji kebenarannya. Dari gambaran diatas dapat diajukan hipotesisnya sebagai berikut : H0 : Diduga dapat meningkatkan pemahaman pelajaran PAI dengan menerapkan model pembelajaran inside outside circle pada siswa kelas vii smp tahun pelajaran 2012/2013 H1 : Diduga tidak dapat meningkatkan pemahaman pelajaran PAI dengan menerapkan model pembelajaran inside outside circle pada siswa kelas vii smp tahun pelajaran 2012/2013 F. Sistematika Penelitian Sistematika pembahasan dalam penelitian ini terbagi kedalam lima bab, sebagai berikut : Bab I adalah Pendahuluan ; terdiri atas Latar Belakang Masalah,Identifikasi Masalah, Perumusan Masalah, Pemecahan Masalah, TujuanPenelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penelitian. Bab II adalah Kajian Pustaka; terdiri atas Melafalkan Huruf Hijaiyah, Media Lagu, dan Mata Pelajaran Al-Quran Hadits. Bab III adalah Metode Penelitian; terdiri atas Pendekatan Penelitian, Kancah Penelitian, Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian, Subyek Penelitian, Prosedur Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen Pengumpulan data, Teknik Pengumpulan data, dan Analisis Data. Bab IV adalah Hasil Dan Pembahasan Penelitian ; terdiri atas Deskripsi Hasil Penelitian, dan Pembahasan.

Bab IV adalah Kesimpulan Dan Saran-Saran; terdiri atas Kesimpulan, dan Saran-saran. DAFTAR PUSTAKA Akbar, Reni dan Hawadi. 2001. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Grasindo. Bahari, Abdullah dkk. 2000. Metode Belajar Anak Kreatif. Bandung : Dwi Pasha Press. B. Adam. Macam-macam metode pembelajaran. Diakses dari http://store.cc.cc/ Macam_macam_Metode_Pembelajaran_g1g177821 Pada tanggal 30 Mei 2012

Drajat, Zakiah, 1992. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara Maarif, Samsoel. 1993. Peran Pendidikan Moral dan Agama. Yogyakarta : Mitra Pustaka. Markus, Alim. 1995. Manajemen Pendidikan Sekolah Terbuka; Representasi Sistem Pendidikan De-Birokratisasi. Yogyakarta : Mitra Pustaka. Purwandaru, Setyawan, dan Esther Wahyudi Salim. Belajar Reaktif. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Rachmat Widodo. Model Pembelajaran Inside-Outside-Circle (Spencer Kagan). Diakses dari http://wyw1d.wordpress.com/2009/11/10/model-pembelajaran-24-inside-outside-circlespencer-kagan/. Pada tanggal 30 Mei 2012

Riyanto, Yatim. 2006. Pengembangan Kurikulum dan Seputar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), IKAPI : Universiti Press.

Shaleh, Abdul, Rahman, 2005. Pendidikan Agama dan Pembangunan Untuk Bangsa.Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Sukuco, Padmo. 2002. Penleitian Kualitatif : Metodologi, Aplikasi, dan Evaluasi. Jakarta : Gunung Agung. Suriah. N. 2003. Penelitian Tindakan. Malang : Bayu Media Publishing. Suryaman, Maman. 1990. Kerangka Acuan Peningkatan Prestasi Belajar Siswa. Bandung : Angkasa. Starawaji. Pengertian Pendidikan Agama Islam Menurut Berbagai Pakar. Diakses dari http://starawaji.wordpress.com/2009/05/02/pengertian-pendidikan-agama-islam-menurutberbagai-pakar/ Pada tanggal 31 Mei 2012.

Margono, S. Drs. 2001, Metodologi Pendidikan. PT. Rineka Cipta, cet.01 Press.cet 9.

Tafsir, Ahmad, 2005. Ilmu Pendidikan Dalam Persfektif Islam, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Wibawa, B. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Dirjen Dikdasmen Direktorat Tenaga Pendidikan. Zuhaerini, 1983. Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya : Usaha Nasional.

[1] Drajat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara. 1992. Hal.57. [2] B. Adam. Macam-macam metode pembelajaran. Diakses dari http://store.cc.cc/ Macam_macam_Metode_Pembelajaran_g1g177821 Pada tanggal 30 Mei 2012. Pukul 13:00 wib. [3] ibid [4] Off cit [5] Margono, S. Drs. 2001, Metodologi Pendidikan. PT. Rineka Cipta, cet.01 Press.cet 9.
Share this:

Twitter Facebook1

Like this: Suka Be the first to like this.

Ditulis dalam Tentang Internet


Polri VS KPK : Kepolisian Melawan Hukum, SBY Menikmatinya? Contoh Pengajuan Judul Skripsi

Tinggalkan Balasan
guest

Enter your comment here...

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Allah SWT menciptakan manusia untuk menjadi pemimpin di dunia dengan dilengkapi segenap organ tubuh dan kesempurnaan yaitu : akal, emosi, hawa nafsu dan kelengkapan lainnya. Berbagai kelengkapan tubuh itu yang menjadikan manusia lebih mulia dari mahluk Allah lainnya apabila manusia mampu memfungsikan segala potensi sesuai dengan proporsinya. Namun apabila manusia menyalah gunakan kelengkapan dan potensi yang diberikan Allah itu manusia dapat menjadi mahluk yang rendah dan bahkan lebuh rendah dari binatang sekalipun. Potensi yang ada pada manusia, selayaknya difungsikan dan ditumbuh kembangkan sesuai dengan proporsinya, manusia akan mampu menjalankan fungsi kepemimpinannya apabila membekali diri dengan ilmu pengetahuan. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat AlAlaq 1-5 : , , , , . Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Maha Pemurah. Yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. Al-Alaq 1-5). (Departemen Agama RI, al-qur-an dan Terjemahannya, Jakarta : Proyek Penaggndaan Kitab Suci al-qur-an. Jakarta. 1984 .hal. 1097) Sabda Nabi Muhammad SAW : Artinya : Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. (Shalih, Ibnu Adi dan Baihaqi dari Anas).(Ahdjad Nadjih Terjemahan al-Jamiush Shaghir Jilid III, Surabaya : PT Bina Ilmu. 1995. Jakarta. hal.
330)

Dari dua nash tersebut dapat dipahami bahwa Agama Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan dan pentingnya pendidikan yang menekankan perlunya orang belajar membaca dan menulis serta belajar ilmu pengetahuan. Dengan berbekal ilmu pengetahuan manusia akan mendapat derajat yang tinggi dan kedudukan yang mulia baik menurut pandangan Allah SWT maupun manusia, dan hal imi dapat diperoleh cara beriman kepada Allah SWT dan memperbanyak serta memperluas ilmu pengetahuan. Allah SWT dalam firman-Nya mengungkapkan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat. Firman Allah dalam surat Al-Mujaadalah ayat 11 yaitu : .

Artinya : .. Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan dengan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui terhadap apa-apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Mujaadalah : 11) (Departemen
Agama RI. Op.Cit. hal. 910)

Dalam kaitannya dengan menuntut ilmu tersebut, maka seiring dengan kemajuan zaman yang kian pesat, proses belajar tersebut semakin maju dan masalah yang sangat kompleks dan urgen. Salah satu dari kekomplekannya, dapat dilihat dari konteks kekinian baik mulai dari tantangan dan hambatan pendidikan ataupun tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan itu sendiri. Untuk merealisasikan tujuan pembangunan nasional, nampaknya eksistensi pendidikan sangat urgen hal ini dapat dilihat dari tujuan Pendidikan Nasional yang termaktub dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 yaitu : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung. (. Undang-undang
RI No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Semarang : Tugu Muda. Hal. 5)

Sebagai pendidik, orang tua yang semestinya mendidik sendiri anaknya, dalam beberapa aspek bisa diwakilkan dalam lembaga pendidikan formal tersebut yaitu sekolah. Sekolah atau Madrasah yang menjadi wakil dari amanat orang tua dalam mendidik anak harus memiliki kualifikasi yang cukup, dengan kata lain tidak semua lembaga pendidikan yang secara otomatis menjadi lembaga pendidikan yang baik. Dengan demikian kualifikasi merupakan prasarat wajib yang harus dimiliki lembaga pendidikan, baik itu dari segi tenaga edukatif, sarana dan prasarana maupun aspek lain yang terkait. Contoh proposal skripsi ini bisa anda minta skripsinya Berkaitan dengan masalah proses belajar mengajar di sekolah, siswa maupun guru yang akan melakukan dinamisasi dalam arti proses belajar mengajar tersebut merupakan sarana untuk mengembangkan diri dan ilmu pengetahuan, sikap maupun akhlaq. Hanya saja proses belajar tersebut tidak selamanya berjalan tanpa hambatan. Hambatan atau rintangan akan senantiasa muncul setiap waktu baik itu kesulitan mengajar guru, kesulitan belajar siswa dan sebagainya. Sehingga dengan beberapa hambatan tersebut diharapkan guru dan siswa yang bersangkutan akan lebih dinamis dan inovatif. Keberadaan bimbingan dan penyuluhan di sekolah yang berperan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam berbagai hal terutama masalah kesulitan belajar harus senantiasa mendapat perhatian yang serius agar kesulitan belajar tersebut dapat segera teratasi. Dari sini peranan bimbingan dan penyuluhan disekolah mulai diperlukan dan bukan saja untuk mengatasi kesulitan belajar siswa akan tetapi juga membantu guru dalam mengenal siswanya secara lebih dalam sehingga bimbingan dan penyuluhan lebih sistimatis dan bermutu. Bimbingan dan penyuluhan yang keberadaannya semakin dibutuhkan dalam dunia pendidikan merupakan suatu badan yang mempunyai fungsi sangat penting. Dengan kata lain bimbingan dan penyuluhan mempunyai peran dalam mencarikan jalan keluar dari setiap

kesulitan yang dihadapi siswa dalam proses belajar mengajar. Bimbingan dan penyuluhan berfungsi untuk membantu kelancaran pendidikan dan pengajaran di sekolah, artinya dengan adanya bimbingan dan penyuluhan disekolah secara intensif akan memberi dampak baik secara langsung maupun secara tidak langsung yang akhirnya akan kembali pada keberhasilan pendidikan. Berdasarkan pada pemikiran inilah kiranya perlu dilakukan penelitian tentang peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Sumbersari Kabupaten Probolinggo Tahun Pelajaran 2002/2003. B. Rumusan Masalah. Contoh Proposal Skripsi bisa anda dapatkan

Bertitik tolak dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah :

1. Adakah peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo ? 2. Bagaimana peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo ?

C.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian di dalam karya ilmiah merupakan target yang hendak dicapai melalui serangkaian aktivitas penelitian, karena segala yang diusahakan pasti mempunyai tujuan tertentu yang sesuai dengan permasalahannya. Sesuai dengan persepsi tersebut dan berpijakpada rumusan masalah yang telah disebutkan, maka penelitian ini mempunyai tujuan : 1. Ingin mengetahui ada tidaknya peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo. 2. Ingin mengetahui bagaimana peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan belajar siswa dengan bimbingan di Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo. Contoh proposal skripsi bisa anda dapatkan

D. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait utamanya bagi pihak-pihak berikut ini : 1. Bagi Guru Sebagai sarana untuk mengambil inisiatif dalam rangka penyempurnaan program proses belajar mengajar sehingga antara guru sebagai pendidik di sekolah dan siswa sebagai pihak

yang perlu dididik bisa saling melengkapi dan bekerja sama dengan baik, sehingga prestasi belajar siswa akan selalu meningkat. 2. Bagi Instansi Sebagai bahan masukan dalam mengambil kebijaksanaan yang tepat dan memberikan/menambah sarana dan prasarana dalam rangka memberikan gairah dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan mutu dan prestasi belajar siswa, sekaligus meningkatkan mutu pendidikan. 3. Bagi Peneliti Sebagai bahan latihan dalam penulisan karya ilmiah, sekaligus sebagai tambahan informasi mengenai bimbingan dan penyuluhan yang ada di lembaga madrasah khususnya di Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo. E. 1. Metode Penelitian Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi menurut Suharsimi Arikunto adalah keseluruhan subyek penelitian . Jadi populasi itu bersifat umum dan meliputi berbagai keadaan, sehingga yang menjadi populasi adalah seluruh personel yang ada di Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo. Sedangkan pengertian mengenai sampel menurut Suharsimi Arikunto adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Adapun jenis sampel yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan proporsional sampel, menurut Sutrisno Hadi, berpendapat bahwa: Proporsional sampel, jika populasi terdiri dari beberapa sub populasi yang tidak homogen dan tiap-tiap sub populasi akan diwakili dalam penyelidikan, maka pada prinsipnya ada dua jalan yang ditempuh : 1. Mengambil sampel dari tiap-tiap sub populasi tidak memperhitungkan besar kecilnya sub populasi, atau 2. Mengambil sampel dari tiap-tiap sub populasi dengan memperhitungkan besar kecilnya sub-sub populasi itu. Untuk mengumpulkan data peneliti harus menentukan responden yang akan diteliti. Responden merupakan penjawab dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Data-data tersebut bisa menjadi data primer ataupun data skunder menurut kualitas data yang diberikan oleh responde tersebut. Sutrisno Hadi adalah semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel yang hendak digeneralisasikan. Sedangkan pengertian sampel adalah sebagian individu yang diselidiki Dalam penelitian ini yang akan menjadi sampel adalah 1 Kepala sekolah, 2 guru BP, 40 orang siswa Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo. 2. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Observasi Metode observasi adalah suatu teknik untuk memperoleh data dengan menggunkan pengamatan (gejala-gejala) yang diselidiki. Berdasarkan pendapat-pendapat dapat dikemukakan bahwa Observasi adalah merupakan tekhnik atau metode untuk mengadakan penelitian dengan cara mengamati langsung terhadap kejadian, baik di sekolah maupun di luar sekolah dan hasilnya dicatat secara sempurna. Dengan metode ini peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian, dalam hal ini yang diamati adalah lokasi atau letak penelitian.. Dari sana dapat diketahui beberapa data yang dibutuhkan dalam kegiatan penelitian ini. b. Metode Angket Angket atau kuesioner menurut Suharsimi Arikunto adalah, sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka yang disebut angket adalah seperangkat pertanyaan yang harus dijawab oleh responden untuk memperoleh data yang diperlukan. Data yang dimaksud adalah data kuantitatif. Contoh proposal skripsi ini bisa anda minta skripsinya c. Metode Interview Metode ini disebut juga dengan wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode wawancara yang bersifat tidak langsung, yaitu wawancara yang dilakukan dengan 1 pengasuh, 2 guru BP. d. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan transkrip, agenda dan sebagainya. Peneliti menggunakan metode ini adalah untuk memperoleh data tentang Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Desa Sambirampak Kidul Kecamatan Kotaanyar Kabupaten Probolinggo. 3. Metode Analisa Data

Setelah mengadakan serangkaian kegiatan (penelitian) dengan menggunakan beberapa metode di atas, maka data-data yang terkumpul dianalisa dengan menggunakan teknik deskriptif. Teknik ini dipergunakan untuk menganalisa data yang bersifat kualitatif atau data yang tidak dapat direalisasikan dengan angka. Adapun data yang bersifat kuantitatif akan dianalisa dengan menggunakan teknik prosentase, dimana akan digunakan rumus sebagai berikut : F P = ------- x 100 N

Keterangan

: N

P F :

: : Jumlah

Prosentase Frekuensi responden

F.

Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan merupakan rangkuman sementara dari sisi skripsi, yakni suatu gambaran tentang isi skripsi secara keseluruhan dan dari sistematika itulah dapat dijadikan satu arahan bagi pembaca untuk menelaahnya. Secara berurutan dalam sistematika ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini dikemukakan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis penelitian, ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, definisi operasional dan sistematika pembahasan. BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab kajian pustaka ini dikemukakan tentang Kajian tentang Peranan Bimbingan dan Penyuluhan yzng meliputi: Pengertian Bimbingan dan Penyuluhan, Fungsi dan Tujuan Bimbingan dan Penyuluhan, Cara-cara Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan, Sifat Bimbingan dan Penyuluhan, Jenis-jenis Bimbingan dan Penyuluhan. Dalam bab ini juga dibahas tentang cara menanggulangi kesulitan belajar serta kajian tentang peranan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan belajar.

BAB III HASIL PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang deskripsi data yang terdiri dari sejarah berdiri, struktur organisasi, keadaan tenaga pengajar dan karyawan, keadaan siswa, usaha menanggulangi kesulitan belajar siswa, kegiatan bimbingan dan penyuluhan dalam menanggulangi kesulitan belajar mengajar. Selanjutnya akan dijelaskan tentang penyajian data, analisis data dan terakhir diskusi dan interpretasi. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab terakhir ini akan disajikan tentang kesimpulan sebagai hasil dari penelitian dan dilanjutkan dengan saran-saran yang sekiranya dapat dijadikan bahan pemikiran bagi yang berkepentingan.

Outline Skripsi

PERANAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN DALAM MENANGGULANGI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH NURUL HASANIYAH DESA SAMBIRAMPAK KIDUL KECAMATAN KOTAANYAR KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN PELAJARAN 2003/2004

LOGO KAMPUS

Oleh: aadesanjaya.blogspot.com

--------------------------------------------------------------------------------------------------

Outline

BAB A. B. C. D. E. 1. 2. 3. F. Latar Rumusan Tujuan

I Belakang Masalah Penelitian Kegunaan Metode Penentuan Populasi dan Sampel Metode Pengumpulan Metode Analisis Data Sistematika Pembahasan

PENDAHULUAN Masalah

Penelitian Penelitian Penelitian Data

BAB II KAJIAN A. Kajian tentang Peranan Bimbingan dan Penyuluhan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

PUSTAKA

Pengertian Bimbingan dan Penyuluhan Fungsi dan Tujuan Bimbingan dan Penyuluhan Cara-cara Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Sifat Bimbingan dan Penyuluhan Jenis-jenis Bimbingan dan Penyuluhan Kajian tentang Menanggulangi Kesulitan Belajar Kajian tentang Peranan Bimbingan dan Penyuluhan dalam Menanggulangi Kesulitan Belajar

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Sejarah Berdirinya Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah desa Smbirampak Kidul Kecamatan Kotaanyar Kab. Probolinggo

1. 2. 3. 4.

Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Keadaan Tenaga Pengajar dan Karyawan Keadaan Siswa Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah Usaha Menanggulangi Kesulitan Belajar Siswa di Madrasah Tsanawiyah Nurul Hasaniyah 5. Kegiatan Bimbingan dan Penyuluhan dalam 6. Menanggulangi Kesulitan Belajar Mengajar B. C. D. Penyajian Analisis Diskusi Data Data Interpretasi

dan

BAB A. B. Daftar Pustaka

IV

KESIMPULAN Kesimpulan Saran

DAN

SARAN

Nah ilutah Contoh Proposal Skripsi yang dapat saya berikan jika anda menginkan skripsinya silakan komen di bawah ini atau anda koment di fans facebook blog aadesanjaya.logspot.com di pojok kanan silakan di like. Ini hanya sekedar contoh proposal skripsi jurusan bimbingan konseling.

Anda mungkin juga menyukai