Anda di halaman 1dari 5

REVIEW FILM KITA VS KORUPSI

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah: Sosiologi Korupsi Dosen Pengampu: Muryanti, S. Sos, M. A

Disusun oleh : Arif rohman 10720022

PRODI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2012

A. Rumah Perkara Pak yatna merupakan lurah yang terpelih, Dalam kampanyenya beliau berjanji akan bertanggung jawab penuh terhadap kesejahteraan dan keamaan masyarakat desa. Tapi ternyata, ketika berjalannya waktu pak lurah tadi tidak bisa memenuhi janjinya sebagaimana yang telah dia janjikan pada rakyat dulu. Pak lurah Yatna berubah menjadi sosok lurah yang pengecut, tidak tegas, dan tunduk pada sang pengusaha yang bernama pak Jaya. awal mulanya pak jaya memberikan ucapan melalui telephone.Dalam percakapan singkatnya tersirat hutang budi pak Yatna kepada sang sang pengusaha karena telah membantu dirinya dalam pilkades. Selanjutnya, pak Yatna dilema karena harus menuruti keinginan pak Jaya untuk menggusur semua rumah penduduk desa. Rumah penduduk desa yang di gusur dalam rencananya akan di bangun mall. Konflik chapter ini muncul ketika proyek pengembang tersebut terkendala karena masih ada satu tanah yang belum bisa dikuasainya yaitu tanah milik seorang janda muda bernama Ella (Ranggani Puspandya), yang tidak sudi menyerahkan tanah almarhum suaminya kepada siapapun. Ella bahkan tak menggubris segala macam teror dan iming-iming dari antek-antek sang pengusaha, termasuk himbauan pak Yatna. Pak Lurah ternyata punya hubungan khusus dengan Ella, bahkan Pak Yatna pernah berjanji kepada Ella sebelum menjadi Lurah, bahwa tak ada yang akan mengganggu hak Ella atas rumahnya. Percakapan antara Ella dan Pak Yatna yang coba membujuk Ella untuk meninggalkan dan menyerahkan rumah dan tanahnya inilah inti dari film pendek ini, "Kamu jadi lurah untuk siapa?". Karena pak Yatna belum tega mengusir janda itu, akhirnya rumah janda itu dibakar oleh orang suruhan pak Jaya, dan janda itupun meninggal karena dia tetap bersikukuh tidak mau meninggalkan rumah itu satu langkahpun. Ketika kebakaran, si Iqbal ternyata akan berkunjung ke rumah janda itu. Sampai di depan rumah janda itu, iqbal kaget ada kebakaran. Dia pun segera masuk ntuk menyelamatkan janda itu, dan endingnya si iq1bal pun justru ikut mati dalam peristiwa kebakaran saat itu. Dari cerita diatas, dapat diberikan analisis bahwa : Korupsi sering timbul karena seorang pejabat merasa berhutang budi terhadap orang yang telah memberikan suport baik material dan non material. Dalam hal ini pak yatna telah berhutang budi atas jasa pak jaya yang telah membantunnya dana kampanyenya sebagai calon lurah. Sehingga suka tidak suka pak yatna hanya menamini keinginan pak jaya dan telah menhianati rakyatnya yang telah memberikan amanah pada dirinya. Dalam konteks saat ini para pejabat negara juga sering melakukan tindak korupsi seperti yang pak yatna lakukan. Banyak pejabat negara yang mengangkat dari keluarganya

sendiri untuk menjadi pejabat juga. Sehingga banyak ank dari seorang pejabat negara kelak akn menjadi pejabat pula. Ini menunjukkan faktor keluarga juga sangat mendominasi untk seorang menjadi pejabat.Pada akhirnya jabatan itu merupakan amanah dari rakyat, sehingga sebagai seorang yang telah diberi amanah hendaknya memberikan yang tyerbaik untuk rakyat.

B. Aku Padamu Film kedua berjudul Aku Padamu yang berkisah tentang upaya sepasang kekasih (Nicholas Saputra dan Revalina S. Temat) untuk menikah di KUA, namun karena mereka tidak memiliki Kartu Keluarga, maka sang pemuda mencoba menyogok orang yang bekerja di KUA. Namun pasangannya (Revalina S. Temat) tidak setuju karena perbuatan tersebut dianggap sebagai menyogok Tuhan. Ia teringat dengan teladan seorang guru pada masa kecilnya Markun (Ringgo Agus Rahman) yang menolak untuk menyogok agar diangkat menjadi guru tetap. Dari cerita diatas, dapat diberikan analisis bahwa : Dalam film kedua ini sangat memprihatinkan sekali mengapa tidak, di KUA yang kita tahu semua didalamnya banyak orang yang memilki ilmu keagamaan yang lebih, masih melkukan tindak korupsi. Ini menunjukan moral seorang pegawai KUA yang sangat lemah. Padahal pernikahan merupakan ritual yang sangat suci dalam agama, tapi masih ada saja orang yang melkukakan penyogokan agar dapat melaqngsungkan pernikahan. Dimanakah moral mereka hal yang sang suci aja sudah dibumbui dengan korusi.

C. Selamat Siang Rissa Risa Arwoko merupakan pejabat kabag perijinan, saat itu akan disuap oleh salah satu perusahaan. Namun ia masa kecilnya, dia teringat sekali bahwa ibu dan bapaknya yang bernama Pak Woko selalu menanamkan nilai-nilai kasih sayang serta nilai kejujuran dalam kehidupan.

Permasalahan mulai muncu saat adiknya Risa sedang sakit panas. Demamnya sangat tinggi dan saat itu obat bagi adiknya pun telah habis. Ibunya tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak ada uang sedikitpun yang bisa dia gunakan untuk menebus obat. Ayah Risa, pak Woko, yang sehari-harinya juga bekerja di salah satu instansi desa juga ternyata tidak punya uang. Pada saat itu presiden Soeharto mengumumkan bahwa harga beras akan melambung tinggi, oleh karena itu para penimbun beras mencari tempat untuk menyewa gudang dengan cara menyuap para penjaga gudang. Suatu saat, pak Woko di datangi salah seorang tamu yang intinya menyuap dengan nominal uang yang sangat besar bagi dia agar bisa menggunakan gudang yang di jaga pak Woko untuk menyembunyikan timbunan beras. Tapi, pak Woko dengan tegas menolak sogokan itu meskipun kondisinya saat itu juga benar-benar lagi butuh uang untuk membeli obat, membeli beras juga, dan memeriksakan putranya yang panas lagi sakit. Dari cerita diatas, dapat diberikan analisis bahwa : Dari film ini dapat diambil nilai kehidupannya bahwasannya keluarga adalah hal yang paling dasar untun menanamkan nilai moral pada anaknya. Sehingga peran orang tua sangat penting dalam memberi pembelajaran nilai- nilai sosial pada anaknya.Nilai nilai diterapkan dalam keluarga setiap hari tentu akan diingat oleh seorang anak ketika dia sudah beranjak dewasa, maka dari itu didiklah anak cucu kita mulai dari kecil.intinya pembelajaran moral pada waktu masih kecil sangat berpengatuh untuk masa depan anaknya.

D. Psssttt... Jangan Bilang Siapa-Siapa Film terakhir berjudul Psssttt... Jangan Bilang Siapa-Siapa berkisah mengenai tiga sekawan pelajar SMA, Olla (Alexandra Natasha), Gita (Nasya Abigail) dan seorang temannya (Siska Selvi Dawsen) yang memiliki pandangan berbeda mengenai pengelolaan uang. Olla dengan mudah melebihkan permintaan uang kepada orang tuanya yang ternyata juga melakukan penggelapan uang di tempat kerjanya, berbeda dengan Gita yang sabar menabung selama setahun untuk membeli kamera idamannya. Olla membeli buku pada Echi dengan harga yang cukup mahal. Gita pun jadi penasaran, kenapa harga buku yang dijual Echi lebih mahal dari pada yang dijual di toko buku. Gita lalu iseng-iseng nanya tentang asal muasal harga buku tersebut. Tak diduga hasil iseng-iseng tersebut malah membongkar adanya praktek korupsi beruntun yang dilakukan oleh banyak pihak.

Dari cerita diatas, dapat diberikan analisis bahwa : Korupsi tidak hanya terjadi pada pejabat saja namun kini sudah sampai pada anak sekolah. Sadar atau tidak sadar, praktek ini sepertinya sudah sangat lumrah di mata orangorang awam.Sebagai generasi bangsa, ternyata mereka sudah terbiasa melakukan penggelembungan uang demi mendapatkan keuntungan untuk diri mereka sendiri. Korupsi kecil ini mereka lakukan karena mereka meniru apa yang dilakukan generasi sebelumnya. Nah, bagaimana seharusnya kita menanggapi hal ini? Namun apabila kita telaah lebih jauh di balik mdsemua itu peranan orang tua justru memberikan pembelajaran yang buruk. Seperti kita ketahui bahwasannya ayahnya sendiri juga merlakukan tindak korupsi pada perusahaannya. Seperti hukum alam barang siapa yang menanam kelak akan memetiknya.

Anda mungkin juga menyukai