ABSTRAK Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan air tawar yang memiliki bentuk tubuh memanjang

dan pipih kesamping. Ikan nila (Oreochromis niloticus) memiliki sirip yang lengkap dan memiliki linea lateralis yang terputus Dilakukan pengujian TKG, Tingkat kematangan gonad (TKG) pada ikan terdiri dari lima tahap. Tahap-tahap tersebut memiliki perbedaan morfologi pada ikan jantan dan ikan betina. Hasil yang diperoleh menunjukkan macammacam TKG Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang ada dalam 1 kelas. Hasil yang didapat merupakan tingkat TKG dimulai dari TKG I sampai TKG V. Nilai TKG ini merupakan suatu tingkatan yang dapat menunjukkan kematangan seksual pada ikan. Semakin tinggi TKG maka kisaran panjang dan berat juga semakin tinggi. Setiap kelompok memiliki TKG yang berbeda karena ikan yang digunakan tidak memiliki morfologi yang sama artinya panjang ikan dan berat tubuh ikan tidak sama. Demikian juga dengan ikan yang memilki ukuran panjang dan berat yang sama maka TKG yang dimilikinya pun berbeda. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan yang berbeda dimana ikan tersebut hidup, ada tidaknya suatu makanan, suhu, salinitas dan kecepatan pertumbuhan ikan tersebut. Kata kunci: Oreochromis niloticus, tingkat kematangan gonad, morfologi. Nile tilapia (Oreochromis niloticus) is one of freshwater fish that have elongated body and latally flattened shape. Nile tilapia has complete fins and linea lateralis. Gonadal development phase was tested. There are five gonadal development stage. The development stage is different between male and female fish. The result showed a variety of nile tilapia gonadal development stage. There are 5 stage of development stage started from I and V. The value of development stage may indicate the sexual maturity of the fish. the higher stage, the lenght and weight also higher. Each group has different development stage because the used fish didnt have same morphology, its mean lenght and wight of fish are different. Similary, the fish that has same lenght and weight has different development stage. It can be caused from evironmental condition, availability of food, temperature, salinity and growth rate of the fish.