Anda di halaman 1dari 3

A. STUDI KASUS OPT PADA TANAMAN PADI. Padi merupakan tanaman penghasil makanan pokok masyarakat Indonesia.

Tanaman padi selalu mendapat serangan OPT yang jika tidak dikendalikan akan sangat merugikan, bahkan menyebabkan kegagalan panen atau puso. Sayangnya, perlindungan tanaman padi masih selalu mengandalkan pestisida sintetik, padahal sudah didengungkan bahwa Indonesia merupakan sallah satu negara yang telah menerapkan Pengendalian Terpadu. Kenyataannya, Sekretariat Kabinet (lihat berita yang berjudul Tekan Gangguan Hama, Pemerintah Distribusikan 2.000 Ton Pestisida yang dimuat di situs http://setkab.go.id/nusantara-5090-tekan-gangguan-hama-pemerintah-distribusikan-2000-tonpestisida.html Dengan rilisan ini, Setkab seolah membenarkan bahwa pengendalian OPT hanya dengan penggunaan pestisida, yang mereka sediakan. Dengan merilis berita ini, sebenarnya Pemerintah (Setkab) sendiri telah melanggar Pasal 20 (ayat 1) UU No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman-yang menyatakan bahwa perlindungan tanaman dilaksanakan dengan sistem Pengendalian Hama Terpadu. Nah, sebagai mahasiswa yang peduli dengan pertanian dan perundang-undangan, Sdr. berniat mengembangkan strategi Pengendalian Terpadu untuk tanaman padi untuk membantu petani dan pemerintah melindungi tanaman padi dari serangan OPT dengan tetap mematuhi per-UU yang berlaku (Copyright @Tarkus Suganda, Oktober 2012).

B. STUDI KASUS OPT PADA TANAMAN KOPI Berbagai media melaporkan bahwa 10 peti kemas berisi 200 ton biji kopi Indonesia ditolak oleh Badan Karantina Jepang disebabkan oleh karena biji kopinya mengandung isocarab dan carbaryl melebihi ambang batas yang diizinkan (silahkan lihat a.l. di situs http://m.bisnis.com/articles/kopiditolak-jepang-pemerintah-janji-bina-petani-and-industri). Untuk membantu petani dan pemerintah, Kelompok Sdr ditugasi membuat strategi Pengendalian Terpadu perlindungan tanaman kopi. C. STUDI KASUS OPT PADA TANAMAN KENTANG Di Indonesia, tanaman kentang merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi, demikian juga ancaman dari OPT-nya juga cukup tinggi. Banyak sekali OPT yang dapat menyerang tanaman kentang. Contoh kecilnya bisa dilihat pada http://www.gardenorganic.org.uk/factsheets/pc24.php. Selain ancaman dari OPT, petani kentang juga terdesak oleh produk kentang impor terutama dari China. Produk impor kentang bukan saja merugikan pasaran kentang tetapi juga memungkinkan masuknya Organisme Pengganggu yang tadinya belum ada di Indonesia, misalnya penyakit busuk cincin bakteri (lihat http://pkpp.ristek.go.id/index.php/penelitian/detail/661); dan nematoda sista kentang (lihat http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/2833/Bab%20II%202007lis.pdf?sequence= 8), yang sebelumnya merupakan OPTK A-1 atau OPT karantina yang belum ada di Indonesia. Tugas kelompok Sdr. adalah mengembangkan strategi Pengendalian Terpadu OPT pada tanaman kentang. D. STUDI KASUS OPT PADA TANAMAN CABAI Tanaman cabai juga merupakan jenis tanaman yang walaupun bukan tanaman penghasil makanan pokok, tetapi bagi masyarakat Indonesia merupakan jenis bumbu yang selalu harus tersedia. Musim hujan dilaporkan sangat kondusif untuk meningkatnya OPT pada tanaman cabe, bahkan diprediksi

dapat menurunkan hasil antara 30-40% (lihat link berikut ini http://118.97.186.221/index.php/subMenu/informasi/berita/detailberita/332) Nah kelompok Sdr ditugaskan untuk mengembangkan strategi pengendalian terpadu bagi OPT pada tanaman cabai, agar petani cabai tidak terlalu dirugikan.

E. STUDI KASUS OPT PADA TANAMAN KEDELAI Kedelai merupakan komoditas yang penting bagi perekonomian dan gaya hidup masyarakat Indonesia. Sdr mungkin masih ingat beberapa bulan lalu di tahun 2012 ini, pasokan kedelai di pasaran berkurang, dan hampir semua lapisan masyarakat menjadi terguncang. Walaupun kedelai memiliki peran yang cukup strategis, tetapi upaya produksinya tetap tidak memperhatikan upaya perlindungan tanaman terhadap OPT (silahkan baca materi peneliti Badan Litbang Kementan berikut : http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/ART8-3e.pdf). Padahal, kedelai memiliki ancaman OPT yang cukup besar (silahkan lihat penyakitnya di http://www.iasoybeans.com/productionresearch/publications/soybeandiseases/soybeandiseases.p df dan untuk hamanya di http://ipm.ncsu.edu/AG271/soybeans/soybeans.html Tugas kelompok Sdr adalah mengembangkan strategi Pengendalian Terpadu untuk perlindungan terhadap OPT pada tanaman kedelai.

F. STUDI KASUS OPT PADA TANAMAN JERUK Untuk menyediakan kebutuhan konsumsi jeruk lima kilogram per kapita per tahun, Indonesia memerlukan 1,2 juta ton hasil panen, (http://www.situshijau.co.id/tulisan.php?act=detail&id=368&id_kolom=1). Nyatanya, hasil panen jeruk 2002, baru mencapai 750.000 ton dan pada 2003 diperkirakan mencapai 862.000 ton. Target produksi tahun depan diharapkan mencapai 986.000. Ini berarti, Indonesia masih harus mengimpor jeruk sebanyak 214.000 ton pada 2004 untuk memenuhi kebutuhan jeruk masyarakat. Jumlah tersebut, dengan a.l. asumsi pertambahan penduduk nol konsumsi per kapita tetap. Mengimpor jeruk , selain mengancam produksi nasional juga membawa ancaman OPT. Produksi jeruk nasional juga selalu terancam oleh serangan OPT, a.l. oleh lalat buah (lihat http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2012/06/14/101175/lalat_buah_serang_tanama_jer uk_petani_dairi/#.UIOTDoYld3U). Karena pestisida pada buah jeruk (lihat http://www.investor.co.id/home/acfta-dan-daya-saing-produk-pertanian/11570) sangat membahayakan, maka kelompok Sdr diminta untuk membuat strategi pengendalian terpadu untuk tanaman jeruk. G. STUDI KASUS OPT PADA TANAMAN TEH Teh merupakan komoditas perdagangan dunia. Karena diseduh langsung diminum, untuk melindungi tanaman teh dari serangan OPT, pestisida sintetik tidak boleh melebihi ambang batas maksimum (lihat situs-situs berikut : http://www.selamat.wur.nl/NR/rdonlyres/9371F2BA-A9D84974-AEDC-26C36C47AE76/120986/2PesticideResidueInTeaAndItsRiskAssessment.pdf; http://www.greenpeace.org/eastasia/news/blog/pesticide-pollution-chinese-tea-may-not-besa/blog/39936/). Padahal tanaman teh banyak memiliki OPT yang mengancam produksinya (lihat di http://www.britannica.com/EBchecked/topic/585098/tea-production/68023/Pests-and-diseases; http://www.upasitearesearch.org/pests-and-diseases/)

Tugas kelompok Sdr adalah mengembangkan strategi pengendalian terpadu untuk perlindungan tanaman teh terhadap OPT. H. STUDI KASUS KASUS OPT PADA TANAMAN KUBIS Kalau Sdr mengetikan pests and diseases of cabbage di mesin pencari Google, Sdr akan menemukan bahwa tanaman kubis merupakan salah satu tanaman yang memiliki jumlah dan jenis OPT yang sangat banyak. Karena umumnya kubis dikonsumsi mentah, maka pestisida jelas harus sedapat mungkin dihindari. Oleh karena itu, kelompok Sdr ditugasi untuk mengembangkan strategi pengendalian terpadu untuk perlindungan tanaman kubis dari serangan OPT.

Anda mungkin juga menyukai