Anda di halaman 1dari 5

paragraf 1

Untuk dapat memahami ilmu ekonomi, terlebih dahulu kita mengetahui perbedaan antara ilmu makro ekonomi dengan ilmu mikro konomi. Makro ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari fenomena ekonomi secara keseluruhan. Makro ekonomi berkaitan dengan studi tentang sistem pasar dalam skala besar. Makro ekonomi menganggap kinerja agregat dari semua pasar dalam sistem pasar dan berkaitan dengan pilihan yang dibuat oleh subsektor besar sektor ekonomi-rumah tangga, yang mencakup semua konsumen, sektor bisnis, perusahaan, sektor pemerintah, dan semua instansi pemerintah. Cakupan dari makro ekonomi diantaranya adalah pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, inflasi, suku bunga, nilai tukar mata uang, peredaran uang dalam suatu perekonomian. Penjelasan Makro ekonomi mencakup perubahan ekonomi yang mempengaruhi seluruh rumah tangga, perusahaan, dan pasar secara bersamaan (untuk footnote : Mankiw, 2004: 500)

Pada fokus analisis, makro ekonomi berbeda dari mikro ekonomi. (untuk footnote : Rahardja dan Manurung, 2004: 4). Mikroe konomi berfokus kepada interaksi individu-individu (rumah tangga dan perusahaan) dalam pasar dan bagaimana mereka membuat keputusan. Keseluruhan perekonomian adalah sekumpulan individu rumah tangga dan perusahaan yang berinteraksi dalam sekumpulan pasar. Alasan inilah yang menyebabkan Mikro ekonomi dan Makro ekonomi saling terkait satu sama lain. Alat analisis dasar permintaan dan penawaran contohnya, adalah pusat dari analisis Makro ekonomi dan juga Mikro ekonomi. Namun, analisis permintaan dan penawaran dalam Makro ekonomi dilakukan secara keseluruhan, sedangkan dalam Mikro ekonomi dilakukan secara individu. Kedua cabang ilmu ekonomi ini akan sering terlihat sinergisnya apabila diterapkan dalam ilmu ekonomi terapan misalnya dalam Ekonomi Pembangunan.

Terdapat tiga indikator yang membedakan antara makro ekonomi dengan mikro ekonomi (ini buat footnote : http://nyomansudapet.dosen.narotama.ac.id/2012/02/08/ekonomi-mikro-dan-makro-pengertian-dan-perbedaan/), yaitu : 1. Harga

Dalam mikro ekonomi, harga adalah nilai dari suatu komoditas. Sedangkan dalam makro ekonomi, harga adalah nilai dari komoditas secara keseluruhan. 2. Unit analisis Pembahasan dalam ekonomi mikro yaitu permintaan dan penawaran, perilaku konsumen dan produsen, pasar, penerimaan, biaya, dan laba atau rugi perusahaan. Sedangkan dalam makro ekonomi dibahas mengenai pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi, dan kebijakan ekonomi. 3. Tujuan analisis Fokus dari analisis mikro adalah tentang cara mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat. sedangkan dalam ekonomi makro lebih memfokuskan tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian negara secara keseluruhan.

paragraf 2 Ruang lingkup ekonomi mikro adalah produsen dan konsumen yang dalam dunia ekonomi nyata adalah individu-individu pada rumah tangga keluarga, masyarakat, atau perusahaan. Unit ekonomi skala mikro tersebut harus berusaha mengalokasikan sumberdaya ekonomi yang terbatas untuk mampu mengoptimalkan tingkat pemuas kebutuhannya.
Masalah yang dianalisis dalam ekonomi mikro : Interaksi di pasar barang.

Menunjukkan fung dan operis pasar tentang interaksi antara penjual dan pembeli untuk menentukan tingkat harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan di suatu pasar barang. Tingkah laku penjual dan pembeli

Penjual selalu berusaha memaksimalkan keuntungan, sedangkan pembeli berusaha memaksimalkan kepuasan. Interaksi di pasar faktor-faktor produksi

Pembeli faktor produksi terdiri dari rumah tangga produsen, sedangkan penjualnya berupa individu pemilik faktor produksi atau

rumah tangga konsumen yang akan menghasilkan balas jasa berupa gaji atau upah untuk tenaga kerja, bunga untuk modal, sewa untuk tanah atau bangunan, dan laba untuk pengusaha.

Ruang lingkup kajian ekonomi makro adalah usaha masyarakat dan pemerintah dalam mengelola faktor produksi secara efisien. Ekonomi makro memusatkan perhatian pada usaha masyarakat sebagai satu kesatuan untuk melakukan efisiensi dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia. Lingkup kajiannya dapat berupa pendapatan total dari suatu masyarakat, kesempatan kerja di sebuah negara, penyebab resesi di Indonesia, atau kondisi neraca perdagangan sebuah negara pada akhir tahun. Masalah yang dianalisis dalam ekonomi makro terbagi menjadi dua, yaitu jangka pendek dan jangka panjang. masalah jangka pendek dalam ekonomi makro : 1. Inflasi

merupakan kecenderungan dari harga-harga untuk meningkat secara umum dan terus menerus 2. Pengangguran

Menurut Sukirno (2004:28) pengangguran adalah jumlah tenaga kerja dalam perekonomian yang secara aktif mencari pekerjaan tetapi belum memperolehnya. 3. Ketimpangan dalam neraca pembayaran

Merupakan ketimpangan yang disebabkan oleh selisih antara anggaran pendapatan dibandingkan dengan anggaran pengeluaran yang dapat berdampak terhadap surplus atau defisit pada neraca pembayaran. masalah jangka panjang dalam ekonomi makro menyangkut kondisi perekonomian suatu negara terhadap : 1. pertumbuhan penduduk

Analisis

2. pertambahan produksi 3. Tersedianya dana untuk investasi

menurut Mentri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menyatakan pertumbuhan ekonomi indonesia sangat mungkin menyentuh 7% dan bahkan lebih, asalkan tidak ada "uang di bawah meja". istilah "uang di bawah meja" ini menurut Gamawan menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat, walaupun masih tetao tumbuh di atas 6%, dan juga ia menambahkan agar adanya upaya-upaya dari pemerintah untuk mempermudah arus investasi di Indonesia. dan beliau juga menambahkan ""Perusahaan besar itu lebih
banyak di daerah tetapi hanya 24% kewenangan perizinan ada di tangan daerah, selebihnya di tingkat pusat. Selain itu kita juga harus melihat negara seperti Korea yang mengawasi proses regulasi dan penerapan investasi di lapangan oleh sebuah lembaga. Kita juga tidak ingin negara ini kalah dengan Singapura dan New Zealand. Di New Zealand proses perizinan hanya 3 hari, Singapura 1 hari dan Indonesia 17 hari," cetusnya.

oleh karena itu hendaknya pemerintah selaku pembuat regulasi bagi perekonomian di Indonesia lebih mengevaluasi kebijakan yang telah di buat seperti penyelewengan "uang di bawah meja" yang akan berdampak pada kondisi investasi di Indonesia menjadi berkurang karena dapat memperlambat investor untuk menanamkan modalnya. dengan demikian pertumbuhan ekonomi indonesia sangat-amat mungkin menyentuh angka 7% atau bahkan bisa lebih.

kesimpulan

Mikro ekonomi merupakan cabang ilmu ekonomi yang berfokus pada pasokan dan permintaan yang menentukan tingkat harga yang terlihat

dalam perekonomian. Makro ekonomi adalah cabang yang mempelajari


"jumlah total kegiatan ekonomi, berhubungan dengan masalah pertumbuhan, inflasi, pengangguran, kebijakan nasional ekonomi yang berasal dari inisiatif pemerintah.

GDP yang seperti kita ketahui merupakan suatu nilai akhir dari keseluruhan barang atau jasa yang dihasilkan oleh semua unit ekonomi dalam suatu negara termasuk barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara lain yang tinggla di negara tersebut. Sedangkan GNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara baik yang tinggal di luar negeri maupun di dalam negeri tetapi tidak termasuk warga negara asing yang tinggal di negara tersebut. PDB digunakan sebagai ukuran pendapatan nasional melalui pendekatan pendapatan sedangkan PNB digunakan untuk mengukur pendapatan nasional melalui pendekatan produktivitas PDB dan PNB sama-sama dapat digunakan sebagai indikator pengukur kesejahteraan suatu negara namun tidak dapat sepenuhnya di jadikan sebagai patokan karena ada faktor lain yang juga dijadikan sebagai tolak ukur.

Anda mungkin juga menyukai