Anda di halaman 1dari 7

PERJANJIAN PEMAGANGAN

Pada hari ini, …… tanggal ….. Tahun 2023 di Bandung, telah ditandatangani perjanjian pemagangan
antara:
1. Nama : Yeni Rachmawati S.Pd.
Jabatan : Direktur
Alamat : Jalan Sukup Baru no.35, Pasir Endah, Ujungberung, Bandung 40619, Jawa Barat
NIK : 3273247103870001
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama LPK Yayasan Kashikoi Japanese Training Center, untuk
selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU;
dengan
2. Nama : (diisi nama peserta pemagangan)
Alamat :
NIK :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama pribadi, untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK
KEDUA.

PIHAK KESATU dengan PIHAK KEDUA sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu perjanjian
pemagangan dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
(1) Perjanjian ini dimaksudkan untuk menjadi dasar pelaksanaan pelatihan dan pemagangan oleh
PIHAK KESATU dalam rangka peningkatan kompetensi PIHAK KEDUA.
(2) Perjanjian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi PIHAK KEDUA melalui penyelenggaraan
pelatihan bahasa, budaya, teknis serta pemagangan di negara penerima pemagangan.
Pasal 2
PROGRAM PELATIHAN
(1) PIHAK KESATU menyelenggarakan program pelatihan Bahasa Jepang bagi PIHAK KEDUA.
(2) Program pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan target capaian
kemampuan bahasa Jepang Level N5 dan N4 sebagaimana tercantum dalam kurikulum dan
silabus yang telah disusun oleh PIHAK KESATU.
(3) Dalam hal terdapat kompetensi teknis tertentu yang harus dicapai oleh PIHAK KEDUA sebagai
persyaratan di negara penerima, maka PIHAK KESATU dapat bekerjasama dengan Lembaga
Pelatihan Kerja lain untuk memberikan pelatihan teknis kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 3
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KESATU
(1) PIHAK KESATU mempunyai hak sebagai berikut:
a. Menyusun dan menerapkan tata tertib yang wajib ditaati oleh seluruh pihak dalam
pelaksanaan pelatihan di LPK;
b. Memberikan sanksi kepada PIHAK KEDUA apabila melanggar ketentuan yang tercantum
dalam perjanjian ini;
c. Memperoleh pembayaran biaya pelatihan sesuai dengan tenggat waktu dan ketentuan
pembiayaan yang telah disepakati dalam perjanjian ini;
d. memperoleh dan memanfaatkan hasil kerja/produksi PIHAK KEDUA yang merupakan bagian
dari rangkaian program pelatihan selama pelaksanaan pelatihan di LPK.
(2) PIHAK KESATU mempunyai kewajiban sebagai berikut :
a. Menyediakan sarana dan prasarana pelatihan yang memadai sesuai dengan target capaian
kompetensi bagi PIHAK KEDUA;
b. Menyediakan instruktur dan tenaga pelatihan sesuai dengan program pelatihan;
c. Menyelenggarakan pelatihan bagi PIHAK KEDUA;
d. Menjamin penerapan prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) selama
penyelenggaraan pelatihan di LPK maupun di tempat pelatihan teknis;
e. Melakukan evaluasi pelatihan dan pembinaan secara berkala terhadap PIHAK KEDUA;
f. Melakukan pengawasan terhadap PIHAK KEDUA selama pelaksanaan magang di negara
penerima;
g. Melakukan koordinasi dengan pihak lembaga penerima pemagangan, perusahaan penerima,
keluarga maupun instansi pemerintah guna menjamin PIHAK KEDUA dapat menyelesaikan
program pelatihan dan pemagangan di luar negeri.
Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
(1) Selama masa pelatihan PIHAK KEDUA mempunyai hak sebagai berikut:
a. Mendapatkan sarana dan prasarana pelatihan yang memadai sesuai dengan target capaian
kompetensi;
b. Mendapatkan instruktur dan tenaga pelatihan sesuai dengan program pelatihan;
c. Memperoleh pelatihan yang diselenggarakan oleh PIHAK KESATU;
d. Memperoleh penjaminan penerapan prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
selama penyelenggaraan pelatihan di LPK maupun di tempat pelatihan teknis dari PIHAK
KESATU;
e. Mendapatkan evaluasi pelatihan dan pembinaan secara berkala dari PIHAK KESATU;
f. Mendapatkan pengawasan dari PIHAK KESATU selama pelaksanaan magang di negara
penerima;
g. Memperoleh sertifikat setelah menyelesaikan pelatihan atau memenuhi standar kualifikasi
tertentu;
h. Mendapatkan perlindungan asuransi yang difasilitasi oleh PIHAK KESATU selama proses
pelatihan di Indonesia dan pemagangan di negara penerima;
i. Diberangkatkan ke negara penerima pemagangan setelah ditetapkan sebagai peserta
pemagangan berdasarkan hasil seleksi.
2) Selama masa pelatihan PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban sebagai berikut :
a. Menaati tata tertib yang disusun oleh PIHAK KESATU selama pelaksanaan pelatihan di LPK;
b. Menerima sanksi dari PIHAK KESATU apabila melanggar ketentuan yang tercantum dalam
perjanjian ini;
c. Melakukan pembayaran biaya pelatihan sesuai dengan tenggat waktu dan ketentuan
pembiayaan yang telah disepakati dalam perjanjian ini;
d. Mengikuti dan menaati hukum dan peraturan yang berlaku di lingkungan sekitar tempat
tinggal selama masa pelatihan dan pemagangan di negara penerima;
e. Menjaga nama baik LPK, Lembaga penerima, perusahaan penerima dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Pasal 5
DURASI PELATIHAN DAN PEMAGANGAN
(1) Durasi pelatihan adalah selama 420 JP sesuai dengan kurikulum dan silabus.
(2) Pelatihan dilaksanakan sesuai jadwal yang ditentukan oleh PIHAK KESATU yang akan
diberikan pada awal masa pelatihan.
(3) Durasi pemagangan di negara penerima sesuai dengan perjanjian antara PIHAK KEDUA dengan
perusahaan penerima pemagangan.

Pasal 6
BIAYA
(1) Biaya pelatihan adalah sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) yang harus dibayarkan
oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK KESATU dengan rincian sebagai berikut:
RINCIAN BIAYA
1. Biaya pendaftaran terdiri dari:
a. Administratif Rp. 50.000
b. Biaya seleksi tahap 1 Rp. 50.000
c. Psikotes Rp. 100.000
2. Biaya pelatihan bahasa Jepang 3 bulan terdiri dari:
a. Biaya pelatihan Rp. 7.500.000
b. Biaya bahan ajar (kamus, modul) Rp. 1.000.000
c. Biaya ujian JFT/JTest/Nattest Rp. 500.000
3. Biaya pelatihan teknis & Fisik Mental dan Disiplin (FMD) 3 bulan Rp. 3.000.000
4. Biaya perlengkapan terdiri dari:
a. Kaos olahraga Rp. 200.000
b. Kaos pelatihan Rp. 200.000
c. Jas almamater Rp. 200.000
5. Biaya asrama 3 bulan (termasuk seluruh fasilitas harian di asrama) Rp. 3.000.000
Rp. 1.000.000/bulan x 3 bulan
Fasilitas asrama terdiri dari:
a. Ranjang, kasur, bantal, sarung bantal, sprei, selimut
b. Dapur beserta perlengkapan masak dan makan siswa, air minum
c. Kulkas, setrika
6. Biaya makan 3 bulan Rp. 4.500.000
(Rp. 50.000/hari x 30) x 3 bulan
7. Pemeriksaan Medical Check Up sebelum pelatihan Rp. 800.000
8. Biaya pengurusan dan pembuatan passport
a. Pembuatan paspor Rp. 350.000
b. Akomodasi / Transportasi Rp. 250.000
9. Biaya pengurusan dan pembuatan visa
a. Pembuatan visa Rp. 600.000
b. Akomodasi / Transportasi Rp. 400.000
10. Biaya pengurusan dokumen pelatihan dan pemberangkatan (Termasuk: Rp. 5.000.000
transportasi pengurusan, pengiriman dokumen, pembuatan dokumen
pendukung, materai, serta biaya terkait penerbitan CoE)

11. Pemeriksaan Medical Check Up LENGKAP sebelum pemberangkatan ke Rp. 800.000


negara tujuan
12. Biaya transportasi, fasilitas dan akomodasi penjemputan dan pengantaran Rp. 1.500.000
peserta ke bandara
TOTAL Rp. 30.000.000

(2) PIHAK KESATU tidak akan memungut biaya pelatihan selain dari apa yang sudah ada dalam
rincian biaya sebagaimana tercantum pada ayat (1) di atas.

Pasal 7
KEGAGALAN PROGRAM
(1) Apabila PIHAK KESATU tidak memberangkatan PIHAK KEDUA karena kelalaian/kealpaannya,
PIHAK KESATU wajib mengembalikan seluruh biaya pelatihan yang telah dibayarkan oleh PIHAK
KEDUA.
(2) Dalam hal PIHAK KESATU tidak dapat memberangkatkan PIHAK KEDUA diakibatkan oleh
kondisi di negara penerima, PIHAK KESATU wajib mengusahakan/memfasilitasi pelatihan
maupun pemberangkatan PIHAK KEDUA kepada penerima pemagangan lain.
(3) Dalam hal PIHAK KEDUA mengundurkan diri dan/atau melakukan tindakan-tindakan yang
melanggar aturan yang ditelah ditetapkan oleh PIHAK KESATU maka PIHAK KEDUA dapat
diberhentikan sebagai peserta pemagangan serta tidak diberikan pengembalian atas biaya yang
telah diserahkan kepada PIHAK KESATU.
(4) Dalam hal program pemagangan tidak terlaksana yang diakibatkan oleh keadaan memaksa (force
majeur) maka PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA sepakat melakukan musyawarah untuk
mufakat.
(5) Keadaan memaksa (force majeur) sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meliputi:
a. Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, erupsi gunung api, tsunami, dan banjir);
b. Kebakaran;
c. Perang, huru hara, pemogokan, pemberontakan, terorisme, invasi, pandemi dan endemi;
d. Perubahan peraturan di Indonesia dan/atau negara penerima.

Pasal 8
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Jika terjadi perselisihan antara PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA dalam melaksanakan isi
perjanjian ini, maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah
untuk mufakat, serta dapat dibantu/difasilitasi oleh pihak lain termasuk keluarga maupun instansi
yang membidangi ketenagakerjaan;
(2) Jika penyelesaian melalui musyawarah tidak tercapai, maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA sepakat untuk menyelesaikan permasalahan melalui Pengadilan Negeri Kota Bandung
dengan terlebih dahulu memohon mediasi kepada hakim yang berwenang.

Pasal 9
LAIN-LAIN
(1) Jika ada ketentuan dalam perjanjian ini yang bertentangan dengan peraturan/hukum positif yang
berlaku maka akan disesuaikan kemudian dengan melibatkan masing-masing pihak guna
memahami tiap penyesuaian yang dibuat.
(2) Hal-hal lain yang belum diatur dalam perjanjian ini akan diatur kemudian dan menjadi
tambahan/addendum dari perjanjian pokok ini dan hanya berlaku apabila telah disetujui oleh kedua
belah pihak melalui penandatanganan yang sah dan tanpa paksaan.

Pasal 10
PENUTUP
(1) Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dalam keadaan sadar tanpa
paksaan dari siapapun juga, serta berlaku sejak tanggal ditandatangani dan berakhir setelah
berakhirnya program pelatihan dan pemagangan.
(2) Perjanjian pemagangan ini dibuat rangkap 2 (dua) masing-masing bermeterai cukup dan memiliki
kekuatan hukum yang sama serta mengikat PARA PIHAK.

PIHAK KEDUA, PIHAK KESATU,

(Materai Rp.10.000)

…………………………. Yeni Rachmawati S.Pd.

Mengetahui,

Orangtua peserta

Anda mungkin juga menyukai