Anda di halaman 1dari 19

PERJANJIAN PENDIDIKAN BIMBINGAN PROFESI SARJANA TAHUN 2021

ANTARA
PT Pertamina Patra Niaga
DAN

.........................................

No............/…………../2021-S8

Pada hari ini Jumat tanggal dua puluh sembilan bulan Oktober tahun dua ribu dua puluh satu
(29-10-2021) dibuat Perjanjian Pendidikan Bimbingan Profesi Sarjana (BPS) Tahun 2021, oleh
dan antara :
1. PT PERTAMINA PERTAMINA PATRA NIAGA, perusahaan yang Anggaran Dasarnya
dimuat dalam Akta Notaris Sutjipto, SH., Nomor: 180 tanggal 27 Februari 1997 yang telah
mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : C2-
4238.HT.01.01.TH.97 tanggal 27 Mei 1997 yang telah beberapa kali diubah, dan terakhir
diubah dengan Akta Notaris Dewi Tenty Septi Artiany Nomor: 21 tanggal 11 Mei 2021 yang
telah mendapat persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor : AHU-AH. 01.03-0322378 Tahun 2021 beralamat di Jakarta dan
berkantor Pusat di Gedung Wisma Tugu II, Jl. HR Rasuna Said Kav. C7-9, Kuningan,
Jakarta Selatan – 12920, dalam hal ini dalam hal ini diwakili Linda Delina dalam jabatannya
sebagai VP Human Capital, berdasarkan Surat Keputusan SVP Human Capital
Management PT Pertamina (Persero) SKMJ-00147/K20000/2021-S8 Tanggal 14 Agustus
2021 dengan demikian bertindak untuk dan atas nama Perusahaan tersebut di atas,
selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA
dengan

2. Nama : ………………………………….
Tempat & tgl lahir : ………………………………….
Alamat (Asli/KTP) : ………………………………….
………………………………….
………………………………….
No. KTP : ………………………………….
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama dirinya sendiri (selanjutnya disebut “PIHAK
KEDUA”)

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama (selanjutnya disebut “PARA
PIHAK”).
PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan :
1. Bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang memiliki kualitas
dan kompetensi yang tinggi di Pertamina Group, PIHAK PERTAMA sebagai penyelenggara
Program Pendidikan melaksanakan rekrutmen pekerja melalui proses seleksi penerimaan
dalam beberapa tahap yang salah satunya adalah tahap Pendidikan BPS bagi kandidat
yang memenuhi syarat.

Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua


2. Bahwa PIHAK KEDUA telah mengikuti rekrutmen dengan menjalankan sebagian dari
tahapan proses seleksi sebagaimana dimaksud angka 1 sehingga berdasarkan Surat
Panggilan Pendidikan dinyatakan dapat mengikuti tahapan seleksi selanjutnya berupa
kewajiban menyelesaikan dan lulus Program Pendidikan BPS Tahun 2021 dan PIHAK
KEDUA bersedia untuk menerima dan melaksanakan Program Pendidikan BPS Tahun
2021.

Berdasarkan hal-hal tersebut, PARA PIHAK telah setuju dan sepakat untuk membuat dan
mengikatkan diri secara hukum melalui Perjanjian Pendidikan BPS Tahun 2021 (selanjutnya
disebut “PERJANJIAN”) dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
DEFINISI

(1) Perusahaan adalah PT Pertamina Patra Niaga.


(2) Norma Kerja adalah segala ketentuan yang diterbitkan oleh pejabat berwenang di
Perusahaan termasuk namun tidak terbatas pada Surat Keputusan Direktur, Surat Perintah,
Surat Edaran, Pedoman, Tata Kerja Organisasi, Petunjuk Teknis, Petunjuk Pelaksana, serta
ketentuan-ketentuan, Tata Tertib Program Pendidikan dan surat-surat lain, sepanjang
mengatur kewajiban, tugas dan wewenang dalam rangka pelaksanaan pekerjaan di
lingkungan Perusahaan, yang tidak termasuk pengaturan mengenai hak-hak sebagai PWTT,
benefit, dan fasilitas kecuali ditentukan lain dalam PERJANJIAN ini.
(3) Pekerja Waktu Tidak Tertentu (selanjutnya disingkat “PWTT”) adalah status pekerja di
PIHAK PERTAMA yang didasarkan atas Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (selanjutnya
disingkat “PKWTT”) merujuk pada ketentuan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 dan
Perjanjian Kerja Bersama (PKB)/Peraturan Perusahaan PIHAK PERTAMA atau anak
perusahaan/afilasi PIHAK PERTAMA.
(4) Program Pendidikan adalah program yang yang diselenggarakan oleh PIHAK PERTAMA
dengan nama program Pendidikan BPS Tahun 2021 dengan tujuan mempersiapkan peserta
program pendidikan untuk dapat mencapai standar kompetensi yang dipersyaratkan bagi
pekerja baru dan sekaligus sebagai salah satu tahapan seleksi yang wajib dijalani oleh
peserta pendidikan sebagai syarat untuk penerimaan/rekrutmen pekerja.
(5) Peserta Program Pendidikan adalah orang yang dinyatakan memenuhi syarat dan
mendapatkan surat panggilan pendidikan.
(6) Perjalanan Dinas adalah suatu kegiatan dalam rangka melaksanakan tugas perusahaan
baik didalam maupun luar negeri, diluar tempat pendidikan yang ditetapkan oleh PIHAK
PERTAMA.
(7) Pertamina Reference Level (PRL) adalah penggolongan jabatan berdasarkan bobot/nilai
jabatan yang berlaku di Perusahaan.
(8) Residensial adalah akomodasi, cuci pakaian, dan makan ditanggung oleh Perusahaan.
(9) Non Residensial adalah akomodasi, cuci pakaian, dan makan tidak ditanggung oleh
Perusahaan.

PASAL 2
PROGRAM PENDIDIKAN

Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua


(1) PARA PIHAK dengan ini sepakat bahwa Program Pendidikan yang wajib diikuti oleh PIHAK
KEDUA memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Program pendidikan yang diikuti/dilaksanakan PIHAK KEDUA ini merupakan Program
Pendidikan BPS tahun 2021 yang menjadi syarat dalam rekrutmen PWTT.
b. Program pendidikan diselenggarakan terhitung mulai tanggal 1 November 2021 sampai
dengan 30 April 2022, dan PIHAK PERTAMA dapat mempersingkat atau
memperpanjang kurun waktu tersebut melalui pemberitahuan kepada PIHAK KEDUA.
c. Pendidikan dilaksanakan dalam beberapa tahap antara lain Classroom yang akan
dilaksanakan online (Modul Wawasan Korporat, Modul HSSE Training, dan Modul
Wawasan Fungsi), Modul Kewiraan dan Modul Pemagangan (On the Job Training/OJT)
di Pertamina Group atau sesuai dengan kebutuhan bisnis yang ditentukan PIHAK
PERTAMA.
d. Tempat pendidikan dilaksanakan di Jakarta dan di daerah lain dalam lingkungan kerja
PIHAK PERTAMA atau Anak Perusahaan/Perusahaan Terafiliasi PIHAK PERTAMA
atau tempat lain yang ditunjuk PIHAK PERTAMA.
e. Selama Masa Program Pendidikan PIHAK KEDUA berstatus sebagai Peserta
Pendidikan dengan No. Peserta .................................................................
f. Selama Program Pendidikan berlangsung PIHAK KEDUA dapat diperintahkan untuk
melaksanakan Perjalanan Dinas sepanjang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan
tugas dan kewajiban PIHAK KEDUA selaku Peserta Pendidikan.
g. Selama PERJANJIAN maupun sesudah PERJANJIAN disepakati PARA PIHAK bahwa
tidak ada hubungan kerja diantara PARA PIHAK, kecuali apabila diantara PARA PIHAK
dibuat PKWTT dan/atau Surat Keputusan Direksi bahwa PIHAK KEDUA menjadi pekerja
PIHAK PERTAMA.
h. Apabila PIHAK KEDUA dinyatakan lulus dalam Program Pendidikan ini, maka
pengangkatan sebagai PWTT dapat dilakukan oleh PIHAK PERTAMA.
i. Apabila PIHAK KEDUA dinyatakan lulus dalam Progran Pendidikan dan dilakukan
pengangkatan oleh PIHAK PERTAMA maka PIHAK PERTAMA berhak menentukan
penempatan PIHAK KEDUA di seluruh lokasi operasi PIHAK PERTAMA.
j. PIHAK PERTAMA berhak untuk mengalihkan PERJANJIAN ini kepada pihak lainnya.
(2) PIHAK PERTAMA sebagai penyelenggara Program Pendidikan berhak mengubah
ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, membuat dan menerbitkan
ketentuan tambahan atas ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini
sepanjang tidak bertentangan dengan tujuan diadakannya Program Pendidikan serta tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Perubahan ataupun tambahan ketentuan baru sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini
diumumkan secara tertulis kepada seluruh Peserta Pendidikan dan pengumuman tersebut
menjadi bagian tidak terpisahkan dari PERJANJIAN ini.

PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua


(1) Kecuali ditentukan lain oleh PIHAK PERTAMA, hak-hak PIHAK KEDUA selama
mengikuti Program Pendidikan adalah sebagai berikut :
a. PIHAK PERTAMA membayarkan uang saku dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Selama pembelajaran yang sifatnya residensial, uang saku yang diberikan
sebesar Rp. 2.000.000,- (Dua Juta Rupiah) per bulan (net), dalam hal
akomodasi, makan dan cuci pakaian diurus PIHAK PERTAMA.
2) Selama pembelajaran yang sifatnya non-residensial, uang saku yang diberikan
sebesar Rp. 6.000.000,- (Enam Juta Rupiah) per bulan (net), dalam hal
akomodasi, makan dan cuci pakaian diurus PIHAK KEDUA.
3) Pengaturan pembelajaran residensial atau non residensial ditentukan oleh
PIHAK PERTAMA.
b. Uang saku pendidikan sebagaimana dimaksud pada huruf a Pasal ini dibayarkan
oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA pada setiap akhir bulan melalui
metode transfer ke rekening bank PIHAK KEDUA dengan ketentuan setiap pajak
yang diwajibkan oleh peraturan perundangan yang berlaku akan ditanggung oleh
PIHAK KEDUA.
c. Apabila Program Pendidikan pada bulan berjalan dilaksanakan dalam kurun waktu
kurang dari 1 (satu) bulan, maka uang saku sebagaimana dimaksud huruf a Pasal ini
dibayarkan secara proporsional berdasarkan hari nyata (actual) pelaksanaan
pendidikan dibanding dengan jumlah hari dalam bulan berjalan tersebut.
d. PIHAK PERTAMA memberikan bantuan pengobatan rawat jalan dan/atau rawat inap
berdasarkan pertimbangan medis dari Dokter Perusahan atau Dokter yang ditunjuk
oleh Perusahaan dengan batasan layanan tertentu yang ditentukan oleh PIHAK
PERTAMA.
e. Bantuan perawatan kesehatan dan pengobatan yang dimaksud dalam huruf e Pasal
ini, tidak termasuk biaya kesehatan yang timbul sebagai akibat kelainan kesehatan
yang ditemukan pada saat PIHAK KEDUA melaksanakan pemeriksaan kesehatan
pada saat seleksi calon peserta program pendidikan.
f. Selama PIHAK KEDUA menjadi Peserta Program Pendidikan, PIHAK PERTAMA
akan membayarkan iuran kepesertaan program Jaminan Kecelakaan Kerja dan
Jaminan Kematian yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan sebagai
Peserta Bukan Penerima Upah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
g. Selama PIHAK KEDUA menjadi Peserta Program Pendidikan wajib menjadi peserta
aktif BPJS Kesehatan, mengenai biaya iuran menjadi kewajiban dan tanggung jawab
PIHAK KEDUA.
h. PIHAK PERTAMA menanggung atau mengganti biaya-biaya yang secara wajar dan
nyata (actual cost) diperlukan oleh PIHAK KEDUA dalam rangka Perjalanan Dinas
dengan perhitungan biaya berdasarkan Sistem Tata Kerja yang mengatur tentang
perjalanan dinas yang berlaku di Perusahaan dengan ketentuan yang setara dengan
kelompok perjalanan dinas bagi Pertamina Reference Level (PRL) 12.
i. Apabila dipandang perlu, PIHAK PERTAMA meminjamkan perlengkapan pendukung
pelaksanaan kegiatan Program Pendidikan untuk PIHAK KEDUA yang termasuk
namun tidak terbatas pada:
1) Alat-alat kerja
2) Alat Perlindungan Diri (APD)
3) Pakaian Kerja

Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua


4) Pakaian Seragam
5) Pakaian Olah Raga
j. Dalam kondisi tertentu dan atas pertimbangan PIHAK PERTAMA, perlengkapan
pendukung kegiatan Program Pendidikan sebagaimana dimaksud huruf i ayat (1)
Pasal ini wajib dikembalikan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA apabila
diminta untuk dikembalikan oleh PIHAK PERTAMA baik secara lisan maupun tertulis.
(2) Ketentuan hak-hak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini dapat diubah
sewaktu-waktu oleh PIHAK PERTAMA sepanjang tidak mengurangi dan/atau merugikan
PIHAK KEDUA.
(3) Kewajiban PIHAK KEDUA selama masa Program Pendidikan adalah sebagai berikut :
a. Memenuhi dan mentaati kewajiban sebagaimana dimaksud PERJANJIAN ini.
b. Menyelesaikan pendidikan dalam jangka waktu sebagaimana diatur dalam Pasal 2
PERJANJIAN ini.
c. Memberikan informasi dan dokumen yang benar sesuai permintaan PIHAK
PERTAMA.
d. Melaksanakan Program Pendidikan dengan baik dan mendapatkan penilaian
selama pendidikan yang memenuhi persyaratan PIHAK PERTAMA.
e. Berkelakuan baik dan tidak melakukan tindakan dan/atau berbuat sesuatu yang
merugikan nama baik PIHAK PERTAMA, menghambat pendidikan, melakukan hal-
hal yang mengurangi efektifitas dan konsentrasi PIHAK KEDUA dalam menjalankan
Program Pendidikan.
f. Tidak meninggalkan lokasi penyelenggaraan Program Pendidikan yang ditentukan,
kecuali karena alasan-alasan mendesak berdasarkan persetujuan dan pertimbangan
Pejabat yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA.
g. Tidak menghentikan pendidikan atau pindah ke jurusan lain tanpa persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA.
h. Tidak mengikuti kegiatan selain yang telah ditentukan PIHAK PERTAMA dan/atau
lembaga yang ditunjuk PIHAK PERTAMA yang dapat menghambat penyelesaian
pendidikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan.
i. Bertanggung jawab dan wajib membayarkan ganti rugi kepada PIHAK PERTAMA
terhadap setiap kerusakan, kerugian, yang dialami PIHAK PERTAMA sebagai akibat
kesalahan/kelalaian atau tindakan pribadi PIHAK KEDUA terkait dengan
pelaksanaan PERJANJIAN ini.
j. Selama maupun setelah PERJANJIAN ini berlaku baik dalam hal PIHAK KEDUA
diangkat sebagai pekerja PIHAK PERTAMA maupun tidak, PIHAK KEDUA dilarang
membocorkan, membuka, membagi, mentransmisikan segala kerahasiaan atas hak-
hak kebendaan baik yang berwujud maupun tidak berwujud yang dinyatakan atau
dianggap rahasia oleh PIHAK PERTAMA maupun yang secara wajar dan patut
dianggap rahasia demi kepentingan PIHAK PERTAMA.
k. PIHAK KEDUA wajib menghindari terganggunya proses Program Pendidikan karena
alasan-alasan pribadi yang termasuk namun tidak terbatas pada menikah, hamil dan
permasalahan hukum.
l. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan membawa kendaraan pribadi selama Program
Pendidikan yang dilaksanakan secara residensial (apabila pendidikan dilaksanakan
dengan residensial).

Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua


m. Selama Program Pendidikan yang dilaksanakan secara residensial, PIHAK KEDUA
diwajibkan menempati akomodasi yang disediakan PIHAK PERTAMA, kecuali pada
kegiatan tertentu yang tidak disediakan akomodasi oleh PIHAK PERTAMA.
n. Memberikan laporan tertulis kepada PIHAK PERTAMA mengenai pelaksanaan
pendidikan sesuai tata waktu yang ditetapkan.
o. Mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh untuk kepentingan
PIHAK PERTAMA sesuai dengan tugas dan tanggung jawab peserta pendidikan.

PASAL 4
PENGANGKATAN PIHAK KEDUA SEBAGAI PWTT

(1) PIHAK PERTAMA berhak melakukan Medical Check Up kembali kepada PIHAK KEDUA
jika menurut pertimbangan Perusahaan hal tersebut diperlukan dalam rangka
pertimbangan syarat kelulusan.
(2) Atas hasil Medical Check Up yang dilakukan pada Ayat (1) Pasal ini PIHAK PERTAMA
dapat menyatakan ketidak lulusan Peserta Pendidikan apabila tidak memenuhi tingkat
kesehatan tertentu.
(3) Setelah selesai dan dinyatakan lulus Program Pendidikan, berdasarkan evaluasi,
penilaian, dan kebutuhan operasional PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA dapat diangkat
menjadi PWTT dengan ketentuan pengangkatan tersebut harus dituangkan dalam
Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu dan/atau Surat Keputusan Direksi PIHAK
PERTAMA.
(4) PIHAK PERTAMA memiliki kewenangan penuh untuk menentukan pengangkatan
termasuk jumlah Peserta Pendidikan yang diangkat.
(5) Apabila PIHAK KEDUA telah menjadi PWTT, PIHAK KEDUA wajib menjalani masa
ikatan dinas pada PIHAK PERTAMA.

PASAL 5
PEMUTUSAN PERJANJIAN

(1) Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pendidikan sesuai waktu yang diatur
dalam kurikulum yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA yang bukan disebabkan oleh
perubahan ketentuan atau kebijakan Perusahaan, maka PIHAK PERTAMA dapat
memutuskan PERJANJIAN ini tanpa ganti rugi apapun kepada PIHAK KEDUA.
(2) Apabila PIHAK KEDUA dinyatakan tidak memenuhi persyaratan atau dinyatakan gagal
dalam Program Pendidikan karena melakukan pelanggaran atas kewajiban yang diatur
dalam PERJANJIAN ini baik yang disebabkan oleh kelalaian atau kesengajaan
termasuk dan tidak terbatas pada pelanggaran hukum, pemberian informasi atau
dokumen yang tidak benar atau palsu sejak proses rekrutmen, maka PIHAK PERTAMA
berhak memutuskan PERJANJIAN ini tanpa ganti rugi apapun kepada PIHAK KEDUA.
(3) Apabila PIHAK KEDUA dinyatakan gagal sehingga tidak dapat melanjutkan Program
Pendidikan sampai dengan selesai atau karena terkait evaluasi, penilaian, dan
kebutuhan PIHAK PERTAMA yang bukan karena kesengajaan PIHAK KEDUA, maka
PIHAK PERTAMA berhak memutuskan PERJANJIAN ini tanpa adanya kewajiban
PIHAK KEDUA untuk membayar ganti rugi kepada PIHAK PERTAMA, dan PIHAK

Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua


KEDUA akan dikembalikan ke tempat seleksi tahap pertama (sesuai surat panggilan)
atas beban PIHAK PERTAMA.
(4) Dalam hal PIHAK PERTAMA memandang terdapat unsur kesengajaan dari PIHAK
KEDUA sehubungan dengan hal tersebut pada ayat (1) Pasal ini, maka pemutusan
PERJANJIAN ini disertai ganti kerugian yang harus dibayar oleh PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA sebesar 300% (tiga ratus persen) dari biaya penerimaan dan
penyelenggaraan Program Pendidikan yang dikeluarkan PIHAK PERTAMA.
(5) Apabila PIHAK KEDUA mengundurkan diri sebelum berakhirnya masa pendidikan,
maka PIHAK PERTAMA akan memutuskan PERJANJIAN ini dan PIHAK KEDUA wajib
membayar ganti kerugian kepada PIHAK PERTAMA sebesar 300% (tiga ratus persen)
dari biaya penerimaan dan penyelenggaraan Program Pendidikan yang dikeluarkan
PIHAK PERTAMA.

PASAL 6
PERNYATAAN DAN JAMINAN

(1) PIHAK KEDUA akan membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala tuntu tan hukum dari
pihak manapun yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan PERJANJIAN ini.
(2) PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan bahwa seluruh keterangan, dokumen dan bukti-
bukti lainnya yang telah diserahkan kepada PIHAK PERTAMA adalah benar dan sah,
sehingga apabila terdapat kesalahan dan/atau kelalaian terkait dengan kebenaran dan
keabsahan pernyataan, dokumen dan bukti-bukti tersebut, maka PIHAK KEDUA akan
bertanggungjawab sesuai hukum yang berlaku.
(3) Apabila terbukti bahwa PIHAK KEDUA memberikan keterangan palsu pada keterangan
pribadi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Pasal ini, maka PERJANJIAN ini putus
dan PIHAK KEDUA wajib membayar ganti rugi sebesar 300% (tiga ratus persen) dari
biaya penerimaan dan penyelenggaraan Program Pendidikan yang dikeluarkan PIHAK
PERTAMA.
(4) PIHAK PERTAMA tidak terikat dengan peraturan manapun janji-janji lisan maupun
tertulis yang tidak disetujui atau tidak diatur secara tertulis oleh PIHAK PERTAMA, atau
tidak diatur dalam PERJANJIAN ini.

PASAL 7
SANKSI

(1) Apabila PIHAK KEDUA melanggar atau tidak memenuhi ketentuan dan syarat-syarat
yang berlaku dalam PERJANJIAN ini dan/atau apabila PIHAK KEDUA diputuskan
hubungan PERJANJIAN-nya oleh PIHAK PERTAMA karena telah melakukan kesalahan
atau melanggar PERJANJIAN, maka seluruh sanksi ganti kerugian yang telah
ditetapkan dalam PERJANJIAN ini wajib dibayar oleh PIHAK KEDUA sepenuhnya
dengan ketentuan pembayaran paling lambat dilakukan 2 (dua) bulan setelah surat
tagihan (aanmaning) diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
(2) PIHAK KEDUA melepaskan haknya untuk mengajukan segala tuntutan hukum terhadap
PIHAK PERTAMA apabila dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam ayat (1) Pasal
ini.

PASAL 8

Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua


KEADAAN KAHAR

(1) PARA PIHAK dibebaskan dari tanggung jawab atas kegagalan atau keterlambatan
dalam melaksanakan kewajibannya berdasarkan PERJANJIAN ini yang disebabkan
oleh hal-hal di luar kemampuan yang wajar dari PARA PIHAK dan bukan disebabkan
kesalahan salah satu atau PARA PIHAK, yang selanjutnya dalam PERJANJIAN ini
disebut Keadaan Kahar.
(2) Yang dimaksud dengan Keadaan Kahar adalah hal-hal yang termasuk namun tidak
terbatas pada pelaksanaan undang-undang, peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh
Pemerintah, tindakan pengadilan atau pemerintah/instansi berwenang, kepailitan,
pembubaran PIHAK PERTAMA, kebakaran, ledakan, banjir, gempa bumi, topan/badai,
perang, perang saudara, huru-hara, kerusuhan, blockade, perselisihan perburuhan,
pemogokan, dan wabah penyakit, yang secara berlangsung berhubungan dan
berpengaruh terhadap PERJANJIAN ini.
(3) Jika Keadaan Kahar terjadi, PARA PIHAK akan merundingkan kembali pelaksanaan
PERJANJIAN ini.

PASAL 9
DOMISILI HUKUM DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) PERJANJIAN ini tunduk pada hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(2) PARA PIHAK dengan ini sepakat untuk menunjuk domisili hukum pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat apabila terjadi perselisihan atas PERJANJIAN ini.

PASAL 10
PEMBERITAHUAN

(1) Setiap surat menyurat, laporan, pemberitahuan atau komunikasi antar PARA PIHAK
yang berhubungan dengan pelaksanaan PERJANJIAN ini, akan diberitahukan atau
disampaikan baik melalui surat tercatat, facsimile atau kurir dan dianggap sah apabila
ditujukan ke alamat yang tercantum di bawah ini.

PIHAK PERTAMA
VP Human Capital C&T
PT PERTAMINA PATRA NIAGA
Wisma Tugu II 2nd Floor, JL. HR. Rasuna Said, Kavling C7-9, Kuningan, RT.3/RW.1,
Karet, Kecamatan Setiabudi, Kuningan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12920
PIHAK KEDUA
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
No. Telp. …………………………………………………………..

Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua


(2) Apabila terjadi perubahan alamat pada salah satu PIHAK, maka perubahan alamat
tersebut harus diberitahukan kepada PIHAK lainnya secara tertulis dan berlaku efektif
sejak perubahan tersebut diterima oleh PIHAK lainnya. Pemberitahuan tertulis
perubahan alamat tersebut dianggap sebagai lampiran yang merupakan satu kesatuan
dalam PERJANJIAN ini.

PASAL 11
KETENTUAN LAIN
Perubahan atas PERJANJIAN ini, dapat dibuat di kemudian hari berdasarkan kesepakatan
PARA PIHAK yang dibuat sebagai addendum atau amandemen yang akan menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari PERJANJIAN ini.
Demikian PERJANJIAN ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) di atas kertas bermaterai cukup yang
masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama dan ditandatangani oleh PARA PIHAK
di Jakarta pada hari dan tanggal tersebut di atas.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Linda Delina ..........................................


VP Human Capital C&T

Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua


LAMPIRAN I PERJANJIAN
Tanggal : ……………………. 2021

TATA TERTIB PENDIDIKAN


PROGRAM BIMBINGAN PROFESI SARJANA

I. TATA TERTIB PENDIDIKAN

1. Umum
a. Selama Program Pendidikan, peserta berada dalam tanggung jawab
Penyelenggara Pendidikan yaitu Fungsi Human Capital PIHAK PERTAMINA.
b. Sebagai upaya untuk memelihara efektifitas penyelenggaraan pendidikan
dan tercapainya tujuan program secara optimal, ditunjuk:
1) Pelaksana Pendidikan yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pendidikan/proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
a. Manager Talent Management untuk lokasi Jakarta.
b. Manager HC Area masing-masing untuk lokasi Region.
c. Pihak lain yang mempunyai kerjasama dengan PIHAK PERTAMA
dalam hal ini Pertamina Corporate University / PT Pertamina
(Persero) untuk sebagian kegiatan Pendidikan antara lain Wawasan
Korporat, Umum, HSSE dan Kewiraan.
2) Pembimbing yang bertugas melakukan pengamatan, memberikan
penilaian setiap saat terhadap proses pembentukan sikap dan perilaku
peserta dan membantu penyelenggara melakukan koordinasi
penyelenggaraan Program Pendidikan. Pembimbing dapat berasal dari
mantan pekerja yang ditunjuk PIHAK PERTAMA.
3) Pengawas yang bertugas membantu dan mengobservasi kegiatan
operasional kelas agar berjalan efektif dan efisien. Pengawas dapat
berasal dari mantan pekerja atau profesional yang ditunjuk Perusahaan.

2. Uang Saku
Selama Program Pendidikan peserta diberikan uang saku:
a. Uang bantuan pendidikan BPS selama class room atau apabila kegiatan
dilaksanakan secara residensial sebesar Rp. 2.000.000,- (Dua Juta Rupiah)
per bulan (net). Dengan ketentuan akomodasi, makan dan cuci pakaian
diurus Perusahaan.
b. Uang bantuan pendidikan BPS selama OJT atau apabila kegiatan
dilaksanakan non-residensial sebesar Rp. 6.000.000,- (Enam Juta rupiah)
per bulan (net). Dengan ketentuan akomodasi, makan dan cuci pakaian
diurus sendiri.
c. Apabila Program Pendidikan tidak genap 1 (satu) bulan, maka bantuan
pendidikan dibayarkan secara proporsional.

3. Perlengkapan
Selama Program Pendidikan peserta diberikan perlengkapan sesuai ketentuan
Perusahaan. Perlengkapan yang disediakan akan disesuaikan dengan kebutuhan
selama Program Pendidikan.

Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua


4. Sarana/Fasilitas Pembelajaran Online Learning
Selama Program Pendidikan classroom yang diberikan secara online learning,
Peserta akan diberikan link undangan untuk setiap sesinya dan wajib mengikuti
pembelajaran secara jarak jauh. Untuk keperluan online learning maka akan
diberikan bantuan paket data untuk setiap peserta dengan mekanisme
reimbursement yang besarnya akan ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.

5. Sarana/Fasilitas Residensial (apabila dilaksanakan secara tatap muka atau


residensial)
a. Akomodasi dan Konsumsi
Selama Program Pendidikan residensial, peserta harus tinggal di fasilitas
akomodasi yang disediakan Perusahaan, penunjukan kamar bagi para peserta,
sepenuhnya ditentukan oleh pelaksana pendidikan dan tidak diperkenankan
berpindah kamar selama pendidikan berlangsung, kecuali ada alasan khusus
yang sangat mendesak dan atas persetujuan penanggungjawab pendidikan.
b. Penggunaan Telepon
Penggunaan telepon oleh peserta selama pendidikan menjadi beban peserta
yang bersangkutan.
c. Makan dan Minum
Selama Program Pendidikan residential, disediakan makan, minum dan
makanan kecil sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
d. Fasilitas Laundry/Cuci Pakaian
Selama pendidikan residential, para peserta dapat mencucikan pakaian pribadi
sesuai dengan keperluan yaitu maksimal 6 (enam) pcs (termasuk pakaian
dalam/luar) setiap harinya, dengan mengisi formulir yang telah disediakan. Jika
melebihi ketentuan tersebut, maka biaya menjadi tanggung jawab pribadi.
e. Transportasi
Penanggung jawab pendidikan menyediakan kendaraan untuk keperluan
peserta yang bersifat kelompok dan ada kaitannya dengan kurikulum
pendidikan. Adapun untuk tujuan darurat akan disediakan kendaraan khusus,
sedangkan untuk keperluan pribadi tidak disediakan.
f. Olah Raga
Acara senam pagi sesuai jadwal wajib diikuti oleh semua peserta. Olah raga
tambahan akan diatur sesuai dengan waktu dan fasilitas yang tersedia dan
ketentuan yang berlaku.

II. TATA TERTIB KELAS


1. Umum
a. Peserta wajib mengikuti seluruh jadwal pendidikan yang telah ditentukan.
b. Peserta tidak dibenarkan menelepon atau menerima telepon selama jam
pelajaran.
c. Selama pendidikan, para peserta diharuskan untuk mengisi daftar hadir.
d. Setiap peserta agar secara optimal dapat mencatat dan mempelajari
substansi materi yang disajikan oleh pengajar.
e. Pengetikan makalah laporan kegiatan dan kertas kerja menjadi tanggung
jawab peserta.
f. Bagi peserta yang beragama Islam, penyelenggara mengalokasikan waktu
untuk melaksanakan ibadah di setiap modul pembelajaran.

Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua


g. Guna meningkatkan mutu penyelenggaraan di masa-masa mendatang,
peserta diwajibkan mengisi dengan benar formulir dan angket yang
disediakan oleh staff penyelenggara.
h. Ketentuan waktu hadir:
1) Pada Acara Pembukaan dan Penutupan
Sudah berada di ruangan atau ruang online learning selambat-lambatnya
30 (tiga puluh) menit sebelum acara dimulai.
2) Selama Pendidikan Berlangsung
Sudah berada di ruang kelas atau ruang online learning selambat-
lambatnya 15 (lima belas) menit sebelum pelajaran dimulai.
i. Apabila ada saran atau pendapat terkait tata tertib pendidikan, harap
dikoordinasikan dengan Ketua Kelas dan disalurkan melalui Pembimbing dan
pengawas yang sedang bertugas.
j. Selama online learning, peserta harus mengikuti arahan mengenai physical
distancing, sehingga diharapkan meminimalkan mobilisasi keluar rumah dan
lokasi pendidikan selama masa pendidikan.

2. Kegiatan di Dalam Kelas


a. Jika kegiatan classroom dilaksanakan dengan tatap muka langsung, Peserta
diharapkan menjaga dan memelihara ketertiban, kebersihan dan kerapihan
kelas antara lain:
1) Tidak diperkenankan membuang kertas bekas dan barang bekas lainnya
di bagian belakang kelas atau laci meja belajar.
2) Tidak diperkenankan merokok/membawa makanan ke dalam kelas.
3) Tidak diperkenankan mencoret-coret bangku/dinding kelas dan di tempat
lain.
4) Tidak mengaktifkan atau melakukan setting silent alat komunikasi
(handphone) pada saat berada di dalam kelas.
b. Jika kegiatan classroom dilaksanakan dengan online learning, Peserta
diharapkan:
1) Mempersiapkan Laptop / PC yang compatible.
2) Memastikan perangkat dapat terhubung ke jaringan internet dengan baik
dan stabil.
3) Peserta hadir pada Aplikasi M-Teams melalui link meeting yang diberikan
paling lambat 15 menit sebelum sesi dimulai (disarankan telah meng-install
aplikasi M-Teams di Laptop/PC, bukan via website).
4) Peserta wajib menghidupkan fitur camera (camera on).
5) Untuk ketertiban program, moderator akan mengatur mute/unmute
microphone peserta.
6) Peserta terlibat aktif dalam program pembelajaran (diskusi, chat, quiz, ice
breaking dll).
7) Peserta dapat mengajukan pertanyaan kepada instruktur melalui fitur
chat.
8) Moderator akan memfasilitasi proses tanya jawab melalui fitur chat.
9) Instruktur/pengajar akan menjawab pertanyaan sesuai kebutuhan dan
alokasi waktu yang tersedia.
10) Peserta tidak diperkenankan meninggalkan meeting room saat sesi
pembelajaran berlangsung.
11) Peserta mengikuti seluruh rangkaian kegiatan sesuai dengan rundown
pembelajaran.

Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua


c. Menciptakan ketenangan kelas, sehingga peserta mampu menyerap ilmu
yang sedang diberikan secara efektif.
d. Guna tercapainya proses belajar mengajar, maka peserta diwajibkan
mengikuti pelajaran dengan penuh antusias dan aktif bertanya serta
berdiskusi dengan para instruktur.
e. Peserta disarankan membuat kesimpulan setiap selesai mengikuti pelajaran
sebagai persiapan evaluasi.
f. Agar diskusi kelas bermutu, maka pertanyaan/sanggahan disampaikan
dengan singkat, jelas dan berbobot.
g. Peserta diwajibkan mengisi formulir penilaian instruktur setelah sesi berakhir.

3. Ketua Kelas dan Wakil Ketua Kelas


Selama pendidikan akan ditunjuk Ketua Kelas dan seorang Wakil Ketua Kelas
dengan tugas sebagai berikut:
a. Memastikan semua peserta telah berada di dalam kelas 5 (lima) menit
sebelum pelajaran dimulai dan melaporkan kepada pembimbing.
b. Mengedarkan daftar hadir kelas dan daftar hadir pengajar.
c. Bertindak selaku penghubung antara peserta dengan pembimbing, instruktur
dan Pelaksana Pendidikan.
d. Menyiapkan alat bantu mengajar dan lain-lain yang diperlukan.
e. Menjaga ketertiban dan ketenangan di dalam kelas.
f. Melaporkan kepada pembimbing atau pengawas apabila ada instruktur yang
belum hadir setelah 10 (sepuluh) menit dari jadwal pelajaran yang ditetapkan.
g. Mengingatkan peserta untuk berpakaian rapi/sopan sesuai ketentuan yang
berlaku selama Program Pendidikan.
h. Mengatur rotasi tempat duduk peserta setiap minggu, dan
mengkoordinasikannya dengan pembimbing dan penyelenggara.
i. Wakil Ketua Kelas membantu Ketua Kelas dan bertindak aktif apabila Ketua
Kelas berhalangan melaksanakan tugas.
j. Guna membantu kelancaran pelaksanaan tata tertib kelas, maka Ketua Kelas
dapat menunjuk petugas piket kelas yang diatur secara bergantian setelah
berkonsultasi dengan pembimbing.

III. TATA TERTIB ASRAMA (Jika dilaksanakan dengan tatap muka atau residensial)
Disamping harus mematuhi peraturan asrama yang berlaku, peserta harus mematuhi
hal-hal sebagai berikut:
1. Menjaga kebersihan kamar tidur dan kamar mandi.
2. Tidak diperkenankan menempel stiker/poster dinding, mencoret dinding dengan
tulisan apapun.
3. Menempatkan pakaian bersih dan buku/hand out serta alat tulis secara rapi
ditempat yang telah disediakan.
4. Menempatkan pakaian yang masih dipakai di tempat tersendiri (digantung di rak
handuk) hingga tidak mengundang nyamuk atau bau tak sedap.
5. Pakaian yang kotor yang akan dicuci ditempatkan di tempat yang telah disediakan
disertai dengan catatan berapa jumlah pakaian yang akan dicuci (sesuai
ketentuan).
6. Makan pagi, siang dan malam dilakukan di ruang makan, secara bersama-sama
dengan berpakaian rapi (tidak memakai kaos oblong) dan bersepatu.

Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua


Waktu makan bersama:
a. Pagi : Pkl. 06.00 – 07.00 WIB
b. Siang : Pkl. 11.30 – 12.30 WIB
c. Malam : Pkl. 18.15 – 19.15 WIB
7. Jam Malam peserta adalah pukul 22.00 WIB. Peserta sudah harus kembali ke
kamar masing-masing kecuali ada kegiatan atas seizin Pelaksana Pendidikan.
8. Tidak diperkenankan membawa makanan yang memiliki bau menyengat,
peralatan masak ke dalam kamar serta merokok/vaping di dalam kamar tidur
maupun kamar mandi. Merokok/vaping hanya diperbolehkan di tempat yang telah
disediakan.
9. Tidak diperkenankan membawa keluarga (Suami/Istri/Anak/Bayi).
10. Pada waktu belajar malam, tidak diperkenankan menelepon /menerima telepon,
menghidupkan radio, televisi/tape recorder, atau membuat suara gaduh yang
dapat mengganggu peserta lainnya.
11. Peserta diharuskan berpenampilan sopan dan tertib di lingkungan asrama.
Peserta tidak diperkenankan: berambut gondrong, memakai sarung, bercelana
pendek (terkecuali bila berolah raga) bersandal jepit/karet plastik.
12. Pada saat keluar asrama peserta diharapkan berpakaian rapi, sopan dan
bersepatu, atas ijin pembimbing.
Waktu Keluar Asrama:

a. Hari Sabtu : Pkl. 14.00/usai jam pelajaran s.d.


Pkl. 20.00 WIB

b. Hari Minggu / Libur Nasional : Pkl. 06.00 – 18.00 WIB

14. Perjalanan ke luar kota untuk kepentingan pribadi kecuali untuk keperluan penting
dan atas izin Pelaksana Pendidikan.
15. Bagi peserta yang tidak kembali sesuai waktu yang tertera dalam tata tertib atau
surat ijin, maka yang bersangkutan harus memberitahu pembimbing atau
penyelenggara secepatnya melalui telepon atau sarana telekomunikasi lainnya
dan melapor kepada penyelenggara setelah kembali.
16. Peserta laki-laki dilarang masuk ke kamar peserta perempuan, begitu juga
sebaliknya.
17. Peserta wajib melapor kepada pembimbing dan pengawas apabila mengetahui
sesuatu yang mencurigakan yang diperkirakan dapat menimbulkan keadaan tidak
aman baik bagi manusia maupun harta benda.
18. Peserta diwajibkan mentaati semua petunjuk dan instruksi dari Pembimbing dan
Pelaksana Pendidikan serta mematuhi segala peraturan dan tata tertib di
lingkungan kerja, komplek perumahan, menghormati adat istiadat dan kebiasaan
masyarakat setempat.
19. Peserta diwajibkan menjaga disiplin, tingkah laku, sopan santun, kesusilaan, demi
menjaga nama baik PIHAK PERTAMA.

IV. TATA TERTIB UMUM


Dilarang membawa, memiliki, menyimpan, menggunakan, mengedarkan:
1. Senjata tajam/senjata api.
2. Obat-obatan terlarang/psikotropika (NAPZA).
3. Minuman keras/beralkohol.
Selama mengikuti progam pendidikan.

Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua


Pelanggaran terhadap hal tersebut di atas akan dikenakan sanksi berupa pemutusan
pendidikan, mengembalikan biaya pendidikan sebesar 300% (tiga ratus persen) dari
biaya penerimaan dan penyelenggaraan Program Pendidikan yang dikeluarkan PIHAK
PERTAMA.

V. TATA TERTIB BEROBAT


Peserta diberikan layanan kesehatan di Poliklinik & Rumah Sakit P IHAK PERTAMA
atau yang ditunjuk PIHAK PERTAMA dan tidak ada sistim penggantian biaya.
Peserta yang sakit dan memerlukan layanan kesehatan di luar lokasi Pendidikan
dapat berobat atas izin pembimbing dengan ketentuan:
1. Bagi peserta yang akan berobat harus mengisi Surat Keterangan izin berobat
untuk diketahui oleh Pembimbing atau Pelaksana Pendidikan.
2. Peserta berobat rawat jalan tingkat pertama/dokter umum/dokter gigi untuk
diperiksa, mendapat obat dan setelah selesai berobat, dokter yang memeriksa
harus mengisi diagnosa/menandatangani pada surat keterangan ijin berobat.
3. Bila dipandang perlu oleh dokter umum/gigi dapat merujuk ke rawat jalan tingkat
dua/spesialis dengan membawa surat pengantar konsul dilampiri lembar jawaban
konsul.
4. Peserta yang dirujuk ke rawat jalan tingkat dua/dokter spesialis setelah selesai
konsultasi berobat harus dikirim kembali ke rawat jalan tingkat pertama/dokter
umum gigi yang mengirim dengan membawa lembar jawaban konsul.
5. Setelah selesai berobat, peserta mengembalikan Surat Keterangan ijin berobat
kepada Pembimbing.

VI. KETENTUAN DISIPLIN


Peserta Pendidikan dilarang melakukan satu perbuatan atau lebih berupa:
1. Tidak hadir di tempat pendidikan tanpa izin;
2. Tidak menaati waktu program pendidikan yang ditetapkan, walaupun sudah diberikan
peringatan oleh pembimbing/mentor di lokasi OJT/HC setempat;
3. Tidak bersungguh-sungguh melakukan kegiatan pendidikan yang menjadi tanggung
jawabnya;
4. Tidak memakai tanda pengenal pendidikan, seragam dan perlengkapan pendidikan
lain yang telah ditentukan;
5. Tidak memakai alat-alat keselamatan/perlengkapan kerja yang telah disediakan
PIHAK PERTAMA bagi Pekerja yang diharuskan;
6. Tidak menjunjung martabat peserta dengan menampilkan kepribadian tidak sopan.
7. Tidak menjalankan, menolak atau menghambat tugas pembelajaran selama
pendidikan yang diberikan kepadanya tanpa alasan yang dapat diterima;
8. Menolak ditugaskan ke tempat lain yang masih relevan dengan kegiatan pendidikan
tanpa alasan yang dapat diterima;
9. Memberikan keterangan tidak jujur/tidak benar (palsu) yang berkaitan dengan
pelaksanaan kegiatan pendidikan;
10. Tidak berusaha untuk mencegah timbulnya bahaya yang dapat merugikan orang
dan/atau harta benda PIHAK PERTAMA;
11. Mengganggu ketertiban, keamanan dan ketenangan lingkungan tempat kegiatan
pendidikan;
12. Menempelkan/menempatkan, mengubah atau memindahkan/merusak suatu
tulisan/pengumuman, gambar-gambar dan sejenisnya di lingkungan kerja tanpa izin
PIHAK PERTAMA;

Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua


13. Tidak melaporkan dengan segera kepada pembimbing atau pekerja PIHAK
PERTAMA yang berwenang atas terjadinya kecelakaan/gangguan keamanan di
lingkungan kerja;
14. Melaksanakan tugas pembelajaran kegiatan pendidikan tanpa hati-hati atau terus
menerus sesudah walaupun sudah diperingatkan beberapa kali sehingga merugikan
PIHAK PERTAMA;
15. Melalaikan kewajiban, termasuk didalamnya tidak melaporkan kehilangan barang
inventaris Perusahaan;
16. Tidak memelihara/merusak barang-barang milik PIHAK PERTAMA yang menjadi
tanggung jawabnya dengan baik, termasuk mengalihfungsikan seluruh atau sebagian
fasilitas rumah dinas perusahaan untuk kepentingan/keuntungan pribadi sehingga
secara nyata merugikan PIHAK PERTAMA;
17. Menggunakan alat-alat Perusahaan yang bukan menjadi wewenangnya atau
memberikan peluang kepada orang lain yang tidak berhak sehingga menimbulkan
kerugian PIHAK PERTAMA;
18. Menyebabkan diri sendiri atau orang lain terancam bahaya besar (misalnya merokok
di suatu tempat terlarang);
19. Melakukan pekerjaan yang bukan menjadi tugasnya sampai menimbulkan bahaya
dan/atau tidak mengindahkan keselamatan diri sendiri, pekerja PIHAK PERTAMA
dan atau peserta pendidikan lainnya;
20. Menganjurkan untuk melakukan tindakan tercela atau yang melanggar kesusilaan;
21. Berjudi, mabuk, menggunakan/menghisap obat-obatan terlarang dan berbuat
sesuatu yang bertentangan dengan kesopanan atau melanggar kesusilaan di tempat
kerja atau di tempat lain yang dapat berakibat buruk langsung maupun tidak
langsung terhadap pekerjaan;
22. Memukul, menganiaya, menghina, memfitnah, atau mengancam pekerja PIHAK
PERTAMA atau sesama peserta pendidikan di lingkungan tempat kegiatan OJT;
23. Mencuri, menipu, memalsukan dalam tulisan (antara lain paraf dan tanda tangan);
24. Menarik keuntungan, menggunakan milik perusahaan, mengambil barang
perusahaan tanpa izin untuk diri sendiri, keluarga, saudara, teman atau golongan;
25. Merusak barang milik PIHAK PERTAMA;
26. Merampas atau menggelapkan milik PIHAK PERTAMA;
27. Membocorkan rahasia PIHAK PERTAMA atau menceritakan hal-hal yang dapat
merugikan nama baik PIHAK PERTAMA;
28. Berusaha menjatuhkan nama baik dan kedudukan sesama peserta pendidikan
dengan jalan menghasut, memfitnah dan menyebarkan pamflet, isu, tulisan dan lain
sebagainya baik di dalam maupun di luar lingkungan kegiatan OJT;
29. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan atau meminjamkan
barang-barang, dokumen atau surat-surat berharga milik PIHAK PERTAMA secara
tidak sah;
30. Melakukan kegiatan sendiri maupun bersama dengan pembimbing, sesama peserta
Pendidikan, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kegiatan OJT
dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain yang merugikan
PIHAK PERTAMA;
31. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun juga dalam melaksanakan
tugasnya untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain;
32. Berkelahi atau membuat onar di lingkungan/lokasi kerja;
33. Membawa senjata tajam; senjata api; bahan peledak di lingkungan kegiatan OJT
tanpa izin PT Pertamina Patra Niaga;
34. Memasuki organisasi yang dinyatakan terlarang oleh Pemerintah;
35. Melakukan perbuatan yang merupakan pelanggaran ketentuan Pemerintah;

Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua


36. Perbuatan lain yang bersifat menodai nama baik dan/atau merugikan PIHAK
PERTAMA;
37. Melakukan tindakan yang melebihi otorisasinya sebagai peserta Pendidikan sehingga
menyebabkan kerugian bagi PIHAK PERTAMA.

VII. SANKSI
Pelanggaran terhadap ketentuan disiplin di atas akan dikenakan sanksi berupa peringatan
ataupun dikeluarkan dari Program Pendidikan berdasarkan pertimbangan dan keputusan
sepenuhnya dari Dewan Pertimbangan Pendidikan. Dalam hal pelanggaran yang
dikenakan sanksi dikeluarkan dari program pendidikan, maka peserta diwajibkan
mengembalikan biaya pendidikan secara proporsional.

VIII. LAIN-LAIN
1. Hal-hal yang belum diatur dalam ketentuan ini akan ditetapkan secara tersendiri dan
mengacu pada peraturan/ketentuan yang berlaku di PIHAK PERTAMA.
2. Tata tertib pendidikan ini berlaku mulai sejak ditandatangani PERJANJIAN.

Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua


LAMPIRAN II PERJANJIAN
Tanggal : ………………………..

SURAT IZIN MENINGGALKAN FASILITAS AKOMODASI PROGRAM


PENDIDIKAN

Diberikan kepada
Nama :
Nomor Peserta/Jurusan : ……………………………………………………
Nomor Kamar : .…………………………
Alamat yang dituju
: …………………………
/..………………………………………………………..

Keperluan :
……………………………………………………………
…………………………
Catatan:
1. Semua resiko yang timbul selama meninggalkan Fasilitas Akomodasi Program Pendidikan
:
menjadi beban dan tanggung jawab yang bersangkutan.
………………………………………………….…………
2. Surat izin ini agar diserahkan kembali kepada Pembimbing / PIC setelah kembali ke
…………………………
Fasilitas Akomodasi Program Pendidikan.

: Jakarta, ….….….….….….…. 20….


…………………………………………………….………
Pemohon,
………………………..
__________________________

1. Keluar Hari/Tanggal : ………., ……………………………….. Pukul ……………….

Mengetahui: Mengetahui/Menyetujui,
Security, Pembimbing / PIC,

________________________ __________________________

2. Kembali Hari/Tanggal : ………., ……………………………….. Pukul ……………….

Mengetahui: Mengetahui/Menyetujui,
Security, Pembimbing / PIC,

________________________ __________________________

Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua


LAMPIRAN III PERJANJIAN
Tanggal : ……………………….

SURAT KETERANGAN
IZIN BEROBAT

Nama : ............................................................................................................
Jurusan : .............................................. / ...........................................................
Tanggal : ............................................................................................................
Jam : ............................................................................................................

Diisi oleh Dokter :


Pemeriksa Kode
Diagnosa (ICD X) :

Penjelasan :

Mengetahui Jakarta,
Pembimbing Program / PIC, Dokter Pemeriksa,

( ) ( )

Catatan:
1. Setelah berobat surat izin dikembalikan ke Petugas/Pelaksana Program dan copy ke Fungsi
HSSE Bagian Health.
2. Tanda tangan dokter pemeriksa sebagai bukti telah berobat.

Paraf Pihak Pertama Paraf Pihak Kedua

Anda mungkin juga menyukai