III-1
13. Bunsen 14. Kaki tiga III. 4 Prosedur Percobaan III.4.1 Tahap Percobaan III.4.1.1 Uji kandungan FFA dalam minyak kelapa sawit 1. Menimbang 10 gram minyak kelapa sawit dalam Erlenmeyer 250 ml 2. Menambahkannya dengan 50 ml etanol 95% 3. Memanaskannya pada suhu 60oC selama 10 menit sambil diaduk 4. Menambahkan indicator PP 1% sebanyak 3 tetes 5. Menitrasi dengan larutan NaOH 0,1 N hingga berwarna merah jambu III.4.1.2 Uji densitas dalam minyak kelapa sawit 1. Menimbang picnometer kosong pada timbangan elektrik 2. Memasukkan minyak kelapa sawit kedalam picnometer sampai penuh, kemudian menimbang beratnya 3. Selanjutnya menghitung densitas yang dihasilkan minyak kelapa sawit III.4.1.3 Uji viscositas dalam minyak kelapa sawit 1. Memasukkan minyak kelapa sawit ke dalam viscometer ostwald 2. Menghisap cairan dengan karet penghisap kedalam bola kecil hingga melewati batas atas (a) pada viscometer ostwald 3. Membiarkan cairan mengalir ke bawah hingga tepat pada batas bawah (b) 4. Mencatat waktu yang diperlukan larutan untuk mengalir dari batas atas (a) ke batas bawah (b) dengan stopwatch 5. Menghitung viscositas yang dihasilkan minyak kelapa sawit III.4.1.4 Pembuatan metil ester 1. Memasukkan 500 ml minyak kelapa sawit ke dalam beaker glass dan panaskan terlebih dahulu hingga mencapai suhu 55C 2. Memasukkan 100 ml campuran methanol dan 1,75 gr NaOH ke dalam
III-2
minyak kelapa sawit 3. Mengaduk campuran perlahan-lahan selama 1 - 2 jam 4. Setelah reaksi selesai, mendiamkan campuran selama 24 jam sehingga akan terbentuk 2 lapisan (lapisan atas adalah lapisan metal ester, lapisan bawah adalah lapisan gliserin) 5. Memisahkan kedua lapisan dengan cara dekantasi sehingga hanya akan diperoleh lapisan metil ester III.4.2.5 Proses pemurnian biodiesel 1. Mengambil lapisan atas (metil ester) kemudian menuangkan pada wadah pencucian 2. Menyiapkan air pencuci biodiesel dengan cara menambahkan air sebanyak 50% volume biodiesel 3. Mengaerasi biodiesel dengan air pencuci selama 1 jam pada temperature ruangan 4. Mematikan aerator lalu membiarkan campuran mengendap hingga terbentuk dua lapisan yang berwarna putih susu (gum pada pencucian pertama) dan kuning madu (biodiesel) 5. Memisahkan biodiesel dan gum yang masih mengandung air dengan menggunakan corong pemisah III.4.2 Tahap analisa III.4.2.1 Pengukuran viskositas 1. Dilakukan dengan menggunakan alat viscometer ostwald 2. Sebelum dilakukan pengukuran, metil ester dipanaskan terlebih dahulu hingga suhunya mencapai 40C 3. Selanjutnya memasukkan biodiesel ke dalam viscometer ostwald 4. Menghisap cairan dengan karet penghisap kedalam bola kecil hingga melewati batas atas (a) pada viscometer ostwald 5. Membiarkan cairan mengalir ke bawah hingga tepat pada batas bawah (b)
III-3
6. Mencatat waktu yang diperlukan larutan untuk mengalir dari batas atas (a) ke batas bawah (b) dengan stopwatch 7. Menghitung viscositas yang dihasilkan biodiesel dari minyak kelapa sawit III.4.2.2 Penentuan densitas 1. Dilakukan dengan menggunakan piknometer 2. Menimbang picnometer kosong pada timbangan elektrik 3. Memasukkan biodiesel dari minyak kelapa sawit kedalam picnometer sampai penuh, kemudian menimbang beratnya 4. Selanjutnya menghitung densitas yang dihasilkan biodiesel dari minyak kelapa sawit 5. Untuk menentukan nilai densitas suatu cairan digunakan rumus:
Keterangan: - M a = massa piknometer yang berisi air - M b = massa piknometer kosong III.4.2.3 Uji flash and fire point 1. Mencuci cawan uji menggunakan pelarut (alkohol) untuk mengilangkan minyak atau sisa dari pengujian sebelumnya 2. Mencuci cawan dengan air dan mengeringkannya 3. Memasang termometer dalam keadaan tegak dengan dasae bola 6.4 mm (1/4) dari dasar cawan 4. Mengisi cawan dengan biodiesel sehingga permukaan biodiesel tepat berada pada garis batas 5. Menghidupkan uji nyala 6. Memanaskan biodiesel 7. Memulai pada 28C di bawah flash point diperkirakan, kenaikan nyala uji untuk setiap kenaikan nyala uji untuk setiap kenaikan suhu 2C.
III-4
Melewatkan nyala uji melintasi cawan dalam sau arah untuk waktu satu detik 8. Mencatat suhu pada termometer sebagai flash point apabila pada permukaan biodiesel terlihat suatu flash.
III-5
III.5 Diagram Alir Percobaan III.5.1 Tahap Percobaan III.5.1.1 Uji kandungan FFA dalam minyak kelapa sawit Mulai
Menambahkannya dengan 50 ml etanol 95% Memanaskannya pada suhu 60C selama 10 menit sambil diaduk
Selesai
Memasukkan minyak kelapa sawit kedalam picnometer sampai penuh, kemudian menimbang beratnya
III-6
Selesai
Mulai
Memasukkan minyak kelapa sawit ke dalam viscometer ostwald Menghisap cairan dengan karet penghisap kedalam bola kecil hingga melewati batas atas (a) pada viscometer ostwald
Membiarkan cairan mengalir ke bawah hingga tepat pada batas bawah (b)
Mencatat waktu yang diperlukan larutan untuk mengalir dari batas atas (a) ke batas bawah (b) dengan stopwatch
Selesai
III-7
Mulai
Memasukkan 500 ml minyak kelapa sawit ke dalam beaker glass dan panaskan terlebih dahulu hingga mencapai suhu 55C Memasukkan 100 ml campuran methanol dan 1,75 gr NaOH ke dalam minyak kelapa sawit
Setelah reaksi selesai, mendiamkan campuran selama 24 jam sehingga akan terbentuk 2 lapisan (lapisan atas adalah lapisan metal ester, lapisan bawah adalah lapisan gliserin) Memisahkan kedua lapisan dengan cara dekantasi sehingga hanya akan diperoleh lapisan metil ester
Mulai
Mengambil lapisan atas (metil ester) kemudian menuangkan pada wadah pencucian
III-8
Menyiapkan air pencuci biodiesel dengan cara menambahkan air sebanyak 50% volume biodiesel Mengaerasi biodiesel dengan air pencuci selama 1 jam pada temperature ruangan
Mematikan aerator lalu membiarkan campuran mengendap hingga terbentuk dua lapisan yang berwarna putih susu (gum pada pencucian pertama) dan kuning madu (biodiesel)
Memisahkan biodiesel dan gum yang masih mengandung air dengan menggunakan corong pemisah
Selesai III.5.2 Tahap Analisa III.5.2.1 Pengukuran viskositas Mulai Dilakukan dengan menggunakan alat viscometer ostwald
Sebelum dilakukan pengukuran, metil ester dipanaskan terlebih dahulu hingga suhunya mencapai 40C
III-9
Selanjutnya memasukkan biodiesel ke dalam viscometer ostwald Menghisap cairan dengan karet penghisap kedalam bola kecil hingga melewati batas atas (a) pada viscometer ostwald Membiarkan cairan mengalir ke bawah hingga tepat pada batas bawah (b)
Mencatat waktu yang diperlukan larutan untuk mengalir dari batas atas (a) ke batas bawah (b) dengan stopwatch Menghitung viscositas yang dihasilkan biodiesel dari minyak kelapa sawit Selesai III.5.2.2 Penentuan densitas Mulai
Dilakukan dengan menggunakan piknometer Menimbang picnometer kosong pada timbangan elektrik
Memasukkan biodiesel dari minyak kelapa sawit kedalam picnometer sampai penuh, kemudian menimbang beratnya
III-10
Selanjutnya menghitung densitas yang dihasilkan biodiesel dari minyak kelapa sawit
selesai
Mulai
Memasang termometer dalam keadaan tegak dengan dasar bola 6.4 mm (1/4) dari dasar cawan
Mengisi cawan dengan biodiesel tepat berada pada garis batas Memanaskan biodiesel
Memulai pada 28C di bawah flash point yang diperkirakan, kenaikan nyala uji untuk setiap kenaikan nyala uji untuk setiap kenaikan suhu 2C. Melewatkan nyala uji melintasi cawan dalam satu arah pada waktu satu detik Mencatat suhu pada termometer sebagai flash point apabila pada permukaan biodiesel terlihat suatu flash Selesai
III-11
Erlenmeyer
Labu Ukur
Gelas Ukur
Thermometer
Pipet Tetes
Spatula
Bunsen
Kaki Tiga
Beaker Glass
Viscometer
Piknometer
III-12
Corong pemisah
III-13