Anda di halaman 1dari 2

PROPOSAL PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN MP-ASI DINI DI KELURAHAN WAMPONIKI KAB UPATEN MUNA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang masalah Upaya peningkatan status kesehatan dan gizi bayi/anak umur 0-24 bulan melalui pe rbaikan perilaku masyarakat dalam pemberian makanan merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dari upaya perbaikan gizi secara menyeluruh. Ketidaktahuan ten tang cara pemberian makanan bayi dan anak dan adanya kebiasaan yang merugikan ke sehatan,secara langsung dan tidak langsung menjadi penyebab utama terjadinya mas alah kurang gizi pada anak khususnya pada umur di bawah 2 tahun. Bertambah umur bayi,maka akan bertambah pula kebutuhan gizinya. Ketika bayi mema suki usia 6 bulan keatas,beberapa elemen nutrisi seperti karbohidrat,protein dan beberapa vitamin dan mineral yang terkandung dalam ASI atau susu formula tidak lagi mencukupi,sebab itu pada usia 6 bulan,kepada bayi selain ASI di beri makana n pendamping ASI ( MP-ASI ),Agar kebutuhan gizi bayi/anak terpenuhi.Dalam pember ian MP-ASI perlu di perhatikan waktu pemberian MP-ASI,frekuensi porsi,pemilihan makanan,cara pembuatan dan cara pemberiannya. Disamping itu perlu pula diperhati kan pemberian makanan pada waktu anak sakit dan bila ibu bekerja di luar rumah. Pemberian MP-ASI yang tepat diharapkan tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi,namun juga merangsang keterampilan makan dan merangsang rasa percaya diri. Beberapa permasalahan pemberian makanan pendamping ASI ( MP-ASI ) antara lain : Pemberian makanan pralaktat sebelum ASI keluar,kolostrum di buang,pemberian ASI terlalu dini atau terlambat,MP-ASI yang di berikan tidak cukup,pemberian MP-ASI sebelum ASI,pemberian ASI terhenti karena ibu kembali bekerja,kebersihan kurang dan prioritas gizi yang salah pada keluarga. Bahaya pemberian MP-ASI terlalu dini adalah pemberian MP-ASI dini sama saja deng an membuka pintu gerbang masuknya berbagai jenis kuman,sebab system imun di bawa h 6 bulan masih belum sempurna. Hasil riset terakhir dari peneliti indonesia men unjukan bahwa bayi yang mendapatkan MP-ASI sebelum ia berumur 6 bulan,lebih bany ak terserang diare,sembelit,batik-pilek dan panas jika dibandingkan dengan bayi yang hanya mendapatkan ASI eksklusif. Salah satu faktor yang mempengaruhi pemberian MP-ASI dini adalah status pekerjaa n ibu. Ibu yang bekerja diluar rumah pada umumnya cenderung memberikan MP-ASI pa da bayinya lebih cepat dari waktu yang di tetapkan karena waktu yang dimiliki ol ehnya relatif singkat untuk berada bersama bayinya didalam rumah. Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang.Status gizi yang bai k dan optimal terjadi apabila Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS Kabupaten Muna tahun 2012 bahwa 67 % ib u rumah tangga di kelurahan wamponiki bekerja di luar rumah. Dari data hasil waw ancara dan hasil kuisioner dari ibu rumah tangga kelurahan wamponiki juga didapa tkan bahwa sebagian besar tidak melakukan program ASI eksklusif.Hal ini menandak an bahwa masih tingginya pemberian MP-ASI pada bayi di bawah umur 6 bulan.Karena hal-hal tersebut di atas membuat peneliti tertarik untuk meneliti apakah ada hu bungan antara status pekerjaan ibu dengan pemberian MP-ASI di bawah 6 bulan.

Perumusan Masalah Apakah ada hubungan yang signifikan tentang pemberian MP-ASI dini ?

Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan tentang pemberian MP-ASI di ni di kelurahan wamponiki 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui status pekerjaan ibu yang beresiko terhadap kurangnya a supan pemberian ASI eksklusif. b. Untuk mengetahui sejauh mana hubugan antara pekerjaan ibu dengan pemberi an MP-ASI dini. Manfaat Penelitian 1. Manfaat untuk institusi pendidikan ( kampus ) Dapat menambah referensi bagi perpustakaan dan menjadi data awal bagi peneliti s elanjutnya. 2. Manfaat untuk responden Dapat lebih memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan khusus nya masalah gizi masyarakat yang berada dikelurahan wamponiki. 3. Manfaat untuk peneliti Sebagai penambah ilmu pengetahuan dan pengalaman khususnya untuk masalah-masalah gizi keluarga terutama gizi untuk bayi.

BAB II Tinjauan Kepustakaan A. Tinjauan Umum

Anda mungkin juga menyukai