By kelompok 1
PENGUKURAN ANTROPOMETRI
Bahan : Timbangan badan Detecto Scale Cara : Ukur berat badan mahasiswa secara bergantian pada satu alat timbang Pakailah alat timbang badan Detecto Scale Timbanglah dua kali setiap mahasiswa pada alat timbang tersebut Perhatikan, catat dan laporkan : hasil pengukuran berat badan rata-rata antara penimbang dan siapa yang menimbang
46,7
Nikma 47 46,8 63,5 Feri 63 63,25 60,1
46,9
46,9 46,9 62,8 63,4 63,1 60
47,2
46,8 47 63,5 63,5 63,5 60,5
46,8
47 46,9 63,2 63,5 63,35 60,3
46,9
47 46,95 63,3 62,8 63,05 60,2 63,25 46,91
Yuni
0,02
0,28
0,37
0,13
0,27
Nikma
0,11
0,01
0,09
0,01
0,04
Feri
0,00
0,15
0,25
0,1
0,2
Herviyanti
0,09
0,09
0,21
0,01
0,04
Jumlah
0,22
0,53
0,92
0,25
0,55
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengukuran berat badan dengan menggunakan Detecto Scale yang dilakukan secara bergantian kemudian hasilnya di rata-rata maka didapatkan selisih ketepatan masing-masing individu. Dari selisih tersebut dapat diketahui hasil pengukuran yang terbaik < 0,5 kg adalah Triwahyu (0,22), Jayani (0,25). sehingga yang seterusnya melakukan pengukuran ketepatan alat yaitu Triwahyu dan Jayani. Sedangkan ke tiga individu yang lain kurang tepat dalam melakukan pengukuran, hal tersebut bisa dikarenakan pada saat dilakukan pengukuran pasien tidak tenang sehingga menyulitkan pembacaan, kesalahan pembacaan hasil dalam melihat garis angka, ataupun kesalahan pencatatan hasil pengukuran.
Pengukuran
Ketepatan Alat
Bahan : Berbagai timbangan badan : Detecto Scale, Health Smic, Timbangan injak (Bathroom scale) dan timbangan elektrik Pengukur tinggi badan (Microtoise)
Cara : Ukur berat badan pada bermacam alat timbang sebanyak 2 kali! Angka ketepatan adalah 1 angka dibelakang koma dan bedakan hasil timbang badan antar alat tersebut! Sebelum pengukuran dimulai, lihat ketepatan penunjuk pada angka nol. Pengukuran dengan keadaan baju ringan, lepaskan segala hal yang mengganggu ketepatan hasil pengukuran seperti sepatu dan sandal.
Ukurlah tinggi badan (TB) setiap anggota kelompok pada bermacam alat ukur (Microtoise dan tinggi badan pada Health Smic) dan ambil rata-rata. Letakkan alat pengukur pada alat lantai yang lurus dan tegakkan pada alat sandaran atau tembok yang lurus. Lepaskan alas kaki. Posisi badan tegak lurus, menempel pada alat pengukur mulai dari telapak kaki di belakang sampai ujung kepala atas. Pandangan lurus ke depan (Frankfort horizontal plane)
SELISIH = RATA-RATA TIAP ALAT UKUR BANDINGKAN DENGAN HASIL PENGUKURAN DETECTO PADA @ ORANG YANG DIUKUR
Jenis Alat
Diukur Health Smic Marina Herviyanti 0,175 0,475 Bathroom scale 0,8 1,55
Haida
Ana Feri Yuni Nikma Triwahyu Jayani Total
1,815
0,125 0,045 0,3 0,525 0,05 0,25 3,76
0,965
0,65 1,45 1,175 0,4 2,3 0,75 10,04
0,115
0,35 0,2 0,725 0,675 0,2 0,75 3,99
Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan Tebal Lemak Trisep pada masing-masing individu dapat diketahui status gizi berdasarkan Tebal Lemak. Dapat dilihat bahwa mahasiswa yang memiliki tebal lemak trisep > 20 yaitu Haida (24) artinya memiliki tebal lemak tinggi. Kriteria tersebut juga sebanding dengan pengukuran status gizi berdasarkan BMI dan LILA dimana Haida memiliki status gizi Sangat Gemuk dan Gizi lebih. Sedangkan tebal lemak pada ke delapan mahasiswi termasuk dalam kriteria medium.
BATHROOMSCALE
DETECTO SCALE
Health Smic