Anda di halaman 1dari 2

Homoseksualitas Pria dan Wanita Pada 14 Desember 1973, berdasarkan suara dari pengurus American Psychiatric Association, Homoseksualitas

telah dihapuskan dari daftar kerusakan mental, hal demikian menghasilkan sebuah penyembuhan instan untuk jutaan pria dan wanita homoseksual dalam masyarakat kita. Apapun motivasi dari tindakan ini-dan mereka muncul sebagai salah satu etnis atau prinsip. Apakah kemungkinan, sebagai contoh, pneumonia atau kanker suatu hari akan dideklarasikan bukan merupakan suatu penyakit melalui pemungutan suara? Kita disini tidak mendukung bahwa homoseksual harus dianggap sebagai kerusakan psikis-kita mengangkat hal dari ketidakraturan diagnosis tingkah-laku. Logika yang sulit menjadi semakin jelas ketika kita menganggap bahwa yang diharapkan APA memindahkan stigma psikis dari homoseksual tidak sempurna. DSM-III melanjutkan mendata ego-dystonic homosexuality sebagai kerusakan mental. Kategori ini mengacu pada sebuah situasi dimana orientasi homoseksual tidak diinginkan oleh orang-orang yang mempunyai itu. Yang termasuk distress subjektif mengenai satu kondisi sebagai definisi dari karakteristik dari kemungkinan kerusakan membuat ini menjadi diagnosis unik dalam sejarah pengobatan. Seperti yang ditunjukkan oleh Adam dan Chioto (1983), perbedaan antara nilai dan tingkahlaku tidak semuanya luar biasa dalam orang-orang, tetapi kita jangan berpikir bahwa perbedaan sebagai mematikan, atau bahkan mebangkitkan, perbedaan dari abnormalitas. Seperti yang penulis ini utarakan secara terang-terangan, homoseksualitas adalah abnormal atau tidak. Ketika pertanyaan ini dilontarkan, itu tidak memberikan kita sebuah jawaban. Dalam memutuskan sebuah diskusi dari seksualitas dalam teks ini, penulis telah memiliki panduan oleh definisi dari abnormalitas yang diadopsi dari awal. Pertanyaan timbul, apakah homoseksualitas tidak adaptif? Dari banyak homoseks itu jelas tidak, untuk orang lain, bagaimanapun, kontribusi orientasi untuk masalah hidup. Sebagai contoh, dalam skala besar Universitas Indiana meneliti dari praktek homoseksual di daerah San Fransisco Bay, Bell dan Weinberg (1978) ditemukan substansi dari kelompok individual yang sengsara dan maladaptive fungsi sebagai pembanding dengan kontrol homoseksual. Tidak semua dari masalah dari subkelompok maladaptive bisa dikaitkan dengan homoseksual, yang mana banyak kasus adalah minimal relative dalam daerah sampel. Agaknya, muncul proporsi yang besar dari individual ini terus-menerus tidak senang, dan menolak, dengan kehomoseksualitasan mereka sendiri; ini merupakan, homoseksualitasan mereka, dalam istilah DSM-III,ego-dystonic. Ketika kita mengkritisi status logis dari diagnosis ego-dystonic, itu memiliki keutamaan dari ketersediaan akses ke pengobatan (dan dimaksudkan dari pembayaran untuk pengobatan perusahaan asuransi) untuk individu ini yang distress cukup kuat untuk membawa mereka kepada usaha terapi reorientasi. Eksistensi dari subkelompok ini merupakan dasar untuk kita termasuk sebuah diskusi dari homoseksualitas dalam teks ini. Homoseksualitas telah ada terekan dalam sejarah dan diantara beberapa orang diam-diam diterima. Pada Yunani kuno, Roma, Persia, dan peradaban Muslim semua pembenaran seorang

homoseksualitas, dan prakteknya ditingkatkan sebagai penurunan peradaban. Pada akhir Yunani dan Roma, sebagi contoh, prostitusi homoseksual menjadi terbuka. Tidak ada bukti, bagaimanapun, bahwa homoseksualitas adalah sebuah faktor penting dalam menurunkan peradaban, sebagai beberapa dibebankan (NAMH, 1971). Pada kerajaan Inggris, sebuah sikap dari serba memperbolehkan telah menunjukkan homoseksualitas tanpa dampak berbahaya secara nyata; pada Inggris modern, undang-undang telah melegalkan dua keyakinan orang dewasa untuk bertunangan secara pribadi dalam aktualisasi homoseksual. Banyak kebudayaan, bagaimanapun, mengutuk homoseksualitas sebagai hal yang tidak diinginkan secara sosial. Di Belanda dan Denmark, sebagai contoh, ada hukum yang tidak mendukung homoseksualitas, tapi hal ini sangan ditentang (Weinberg dan Williams, 1974). Pada sosial kita sendiri, homoseks-khususnya pria- terkadang tetap ditangkap dan ditahan dibawah criminal menentang alam statute sebaik merupakan penolakan sosial dan diskriminasi. Namun, homoseksual dinyatakan baik diatur, baik diedukasikan, dan kesuksesan tinggi dalam pekerjaan mereka. Kemungkinan telah membuat pemahaman kontribusi pada music, drama, dan hal lain. tidak banyak dari figure sejarah-termasuk Alexander the Great, Sappho, Michelangelo, Oscar Wilde, Peter Tchaikovsky, Gertrude Stein, dan Virginia Woolfmerupakan homoseksual. Rangkaian Tingkah Laku Seksual Bertentangan pada opini populer, itu tidak mungkin membagi orang kedalam kelompok, homoseksual dan heteroseksual. Agaknya ini,

Anda mungkin juga menyukai