Anda di halaman 1dari 6

VI. DATA HASIL PENGAMATAN pH santan sebelum dan setelah ditambah enzim papain: a. b. c.

5 gr 10 gr 15 gr : 5,5 : 5,5 : 5,5 Setelah penambahan Enzim Tebentuknya tiga lapisan yaitu VCO sebanyak 75 ml, air sebanyak 100 ml, dan santan sebanyak 45 ml. 10 gram Tebentuknya tiga lapisan yaitu VCO sebanyak 75 ml, air sebanyak 100 ml, dan santan sebanyak 45 ml. 15 gram Tebentuknya tiga lapisan yaitu VCO sebanyak 75 ml, air sebanyak 100 ml, dan santan sebanyak 45 ml. VII. PEMBAHASAN Pada percobaan pembuatan Virgin Coconut Oil ini dipakai bahan utama berupa santan kental. Dalam hal ini kami hanya memakai santan dari kelapa tua yang paling mudah karena pada kelapa yang sudah tua komposisi minyak kelapa lebih banyak bila dibandingkan dengan kelapa muda. Yang dimaksud sebagai virgin coconut oil adalah minyak kelapa yang diolah tanpa pemanasan atau dengan pemanasan terbatas, hingga minyak ini berwarna bening (jernih) dan beraroma khas kelapa. Santan kental ini kami gunakan sebanyak 200 ml. Enzim papain yang kami gunakan sebanyak 5 gr, 10 gr, dan 15 gr. Untuk menghilangkan zat zat pengotor yang dapat mempengaruhi proses fermentasi dalam pembuatan minyak kelapa murni ini, alat alat yang digunakan disterilisasi terlebih dahulu. Alat-alat dimasukkan dan dipanaskan dalam autoklaf selama 15 menit, ditunggu hingga temperatur sampai 120o Celcius.

Setelah fermentasi tidak dilakukan pengukuran pH. Enzim Papain 5 gram

Enzim yang digunakan ada percobaan ini adalah enzim papain. Enzim papain adalah enzim yang berasal dari getah daun pepaya (paling mudah didapat). Enzim papain berupa serbuk berwarna putih. Enzim ini dapat berfungsi atau digunakan sebagai pelembut daging. Misalnya dalam pembuatan kecap ikan, enzim papain digunakan agar hancurnya daging ikan tidak berlangsung terlalu lama. Sedangkan dalam pembuatan Virgin Coconut Oil enzim papain berfungsi untuk mengekstraksi minyak dari santan. Ekstraksi ini dilakukan tanpa pemanasan sama sekali. Enzim papain tidak akan berpengaruh banyak terhadap pH, karena pada grafiknya nanti akan terlihat bahwa enzim papain akan tetap konstan atau tidak mengalami peningkatan kecepatan enzimatik yang berarti jika kenaikan tingkat atau kadar pH terjadi. Pengadukan campuran antara santan dan enzim dilakukan agar enzim yang diberikan merata di seluruh bagian santan sehingga proses ekstraksi oleh enzim dapat berlangsung lebih baik. Santan dan enzim dicampur rata, campuran tersebut ditutup dengan gabus dan diinkubasi, ini dilakukan agar tidak terjadi kontaminasi dari lingkungan luar sehingga enzim dapat bekerja dan minyak yang dihasilkan masih steril. Selain itu, inkubasi dilakukan pada suhu 40 oC karena enzim akan bekerja secara lebih optimal pada suhu ini. Suhu juga mempunyai dua pengaruh yang saling berlawanan terhadap aktivitas enzim. Pertama naiknya suhu akan menaikkan aktivitas enzim sebaliknya juga dapat mendenaturasi enzim. Pada umumnya suhu kritik enzim terletak antara 55 60 oC. Setelah beberapa hari VCO baru akan terbentuk yaitu di bagian atas larutan berupa minyak kelapa yang berwarna bening. VCO yang kami dapatkan dalam percobaan ini jumlahnya sama walaupun telah diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu penambahan enzim yang bervariasi terhadap masing-masing santan kelapa. Sedikitnya VCO yang terbentuk disebabkan oleh faktor antara lain terlalu sedikitnya kadar enzim yang diberikan sehingga banyak bagian dari santan yang belum terpisah dari minyaknya. Selain itu terdapat pula kesalahan kesalahan dalam penimbangan enzim papain dan terlalu lama berada di dalam inkubator.

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN 1. 2. 3. VCO adalah minyak kelapa murni yang dibuat dari kelapa dengan memanfaatkan enzim papain. Prinsip dasar pembuatan VCO adalah ekstraksi minyak kelapa tanpa melalui pemanasan. Virgin Coconut Oil dapat dimanfaatkan sebagai minyak makan, anti virus dan bakteri, sebagai bahan pembuat sabun, pelindung kulit, sebagai terapi penderita HIV dan lain-lain. 4. 5. Enzim sangat berperan dalam pembuatan VCO yaitu membantu proses pemisahan minyak dari santannya Virgin Coconut Oil selain dapat dibuat dengan cara enzimatis juga dapat dibuat dengan cara induksi kimia dan mikrobiologis. SARAN Sebaiknya sebelum dimulai praktikum pembuatan Virgin Coconut Oil, semua alat dalam keadaan bersih, termasuk juga tangan kita sebagai praktikan, kemudian santan kelapa yang digunakan berasal dari kelapa yang tua, dan usahakan jangan sampai santan bercampur air, dan penggunaan enzim papain yang baik adalah diberikan pada konsentrasi tinggi, pastikan tempat santan dalam keadaan tertutup rapat selama masa inkubasi.

DAFTAR PUSTAKA Breed, R. S., E.G.D. Murray and N.R. Smith. 1957. Bergeys Manual of Determinative Bacteriology, 7 th Ed. The Williams & Wilkins Company. Baltimore Dahlan, Hatta. 2007. Penuntun Praktikum Teknologi Bioproses. Laboratorium Teknologi Bioproses. Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Levine, M.. 1954. An I Levine, M. 1954, An Introduction to Laboratory Technique in Bacteriology. 3rd Ed. The Mac Millan Company. New York Pelczar, Michael J. Dan E.C.S. Chan. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi 1. Universitas Indonesia. Jakarta Prawirahartono, S. 1991. Pelajaran SMA Biologi. Erlanga. Jakarta Seeley, H.W. and P.J. van Denmark. 1972. Microbes in Action A Laboratory manual of microbiology, 3rd Ed. D.B. Taraporevala Sens & Co. Privative Ltd. Volk dan Wheeler. 1993.Mikrobiologi Dasar I. Erlangga. Jakarta.

LAMPIRAN Gambar Alat

SPATULA / PENGADUK ERLENMEYER

55 6

GELAS UKUR

NERACA ANALITIS

AUTOKLAF

Gambar Hasil Pengamatan

Setelah penambahan enzim papain dan sebelum masuk ke inkubator

Setelah inkubasi

Anda mungkin juga menyukai