Anda di halaman 1dari 11

NAMA NIM MATA KULIAH DOSEN KELAS

: : : : :

Yulia Desmon 1200180 Manajemen Strategi Teknologi Informasi Arie Ronaldo, M.T.I B

PENGELOLAAN SUMBER DAYA DAN RANTAI NILAI PADA DINAS KESEHATAN KOTA PADANG PANJANG

I.

PENDAHULUAN Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tercantum jelas cita-cita bangsa

Indonesia yang sekaligus merupakan tujuan nasional bangsa Indonesia. Tujuan nasional tersebut adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi serta keadilan sosial. Untuk mencapai tujuan nasional tersebut diselenggarakanlah upaya pembangunan yang berkesinambungan yang merupakan suatu rangkaian pembangunan yang menyeluruh terarah dan terpadu, termasuk di antaranya pembangunan kesehatan. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Oleh karena itu, setiap kegiatan dan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip non diskriminatif, partisipatif, perlindungan, dan berkelanjutan yang sangat penting artinya bagi pembentukan sumber daya manusia Indonesia, peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa, serta pembangunan nasional. Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 17 ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses

terhadap informasi, edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Selain itu pada pasal 168 menyebutkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efesien diperlukan informasi kesehatan. Saat ini sistem informasi kesehatan yang ada masih jauh dari kondisi ideal karena belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang evidence based. Kegiatan pengelolaan data dan informasi belum terintegrasi dan terkoordinasi dalam suatu mekanisme kerjasama yang baik. Dalam pengumpulan dan pengolahan data, masing-masing unit kerja mengumpulkan datanya sendiri-sendiri dengan berbagai instrumennya. Situasi demikian menimbulkan tersendatnya pendistribusian informasi terutama dari sumber data di unit pelayanan kesehatan yang mengakibatkan terjadinya krisis informasi di berbagai unit teknis. II. SUMBER DAYA DINAS KESEHATAN KOTA PADANG PANJANG Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang dalam Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kota Padang Panjang adalah Dinas yang bertugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang kesehatan dan menyelenggarakan kebijakan teknis di bidang kesehatan dengan fungsi: 1. Pelayanan umum bidang kesehatan 2. Pembinaan dan perencanaan, pengelolaan urusan kesehatan 3. Pembinaan terhadap unit pelaksanan teknis dan manajerial kesehatan 4. Pemberian izin usaha dan operasional di bidang kesehatan. 5. Melakukan pengawasan dan koordinasi program-program kesehatan Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Padang Panjang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Padang Panjang maka susunan organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari : 1. Kepala Dinas 2. Sekretaris Dinas 3. Kepala Bidang Promosi Kesehatan dan Kesehatan Penunjang 4. Kepala Bidang Upaya Peningkatan Kesehatan 5. Kepala Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Pada Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan pada Bab V mengatur sumber daya di bidang kesehatan. Undang-undang ini

memerintahkan bahwa pengelolaan sumber daya bidang kesehatan dimulai dari perencanaan, pengadaan, pembinaan dan pengawasan menjadi tanggung jawab pemerintah, dalam hal ini di Kota Padang Panjang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang. Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit. Upaya kesehatan diarahkan agar memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat, serta dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, maka Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang menetapkan Visi, yaitu Terwujudnya Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas dan Islami. Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut, maka Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang menetapkan Misi sebagai berikut: 1. Menciptakan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Professional dan Islami. 2. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau, merata dan islami. 3. Mewujudkan sistem informasi dan promosi yang berkualitas. 4. Mewujudkan masyarakat dan lingkungan yang sehat melalui pemberdayaan masyarakat. 5. Mewujudkan jaminan pemeliharaan kesehatan. Dalam rangka mewujudkan visi Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang tersebut maka sangat perlu sekali dilakukan pengelolaan sumber daya-sumber daya kesehatan dengan baik, terencana dan terarah. Berdasarkan Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, sumber daya yang terdapat pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang adalah sebagai berikut : 1. Tenaga kesehatan 2. Fasilitas Pelayanan Kesehatan 3. Perbekalan Kesehatan A. Pengelolaan Tenaga Kesehatan Pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Pembangunan kesehatan sekarang ini mengacu kepada konsep Paradigma Sehat yaitu pembangunan kesehatan yang memberikan prioritas utama pada upaya pelayanan peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan penyakit (preventif) dibandingkan upaya pelayanan penyembuhan/pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) secara

menyeluruh dan terpadu dan berkesinambungan. Upaya preventif dan promotif menjadi upaya kesehatan yang lebih memprioritaskan upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi kesehatan masyarakat daripada upaya pengobatan kepada masyarakat yang sakit serta tersedianya informasi kesehatan yang dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga perlilaku masyarakat sehat dapat terbentuk. Oleh karena, itu diperlukan SDM kesehatan yang mampu mewujudkan masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat, lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menolong dirinya sendiri serta dapat menjangkau pelayanan kesehatan yang berkualitas sehingga derajat kesehatan dapat tercapai dengan setinggi-tingginya (Wijono, 1999). Sebagai sumber daya yang sangat menentukan pembangunan kesehatan di Kota Padang Panjang, maka pengelolaan tenaga kesehatan sangat penting karena erat kaitannya dengan derajat kesehatan masyarakat yang menyangkut kesakitan dan kematian pada masyarakat. Pemerintah baik pusat (Kementrian Kesehatan), Provinsi dan kabupaten/kota mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan, dan pengawasan mutu tenaga kesehatan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan, yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan secara nasional disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan masalah kesehatan, kebutuhan pengembangan program pembangunan kesehatan, serta ketersediaan tenaga kesehatan setempat. Pengadaan tenaga kesehatan sesuai dengan perencanaan kebutuhan tersebut diselenggarakan melalui pendidikan dan pelatihan baik oleh pemerintah dan/atau oleh masyarakat termasuk swasta. Tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya didukung oleh tenaga non kesehatan, khususnya tenaga kesehatan pembantu, dan selalu dilakukan pembinaan dan pengawasan baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. Dukungan tenaga non kesehatan dan pembinaan dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuannya, sehingga selalu tanggap terhadap permasalahan kesehatan yang menjadi tanggung kegiatannya agar tenaga kesehatan tersebut dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan kebijaksanaan peraturan perundang-undangan dan sistem yang telah ditetapkan. Setiap penyimpangan pelaksanaan tugas oleh tenaga kesehatan mengakibatkan konsekuensi dalam bentuk sanksi. Dalam rangka memberikan perlindungan hukum dan kepastian hukum kepada tenaga kesehatan baik yang melakukan pelayanan langsung

kepada masyarakat maupun yang tidak langsung, dan kepada masyarakat penerima pelayanan itu sendiri, diperlukan adanya landasan hukum yang kuat yang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan. Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang memiliki 5 Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), yaitu 4 puskesmas dan 1 Instalasi farmasi sebagai berikut : 1. Puskesmas Gunung 2. Puskesmas Kebun Sikolos 3. Puskesmas Koto Katik 4. Puskesmas Bukit Surungan 5. Gudang Farmasi Keempat Puskesmas ini memiliki unit pelayanan kesehatan yang terdapat dimasing-masing kelurahan yaitu Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel). Adapun Tenaga kesehatan yang terdapat pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang beserta UPTDnya, dapat dikelompokkan menjadi : 1. Tenaga medis (dokter dan dokter gigi); 2. Tenaga keperawatan dan kebidanan; 3. Tenaga kefarmasian (apoteker dan asisten apoteker); 4. Tenaga kesehatan masyarakat (Epidemiologi, tenaga promkes, adminkes); 5. Tenaga kesehatan lingkungan (sanitarian); 6. Tenaga gizi; 7. Tenaga keteknisian medis (elektromedis, perekam medis); 8. Tenaga kesehatan lainnya. Pengelolaan tenaga kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang dilaksakanakan oleh sekretaris Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang dalam hal ini oleh Kasubag Umum dan Kepegawaian dimulai dari perencanaan alokasi kebutuhan tenaga kesehatan untuk ditempatkan di Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang dan UPTDnya. Perencanaan tenaga kesehatan disusun berdasarkan ketersediaan dan kebutuhan oleh Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang. Perencanaan tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang disusun dengan memperhatikan faktor-faktor : a. jenis, kualifikasi, dan jumlah tenaga kesehatan; b. jenis pelayanan dan fasilitas pelayanan kesehatan; dan c. keseimbangan antara pengadaan, kebutuhan dan pendayagunaan tenaga kesehatan.

Setelah direncanakan alokasi kebutuhan tenaga kesehatan kemudian dilakukan pengadaannya oleh pemerintah daerah sesuai dengan usulan ketersediaan kebutuhan Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang, selanjutnya Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang melakukan pendayagunaan tenaga kesehatan dengan menempatkan pada kantor maupun UPTD yang membutuhkan sesuai dengan usulan alokasi kebutuhannya. B. Pengelolaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Fasilitas pelayanan kesehatan adalah tempat yang menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik perorangan dan berkelompok yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga kesehatan. Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang berada dibawah jajaran Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang adalah Puskesmas dan gudang farmasi. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Fasilitas Pelayanan Kesehatan haruslah memberikan pelayanan dengan baik meliputi preventif, promotif, kuartif dan rehabilitasi. Untuk mencapai hal tersebut Fasilitas Pelayanan Kesehatan perlu dikelola dengan baik dan tepat. Adapun Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang baik haruslah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, seperti bangunan yang memenuhi persyaratan lingkungan sehat dan memiliki sarana minimal yang diperlukan dalam penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Di Kota Padang Panjang semua Fasilitas Pelayanan Kesehatan telah memenuhi persyaratan sebagai sebuah Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Fasilitas Pelayanan Kesehatan inilah yang akan menciptakan masyarakat sehat dengan pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang ditempat di Fasilitas Pelayanan Kesehatan tersebut. Pengelolaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang baik haruslah mengacu kepada manajemen pemeliharaan, pelaksanaan pelayanan dan tata kelola penempatan sarana dan prasarana yang mendukung terlaksananya pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang pengelolaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan berada dibawah Kepala bidang Upaya pelayanan Kesehatan dan sekretaris Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang. Dibawah kendali mereka inilah terwujudnya pengelolaan fasilitas pelayanan kesehatan yang baik dan tepat guna.

C. Pengelolaan Perbekalan Kesehatan Pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Upaya pelayanan kesehatan yang baik dan tepat sasaran pada masyarakat Kota Padang Panjang tak terlepas dari adanya pengelolaan yang baik dan benar pada penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang. Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang dilakukan sesuai dengan kebutuhan, agar pada saat situasi apapun, obat dan perbekalan kesehatan berada dalam kesiapsiagaan dan tanggap darurat maupun situasi bencana. Perbekalan kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang adalah suatu rangkaian kegiatan secara terpadu yang meliputi perencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, penggunaaan, pengendalian, pencatatan dan pelaporan. Institusi yang terlibat dalam pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang adalah seksi Kesehatan Penunjang dibawah Kepala Bidang Promkes yang berperan dalam perencanaan dan pengadaan obat yang dibutuhkan oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagai UPTD dari Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang, UPTD Gudang Farmasi yang berperan sebagai penyimpanan dan pendistribusian obat serta pencatatan dan pelaporan, Seksi P3P dibawah Kepala Bidang P3PL Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang yang berfungsi sebagai penyimpanan dan penggunaan perbekalan kesehatan, Kasubag Umum yang berada pada secretariat Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang yang berperan sebagai pencatatan dan pelaporan dari pengelolaan asset perbekalan kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang dan jajaran dibawahnya. Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan ditujukan untuk mendukung upaya pelayanan kesehatan pada masyarakat Kota Padang Panjang. Pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi : a. Perencanaan kebutuhan b. Penyediaan dan penerimaan c. Penyimpanan dan pendistribusian d. Penggunaan dan pengendalian e. Pencatatan, evaluasi dan pelaporan f. Pemusnahan 1. Perencanaan Kebutuhan Obat dan Perbekalan Kesehatan Pada umumunya sebelum merencanakan obat dan perbekalan kesehatan yang dibutuhkan, diperlukan untuk mendapatkan data tentang :

Ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan Sumber daya manusia Kondisi gudang penyimpanan Fasilitas dan infrastruktur Pendanaan. 2. Penyediaan dan Penerimaan Bahan pertimbangan dalam penyediaan dan penerimaan obat dan perbekalan kesehatan adalah : Jenis pelayanan yang diberikan Luas wilayah dan banyaknya pasien Stok yang dimiliki. 3. Penyediaan dan Penerimaan Untuk menjaga mutu maka penyimpanan obat bdan perbekalan kesehatan harus dilakukan pada tempat dan kondisi yang sesuai persyaratan dan dikelola oleh petugas yang berkompeten, hal ini dilakukan oleh UPTD Gudang Farmasi Kota Padang Panjang. 4. Pendistribusian Obat dan Perbekalan Kesehatan Beberapa hal diperhatikan berkaitan dengan distribusi obat dan perbekalan kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang adalah : a. Persyaratan pendistribusiannya adalah adanya permintaan dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan. b. Apabila obat dan perbekalan kesehatan tidak tersedia di Kota Padang Panjang maka diusahakan dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat dan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 5. Pencatatan dan Pelaporan a. Pencatatan dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk mengendalikan persediaan dengan menggunakan kartu stok. b. Pelaporan, dilakukan secara mingguan, bulanan, yang meliputi penerimaan, pemakaian dan sisa stok. Pelaporan ini sebagai bentuk pertanggung jawaban Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam pemakaian obat dan perbekalan kesehatan dan juga sebagai bahan evaluasi terhadap perencanaan kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan dimasa yang akan datang.

6. Pemusnahan Proses pemusnahan obat pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang dilakukan dengan mempertimbangkan dampak lingkungan dan disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Secara garis besar, proses pemusnahan obat dan perbekalan kesehatan terdiri dari : a. Memilah, memisahkan dan menyusun daftar obat dan perbekalan kesehatan yang akan dimusnahkan b. Menentukan cara pemusnahan c. Menyiapkan pelaksanaan pemusnahan d. Menetapkan lokasi pemusnahan e. Pelaksanaan pemusnahan f. Membuat berita acara pemusnahan dengan tembusan walikota Kota Padang Panjang. III. RANTAI NILAI PADA DINAS KESEHATAN KOTA PADANG PANJANG Dalam rangka mengantisipasi tantangan ke depan menuju kondisi yang diinginkan, Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang perlu secara terus menerus mengembangkan peluang dan inovasi untuk menuju perubahan ke arah yang lebih baik. Perubahan tersebut dilakukan secara bertahap, terencana, konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil atau manfaat. Nilai-nilai yang disepakati bersama dalam rangka pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kota Padang Panjang adalah : a. Berpihak pada rakyat b. Bertindak cepat dan tepat c. Kerjasama Tim d. Integritas yang tinggi e. Transparan dan akuntabel Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang sebagai lembaga berperan meliputi : a. Penyusun kebijakan b. Pemberi perijinan, termasuk untuk rumahsakit daerah, dan rumahsakit pemerintah lainnya. c. Pemantau Mutu Pelayanan d. Pemberi dana pelayanan kesehatan e. Pemberi pelayanan umum, khususnya untuk preventif dan promotif

f. Pengelola SDM Hubungan Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang dengan lembaga lain dalam mewujudkan visinya dipengaruhi oleh banyak pihak, yaitu : a. Pemerintah Pusat b. Pemerintah Propinsi c. Dinas lain seperti : Dnas PU, Dinas Perdagangan dan lain-lain. d. Polisi e. Masyarakat f. PKK g. LSM h. Ikatan Profesi i. Karang Taruna, dan lain-lain Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang mempunyai misi yang penting untuk menggalang pembangunan kesehatan di Kota Padang Panjang. Sebagai Lembaga, Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang harus kuat : mempunyai misi yang jelas dan didukung oleh sistem manajemen yang baik. Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang sebagai lembaga perlu menyiapkan rencana strategis sebagai SKPD (berdasar UU no 25 tahun 2004). Rencana Strategis ini sebagai pedoman untuk melakukan perubahan jangka menengah karena tuntutan perubahan lingkungan. Pendekatan rantai nilai pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang adalah :

Fungsi Manajemen Utama

Perencanaan

Implementasi

Monitoring dan Evaluasi

Misi Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang


Laporan, Sistem Surveillans dan Informasi Kesehatan

Sistem pendukung Manajerial

Visi Dinas Kesehatan Padang Panjang


Hukum dan Regulasi

Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sistem Keuangan

Lingkungan Kerja, Budaya Kerja, Struktur Organisasi, Soft Skills yang dimiliki oleh pimpinan/staf, dll

Penjelasan Rantai Nilai diatas adalah sebagai berikut : Ada 3 Komponen utama sebagai cara dalam mewujudkan visi Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang adalah : 1. Penguatan Fungsi manajemen utama, yaitu penguatan kompetensi manajerial bagi staf dan pimpinan Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang. a. Kompetensi Perencanaan : dalam penyusunan RPJMD, penyusunan Renstra, perencanaan struktur, perencanaan anggran RAPBD b. Kompetensi Implementasi : aspek soft skill staf dalam leadership, manajemen waktu, advokasi, pembuatan keputusan, manajemen sumber daya, manajemen perubahan dan delegasi, penyusunan peraturan daerah. c. Kompetensi dalam melakukan monitoring dan evaluasi : kegiatan yang dilakukan adalah evaluasi system surveillans, evaluasi system informasi kesehatan, evaluasi system pelatihan SDM, evaluasi keadaan bekerja dan kepuasan kerja staf. 2. Penguatan Fungsi Sistem Manajerial Pendukung pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang, dengan sasaran software (kebijakan, aturan, software aplikasi) dan hardware (peralatan kantor, computer, pemeliharaan gedung, dll), dan dilakukan pengembangan : a. Sistem pembiayaan dan system manajemen keuangan b. System manajemen sumber daya manusia c. System manajemen obat d. System surveilans dan e. System informasi kesehatan 3. Perbaikan kondisi kerja pada Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang, dengan sasaran kegiatan perorangan dan kelembagaan, yang meliputi : a. Sistem insentif yang baik b. Melakukan perubahan-perubahan untuk meningkatkan kinerja c. Penataan organisasi IV. PENUTUP Demikianlah tugas ini saya buat dengan kondisi yang terjadi sesungguhnya pada instansi saya tercinta Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang. Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategi Teknologi Informasi Program Magister Chief Information Officer Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang tahun 2012.

Anda mungkin juga menyukai