Anda di halaman 1dari 4

1.

Tipe bisnis di daerah Tana Toraja


Kebanyakan masyarakat Toraja hidup sebagai petani.Komoditi andalan dari daerah Toraja adalah sayur-sayuran, kopi, cengkeh, cokelat dan vanili. Perkenonomian di Tana Toraja digerakkan oleh 6 pasar tradisional dengan sistem perputaran setiap 6 hari. Ke enam pasar yang ada ialah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pasar Makale Pasar Rantepao Pasar Ge'tengan Pasar Sangalla' Pasar Rembon Pasar Salubarani Pasar Kembang

Selain itu tipe bisnis di daerah Tana Toraja yaitu pariwisatanya, yang banyak menyumbang untuk penghasilan daerah. Adapun beberapa contoh pariwisata di Tana Toraja adalah: Buntu Kalando Pallawa Londa Kete Kesu Batu Tumonga Lemo

2. Fasilitas penginapan dan makanan di Tana Toraja


Di Tana Toraja menyediakan beberapa fasilitas tempat menginap kepada pengunjung domestic maupun internasional antara lain: a. Toraja Heritage Hotel b. Toraja Prince Hotel Terletak di Jln. Paku Bala Salu No. 130, Tana Toraja, Sulawesi Selatan,Indonesia. c. Luta Resort Toraja Terletak di Jln. Dr. Ratulangi No. 26 Rantepao, Tana Toraja, Sulawesi Selatan,Indonesia. d. Riana Homestay e. Hotel Pison f. Hotel Indra Toraja g. Wisma Irama Guesthouse h. Toraja Torsina Hotel i. Pantan Toraja Hotel j. Mentirotiku Guest House k. Rantepao Lodge l. Toraja Prince Hotel m. Sahid Toraja Hotel n. Luta Resort Toraja o. Toraja Misiliana Hotel p. Hotel Marante Toraja

Makanan khas Toraja


Sebenarnya Toraja memiliki banyak makanan khas di antaranya: a. Pa'Piong Pa'Piong adalah makanan yang dimasukkan kedalam bambu kemudian dibakar. Pa'Piong ini dapat berupa : Pa Piong Bobo (di Jawa orang sebut Lemang) Beras ketan dicampur santan ( bisa ditambahkan garam dan bawang putih sesuai selera) kemudian dimasukkan kedalam bambu dan dibakar, ada juga beberapa orang yang memasak nasi dan santannya dulu kemudian setelah setengah matang nasi dibungkus daun pisang kemudian dimsukkan kedalam bamboo dibakar sebentar jadi deh Papiong nasinya. Saya pribadi lebih suka yang dimasak langsung didalam bamboo lebih wangi dan enak, dimakan dengan lauk masker oh enaknya.. Pa Piong duku Bai ( Daging babi dimasak bambu) Daging babi, daun miyana (Kadang diganti daun singkong) , bawang merah, bawang putih, jahe, cabe , daun bawang, garam dicampur dimasukkan kedalam bambu setelah itu dibakar. Kadang ditambahkan parutan kelapa sesuai selera. Di Jakarta orang lebih sering memasak bahan dengan bumbu yang sama diwajan tapi hasilnya berbeda, yang dimasak di bamboo lebih wangi dan enak menurut saya. Pa Piong Bura (Batang pisang muda dimasak bambu) Batang pisang muda diiris tipis-tipis kemudian dicampur kadang dengan ikan atau ayam ditambahkan bumbu sesuai selera biasanya kelapa parut, cabe, bawang merah, bawang putih, Jahe dll. Kemudian dibakar. Batang pisang muda yang digunakan dari jenis pisang tertentu rasanya lebih enak dan wangi. Pantollo Pamarrasan Bahan yang harus ada yaitu keluwak (kluwak) yang sudah diolah dengan dikeringkan, dijemur dan dihaluskan Ikan/ayam/daging babi/belut (yang sudah dibakar) dimasak dengan Keluwek dan sayur pangi (Kulit keluwek yang sudah diiris tipis-tipis kemudian dijemur hingga kering), cabe, jahe, sereh, bawang merah, bawang putih, daun bawang dan bumbu lainnya sesuai selera. Kluwak dalam bahasa Toraja disebut Pamarrasan Masker (Masak kering) Daging bebek/ayam/babi/Anjing dimasak kering dengan bumbu lengkuas, ketumbar, lada, sereh, daun jeruk, jahe, cabe, bawang merah, bawang putih dan lainnya sesuai selera. Pangrarang ( sate) Bedanya sate biasa dengan sate Toraja hanya pada bumbunya. Di Toraja sate hanya diberi garam secukupnya kemudian dibakar diatas bara sesudah matang dimakan dengan cabe ulek yang diberi perasan jeruk nipis. Utan daun dua' kayu tu'tu' sola duku' bai (Daun singkong tumbuk dan daging babi) Daun singkong muda ditumbuk halus kemudian dicampur irisan daging babi ditambahkan bawang merah, bawang putih, cabe, lengkuas, sereh dimasak dengan api sedang hingga matang. enaknya dimakan dengan nasi hangat dan sambal terasi atau sambal teri. Kapurung sebenarnya ini makanan khas orang Palopo yang jaraknya sekitar 2 jam perjalanan dari Toraja tapi sudah seperti makana khas orang Toraja juga. Bahan dasarnya tepung sagu yang disiram air panas kemudian dibentuk bulat-bulat kecil dicemplungkan kedalam kuah ikan

b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

kemudian dicampur suiran ikan atau daging, sayuran, kacang goreng yang sudah dihaluskan, sambal terasi, dan perasan jeruk nipis.

3. Penampilan dan Bentuk Wilayah

4. Rekreasi
Ada banyak tempat rekreasi di Tana Toraja antara lain: a. Makale Makale adalah ibukota pemerintahan dari Tana Toraja bukit-bukit yang terjal dari kota dimahkotai oleh puncak menara gereja, sembari kaki lembah didominasi oleh bangunan pemerintah yang baru. b. Rantepao Rantepao adalah kota yang kedua setelah Makale di Toraja. Keuntungan Rantepao adalah sebagian besar dari tempat-tempat yang menarik berada disekitar radius 15 km dari pusat kota. c. Kuburan Batu Lemo Dikuburan Lemo dapat dilihat serambi tau-tau satu dengan musium batu karang terjal dialam terbuka kombinasi kematian ritual. Tau-tau atau patung kayu berarti manusia kecil yang dianggap mewadahi spirit si mati terbuat dari kayu atau bambu. Secara periodik pakaiannya dapat diganti melalui upacara yang disebut Manene (menghormat kepada orang tua). d. Kuburan Sisi Batu Karang Terjal Londa londa kuburan sisi batu karang terjal adalah salah satu sisi dari kuburan itu berada di ketinggian dari bukit mempunyai gua yang dalam dimana peti-peti mayat di atur dan di kelompokkan berdasarkan garis keluarga. Disisi lain dari lusinan tau-tau berdiri secara hidmat di balkon wajah seperti hidup mata terbuka memandang dengan penuh dan masih banyak lagi.

5. Keunikan/ keistimewaan
Keunikan di daerah Tana Toraja ialah adatnya, di mana adatnya sangat kental di sana seperti rambu solo, rambu tuka dan masih banyak lagi dan banyaknya tempat objek wisata yang menarik yang tidak di dapat di daerah lain.

6. Event khusus/unik
Terdapat suatu kebiasaan unik di daerah Tana Toraja yaitu Ma'tinggoro Tedong. Kebiasaan Ma'tinggoro tedong adalah cara menyembelih kerbau dengan hanya satu kali tebasan parang kecil. Cara Ma'Tinggoro Tedong ini biasanya dilakukan pada acara pesta sebelum pemakaman seseorang yang telah meninggal dunia. Hingga sekarang tradisi Ma'tinggoro Tedong tetap dilakukan sebagaian besar masyarakat di Tana Toraja ketika ada orang yang meninggal dunia. Seperti yang terlihat pada suatu acara Rambu Solo atau acara kedukaan beberapa bulan lalu di Daerah Paku Makale, Tana Toraja.

7. Keramahan penduduk lokal


Penduduk Toraja sangat ramah sehingga mengapa daerah tersebut mempunyai daya pikat yang tinggi untuk dikunjungi. Siapapun yang berkunjung ke daerah ini akan merasa sangat senang karena keramahan akan masyarakat Toraja.

Anda mungkin juga menyukai