Pengelolaan adalah berasal dari kata kelola adalah yang yang ditambah awalan pe dan akhiran an. Istilah lain dari pengelolaan dari bahasa manajemen. yaitu, adalah tata Manajemen management proses berasal berarti inggris
ketatalaksanaan, 2006:175).
pimpinan,
Pengelolaan
pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan dan pencapaian tujuan, Dedikbud (dalam Rachman 1997:11). Arikunto Menurut suatu bersama Pengelolaan (dalam Hamalik kelompok yang (dalam otang dalam pengertian umum menurut adalah adalah belajar Sedangkan Djamarah Djamarah yang pengajaran 2006:175) 2006:175) dari kelas
mendapat
menurut Ahmad (19995:1) kelas adalah ruangan belajar dan atau rombongan belajar. Hadari nawawi memandang kelas dari dua sudut, yaitu : 1. Kelas dalam arti sempit yakni, ruangan yang dibatasi oleh empat dinding, tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar. Kelas dalam pengertian tradisional ini mengandung sifat statis karena sekedar menunjuk pengelompokkan siswa menurut tingkat perkembangan yang antara lain didasarkan pada batas umur kronologis masingmasing. 2. Kelas dalam arti luas adalah suatu masyarakat kecil yang merupakan suatu bagian dari masyarakat sekolah unit yang sebagai yang kesatuan diorganisasi menjadi kerja
mengajar
yang
kreatif
untuk
mencapai
suatu
tujuan
(Djamarah 2006:176) Sebelum membahas lebih dalam mengenai pengelolaan kelas, terlebih dahulu penulis akan membahas tentang pengertian pengelolaan memahami. Adapun pengertian pengelolaan kelas menurut Ahmad(1995:1) mengatakan yang pengelolaan kelas adalah segala segala usaha diarahkan untukxmewujudkan suasana belajar mengajar kelas, supaya nantinya kita lebih mudah
yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai kemampuan. Sedangkan pengertian pengelolaan kelas yang penulis peroleh dari sumber buku yaitu pengelolaan kelas(classroom tergantung management) dapat didefenisikan bermacam-macam
dari sudut pandang yang dipakai, dimana menurut Weber(1977) mengemukakan tiga pengertian lain dari pengelolaan kelas. Ketiga pengertian tersebut adalah berikut ini : Pertama, pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk mendorong munculnya tingkah laku siswa yang diharapkan dan menghilangkan tingkah laku yang tidak diharapkan. Kedua, pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan interpersonal positif. Ketiga, pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan dan memelihara organisasi yang efektif guru yang baik untuk dan mengembangkan iklim hubungan kelas sosio-emosional
B. Jenis jenis kelas Kelas member harus hasil dirancang dan dikelola Pendekatan siswa yang dahulu dengan sukses agar kelas maksimal. dan hubungan guru pengelolaan mereka harus
tergantung pada kemampuan, pengetahuan, sikap guru proses pembelajaran, Untuk itu ciptakan. mengetahui seorang terlebih
tekhnik mengelolah kelas, yaitu : 1. Jenis kelas yang selalu gaduh 2. Jenis kelas yang termasuk gaduh tapi suasananya positif 3. Jenis kelas tenang dan disiplin 4. Jenis kelas yang melindungi dengan sendirinya
c. Teknik mengelola kelas 1. Penciptaan kondisi belajar yang optimal. 2. Menunjukkan sikap tanggap. 3. Memusatkan perhatian. 4. Memberikan petunjuk dan tujuan yang jelas. 5. Memberi teguran dan penguatan.
D. Aspekaspek yang perlu diperhatikan guru dalam pengelolaan kelas. Adapun aspekaspek yang dilakukan oleh guru dalam pengelolaan kelas, meliputi : 1. Mengecek kehadiran siswa.
2. Mengumpulkan, siswa.
memeriksa,
dan
menilai
hasil
pekerjaan
3. Pendistribusian bahan dan alat pengajaran. 4. Mengumpulkan informasi dari siswa. 5. Mencatat data. 6. Pemeliharaan arsip. 7. Menyampaikan materi pelajaran, dan 8. Memberikan dan memeriksa pekerjaan rumah. E. Tujuan pengelolaan kelas Tujuan pengelolaan kelas dapat dipandang dari dua sisi. Dipandang dari sisi siswa-siswi, tujuan pengelolaan kelas adalah : a. Mendorong siswa-siswi mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah lakunya, serta sadar untuk mengendalikan dirinya. b. Membantu siswa-siswi mengerti akan tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib kelas dan melihat peringatan diri atau dan dalam merasakanteguran bukan kemarahan. c. Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan tugas serta bertingkah laku yang wajar sesuai dengan aktivitas-aktivitas kelas. Sedangkan adalah : a. Mengembangkan pengertian dan keterampilan dalam memelihara kelancaran penyajian dan langkah-langkah pengajaran secara tepat dan baik. b. Memiliki kesadaran terhadap kebutuhan siswa-siswi serta mengembangkan kebutuhannya didalam memberikan pengarahan yang jelas. dari sisi guru tujuan pengelolaan kelas guru sebagai suatu
c. Memberi respon secara efektif terhadap tingkah laku siswa siswi yang menimbulkan gangguan-gangguan kecil serta memahami dan menguasai seperangkat kemungkinan strategi yang dapat digunakan dalam hubungan dengan masalah tingkah laku yang berlebih-lebihan atau terus menerus melawan kelas (Bahri, Zain, 2006: 177)
f. Pendekatan dalam pengelolaan kelas Masalah pokok yang dihadapi oleh seorang guru, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman adalah pengelolaan kelas. Pengelolaan Keberhasilan kelas suatu merupakan proses masalah yang di kompleks. sangat pembelanjaran kelas
tergantung pada bagaimana guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang kondusif. Untuk mempertahankan kondisi kelas yang kondusif menurut Bahri Zain, 2006. Diperlukan berbagai pendekatan, yaitu sebagai berikut : 1. Pendekatan kekuasaan (otoriter) 2. Pendekatan ancaman (intimidasi) 3. Pendekatan kebebasan (permisif) 4. Pendekatan buku resep (cook book) 5. Pendekatan pengubahan tingkah laku 6. Pendekatan emosional 7. Pendekatan proses kelompok 8. Pendekatan electis atau pluralistic F. Prinsip Pengelolaan Kelas Ada beberapa prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas yaitu : 1. Keluwesan
Guru
harus
luwes
dalam
merubah
strategi
mengajarnya belajar
sehingga dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguangangguan siswa serta mampu menciptakan iklim mengajar yang efektif. 2. Kehangatan dan Keantusiasan Kehangatan dan Keantusiasan seorang guru dalam mengajar dapat mengubah terciptanya iklim kelas yang menyenangkan. 3. Bervariasi Menggunakan variasi dalam proses belajar mengajar. 4. Tantangan Menggunakan menantang. 5. Penanaman Disiplin Mendorong peserta didik agar memiliki disiplin diri. 6. Penekanan Hal-Hal yang Positif Yaitu pemikiran hal-hal yang positif dan menghindari konsentrasi pada hal-hal negatife. G. Usaha Perventif Masalah Pengelolaan Kelas Tindakan oleh mengelola guru kelas dalam adalah rangka tindakan yang dilakukan yang seorang penyediaan kondisi kata-kata, tindakan atau bahan yang
optimal agar proses belajar mengajar berlangsung efektif. Tindakan guru-guru tersebut dapat berupa pencegahan yaitu dengan jalan menyediakan kondisi baik fisik maupun kondisi sosial emosional sehingga terasa benar oleh peserta didik rasa kenyamanan dan keamanan untuk belajar. 1. Kondisi dan Situasi Belajar Mengajar 1) Kondisi Fisik Lingkungan fisik fisik tempat dan belajar mempunyai syarat proses pengaruh minimal perbuatan penting terhadap hasil perbuatan belajar. Lingkungan menguntungkan memenuhi mendukung meningkatnya intensitas
belajar peserta didik dan mempunyai pengaruh positif terhadp pencapaian tujuan pengajaran, lingkunga fisik tersebut adalah : a. Ruang tempat berlangsungnya proses belajar mengajar b. Pengaturan tempat duduk c. Ventilasi dan pengaturan cahaya d. Pengaturan penyimpanan barang-barang Ruang kelas diatur sedemikian rupa, baik tempat duduk siswa, posisi guru ditata sedemikian kondisi interaktif rupa belajar dan sehingga yang yang variasi menunjang memungkinkan eksebilitas, kerjasama. 2) Kondisi Sosial Emosional Suasana pengaruh mengajar. a. Tipe kepemimpinan b. Sikap guru c. Suara guru d. Pembinaan raport 3) Kondisi Organisasional Kegiatan organisasional dapat berupa a. Penggantian pelajaran atau kuliah H. Komponen Mengelola Kelas Keterampilan berikut : 1. Keterampilan pemeliharaan yang berhubungan belajar dengan yang penciptaan dan kondisi optimal (bersifat mengelola kelas memiliki komponen sebgai sosial yang emosional cukup besar dalam terhadap kelas mempunyai belajar proses kegiatan pembelajaran efektif
munculnya mobilitas,
prefentif).
Keterampilan sikap
yang
bersifat yaitu
prefentif
ini,
guru dapat menggunakan kemampuan dengan cara : a. Menunjukkan perhatian, tanggap, tanggap dan terhadap ketidak keterlibatan, ketidak acuhan
terlibatan siswa dalam tugas-tugas di kelas. b. Memberi perhatian, yaitu guru member perhatian kepada beberapa kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang sama. c. Memusatkan perhatian kelompok d. Meneguri e. Member peringatan 2. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal (bersifat reprensif). Keterampilan mengelola kelas yang bersifat reprensif ini, menggunakan keterampilan dengan cara : a. Modifikasi tingkah laku b. Pengelolaan kelompok, yaitu guru menggunakan pemecahan masalah kelompok c. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah I. Masalah Pengelolaan Kelas Masalah dalam mengelola kelas dapat di kelompokkan menjadi dua kategori yaitu sebagai berikut : 1. Masalah individual Rudolf Dreikurs dan Pearl Lasser mengemukakan empat kategori masalah individu. 1) Ingin mendapatkan perhatian orang lain 2) Ingin menunjukkan perhatian 3) Menyakiti orang lain 4) Peragaan ketidakmampuan 2. Masalah kelompok
Lois
V.
Jhonson
dan
Mary
A.
Bany
mengemukakan
enam
kategori masalah kelompok dalam mengelola kelas. Adapun masalah-masalah yang dimaksud adalah : 1) Kelas kurang kohesif 2) Kelas merekasi negatif terhadap salah seorang anggotanya 3) Membesarkan hati anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok 4) Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yang tengah digarap 5) Semangat kerja rendah 6) Kelas kurang mampu menyelesaikan diri dengan keadaan yang baru J. Hambatan Dalam Pengelolaan Kelas Ada beberpa faktor yang dapat menghambat dalam pengelolaan kelas, yaitu : 1. Faktor Guru Guru juga bisa merupakan faktor penghambat dalam melaksanakan penciptaan suasana yang dinamis dalam proses belajar mengajar. Berikut ini beberapa hal yang merupakan faktor dalam pengelolaan kelas yang bersumber dari guru itu sendiri, yaitu : 1) Tipe kepempinan guru 2) Format belajar mengajar yang monoton 3) Kepribadian guru 4) Pengetahuan guru 5) Pemahaman guru terhadap peserta didik 2. Faktor Peserta Didik Beberapa hal yang merupakan faktor penghambat dari peserta didik yaitu : 1) Tidak menghormati peserta didik lain
2) Kekurangsadaran peserta didik dalam memenuhi tugas dan haknya. 3. Faktor Keluarga Faktor penghambat dari keluarga yaitu : 1) Keluarga yang tidak utuh atau broken home 2) Kebiasaan kurang baik di lingkungan keluarga 4. Faktor Fasilitas Faktor fasilitas merupakan penghambat dalam pengelolaan kelas, faktor tersebut meliputi : 1) Jumlah peserta didik dalam kelas 2) Besar ruang kelas 3) Ketersediaan alat