2 Beton (2) - 2
2 Beton (2) - 2
Beton adalah campuran dari semen, air, pasir, kerikil, dan bahan tambah dengan perbandingan tertentu. Campuran antara semen dan air membentuk pasta, pasta dan pasir secara bersama-sama membentuk mortar, dan mortar ditambah kerikil akan membentuk beton. Untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu, beton segar diberi bahan tambah.
Agregat Halus
Bahan-bahan ini dicampur dengan perban dingan tertentu, kemudian dimasukkan ke dalam suatu cetakan/begesting. Setelah dua jam beton segar ini akan mulai mengeras, makin lama semakin keras dan semakin besar kuat tekannya. Kwalitas beton dapat dievaluasi dari kuat tekannya, dan ini sangat tergantung dari kwalitas bahan pembentuknya, serta perbandingan dari komposisi bahan tersebut
Sifat bahan dasar Perbandingan volume campuran Cara pelaksanaan Cara pemadatan Cara pemeliharaan.
Nilai kuat tekan fc harus didasarkan pada hasil pengujian benda uji pada umur 28 hari. Apabila didapat data kuat tekan pada umur sebelum 28 hari, maka untuk menentukan harga kuat tekan fc pada umur 28 hari, harus digunakan faktor konversi sebagai berikut.
Umur beton (hari) Perbandinga n kuat tekan
3 0,46
7 0,70
14 0,88
21 0,96
28 1,00
Kuat tekan beton yang disyaratkan fc yang didapat dari nilai-nilai pemeriksaan harus dihitung dengan rumus : fc = fcr 1,64 s dimana : fc : kuat tekan, MPa fcr : ( fcu)/(n), kuat tekan rata-rata, MPa s : [{ (fcu - fcr )2 }/{n-1}]0,5 deviasi standar, MPa
SIFAT-SIFAT BETON
Sifat mekanik beton dapat diklasifikasikan menjadi : Sifat jangka pendek yaitu: kuat tekan, kuat tarik, kuat geser, dan modulus elastisitas. Sifat jangka panjang yaitu: rangkak dan susut, Keawetan beton/tahan lama (durability), Tahan api/kebakaran (fire resistan).
Kuat Tekan
Kuat tekan dihitung dari beban tekan maksimum yang dapat ditahan dibagi dengan luas penampang benda uji. fc = P/A (Mpa) dimana : fc : kuat tekan, MPa P : Beban tekan maksimum yang dapat ditahan, Newton A : Luas penampang silinder diameter 15 cm, tinggi 30 cm, mm2
Untuk menurunkan persamaan analisis dan perencanaan, hubungan tegangan regangan beton perlu diketahui. Gambar 1. memperlihatkan diagram tegangan regangan tipikal yang diperoleh dari percobaan dengan menggunakan benda uji silinder. Regangan beton pada saat hancur berkisar antara 0,003 sampai 0,004, dan di dalam SNI 1991 ditetapkan 0,003 sebagai dasar analisis tampang.
fc fc 0,85 fc
Kuat Geser
Kuat geser beton ditentukan berdasarkan kuat tekan yaitu: vc = 1/6 fc MPa (0,1-0,2 kuat tekan) dimana : vc : Kuat geser, MPa fc: Kuat tekan, MPa
Modulus Elastisitas
Modulus elastisitas beton diambil berdasarkan kuat tekan beton yaitu : Ec = 4700 fc MPa dimana : Ec : Modulus elastisitas, MPa fc : Kuat tekan, MPa Modulus elastisitas ini merupakan kemiringan garis singgung dari diagram teganganregangan. Biasanya modulus sekan pada 0,5 fc diambil sebagai modulus elastisitas.
Beton dapat dibentuk dalam segala bentuk dan ukuran dan kemauan.
Beton perlu sedikit pemeliharaan
KEKURANGAN/KELEMAHAN PENGGUNAAN BETON. Bahan penyusan beton (agregat halus & agregat kasar) bermacam-bermacam sesuai lokasi pengambilannya sehingga cara perencanaan dan cara pembuatannya bermacam-macam pula.
Beton keras mempunyai beberapa kelas kekuatan sehingga cara perencanaan dan cara pelaksanaannya bermacam-macam. Beton mempunyai kuat tarik rendah sehingga getas dan mudah retak.