MATERI 7
Pengambilan keputusan adalah unsur yang penting dalam kehidupan organisasi. Keputusan dibuat tidak selalu mengikuti proses rasional yang diracik cermat, dalam bab ini dibahas bagaimana keputusankeputusan dalam organisasi dibuat. Sebelumnya dibahas proses perseptual dan memperlihatkan bagaimana proses-proses tersebut terkait pada pengambilan keputusan individual.
Apakah persepsi itu? Dan Mengapa persepsi itu penting? Persepsi adalah proses yang digunakan individu mengelola dan menafsirkan kesan indera mereka dalam rangka memberikan makna kepada lingkungan mereka. Mengapa persepsi itu penting dalam studi OB? Karena prilaku manusia didasarkan pd persepsi mereka mengenai apa realitas yang ada, bukan mengenai realitas itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi realitas? Individu individu mungkin memandang satu benda yang sama namun mempersepsikan dengan berbeda? Sejumlah faktor berperan dalam membentuk dan kadang memutarbalikkan persepsi (Faktor dlm pihak pelaku persepsi, faktor dlm objek/target yg dipersepsikan, faktor dlm konteks situasi dimana persepsi nitu dibuat)
34
PERSEPSI
Faktor pada target Hal baru Gerakan Bunyi Ukuran Latar belakang Kedekatan
Konsep-konsep Persepsi Ke Perilaku Organisasi Teori ATRIBUSI Ketika individu-individu mengamati perilaku, mereka berupaya menetukan apakah perilaku itu disebabkan oleh faktor internal atau eksternal. ``Fak.Internal adl perilaku yg diyakini berada dibawah kendali pribadi individu itu. Cth ; jika karyawan terlambat masuk kerja, kita mungkin menghubungkan keterlambatan itu dgn pesta sampai larut malam kemudian tidur berlebihan ``Fak.Eksternal ada prilaku yg dilihat sebagai hasil dari sebab-sebab luar. Cth: Jika keterlambatan karyawan dikaitkan dengan kecelakaan mobil yg memacetkan lalu lintas dijalan yg biasa dilalui karyawan
35
Jalan pintas yg sering digunakan dalam menilai orang lain Persepsi selektif Orang secara selektif menafsirkan apa yang mereka lihat atas dasar kepentingan, latar belakang, pengalaman, dan sikap mereka Efek Halo Menggambarkan kesan umum tentang individu atas dasar karakteristik tunggal (kecerdasan, kemampuan bergaul, atau penampilan) Efek kontras Evaluasi terhadap karakteristik-karakteristik seseorang yg terpengaruh oleh perbandingan-perbandingan dengan orang lain yg baru masuk yg berperingkat lebih tinggi atau lebih rendah berdasar karakteristik-karakteristik yg sama Proyeksi Mencirikan karakteristik-karakteristik pribadi seseorang ke orang lain. (orang yg terlibat dlm proyeksi cenderung mempersepsikan orang lain menurur seperti apa diri mereka sendiri bukanya menurut keadaan senyatanya orang yg tengah diamati). Membuat Stereotipe Menilai seseorang atas dasar persepsi seseorang thd kelompok dmana orang itu tergabung.
36
Pengharapan Kinerja Orang akan berupaya untuk mensahihkan persepsi mereka terhadap realitas meskipun persepsi itu keliru. (karakteristik tsb relevan bila mempertimbangkan pengharapan kinerja pada pekerjaan) Evaluasi Kinerja Penilaian kinerja karyawan sangat bergantung pada proses persepsi, meski penilaian tersebut bersifat obyektif. (mis : juru taksir harga) Upaya Karyawan masa depan individu dlm organisasi tidak bergantung pd kinerja saja, tingkat upaya karyawan dinilai sangat penting jg. (Penilaian mrpkan pertimbangan subyektif yang rawan terhadap bias perseptual)
Individu-individu dalam organisasi membuat Keputusan artinya mereka membuat pilihan dari dua atau lebih alternatif. (Pengambilan keputusan individu merupakan bagian penting dari OB tetapi cara individu dlm mengambil keputusan dan kualitas dari pilihan sebagian besar dipengaruhi oleh persepsi) Pembuatan keputusan terjadi sebagai reaksi terhadap Masalah artinya terdapat penyimpangan antara keadaan dewasa ini dan keadaan yg diinginkan, yg menuntut pemikiran mengenai tindakan alternatif.
37
f. Memilih alternatif terbaik. 2. Asumsi Model y.i : model pengambilan keputusan rasional yg baru saja digambarkan berisi sejumlah asumsi. Asumsi-asumsi tsb adl : a. Kejelasan masalah b. Pilihan-pilihan yg diketahui c. Pilihan yg jelas d. Pilihan yg konstan e. Tidak ada batasan waktu dan biaya f. Hasil keputusan maksimum
38
a. Bila terdapat tingkat ketidakpastian yang tinggi. b. Bila terdapat hanya sedikit preseden yg dpt diikuti c. Bila variabel-variabel kurang dpt diperkirakan scr ilmiah d. Bila terdapat keterbatasan fakta. e. Bila fakta tidak dengan jelas menunjukkan jalan untuk ditempuh f. Bila data analisis kurang berguna g. Bila terdapat beberapa penyelesaian alternatif yang masuk akal untuk dipilih, .dgn alasan yg baik untuk masing-masing alternatif itu. h. Bila waktu terbatas dan terdapat tekanan untuk segera diambil keputusan yg tepat 3. Pembuatan Pilihan (Untuk menghindari kelebihan beban informasi, para pengambil keputusan mengandalkan heuristik/jalan pintas penilaian untuk mengambil keputusan) a. Heuristik ketersediaan y.i : kecenderungan orang untuk mendasari penilaian mereka dgn informasi yg siap tersedia bagi mereka, peristiwa yg membangkit-kan emosi atau yg terjadi paling akhir cenderung lebih teringat dlm memori kita. Cth : ketika perusahaan/manajer melakukan penilaian kinerja tahunan, cenderung memberikan bobot lebih berat pada perilaku terakhir karyawan dibanding perilaku pada enam atau sembilan bulan yang lalu. b. Heuristik Representatif y.i : menilai kemungkinan kejadian dengan berusaha mencocokannya dengan yg sudah ada sebelumnya. Cth : Manajer perusahaan memperkirakan kinerja produk baru dengan menghubungkannya dengan keberhasilan produk baru. 4. Peningkatan Komitmen Cenderung untuk meningkatkan komitmen terhadap keputusan sebelumnya meskipun informasinya negatif.
39
Keputusan-keputusan dibuat untuk memberikan manfaat terbesar bagi jumlah terbesar, pandangan ini cenderung mendominasi pengambilan keputusan. Cth : Utk memaksimalkan laba, seorang pebisnis dpt ber-pendapat bhw untuk memperoleh manfaat terbesar bagi kebanyakan orang, mereka harus memberhenti-kan 15% karyawan. 2. Hak Menuntut individu untuk mengambil keputusan yg konsisten dgn kebebasan dan keistimewaan mendasar seperti dalam dokumen Piagam Hak asasi Manusia. Cth ; Hak privasi, hak kebebasan berbicara
3. Keadilan Mensyaratkan individu untuk memberlakukan dan menegakkan aturan secara adil dan tidak berat sebelah sehingga terdapat pembagian menfaat dan biaya yang pantas. Cth ; pembayaran upah yg sama untuk pekerjaan tertentu tanpa memperdulikan perbedaan kinerja.
PENGARUH PERILAKU ATAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU Beberapa faktor perilaku mempengaruhi proses pegambilan keputusan. Empat faktor perilaku individu yaitu : 1. Nilai-nilai Nilai-nilai seorang pengambil keputusan merupakan pedoman dan keyakinan dasar yang digunakannya jika ia berhadapan dengan situasi di mana harus dilakukan suatu pilihan. (Nilai-nilai diperoleh sejak dini dalam kehidupan dan seringkali diterima sebagai sudah semestinya). 2. Keperibadian 3. Kecenderungan untuk mengambil resiko 4. Disonasi
40
PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KELOMPOK Cukup banyak perdebatan tentang kefektifan relatif pengambilan keputusan oleh individu versus kelompok. Kelompok biasanya memerlukan waktu lebih banyak utk mengambil keputusan dibandingkan dengan individu tetapi mengumpulkan para ahli dan spesialis mempunyai keuntungan karena dampak interaksi mereka yang saling memeperkuat akan menghasilkan keputusan yang lebih baik.
41