Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas
berkat dan limpahan rahmat-Nya lah maka kami boleh menyelesaikan tugas makalah ini
dengan tepat waktu. Dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Makalah ini berisikan tentang Pengertian kompres panas dan dingin, tujuan
kompres panas dan dingin, persiapan alat, cara kerja dan hal-hal yang perlu di perhatikan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Ada pun tujuan kami menulis makalah ini yang utama adalah untuk memenuhi
tugas kuliah dan untuk menambah pengetahuan tentang mata pelajaran KDK II yang
membahas kompres panas dan dingin
penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan kebidanan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perkembangan
kebidanan secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa secara berkelanjutan kebidanan
di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, baik dibidang pendidikan maupun di
tatanan praktek kebidanan. Pada masa lalu kebidanan dilakukan lebih berdasarkan intuisi
dan tradisi sehingga kebidanan dianggap hanya sebagai kiat tanpa komponen ilmiah dan
landasan keilmuan yang kokoh.
Pemeriksaan suhu merupakan salah satu pemeriksan yang digunakan untuk menilai
kondisi metabolisme dalam tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi
melalui metabolisme darah.ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk
memelihara suhu tubuh di antaranya adalah melalui kompres. Kompres adalah
metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat yang dapat
menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan. Ada dua jenis
kompres, yaitu : kompres panas dan kompres dingin. Di makalah ini kan di jelaskan satu
persatu.
1.
2.
3.
4.
5.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pedoman Kompres Panas dan Dingin
suhu.
Ukuran bagian tubuh yang terpanjan. Semakin besar area yang terpanjan oleh
Perdarahan
3. Edema noninflamasi. Panas meningkatkan permeabilitas kapiler dan edema.
4. Tumor ganas terlokalisasi. Karena panas mempercepat metabolisme
sel,
ke luka terbuka
Gangguan sirkulasi. Dingin dapat mengganggu nutrisi jaringan lebih lanjut dan
menyebabkan kerusakan jaringan. Pada klien dengan penyakit raynaud, dingin akan
Kompres dingin
Vasokontriksi
Menurunkan permeabilitas kapiler
Menurunkan metabolisme selular
Merelaksasi otot
Memperlambat
pertumbuhan
menjadi
mati
rasa,
Suhu
Di bawah 15 C
15- 18 C
18- 27 C
27- 37 C
37- 40 C
40- 60 C
Sangat panas
Di atas 60 C
panas,
Pengkajian
a) Kemampuan klien untuk mengenali kapan rasa dapat menyebabkan ceder. Kaji apaan klien
2.2
menyadari rasa dingin serta dapat membedakan suhu yang terlalu dingin untuk jaringan
tubuh
b) Tingkat kesadaran dan kondisi fisik umum klien. Klien yang sangat muda, sangat tua, tidak
sadar,atau yang lemah tidak dapat menoleransi panas dengan baik.
c) Area yang dikompres dengan memeriksa :
1) Perubahan integritas kulit, seperti adanya edema, memar, kemerahan, lesi terbuka, adanya
rabas, dan perdarahan.
2) Status sirkulasi (warna, suhu, dan sensasi). Jaringan yang terasa dingin, berwarna pucat
atau kebiruan, dan kurangnya sensasi atau mati rasa mengindikasikan kerusakan sirkulasi.
3) Tingkat ketidaknyamanan dan rentang pergerakan sendi jika spasme otot atau nyeri sedang
dikompres.
10
4) Denyut nadi, pernapasan, dan tekanan darah. Faktor ini penting dikaji sebelum kompres
diberikan pada area tubuh yang luas.
1. Perencanaan
Sebelum memberikan kompres panas atau dingin, tentukan:
a.
12
b. Kom berisi berisi potongan-potongan kecil es dan satu sendok teh garam agar es tidak
cepat mencair
c. Air dalam kom dan Lap kerja
d. Perlak pengalas selimut bila perlu.
13
d.
Isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih setengah bagian dari kirbat
tersebut
e. Keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong, lalu di tutup rapat
f. Periksa skap, adakah kebocoran atau tidak
g. Keringkan eskap dengan lap, lalu masukkan ke dalam sarungnya
h. Buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada klien
i. Pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di kompres
j. Letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres
k. Kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu tubuh
l. Angkat eskap bila sudah selesai
m. Atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman
n. Bereskan alat setelah selesai melakukan kompres tersebut
o. Cuci tangan
p. Dokumentasikan
A. Kompres Dingin Kering atau Kirbat
a. Kompres Dingin Kering atau Kirbat Es Biasa
Pengertian kirbat es adalah merupakan suatu cara atau upaya untuk menurunkan demam
atau mengurangi nyeri dan peregangan otot dengan memberikan kompres dingin kering
dengan memanfaatkan kitbat es yang telahdiisi dengan potongan es.
Tujuan
1.
2.
3.
4.
Dilakukan pada :
1. Pasien yang suhunya tinggi
2. Pasien perdarahan hebat
3. Pasien yang kesakitan
Alat
1. Bengkok
2. Kantong es
3. Sarung pelindung
Bahan
14
1.
2.
3.
4.
Perlengkapan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pelaksanaan
NO
1
LANGKAH KERJA
Menyiapkan alat dan bahan
RASIONALISASI
Memudahkan
kita
menggunakan
kasa
gulung,
15
dalam
3.
sesuai kebutuhan.
Mengkaji pemberian kompres dingin terhadap Memastikan apakah kompres
pasien
pasien tersebut
Mempermudah
melakukan
kita
dalam
tindakan
dengan
6.
pasien
Memudahkan
7.
8.
4.
5.
dalam
berkepanjangan
Membereskan alat- alat
Merendam sarung tangan dalam larutan klorin
Mencuci tangan
Mendokumentasikan di buku catatan
Dekontaminasi
Pencegahan infeksi
Pencatatan yang tepat pada
waktunya mencegah kesalahan
dalam
pemberian
kompres
7)Pelaksanaan
NO
1
LANGKAH KERJA
Menyiapkan alat dan bahan
RASIONALISASI
Memudahkan
kita
17
dalam
menggunakan
kasa
gulung,
3.
sesuai kebutuhan.
Mengkaji pemberian kompres dingin terhadap Memastikan apakah kompres
pasien
pasien tersebut
Mempermudah
melakukan
kita
dalam
tindakan
dengan
6.
pasien
Memudahkan
7.
8.
4.
5.
dalam
berkepanjangan
Membereskan alat- alat
Merendam sarung tangan dalam larutan klorin
Mencuci tangan
Mendokumentasikan di buku catatan
Dekontaminasi
Pencegahan infeksi
Pencatatan yang tepat pada
waktunya mencegah kesalahan
dalam
pemberian
kompres
6)Perlengkapan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
19
7)Pelaksanaan
NO
1
LANGKAH KERJA
Menyiapkan alat dan bahan
RASIONALISASI
Memudahkan
kita
dalam
menggunakan
kasa
gulung,
3.
sesuai kebutuhan.
Mengkaji pemberian kompres dingin terhadap Memastikan apakah kompres
pasien
pasien tersebut
Mempermudah
melakukan
kita
dalam
tindakan
dengan
4.
5.
6.
7.
8.
9.
pasien
Memudahkan
dalam
pasien
Pada handuk atau kain diberi peniti
Kompres es diletakkan di atas handuk atau
kain tepat di atas bagaian tubuh yang akan
12.
13.
14.
15.
16.
dikompres.
Pasien diselimuti
Membereskan alat- alat
Merendam sarung tangan dalam larutan klorin
Mencuci tangan
Mendokumentasikan
Tujuan
1. Membersihkan luka
2. Mengobati luka
3. Mencegah kekeringan pada luka tertentu
Dilakukan pada
1. Luka yang kotor
2. Pasien colostomi sebelum dilakukan opersi
Alat dan bahan
21
Kompres
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Kemasan basah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Perlengkapan
1. Baki dan alas
2. Perlak kecil atau handuk kecil dan alas
3. Tempat cuci tangan
4. Sarung tangan
5. Alat tulis dan buku catatan
6. Tempat sampah basah
7. Tempat sampah kering
8. Baskom
Pelaksanaan
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Melakukan informed concent
3. Mencuci tangan di bawah ait mengalir
22
Denga lidi kapas, oleskan jeli minyak ke kulit di sekeliling luka, jangan oleskan
ke luka atau area kulit yang rusak. Jeli minyak melindungi kulit dari kemungkinan
efek iritasi dari beberaa larutan
10. Tempelkan kompres kasa basah atau kemasan basah
Peras kompres kasa sehingga larutan tidak menetes dari kompres kasa tersebut
Tempelkan kasa secara lembut dan bertahap pada area yang dituju dan jika
dapat ditoleransi klien, tempelkan kompres kasa hingga menutupi area yang
dikompres dengan baik. Padatkan kasa sampai pas memenuhi semua permukaan
luka.
Peras flanel
Tempelkan flanel ke area tubuh, tutupi area tubuh yang dikompres
11. Segera sematkan dan fiksasi kompres
Tutupi kasa atau flanel segera dengan handuk kering atau selembar plastik.
23
\
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bahwa indikasi pemberian kompres panas untuk klien yang kedinginan, klien
dengan perut kembung, klien yang punya penyakit peradangan seperti radang persendian,
sepasme otot, adanya abses, dan hematoma. Sedangkan Kompres dingin untuk klien dengan
suhu tubuh yang tinggi, klien dengan batuk dan muntah darah, pascatonsilektomi, radang,
dan memar.
Dalam mengkompres pasien perlu diperhatikan dengan mengontrol perkembangannya
dalam waktu 30-60 menit, bila pasien kedinginan kompres harus segera di angkat, perlu di
perhatikan juga keberadaan iritasi pasien, Bila suhu tubuh 39*C lebih, tempat kompres
dilipat paha dan ketiak.
3.2 SARAN
24
Pembaca dapat memahami, dari isi kompres penurunan suhu tubuh dan dapat
mengerti betapa pentingnya perawatan suhu tubuh dalam kehidupan klien.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
Ns. Kusyati, Eni, S.Kep, dkk. 2006. ketermpilan dan prosedur laboratorium. Jakarta :
EGC
3.
4.
http://lhinangelina.blogspot.com/2013/03/makalah-kompres-panas-dan-dingin.html
http://sains.me/1796/kapan-menggunakan-kompres-panas-atau-dingin.html
25