Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 7 : 1. AGUS ULIN NUHA 4411411011 2. AHMAD AMIRUDIN S 4411411020 3.

NIHAYATUL MILAH 4411411032

Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya


conservation : con (together) + servare (keep/save). Conservation means keep or save what we have; Wise use (T.Roosevelt, 1902) ; The use of natural resources for the greatest good to greatest number of people for the longest time (American dictionary) ; Alokasi sumberdaya alam antar generasi (Randall, 1982) ; A way of thinking and adjustment of human behaviour (Rijksen, 1981).

Arti Sempit

Arti Luas

Pengelolaan dan penggunaan biosfer secara bijaksana sehingga memungkinkan diperoleh keuntungan terbesar secara lestari untuk generasi sekarang dengan tetap terpeliharanya potensi untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi yang akan datang

Tiga Kegiatan Pokok Konservasi SDAH dan

Ekosistemnya

1) Perlindungan Sistem Penyangga Kehidupan. 2) Pengawetan Keanekaragaman Jenis Tumbuhan dan Satwa beserta Ekosistem-nya. 3) Pemanfaatan Secara Lestari SDA Hayati dan Ekosistemnya

1) Perlindungan Sistem Penyangga Kehidupan


Sistem penyangga kehidupan adalah suatu sistem yang terdiri dari proses kait mengkait satu dengan lainnya, baik unsur hayati maupun non hayati, yang apabila terputus akan mempengaruhi kehidupan. Misalnya, mata air, tebing, tepian sungai, danau, jurang, hutan, pantai dan daerah aliran sungai Dalam World Conservation Strategy (WCS) 1980 ditegaskan ada tiga masalah utama dalam kaitan dengan sistem penyangga kehidupan di dunia, yaitu: Sistem pertanian, Sistem kehutanan dan Sistem pesisir dan air tawar

2) Pengawetan Keanekaragaman Jenis Tumbuhan dan Satwa beserta Ekosistemnya


Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa adalah upaya untuk menjaga agar agar keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya tidak punah. Keanekaragaman hayati tersebut sangat penting, baik untuk ilmu pengetahuan, obat-obatan, maupun kelangsungan makhluk hidup lainnya (fungsi ekologis secara efektif). Karena itu perlu dicegah kepunahannya. Prioritas pengawetan keanekaragaman hayati adalah satwa liar yang terancam punah dan beberapa varitas tanaman yang mulai berkurang.

3) Pemanfaatan Secara Lestari SDAH dan Ekosistemnya


Pengaturan hukum pemanfaatan secara lestari SDAH dan Ekosistemnya diatur dalam Ps 26-36 UUKH; Pemanfaatan secara lestari SDA Hayati dan Ekosistemnya dilakukan melalui kegiatan: - Pemanfaatan kondisi lingkungan kawasan pelestarian alam; dengan cara tetap menjaga kelestarian fungsi kawasan - Pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar; dengan cara memperhatikan potensi, daya dukung, dan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa liar

Kelestarian, Kelangkaan, dan Kepunahan


1. Kelestarian Kondisi di mana sumber daya alam hayati yang ada di suatu kawasan akan ada seterusnya. 2. Kelangkaan Jika suatu species secara keseluruhan ditemukan dalam jumlah sedikit. Status kelangkaan dapat dihubungkan dengan 3 kriteria. Yaitu wilayah sebaran geografis, jumlah populasi lokal, variasi kebutuhan habitat. Contoh : Spizaetus bartelsi. 3. kepunahan Suatu kondisi di mana individu terakhir dari suatu species benar-benar sudah tidak ada lagi. Contoh :Panthera tigris-sondaica.

Panthera tigris-sondaica

Spizaetus bartelsi

Landasan Hukum Konservasi


Karena Indonesia merupakan negara hukum, maka ada beberapa Undang-undang yang mengatur tentang konservasi, antara lain : UU No. 5/1967, diganti UU No. 41/1999 tentang Kehutanan UU No. 1/1973 tentang Landas Kontinen Indonesia UUNo. 7/2004 tentang Pengl. Sumber Daya Air UU No. 5/1983 tentang ZEE UU No. 31/2004 tentang Perikanan UU No. 17/1985 tentang Pengesahan UNCLOS UU No. 5/1990 tentang Konservasi SDAH UU No. 23/1997 tentang Pengelolaan LH

UU No. 5/1994 tentang Pengesahan Biodiversity Convention UU No. 12/994 tentang Sistem Budidaya Tanaman. PP No. 28/1985 tentang Perlindungan Hutan. PP No. 19/1994 tentang Pengendalian Pencemaran/Kerusakan Lingkungan Laut. Keputusan Presiden No. 32/1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.

Kawasan konservasi di Indonesia


Kawasan konservasi adalah bagian dari wilayah daratan atau lautan yang perlu dan secara sengaja disisihkan dari segala bentuk eksploitasi dan pemanfaatan sumber daya alam hayati sehingga terjamin keberadaannya secara lestari. Kawasan konservasi di Indonesia dibagi menjadi : 1. kawasan Suaka Alam

Kawasan Suaka Alam meliputi : a. Cagar Alam Memiliki kekhasan tumbuhan, satwa, dan ekosistem. contoh : Cagar Alam Gebungan (Ungaran), Cagar Alam Pagerwunung (Kendal).

b. Suaka Margasatwa Memiliki kekhasan keanekaragaman dan keunikan jenis satwa, di mana untuk kelangsungan hidupnya dilakukan pembinaan terhadap habitatnya. Contoh : SM Muara Angke.
2. Kawasan Pelestarian Alam (KPA)
Kawasan Pelestarian Alam ini meliputi : a. Taman Nasional (TN) Kawasan yang memiliki ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi dan dimanfaatkan untuk penelitian, pendidikan, ilmu pengetahuan, budidaya, pariwisata dan rekreasi. Contoh : TN Merapi, TN Laut karimunjawa. b. Taman Hutan Raya (Tahura)

Kawasan pelestarian alam untuk koleksi tumbuhan, dan satwa yang alami atau buatan, jenis asli atau bukan, yang dimanfaatkan untuk berbagai kemungkinan. Contoh : Tahura Ngargoyoso Karanganyar.

c. Taman wisata Alam Kawasan pelestarian alam yang dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam.

Pengelolaan Konsevasi Sumber Daya Alam Hayati


Pengelolaan konservasi yang telah di lakukan indonesia antara

lain :
1. 2.

Penetapan Kawasan Konservasi berdasarkan UU No.5 Tahun 1990 Penetapan Peraturan perundangan yang berhubungan dengan konservasi

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Keterlibatan masyarakat dalam konservasi


Pengendalian perburuan dan perdagangan satwa Pengembangan ekonomi alternatif Menghindari introduksi spesies eksotik Penetapan kawasan lindung dengan pendekatan spesies Pemanfaatan sains dan teknologi Pemanfaatan energi terbarukan

Anda mungkin juga menyukai