Anda di halaman 1dari 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GEA (Gastroenteritis Akut) PENGERTIAN Diare adalah buang air besar dengan jumlah feces yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml/jam feces). Dengan feces berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat) dapat pula disertai frekuensi BAB yang meningkat Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat, dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari. Diare adalah BAB encer atau cair lebih dari tiga kali sehari (WHO/1980).

ETIOLOGI Infeksi merupakan penyebab utama diare akut, baik oleh bakteri, parasit maupun virus. Penyebab lain adalah faksin dan obat, nutrisi enteral diikuti puasa yang berlangsung lama, kemoterapi, impaksi fekal (overflow diarrhea) atau berbagai kodisi lain. Infeksi bakteri : vibrio, escherichia coli, salmonella, shigella, campylobacter, yershinia, dan lain-lain. Infeksi virus : entenevirus, (Virus ECHO, coxsackaie, poliomelitis), adenovirus, rotovirus, dan lain-lain. Infeksi parasit : cacing (ascori, trichoris, oxyuris, histolitika, gardia lamblia, tricomona hominis), jamur (candida albicans) Infeksi diluar alat perncernaan makanan seperti : Otitis media akut (OMA), tansilitis, aonsilotaringitis, bronco pneumonia, encetalitis MANIFESTASI KLINIS Pasien dengan diare akut akibat infeksi sering mengalami naurea, muntah, nyeri perut sampai kejang perut, deman dan diare. Terjadinya renjatan hipovolemik harus dihindari. Kekurangan cairan menyebabkan pasien akan merasa haus, lidah kering, tulang pipi menonjol, turgor kulit menurun, serta suara menjadi serak. Gangguan Biokimiawi seperti asidosis metabolik akan menyebabkan frekuensi pernafasan lebih cepat dan dalam (pernafasan kusmaul). Bila terjadi renjatan hipovolemik barat maka denyut nadi cepat (lebih dari 120x / menit). Tekanan darah menurun sampai tak terukur, pasien gelisah, muka pucat, ujung-ujung ekstrimitas dingin, kadang sianosis. Kekurangan kalium menyebabkan aritmia jantung perfusi ginjal menurun sehingga timbul anuria, sehingga bila kekurangan cairan tak

segera diatasi dapat timbul penyakit berupa nekrosis tubulas akut. Secara klinis diare karena infeksi akut terbagi menjadi 2 golongan : 1. Koleriform, dengan diare yang terutama terdiri atas cairan saja. 2. Disentriform, pada diare didapatkan lendir kental dan kadang-kadang darah.

Akibat diare Dehidrasi. Asidosis metabolik. Gangguan gizi akibat muntah dan berak-berak. Hipoglikemi. Gangguan sirkulasi darah akibat yang banyak keluar sehingga terjadi syock.

Derajat dehidrasi

1. Tidak ada dehidrasi bila terjadi penurunan BB 2,5 %. 2. Dehidrasi ringan, bila terjadi penurunan BB 2,5 5 %. 3. Dehidrasi sedang, bila terjadi penurunan BB 5 10 %. 4. Dehidrasi berat, bila terjadi penurunan BB 10 %.

PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. 2. Pemeriksaan darah tepi lengkap. Pemeriksaan analisis gas darah, elektrolit, ureum, kreatin dan berat jenis, plasma dan urine. 3. 4. 5. Pemeriksaan urin lengkap. Pemeriksaan feces lengkap dan biakan feces dari colok dubur. Pemeriksaan biakan empedu bila demam tinggi dan dicurigai infeksi sistemik.

KOMPLIKASI Komplikasi diare mencakup potensial terhadap disritmia jantung akibat hilangnya cairan dan elektrolit secara bermakna (khususnya kehilangan kalium). Pengeluaran urin kurang dari 30 ml / jam selam 2 3 hari berturut-turut. Kelemahan otot dan parastesia. Hipotensi dan anoreksia serta mengantuk karena kadar kalium darah di bawah 3,0 mEq / liter (SI : 3 mmol / L) harus dilaporkan, penurunan kadar kalium menyebabkan disritmia jantung (talukardio atrium dan ventrikel, febrilasi ventrikel dan kontraksi ventrikel prematur) yang dapat menimbulkan kematian. PENGERTIAN

Diare adalah buang air besar dengan jumlah feces yang lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml/jam feces). Dengan feces berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat) dapat pula disertai frekuensi BAB yang meningkat. (Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi Arief Mansjoer, 2000) Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat, dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari. (Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 Edisi Arief Mansjoer, 2000) Diare adalah BAB encer atau cair lebih dari tiga kali sehari (WHO/1980). II. ETIOLOGI

Infeksi merupakan penyebab utama diare akut, baik oleh bakteri, parasit maupun virus. Penyebab lain adalah faksin dan obat, nutrisi enteral diikuti puasa yang berlangsung lama, kemoterapi, impaksi fekal (overflow diarrhea) atau berbagai kodisi lain. Infeksi bakteri : vibrio, escherichia coli, salmonella, shigella, campylobacter, yershinia, dan lain-lain. Infeksi virus : entenevirus, (Virus ECHO, coxsackaie, poliomelitis), adenovirus, rotovirus, dan lain-lain. Infeksi parasit : cacing (ascori, trichoris, oxyuris, histolitika, gardia lamblia, tricomona hominis), jamur (candida albicans) Infeksi diluar alat perncernaan makanan seperti : Otitis media akut (OMA), tansilitis, aonsilotaringitis, bronco pneumonia, encetalitis III. MANIFESTASI KLINIS

Pasien dengan diare akut akibat infeksi sering mengalami naurea, muntah, nyeri perut sampai kejang perut, deman dan diare. Terjadinya renjatan hipovolemik harus dihindari. Kekurangan cairan menyebabkan pasien akan merasa haus, lidah kering, tulang pipi menonjol, turgor kulit menurun, serta suara menjadi serak. Gangguan Biokimiawi seperti asidosis metabolik akan menyebabkan frekuensi pernafasan lebih cepat dan dalam (pernafasan kusmaul). Bila terjadi renjatan hipovolemik barat maka denyut nadi cepat (lebih dari 120x / menit). Tekanan darah menurun sampai tak terukur, pasien gelisah, muka pucat, ujung-ujung ekstrimitas dingin, kadang sianosis. Kekurangan kalium menyebabkan aritmia jantung perfusi ginjal menurun sehingga timbul anuria, sehingga bila kekurangan cairan tak segera diatasi dapat timbul penyakit berupa nekrosis tubulas akut. Secara klinis diare karena infeksi akut terbagi menjadi 2 golongan : 1. Koleriform, dengan diare yang terutama terdiri atas cairan saja. 2. Disentriform, pada diare didapatkan lendir kental dan kadang-kadang darah.

Akibat diare

Dehidrasi. Asidosis metabolik. Gangguan gizi akibat muntah dan berak-berak. Hipoglikemi. Gangguan sirkulasi darah akibat yang banyak keluar sehingga terjadi syock. Derajat dehidrasi

1. Tidak ada dehidrasi bila terjadi penurunan BB 2,5 %. 2. Dehidrasi ringan, bila terjadi penurunan BB 2,5 5 %. 3. Dehidrasi sedang, bila terjadi penurunan BB 5 10 %. 4. Dehidrasi berat, bila terjadi penurunan BB 10 %. IV. 1. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan darah tepi lengkap.

2. Pemeriksaan analisis gas darah, elektrolit, ureum, kreatin dan berat jenis, plasma dan urine. 3. 4. 5. V. Pemeriksaan urin lengkap. Pemeriksaan feces lengkap dan biakan feces dari colok dubur. Pemeriksaan biakan empedu bila demam tinggi dan dicurigai infeksi sistemik. PENATALAKSANAN

Pada anak-anak, penatalaksanaan diare akut akibat infeksi terdiri: 1. Rehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan.

4 hal penting yang perlu diperhatikan a. Jenis cairan.

Pada diare akut yang ringan dapat diberikan oralit. Diberikan cairan ringel laktat bila tidak terjadi dapat diberikan cairan NaCl Isotonik ditambah satu ampul Na bicarbonat 7,5 % 50 m. b. Jumlah cairan.

Jumlah cairan yang diberikan sesuai dengan jumlah cairan yang dikeluarkan.

c.

Jalan masuk atau cara pemberian cairan.

Rute pemberian cairan pada orang dewasa dapat dipilih oral / IV. d. Jadwal pemberian cairan.

Dehidrasi dengan perhitungan kebutuhan cairan berdasarkan metode Daldiyono diberikan pada 2 jam pertama. Selanjutnya kebutuhan cairan Rehidrasi diharapkan terpenuhi lengkap pada akhir jam ke tiga. 2. Identifikasi penyebab diare akut karna infeksi.

Secara klinis, tentukan jenis diare koleriform atau disentriform. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan penunjang yang terarah. 3. Terapi simtomatik.

Obat anti diare bersifat simtomatik dan diberikan sangat hati-hati atas pertimbangan yang rasional. Antimotalitas dan sekresi usus seperti Loperamid, sebaiknya jangan dipakai pada infeksi salmonella, shigela dan koletis pseudomembran, karena akan memperburuk diare yang diakibatkan bakteri entroinvasif akibat perpanjangan waktu kontak antara bakteri dengan epithel usus. Pemberian antiemetik pada anak dan remaja, seperti metoklopopomid dapat menimbulkan kejang akibat rangsangan ekstrapiramidal. 4. Terapi Definitif

Pemberian edurasi yang jelas sangat penting sebagai langkah pencegahan. Higiene perorangan, sanitasi lingkungan dan imunisasi melalui vaksinasi sangat berarti, selain terapi farmakologi. (Kapita Selekta Kedokteran 1 Edisi 2000) VI. KOMPLIKASI

Komplikasi terjadi paling sering disebabkan oleh dehidrasi, kelainan elektrolit dan pengobatanyang diberikan. Kebanyakan penderita diare sembuh tanpa mengalami komplikasi. Sebagiankecil mengalami komplikasi dari dehidrasi, kelainan elektrolit atau pengobatan yang diberikan.Di bawah ini akan dibahas komplikasi yang paling penting walaupun jarang terjadi. 1.HIPERNATREMIA Sering terjadi pada bayi baru lahir sampai umur 1 tahun. Biasanya terjadi pada diare yangdisertai muntah dengan intake cairan/ makanan kurang. Bisa juga terjadi akibat cairan yangdiminum terlalu banyak mengandung natrium. Pada bayi juga dapat terjadi jika setelah diaresembuh diberi oralit dalam jumlah berlebihan. 2.HIPONATREMIA Dapat terjadi pada penderita diare yang minum cairan sedikit/ tidak mengandung natrium.Diare mengakibatkan elektrolit seperti natrium dikeluarkan bersama tinja. 3.EDEMA/ OVERHIDRASI Terjadi bila penderita mendapat cairan terlalu banyak. Tanda dan gejala yang dapat langsungdilihat adalah edema pada kelopak mata. Kejang- kejang dapat terjadi jika edema sampai keotak. Apabila terjadi edema, hentikan pemberian cairan intravena atau oral.

4.ASIDOSIS METABOLIK Asidosis metabolik ditandai dengan bertambahnya asam atau hilangnya basa cairanekstraseluler. Sebagai kompensasi terjadi alkalosis respiratorik sebagai upaya pengeluaranasam. Hal ini ditandai dengan pernafasan yang cepat dan dalam (Kuszmaull). 5.HIPOKALEMIA Jika penggantian K selama dehidrasi tidak cukup, akan terjadi kekurangan K +. Pasienmengalam kelemahan pada tungkai, ileus, kerusakan ginjal, dan aritmia jantung. Kekurangan K dapat diperbaiki dengan pemberian oralit dan makanan yang banyak mengandung K + selama dan sesudah diare. 6.ILEUS PARALITIK Merupakan komplikasi yang fatal, terutama terjadi pada anak kecil yang mendapat terapiantimotilitas. Tanda dan gejala berupa perut kembung, muntah, peristaltik usus berkurang dantidak ada.Penatalaksanaan yang dapat dilakukan yaitu penghentian cairan per oral digantikandengan cairan parenteral yang banyak mengandung K +. 7.KEJANG Akibat hipernatremia dan hiponatremia, demam dan hipoglikemia yang menyertai diare. 8.MALABSORPSI GLUKOSA Terjadi pada penderita diare yang disebabkan oleh infeksi dan gizi buruk, namun jarangterjadi.Pengobatan dilakukan dengan menghentikan cairan oralit dan intravena. 9. MUNTAH Muntah dapat disebabkan oleh dehidrasi, iritasi usus atau infeksi. Muntah dapat jugadisebabkan karena pemberian cairan per oral yang terlalu cepat. 10.GAGAL GINJAL AKUT Mungkin terjadi pada penderita diare dengan dehidrasi berat dan syok. Didiagnosa sebagai Gagal Ginjal Akut bila pengeluaran urine belum terjadi dalam waktu 12 jam setelah hidrasi cukup menimbulkan kematian. Apa itu gastroenteritis virus? Gastroenteritis virus merupakan infeksi umum perut dan usus yang mengakibatkan muntah dan diare. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai virus, misalnya Rotavirus dan Norovirus (sebelumnya dikenal sebagai Norwalklike virus). Ada banyak lagi penyebab gastroenteritis termasuk bakteri, toksin, parasit dan beberapa penyakit yang tidak menular. Apa gejalanya? Gejala utama gastroenteritis virus adalah muntah dan diare berair. Gejala lain mungkin termasuk mual, demam, sakit perut, sakit kepala dan sakit otot. Dehidrasi mungkin terjadi kemudian. Gejala dapat memakan waktu satu sampai tiga hari untuk timbul dan biasanya berlanjut selama satu atau dua hari, dan adakalanya lebih lama. Bagaimana penyakit ini ditularkan? Gastroenteritis virus amat berjangkit dan ditularkan melalui muntah atau tinja orang yang terinfeksi melalui: hubungan orang-ke-orang, misalnya berjabat tangan dengan seorang yang telah sakit dan mempunyai virus pada tangannya benda tercemar makanan atau minuman tercemar Infeksi juga mungkin ditularkan melalui zarah aerosol sewaktu orang muntah. Dalam kebanyakan hal, penularan terjadi dari seorang yang menderita gejala. Beberapa orang dapat menularkan infeksi tanpa gejala, terutama dalam 48 jam pertama setelah sembuh.
Viral Gastroenteritis - Indonesian Page 2

Siapa saja yang menghadapi risiko? Gastroenteritis virus dapat berdampak terhadap orang dari berbagai kelompok usia. Bagaimana penyakit ini dicegah? Setelah menggunakan kakus, menggantikan lampin dan sebelum makan atau menyiapkan makanan, cuci tangan Anda dengan baik dengan sabun dan air mengalir selama kurang lebih 10 detik dan keringkan dengan handuk bersih. Bagaimana penyakit ini didiagnosis? Diagnosis gastroenteritis virus biasanya berdasarkan gejala penderita. Konfirmasi laboratorium penting ketika wabah, dan melibatkan pengujian sampel tahi (tinja). Bagaimana penyakit ini dirawat? Tidak ada perawatan spesifik untuk gastroenteritis virus kecuali istirahat dan minum banyak cairan. Banyak orang akan sembuh tanpa komplikasi. Namun, gastroenteritis virus mungkin serius bagi orang yang menghadapi kesulitan menggantikan cairan dan garam yang hilang melalui muntah dan diare. Orang yang muntah atau menderita diare harus: beristirahat di rumah dan tidak menghadiri tempat kerja atau sekolah atau penitipan anak ketika sedang sakit tidak menyiapkan makanan untuk orang lain atau merawat pasien, anakanak atau orang lanjut usia. Langkah-langkah ini harus berkelanjutan sampai 48 jam setelah berhenti diare atau muntah. Ini termasuk orang yang menyiapkan makanan di rumah atau bekerja dalam industri makanan. mencuci tangan dengan baik dengan sabun dan air mengalir selama 10 detik setelah menggunakan kakus minum banyak cairan jernih, misalnya sari buah atau minuman ringan yang dicairkan 1 bagian dengan 4 bagian air, untuk mencegah dehidrasi. Hindari sari buah dan minuman ringan yang tidak dicairkan karena mungkin menambah dehidrasi dan diare. Minuman rehidrasi yang mengganti cairan dan garam dapat diperoleh dari apotek. Cairan intravena mungkin diperlukan dalam kasus dehidrasi parah. Orang yang merawat penderita gastroenteritis harus mencuci tangannya dengan baik dengan sabun dan air mengalir setelah segala kontak dengan orang yang sedang sakit. Membersihkan permukaan dan pakaian yang kotor mengurangi lagi penularan virus ini. Sewaktu membersihkan muntah atau tinja: pakai sarung tangan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 10 detik setelah sarung tangan dilepaskan dan dibuang gunakan serbet kertas atau kain yang dapat dibuang untuk membersihkan
Viral Gastroenteritis - Indonesian Page 3

segala bahan keras dan balut dalam kantong plastik sebelum diletakkan dalam tempat sampah bersihkan segala benda atau permukaan yang kotor dengan air panas dan detergen, dan biarkan kering dengan baik ada yang menganjurkan pemakaian masker. Apa Gastroenteritis virus?

Gastroenteritis berarti radang lambung dan usus kecil dan besar. Viral Gastroenteritis adalah infeksi yang disebabkan oleh berbagai virus yang mengakibatkan muntah atau diare. Hal ini sering disebut flu perut, meskipun tidak disebabkan oleh virus influenza. Apa penyebab Gastroenteritis virus? Banyak virus yang berbeda dapat menyebabkan gastroenteritis, termasuk rotaviruses; noroviruses ; adenoviruses , tipe 40 dan 41; sapoviruses dan astroviruses. Gastroenteritis Viral bukan disebabkan oleh bakteri (seperti spesies Salmonella atau Escherichia coli), atau parasit (misalnya Giardia lamblia), atau dengan obat-obatan, atau kondisi medis lainnya, walaupun gejalanya mungkin mirip. Apa saja gejala Gastroenteritis virus? Gejala utama Gastroenteritis virus adalah diare berair dan muntah. Orang yang terkena mungkin juga sakit kepala, demam, dan kram perut ("sakit perut"). Secara umum, gejala mulai 1 sampai 2 hari setelah infeksi dengan virus yang menyebabkan gastroenteritis dan dapat berlangsung selama 1 sampai 10 hari, tergantung pada virus mana yang menyebabkan penyakit. Gastroenteritis virus adalah penyakit serius? Orang yang kena Gastroenteritis virus hampir selalu sembuh sepenuhnya tanpa masalah jangka panjang. Gastroenteritis adalah penyakit yang serius, namun, untuk orang yang tidak dapat minum cukup cairan untuk menggantikan apa yang mereka kehilangan melalui muntah atau diare. Bayi, anak-anak muda, dan orang-orang yang tidak mampu untuk merawat diri mereka sendiri, seperti cacat atau tua, beresiko dehidrasi akibat kehilangan cairan. Immune dikompromikan orang beresiko dehidrasi karena mereka mungkin mendapatkan penyakit yang lebih serius, dengan lebih besar muntah atau diare. Mereka mungkin perlu dirawat di rumah sakit untuk pengobatan untuk memperbaiki atau mencegah dehidrasi. Apakah penyakit menular? Bagaimana virus ini menyebar? Ya, Gastroenteritis virus adalah menular. Gastroenteritis virus yang menyebabkan tersebar melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Individu juga dapat terinfeksi dengan makan atau minum makanan atau minuman tercemar. Bagaimana cara Gastroenteritis? mendapatkan makanan yang terkontaminasi oleh virus

Makanan dapat terkontaminasi oleh pembuat makanan atau penjamah yang Gastroenteritis virus, terutama jika mereka tidak mencuci tangan mereka secara teratur setelah menggunakan kamar mandi. Shellfish dapat terkontaminasi oleh limbah, dan orangorang yang makan kerang mentah atau kurang matang dipanen dari perairan yang tercemar bisa terkena diare . Minum air juga dapat tercemar oleh limbah dan menjadi sumber penyebaran virus ini. Dimana dan kapan terjadi Gastroenteritis virus? Viral Gastroenteritis mempengaruhi orang di semua bagian dunia. Setiap virus memiliki aktivitas sendiri yang musiman. Sebagai contoh, di Amerika Serikat, dan infeksi rotavirus astrovirus terjadi selama bulan-bulan dingin tahun (Oktober-April), sedangkan infeksi adenovirus terjadi sepanjang tahun. Norovirus infeksi terjadi sepanjang tahun tetapi cenderung meningkat pada bulan dingin. Norovirus wabah dapat terjadi pada pengaturan kelembagaan, seperti sekolah, fasilitas perawatan anak, dan panti jompo, dan dapat terjadi dalam pengaturan grup lain, seperti tempat-tempat resepsi, kapal pesiar, asrama, dan berkemah.

Siapa yang terkena Gastroenteritis virus? Siapapun bisa mendapatkannya. Viral Gastroenteritis terjadi pada orang-orang dari segala usia dan latar belakang. Namun, beberapa virus cenderung menyebabkan penyakit diare terutama antara orang-orang dalam kelompok usia tertentu. infeksi Rotavirus adalah penyebab paling umum diare pada bayi dan anak-anak di bawah 5 tahun. Adenoviruses dan astroviruses menyebabkan sebagian besar diare pada anak-anak, tetapi anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa juga dapat dipengaruhi. Noroviruses menginfeksi orang dari segala usia, termasuk anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa. Bagaimana Gastroenteritis virus didiagnosis? Secara umum, Gastroenteritis virus didiagnosa oleh dokter berdasarkan gejala dan pemeriksaan medis pasien. Infeksi rotavirus dapat didiagnosis oleh uji laboratorium dari spesimen tinja. . Tes untuk mendeteksi virus lain yang menyebabkan Gastroenteritis tidak digunakan rutin, namun unit Gastroenteritis virus di CDC dapat membantu dengan analisis khusus berdasarkan kebutuhan kesehatan masyarakat.

Bagaimana Gastroenteritis virus diperlakukan? Yang paling penting dari memperlakukan Gastroenteritis virus pada anak-anak dan orang dewasa adalah untuk mencegah kehilangan berat cairan (dehidrasi). Perawatan ini harus dimulai di rumah. Dokter Anda mungkin memberikan petunjuk spesifik tentang apa jenis cairan untuk memberi. CDC merekomendasikan bahwa keluarga-keluarga dengan bayi dan anak-anak muda menyimpan pasokan larutan rehidrasi oral (oralit) di rumah setiap saat dan menggunakan solusi ketika diare pertama terjadi pada anak. Oralit tersedia di apotek tanpa resep. Ikuti petunjuk tertulis di paket oralit, dan menggunakan atau direbus air bersih,. Pengobatan termasuk antibiotik (yang tidak berpengaruh pada virus) dan perawatan lainnya, harus dihindari kecuali khusus yang direkomendasikan oleh dokter

Anda mungkin juga menyukai