Anda di halaman 1dari 2

Ciri-ciri yang dapat dikenali dari periode pra-operasional ini adalah: kemampuan menalar transduktif berpikir irreversibel (tidak

idak dapat balik); sifat egosentris lebih berpikir statis tentang suatu peristiwa daripada transformasi suatu keadaan ke keadaan lain

Aplikasi pada behavioristik

Tahapan ini merupakan tahapan kedua dari empat tahapan. Dengan mengamati urutan permainan, Piaget bisa menunjukkan bahwa setelah akhir usia dua tahun jenis yang secara kualitatif baru dari fungsi psikologis muncul. Pemikiran (Pra)Operasi dalam teori Piaget adalah prosedur melakukan tindakan secara mental terhadap objek-objek. Ciri dari tahapan ini adalah operasi mental yang jarang dan secara logika tidak memadai. Dalam tahapan ini, anak belajar menggunakan dan merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata. Pemikirannya masih bersifat egosentris: anak kesulitan untuk melihat dari sudut pandang orang lain. Anak dapat mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri Menurut Piaget, tahapan pra-operasional mengikuti tahapan sensorimotor dan muncul antara usia dua sampai enam tahun. Dalam tahapan ini, anak mengembangkan keterampilan berbahasanya. Mereka mulai merepresentasikan benda-benda dengan katakata dan gambar. Bagaimanapun, mereka masih menggunakan penalaran intuitif bukan logis. Di permulaan tahapan ini, mereka cenderung egosentris, yaitu, mereka tidak dapat memahami tempatnya di dunia dan bagaimana hal tersebut berhubungan satu sama lain. Mereka kesulitan memahami bagaimana perasaan dari orang di sekitarnya. Tetapi seiring pendewasaan, kemampuan untuk memahami perspektif orang lain semakin baik. Anak memiliki pikiran yang sangat imajinatif di saat ini dan menganggap setiap benda yang tidak hidup pun memiliki perasaan

Contoh aplikasi pada behavioristik

Pada usia 2-4 tahun dicirikan dengan adanya fungsi semiotik (simbol). Misalnya imitasi tak langsung, pada tahap ini anak membuat imitasi yang secara tidak langsung dengan bendanya sendiri misalnya bermain seolah iya menjadi penjual dan pembeli di dalam pasar dan melakukan transaksi jual beli makanan ataupun barang-barang Banyak simbolisasi pada tahap ini misal anak sedang bermain rumah-rumahan ketika membutuhkan objek mobil dalam permainan maka anak berusaha mencari pengganti objek yang tidak ada misalnya dengan menggunakan balokbalok kecil

Masih menggunakan pemikiran intuitif misalnya anak tidak akan mengira cangkir yang lebar dan pendek memiliki air lebih banyak dari cangkir yang kecil dan panjang Pemikiran Piaget ini bergerak dari khusus ke khusus, tanpa menyentuh yang umum. Anak melihat suatu hubungan hal-hal tertentu yang sebenarnya hubungan tersebut tidak ada. Contoh berpikir transduktif tersebut misalnya saya belum tidur jadi belum sore. Dari pernyataan anak tersebut sebenarnya tidak ada hubungan antara belum tidur dengan sore hari, tetapi anak tersebut menghubungkannya berdasarkan pola pikirnya sendiri, bukan hubungan antar dua hal yang khusus dengan umum atau antara umum dengan khusus. Berfikir irreversibel artinya anak tidak mampu menyelesaikan masalah yang memerlukan reversibel, misalnya: o Apakah kamu memiliki kakak? ya o Siapa namanya? nina o Apakah nina memiliki adik? tidak Pada percakapan ini terlihat anak belum dapat berfikir sebaliknya.

Egosentrisme terjadi karena belum sempurnanya kemampuan kognitif, tapi kalau Egoisadalah ketidaksempurnaan perkembangan sosial anak. Egosentrisme memang ciri khas si 1+, yang muncul di usia 15 bulan, ketika anak menyadari keberadaan diri atau self awarness. Contoh egosentrisme, ketika anak menerima telpon dr org , ia hanya mengangguk dan menggeleng. tanpa menyadari orang yg ditelpontidak dapat melihat gerakannya. Semakin besar, anak semakin bisa memahami bahwa orang kain bisa punya pikiran yg berbeda sudut pandangnya. misalnya di usia 3 tahun, ia bisa menyadari temannya menginginkan permainan yg berbeda dengan yang ia ingin mainkan

Anda mungkin juga menyukai