Anda di halaman 1dari 1

BAB III KASUS TBC

Untuk menegakkan diagnosa TBC Paru adalah dengan memeriksa dahak seseorang yang di duga mengidap TBC. Pemeriksan dahak di lakukan secara SPS (Sewaktu saat kontak pertama, Pagi hari ke 2 dan Sewaktu juga saat hari ke2) dibawah pemeriksaan mikroskopis. Hasil pemeriksaan mikroskopis ini sangat dijaga kualitas dengan melakukan cros cek/ uji silang lagi juga menjaga hasil pemeriksaan sedian dahak BTA. 3.1. Metode Penemuan Kasus TBC paru Dengan cara passive promotive case finding artinya penjaringan tersangka penderita yang dating berkunjung ke unit pelayanan kesehatan dengan meningkatkan penyuluhan TBC kepada masyarakat. Bila ditemukan penderita tuberculosis paru dengan sputum dahat BTA +, maka semua orang yang kontak serumah dengan penderita harus diperiksa. Apabila ada gejalagejala suspek (Kecurigaan) TBC maka harus diperiksa dahaknya. Pengobatan Penderita TBC adalah dengan kombinasi beberapa jenis obat dalam jumlah cukup dan dosis yang tepat selama 6 8 bulan. Pengobatan penderita TBC terdiri atas 3 fase :
1. Fase Intensif . Obat diminum setiap hari selama 2 bulan.

2.

Fase Lanjutan . Obat diminum seminggu 3 kali. Saat ini di Provinsi Kalimantan Selatan sudah menggunakan OAT

3. Paduan OAT (OBat Anti Tuberkulosa) FDC.

FDC.Kemasan Obat FDC (Fixed Dose Combination) 1 tablet obat mengandung 150 mg Rifamfisin, 75 mg INH, 400 mg Pyrazinamid dan 275 mg Ethambutol. (Dikutip dari : Buku Saku Petugas Program TBC. Depkes RI Diagram diagnosa TB)

14

Anda mungkin juga menyukai