Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH "Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian " Administrasi Disusun oleh : 1. Andi Mucklis R 2. Eggy Kurniawan 3.

Yusuf Riezqy F (01) (09) (21)

Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tanpa kesuliatan yang berarti. pembuatan makalah ini bertujuan untuk menambah nilai pada ujian semeste r gasal. Dalam pembuatan makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Drs. H . Adi Priyono, selaku Kepala SMK Negeri 8 Malang 2. Bapak Darwis yang telah memb erikan ilmunya kepada kami. 3. Bapak Ibu guru dan karyawan SMK Negeri 8 Malang 4 . Kepada teman-teman yang telah memberi dukungan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini masih banyak kekurangannya, maka dari itu kami selaku penulis mohon kritik dan saran yang sebanyak-banyaknya. Akhir kata, kami ucapkan terimakasih k epada semua pihak yang telah terlibat dalam pembuatan makalah ini. Penyusun, Malang, 28 Mei 2010 2

Daftar Isi HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI PENDAHULUAN PEMBAHASAN BAB I :INSTALASI JARINGAN WAN A. Pengertian Instalasi WAN... 5 B. Prosedur Instalasi Wirele angan.11 D. Instalasi Jaringan di luar ruangan....13 E. Insta ng tersambung jaringan WAN..15 BAB II :INSTALASI DHCP SERVER DAN CLIENT A. Konfig urasi Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) 16 B. Mengkonfigurasi server DHCP se....20 D. Configuring a DHCP Client....21 BAB III I DNS SERVER A.Pengertian Instalasi DNS server.24 B. Mengkonfigurasi DNS ser ngan Instalasi rooting30 B. Setting rooting dinamik..3 .................34 1 2 3 4 3

Pendahuluan Saat ini komputer bukan hanya perangkat yang beridiri secara tunggal, untuk kepe rluan akses data yang lebih efisien dan tasks yang melibatkan komputer lain, kom puter bekerja pada sistem jaringan yang kompak saling terhubung. Lebih jauh, set elah adanya internet, saat ini, jaringan bukan hanya untuk sekedar menghubungkan komputer-komputer pada area yang terbatas, tapi jaringan telah berkembang menja di level yang lebih tinggi, yaitu memungkinkan komputer menjadi perangkat yang d apat tersambung jaringan berbasis luas (WAN). Yang jaringannya bisa meluas bahka n sedunia kita bisa saling berkomunikasi melalui internet yang di rancang secara sistematis dan efisien sehingga kita juga bisa belajar dunia luar. Berkat adany a jaringan wan. 4

BAB I INSTALASI WAN A. Pengertian Instalasi WAN merupakan modul teori dan atau praktikum yang membahas dasar-dasar mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas. istilah umum untu k peralatan Wireless LAn, yang juga dikenal dengan WLAN, biasanya peralatan WiFi (WirelessFidelity) mengadopsi standar keluarga IEEE 802.11, yang didukung oleh banyak vendor. Mengapa kita menggunakan infrastruktur wireless Internet? 1. Wireless untuk mem-bypass saluran telepon yang mahal dan amat lambat untuk me ngakses Internet. 2. Wireless sangat mudah diinstalasi, dapat dioperasikan denga n biaya yang relative murah, dan tidak perlu bergantung pada infrastruktur Telko m. 3. Karena WiFi pada dasarnya Wireless LAN, karena itu dia bekerja pada kecepa tan yang cukup tinggi, yakni 1-22Mbps, bagi peralatan yang mengikuti standar IEE E 802.11b. 4. Karena standar IEEE 802.11 adalah standar yang terbuka (open), per alatan WiFi sangat mudah diperolah di pasar. Pada saat ini harga sebuah card WLA N masih sekitar 3 sampai 4 kali harga sebuah card LAN UTP. Akan tetapi, harga te rus jatuh dan menjadi murah. B. Prosedur Instalasi Wireless WAN Peralatan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kompas dan peta topografi Penggaris dan busur derajat Pensil, penghapus, alat tulis GPS, altimeter, klinometer Kaca pantul dan teropong Radio komunikasi (HT) USB Wireless, pigtail dan Access Point Multimete r, SWR, cable tester, solder, timah, tang potong kabel 5

9. Peralatan panjat, harness, carabiner, webbing, cows tail, pulley 10. Kunci pa s, kunci ring, kunci inggris, tang (potong, buaya, jepit), obeng set, tie rap, i solator gel, TBA, unibell 11. Kabel power roll, kabel UTP straight dan cross, cr imping tools, konektor RJ45 12. Software AP Manager, Netstrumbler Survey Lokasi 1. Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan G PS dan kompas pada peta 2. Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang (obs tructure) sepanjang path 3. Hitung SOM, path dan acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian antena 4. Perhatikan posisi terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden station, over shoot dan test noise serta interferensi 5. Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel dan alternatif seandainya ada kesuli tan dalam instalasi 6. Rencanakan sejumlah alternatif metode instalasi, pemindah an posisi dan alat Pemasangan Konektor 1. Kuliti kabel coaxial dengan penampang melintang, spesifikasi kabel minimum adalah RG 8 9913 dengan perhitungan losses 10 db setiap 30 m 2. Jangan sampai terjadi goresan berlebihan karena perambatan gelombang mikro adalah pada permukaan kabel 3. Pasang konektor dengan cermat dan memperhatikan penuh masalah kerapian 4. Solder pin ujung konektor dengan cermat dan rapi, pastikan tidak terjadi short 5. Perhatikan urutan pemasangan pin dan kuncian sehingga dudukan kabel dan konektor tidak mudah bergeser 6. Tutup permuk aan konektor dengan aluminium foil untuk mencegah kebocoran dan interferensi, po sisi harus menempel pada permukaan konektor 7. Lapisi konektor dengan aluminium foil dan lapisi seluruh permukaan sambungan konektor dengan isolator TBA (biasa untuk pemasangan pipa saluran air atau kabel listrik instalasi rumah) 6

8. Terakhir, tutup seluruh permukaan dengan isolator karet untuk mencegah air 9. Untuk perawatan, ganti semua lapisan pelindung setiap 6 bulan sekali 10. Konekt or terbaik adalah model hexa tanpa solderan dan drat sehingga sedikit melukai pe rmukaan kabel, yang dipasang dengan menggunakan crimping tools, disertai karet b akar sebagai pelindung pengganti isolator karet Pembuatan POE 1. Power over ethernet diperlukan untuk melakukan injeksi catu daya ke perangkat Wireless In A Box yang dipasang di atas tower, POE bermanfaat mengurangi kerugi an power (losses) akibat penggunaan kabel dan konektor 2. POE menggunakan 2 pair kabel UTP yang tidak terpakai, 1 pair untuk injeksi + (positif) power dan 1 pai r untuk injeksi (negatif) power, digunakan kabel pair (sepasang) untuk menghinda ri penurunan daya karena kabel loss 3. Perhatikan bahwa permasalahan paling krus ial dalam pembuatan POE adalah bagaimana cara mencegah terjadinya short, karena kabel dan konektor power penampangnya kecil dan mudah bergeser atau tertarik, te tesi dengan lilin atau isolator gel agar setiap titik sambungan terlindung dari short 4. Sebelum digunakan uji terlebih dahulu semua sambungan dengan multimeter Instalasi Antena 1. Pasang pipa dengan metode stack minimum sampai ketinggian 1st freznel zone te rlewati terhadap obstructure terdekat 2. Perhatikan stabilitas dudukan pipa dan kawat strenght, pasang dudukan kaki untuk memanjat dan anker cows tail 3. Cek se mua sambungan kabel dan konektor termasuk penangkal petir bila ada 4. Pasang ant ena dengan rapi dan benar, arahkan dengan menggunakan kompas dan GPS sesuai temp at kedudukan BTS di peta 5. Pasang kabel dan rapikan sementara, jangan sampai be rat kabel menjadi beban sambungan konektor dan mengganggu gerak pointing serta k edudukan antena 7

6. Perhatikan dalam memasang kabel di tower / pipa, jangan ada posisi menekuk ya ng potensial menjadi akumulasi air hujan, bentuk sedemikian rupa sehingga air hu jan bebas jatuh ke bawah Instalasi Perangkat Radio 1. Instal PC Card dan Orinoco dengan benar sampai dikenali oleh OS tanpa konflik dan pastikan semua driver serta utility dapat bekerja sempurna 2. Instalasi pad a OS W2K memerlukan driver terbaru dari web site dan ada di CD utility kopian, t idak diperlukan driver PCMCIA meskipun PNP W2K melakukannya justru deteksi ini m enimbulkan konflik, hapus dirver ini dari Device Manager 3. Instalasi pada NT me merlukan kecermatan alokasi alamat IO, IRQ dan DMA, pada BIOS lebih baik matikan semua device (COM, LPT dll.) dan peripheral (sound card, mpeg dll.) yang tidak diperlukan 4. Semua prosedur ini bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 me nit tidak termasuk instalasi OS, lebih dari waktu ini segera jalankan prosedur s elanjutnya 5. Apabila terus menerus terjadi kesulitan instalasi, untuk sementara demi efisiensi lakukan instalasi dibawah OS Win98 / ME yang lebih mudah dan sed ikit masalah 6. Pada instalasi perangkat radio jenis Wireless In A Box (Mtech, P lanet, Micronet dlll.), terlebih dahulu lakukan update firmware dan utility 7. K emudian uji coba semua fungsi yang ada (AP, Inter Building, SAI Client, SAA2, SA A Ad Hoc dll.) termasuk bridging dan IP Addressing dengan menggunakan antena hel ical, pastikan semua fungsi berjalan baik dan stabil 8. Pastikan bahwa perangkat Power Over Ethernet (POE) berjalan sempurna Pengujian Noise 1. Bila semua telah berjalan normal, install semua utility yang diperlukan dan m ulai lakukan pengujian noise / interferensi, pergunakan setting default 2. Tanpa antena perhatikan apakah ada signal strenght yang tertangkap dari station lain disekitarnya, bila ada dan mencapai good (sekitar 40 % 60 %) atau bahkan lebih, maka dipastikan station tersebut beroperasi melebihi EIRP dan potensial menimbul kan gangguan bagi station yang sedang kita bangun, pertimbangkan untuk berunding dengan operator BTS / station eksisting tersebut 8

3. Perhatikan berapa tingkat noise, bila mencapai lebih dari tingkat sensitifita s radio (biasanya adalah sekitar 83 dbm, baca spesifikasi radio), misalnya 100 d bm maka di titik station tersebut interferensinya cukup tinggi, tinggal apakah s ignal strenght yang diterima bisa melebihi noise 4. Perhitungan standar signal s trenght adalah 0 % 40 % poor, 40 % 60 % good, 60 % 100 % excellent, apabila sign al strenght yang diterima adalah 60 % akan tetapi noisenya mencapai 20 % maka ko ndisinya adalah poor connection (60 % 20 % 40 % poor), maka sedapat mungkin sign al strenght harus mencapai 80 % 5. Koneksi poor biasanya akan menghasilkan PER ( packet error rate bisa dilihat dari persentasi jumlah RTO dalam continous ping) diatas 3 % 7 % (dilihat dari utility Planet maupun Wave Rider), good berkisar an tara 1 % 3 % dan excellent dibawah 1 %, PER antara BTS dan station client harus seimbang 6. Perhitungan yang sama bisa dipergunakan untuk memperhatikan station lawan atau BTS kita, pada prinsipnya signal strenght, tingkat noise, PER harus i mbang untuk mendapatkan stabilitas koneksi yang diharapkan 7. Pertimbangkan alte rnatif skenario lain bila sejumlah permasalahan di atas tidak bisa diatasi, misa lkan dengan memindahkan station ke tempat lain, memutar arah pointing ke BTS ter dekat lainnya atau dengan metode 3 titik (repeater) dll. Perakitan Antena 1. Antena microwave jenis grid parabolic dan loop serta yagi perlu dirakit karen a terdiri dari sejumlah komponen, berbeda dengan jenis patch panel, panel sector maupun omni directional 2. Rakit antena sesuai petunjuk (manual) dan gambar kon struksi yang disertakan 3. Kencangkan semua mur dan baut termasuk konektor dan t erutama reflektor 4. Perhatikan bahwa antena microwave sangat peka terhadap peru bahan fokus, maka pada saat perakitan antena perhatikan sebaik-baiknya fokus ref lektor terhadap horn (driven antena), sedikit perubahan fokus akan berakibat lua s seperti misalnya perubahan gain (db) antena 5. Beberapa tipe antena grid parab olic memiliki batang extender yang bisa merubah letak fokus reflektor terhadap h orn sehingga bisa diset gain yang diperlukan Pointing Antena 1. Secara umum antena dipasang dengan polarisasi horizontal 9

2. Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS, arah ini kita ang gap titik tengah arah (center beam) 3. Geser antena dengan arah yang tetap ke ka nan maupun ke kiri center beam, satu per satu pada setiap tahap dengan perhitung an tidak melebihi spesifikasi beam width antena untuk setiap sisi (kiri atau kan an), misalkan antena 24 db, biasanya memiliki beam width 12 derajat maka, maksim um pergeseran ke arah kiri maupun kanan center beam adalah 6 derajat 4. Beri tan da pada setiap perubahan arah dan tentukan skornya, penentuan arah terbaik dilak ukan dengan cara mencari nilai average yang terbaik, parameter utama yang harus diperhatikan adalah signal strenght, noise dan stabilitas 5. Karena kebanyakan p erangkat radio Wireless In A Box tidak memiliki utility grafis untuk merepresent asikan signal strenght, noise dsb (kecuali statistik dan PER) maka agar lebih pr aktis, untuk pointing gunakan perangkat radio standar 802.11b yang memiliki util ity grafis seperti Orinoco atau gunakan Wave Rider 6. Selanjutnya bila diperluka n lakukan penyesuaian elevasi antena dengan klino meter sesuai sudut antena pada station lawan, hitung berdasarkan perhitungan kelengkungan bumi dan bandingkan dengan kontur pada peta topografi 7. Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperk irakan telah tercapai maka apabila diperlukan dapat dilakukan pembalikan polaris asi antena dari horizontal ke vertical untuk mempersempit beam width dan meningk atkan fokus transmisi, syaratnya kedua titik mempergunakan antena yang sama (gri d parabolic) dan di kedua titik polarisasi antena harus sama (artinya di sisi la wan polarisasi antena juga harus dibalik menjadi vertical) Pengujian Koneksi Rad io 1. Lakukan pengujian signal, mirip dengan pengujian noise, hanya saja pada saat ini antena dan kabel (termasuk POE) sudah dihubungkan ke perangkat radio 2. Sesu aikan channel dan nama SSID (Network Name) dengan identitas BTS / AP tujuan, dem ikian juga enkripsinya, apabila dipergunakan otentikasi MAC Address maka di AP h arus didefinisikan terlebih dahulu MAC Address station tersebut 3. Bila mengguna kan otentikasi Radius, pastikan setting telah sesuai dan cobalah terlebih dahulu mekanismenya sebelum dipasang 4. Perhatikan bahwa kebanyakan perangkat radio ad alah berfungsi sebagai bridge dan bekerja berdasarkan pengenalan MAC Address, se hingga IP Address yang didefinisikan berfungsi sebagai interface utility berdasa rkan protokol SNMP saja, sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam tabel routing 10

5. Tabel routing didefinisikan pada (PC) router dimana perangkat radio terpasang , untuk Wireless In A Box yang perangkatnya terpisah dari (PC) router, maka pada device yang menghadap ke perangkat radio masukkan pula 1 IP Address yang satu s ubnet dengan IP Address yang telah didefinisikan pada perangkat radio, agar util ity yang dipasang di router dapat mengenali radio 6. Lakukan continuos ping untu k menguji stabilitas koneksi dan mengetahui PER 7. Bila telah stabil dan signal strenght minimum good (setelah diperhitungkan noise) maka lakukan uji troughput dengan melakukan koneksi FTP (dengan software FTP client) ke FTP server terdekat (idealnya di titik server BTS tujuan), pada kondisi ideal average troughput aka n seimbang baik saat download maupun up load, maksimum troughput pada koneksi ra dio 1 mbps adalah sekitar 600 kbps dan per TCP connection dengan MTU maksimum 15 00 bisa dicapai 40 kbps 8. Selanjutnya gunakan software mass download manager ya ng mendukung TCP connection secara simultan (concurrent), lakukan koneksi ke FTP server terdekat dengan harapan maksimum troughput 5 kbps per TCP connection, ma ka dapat diaktifkan sekitar 120 session simultan (concurrent), asumsinya 5 x 120 = 600 9. Atau dengan cara yang lebih sederhana, digunakan skala yang lebih keci l, 12 concurrent connection dengan trouhput per session 5 kbps, apa total trough put bisa mencapai 60 kbps (average) ? bila tercapai maka stabilitas koneksi suda h dapat dijamin berada pada level maksimum 10. Pada setiap tingkat pembebanan ya ng dilakukan bertahap, perhatikan apakah RRT ping meningkat, angka mendekati sek itar 100 ms masih dianggap wajar C. Instalasi Jaringan di dalam ruangan Tampak p ada gambar adalah computer yang berfungsi sebagai gateway untuk operasi 24 jam k e Internet dari rumah saya. Komputer tersebut adalah Pentium I 166MHz dengan mem ory 64Mbyte RAM. Saya menggunakan Linux sebagai system operasinya. Pada operasi normalnya, computer tersebut beroperasi dengan mode text tanpa Graphical User In terface (GUI) yang akan banyak menghabiskan memory. Antenna luar untuk memperpan jang jarak jangkau Komunikasi diletakan di atas atap klem ke pipa ledeng sepanja ng 2 meter yang ditanam ke beton di dinding rumah saya. Antenna tersebut adalah antenna parabola 11

dengan gain 19dBi; sebetulnya terlalu besar untuk mencapai akses point yang jara knya hanya 1 kilometer dari rumah saya. Gateway Pentium I tersebut diberi card Ethernet tanbahan untuk disambungkan ke j aringan computer local (LAN). Tampak pada gambar adalah tempat kerja saya yang t erdiri dari banyak computer yang tersambung ke jaringan local dan ke Internet me lalui wireless Internet melalui gateway Pentium I tersebut. Semua PC dapat secar a simultan mengakses internet melalui jaringan tersebut. Perangkat dasar WAN /Wi fi a. Antena Grid 2,4 Mhz/Omni 19 Dbi b. Radio Outdoor/Indoor c. Wire Less Route r d. Kabel UTP e. Conector RJ 45 f. Switch Hub D. Instalasi Jaringan di luar rua ngan PC router, dapat berupa Pentium I atau Pentium II 64Mbyte RAM dengan system operasi Linux agar cukup reliable. WLAN Card, menggunakan card PCI dengan anten na external. Untuk solusi yang lebih murah, menggunakan card USB yang memiliki b uilt-in antenna. Dengan menambahkan reflector pada USB card tersebut, jarak beberapa kilometer. P erlu dicatat bahwa tidak semua card WLAN dirancang untuk keperluan outdoor, seba gian card dirancang hanya untuk keperluan indoor. Bagi anda yang menggunakan car d PCI, untuk menyambungkan ke antenna external dibutuhkan kabel pig tail untuk s ambungan ke kabel coax. Kabel coax biasanya diusahakan tidak lebih dari 10 meter untuk menjaga agar redaman tidak terlalu besar. Sebetulnya akan lebih murah dan tidak meredam terlalu banyak sinyal jika menggunakan card USB WLAN, karena tida k perlu lagi menggunakan kabel coax. 12

Antenna luar digunakan untuk memperluas jangkauan komunikasi wireless internet. PAda dasarnya anda membutuhkan sebuah antenna luar di frekuensi 2.4GHz. Jika and a ingin membuat sendiri antenna luar 2.4GHz, Anda dapat memerikasanya menggunaka n keyword homebrew 2.4 GHz antenna anda akan memperolah banyak informasi tentang b erbagai teknik untuk membuat sendiri antenna luar untuk 2.4GHz. Bagi yang menggunakan card USB WLAN dengan antenna 2.4GHz yang sudah built-in, p erlu melakukan beberapa hal untuk membuat jarak menjadi jauh, antara lain: Buat supaya card USB WLAN menjadi tahan cuaca, misalnya dengan memasukannya ke bungkusan yang tahan hujan, dll. Buat supaya kabel USB ke PC jug a tahan cuaca. Letakan Card USB WLAN di muka antenna parabola untuk memperoleh p enguatan antenna yang lebih besar.Dapat menggunakan antenna parabola yang kecil yang biasa digunakan untuk kabel TV, atau membuatnya sendiri. Gambar Arsitektur Protokol Komunikasi (Logical Link Control) 13

E. Instalasi sebuah RT/RW net Langkah selanjutnya yang lebih kita kembangkan setelah seseorang tersambung ke i nternet 24 jam melalui wireless internet, adalah mengkaitkan tetangganya untuk d apat tersambung ke internet juga. Secara bisnis, hal ini cukup menguntungkan dib andingkan bisnis WARNET. Jarak dan membuat peralatan tahan gangguan cuaca merupa kan dua tantangan yang harus dihadapi dalam membangun jaringan RT/RW-net. Memang jaringan IntraNet di kantor maaupun WARNET dalam hal ini jauh lebih mudah karen a biasanya diinstalasi dalam ruangan. Sebuah kabel UTP biasanya dapat dioperasik an secra reliable untuk jarak 100-150 meter. Kita perlu memasang hub setiap jara k tersebut untuk menjangkau jarak yang jauh. Memang teknik ini bukanlah teknik y ang baik untuk membangun sebuah jaringan LAN, tapi cukup lumayan untuk membangun jaringan RT/RW-net yang relatif murah. Berbagai contoh yang ditampilkan pada ba gian ini diambil dari instalasi, di jaringan RT/RW-net. Tampak pada gambar adala h hub yang digunakan untuk memperkuat sinyal UTP kabel agar jarak yang dapat dit empuh menjadi cukup jauh. Ada banyak pipa paralon yang ditarik dari kotak tempat hub tersebut agar tahan terhadap gangguan cuaca. Kotak tempat penyimpanan hub, yang isinya hub dan power supply. Untuk menagkal p etir, ia dimasukan ke jaringan PLN. Kabel UTP dimasukan ke dalam pipa pralon dan biasanya ditarik sepanjang got di muka rumah supaya mudah melakukan pemeliharaa n. Gambar Topologi Adhoc Network 14

F. Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan WAN Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan luas atau Wire Less merupakan p ekerjaan yang harus dilakukan oleh administrator jaringan/Teknisi. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian dan kesabaran yang tinggi agar di dapat hasil yang baik. Komputer yang terhubung jaringan luas sering kali mengalami gangguan maupun kerusakan baik dari sisi hardware atau software. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pengguna frekuensi atau gelombang 2,4Mhz, gejala a lam dan komputer yang terhubung dalam sistem jaringan berbasis luas (wireless) a tau WAN. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan adalah: 1) Te gangan Listrik Tegangan listrik dapat menyebabkan ganguan apabila tegangan yang dihasilkan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau mati mendadak dari s umber PLN. Hal tersebut sangat mempengaruhi dikarenakan semua peralatan yang kit a gunakan bersumber pada listrik. Sumber listrik yang kita gunakan tidak baik at au tidak stabil, dapat menyebabkan peralatan yang kita gunakan mudah rusak. Pera ngkat wireless yang kita gunakan sering mati mendadak karena sumber listrik mati dapat menyebabkan perangkat WireLess yang kita gunakan akan cepat rusak. Sehing a akan mempengaruhi jaringan apabila terjadi kerusakan pada Wirelesss/radio work station maupun di rooter server. 2) Mati atau tidak berfungsinya komponen penduk ung perangkat WireLess disebabkan oleh ganguan Petir ( gangguan alam), terjadi d ikarenakan factor alam dan petir di saat cuaca hujan dan angin kencang yang meny ebabkan perangkat akan terbakar juga pemakaian yang terlalu lama tanpa adanya pe rawatan yang berkala. 3) Perangkat Software, Ganguan juga dapat terjadi dari software yang ada di Server atau PC client, 15

BAB II INSTALASI DHCP SERVER DAN CLIENT A. Konfigurasi Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan protocol jaringan yang seca ra otomatis menunjuk informasi TCP/IP kepada komputer client. Masing-masing DHCP client terhubung ke server DHCP sentral yang berfungsi mengembalikan konfiguras i jaringan client termasuk IP address, gateway, and DNS servers. Mengapa menggun akan DHCP? DHCP is berfungsi untuk pengiriman secara cepat konfigurasi jaringan client. Ket ika mengkonfigurasi sistem client, administrator dapat memilih DHCP dan tidak ha rus memasukkan IP address, netmask dan gateway atau DNS servers. Clien memperole h informasi dari server DHCP. DHCP juga berfungsi jika administrator ingin mengu bah IP address dalam jumlah yang banyak pada sistem. Administrator hanya perlu m engedit satu file konfigurasi DHCP pada server untuk mengeset IP address baru me ngkonfigurasi daripada kembali semua sistem. Jika DNS server untuk sebuah organisasi yang nantinya akan mengalami perubahan, perubahan dibuat pada server DHCP, dan tidak pada DHCP cli ent. Sekali jaringan dipasang pada client (atau di reboot pada client) perubahan akan terjadi. Selain itu, jika sebuah laptof atau jenis mobile komputer yang la in dikonfigurasi untuk DHCP, maka dapat dipindahkan dari kantor satu ke kantor l ain tanpa menkonfigurasi kembali selama masing-masing kantor memiliki server DHC P yang memungkinkan komputer tersebut terhubung ke jaringan. B. Mengkonfigurasi server DHCP Mengkonfigurasi server DHCP Anda bisa mengkonfigurasi sebuah server DHCP dengan mengggunakan file /etc/dhcpd.conf. DHCP juga menggunakan file /var/l ib/dhcp/dhcpd. 16

Konfigurasi File Langkah pertama dalam mengkonfigurasi server DHCP adalah membua t konfigurasi file informasi jaringan untuk client. Opsi umum dapat di deklarasi kan untuk semua client, atau pilihan dapat dideklarasikan untuk masing-masing cl ient. Konfigurasi fle dapat berisi berbagai tab extra atau baris kosong untuk pe mformatan yang lebih mudah. Kata kuncinya adalah case- insensitive, dan baris y a ng dimulai dengan tanda pagar (#) dianggap komentar. Ada dua bentuk pernyataan d alam konfigurasi file : Parameters menyatakan bagaimana melakukan sebuah tugas, a pakah melakukan sebuah tugas atau pilihan konfigurasi jaringan apa yang dikirm k e client Deklarasi menggambarkan topologi jaringan, menggambarkan client, menyed iakan alamat-alamat untuk client atau mengaplikasikan kelompok parameter ke kelo mpok deklarasi. Beberapa parameter harus dimulai dengan kata kunci option dan di anggap sebagai pilihan. Pilihan mengkonfigurasi opsi DHCP, dimana parameter meng konfigurasi nilai yang bukan opsional atau mengkontrol bagaimana server DHCP bek erja. Parameters (termasuk opsi) dideklarasikan sebelum sebuah bagian disertakan dalam tanda kurung kurawal ({ }) dianggap parameter global. Parameter global di aplikasikan ke semua. Pada contoh ini, ada beberapa opsi global untuk setiap cli ent DHCP di subnet dan sebuah range yang dideklarasikan. Clients diberikan IP ad dress dalam range. Contoh 1. Deklarasi Subnet Subnet 192.168.1.0 netmask 255.255 .255.0 { option routers 192.168.1.254; option subnet-mask 255.255.255.0; option domain-name "example.com"; option domain-name-servers 192.168.1.1; option time-o ffset -18000; # Eastern Standard Time range 192.168.1.10 192.168.1.100; } 17

Semua subnet yang berbagi jaringan fisik yang sama harus dideklarasikan dalam se buah deklarasi shared-network seperti pada contoh Example 2. Parameterparameter dalam shared-jaringan tetapi diluar dari deklarasi termasuk subnet dianggap para meter global. Nama dari shared-network harus merupakan judul yang dapat dideskri psikan untuk jaringan seperti testlab untuk menggambarkan semua subnets dalam li ngkungan test lab . Contoh 2. Deklarasi Shared-network shared-network name { opt ion domain-name "test.redhat.com"; option domain-name-servers ns1.redhat.com, ns 2.redhat.com; option routers 192.168.1.254; more parameters for EXAMPLE shared-n etwork subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 { parameters for subnet range 19 2.168.1.1 192.168.1.31; } subnet 192.168.1.32 netmask 255.255.255.0 { parameters for subnet range 192.168.1.33 192.168.1.63; } } Seperti terlihat pada Contoh 3, deklarasi group dapat digunakan untuk mengaplikasikan parameter global pada sua tu group. Contoh 3. Group Declaration group { option routers 192.168.1.254; opti on subnet-mask 255.255.255.0; option domain-name "example.com"; option domain-na me-servers 192.168.1.1; option time-offset -18000; # Eastern Standard Time host apex { option host-name "apex.example.com"; hardware ethernet 00:A0:78:8E:9 E:AA; fixed-address 192.168.1.4; } host raleigh { 18

option host-name "raleigh.example.com"; hardware ethernet 00:A1:DD:74:C3:F2; fix ed-address 192.168.1.6; } Untuk mengkonfigurasi server DHCP yang mempaket IP add ress yang dinamis ke sebuah sistem dalam sebuah subnet, modifikasi contoh Contoh 4 dengan nilai yang anda tentukan. Server DHCP mendeklarasikan waktu transaksi secara default dan nilai konfigurasi jaringan untuk client. Contoh ini memberika n IP addresses pada range 192.168.1.10 and 192.168.1.100 ke sistem client. Examp le 12-4. Parameter Range default- lease-time 600; max-lease-time 7200; option su bnet-mask 255.255.255.0; option broadcast-address 192.168.1.255; option routers 192.168.1.254; option domain-name-servers 192.168.1.1, 192.168.1.2; option domai n-name "example.com"; subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 { range 192.168.1 .10 192.168.1.100; } Untuk memberikan sebuah IP address kepada client didasarkan pada MAC address dari jaringan interface card, gunakan paramter hardware ethern et dalam sebuah deklarasi host. Sebagaimana ditunjukkan pada contoh Contoh 5, de klarasi host apex menunjukkan bahwa jaringan interface card dengan MAC address 0 0:A0:78:8E:9E:AA selalu menerima IP address 192.168.1.4. Catatan : Anda juga bis a menggunakan parameter opsi host-name untuk memberi sebuah nama host kepada cli ent. Contoh 5. IP Address statis menggunakan DHCP host apex { option host-name " apex.example.com"; hardware ethernet 00:A0:78:8E:9E:AA; fixed-address 192.168.1. 4; } 19

C. Lease Database Pada server DHCP, ile /var/lib/dhcp/dhcpd.leases menyimpan tra nsaksi database client DHCP. File ini tidak harus dimofikasi. Informasi transaks i lDHCP untuk masing-masing IP address yang diberi, secara otomatis disimpan dal am transaksi database. Information termasuk panjang transaksi kepada siapa IP ad dress dibeirkan, tanggal mulai dan berakhirtranskasi, dan MAC address dari netwo rk interface card yang digunakan untuk membuka kembali transaksi. Semua waktu tr ansaksi database dalam waktu Greenwich Mean Time (GMT), bukan waktu setempat. Tr ansaksi database diciptakan kembali dari waktu ke waktu sehingga tidak teralau b esar. Pertama, semua transaksi yang diketahui disimpan dalam transaksi database sementara. File dhcpd.leases dinamai kembali dhcpd.leases~, dan transaksi databa se sementara ditulis ke dhcpd.leases. DHCP daemon tidak dapat dimatikan atau sis tem dapat crash setelah transaski data base telah dinamai kembali ke file back u p tapi sebelum file baru ditulis. Jika hal ini terjadi, tidak ada file dhcpd.lea ses yang diminta untuk memulai service. Jangan membuat file transaksi baru jika hal ini terjadi. Jika anda melakukannya. Semua transaksi yang lama akan hilang d an menyebabkan banyak masalah. Solusinya adalah namai kembali file back up dhcpd .leases~ menjadi cpd.leases dan memulai daemon. Memulai dan mematikan Server Imp ortant Sebelum anda memulai server DHCP untuk pertama kalinya, akan gagal jika t idak ada file dhcpd.leases. Gunakan perintah touch /var/lib/dhcp/dhcpd.leases un tuk membuat file jika file tidak ada. Untuk memulai DHCP service, gunakan perint ah /sbin/service dhcpd start. Untuk menghentikan DHCP server, gunakan perintah / sbin/service dhcpd stop. Jika anda memiliki lebih dari satu network interface pa da system, tetapi anda hanya ingin DHCP server memulai pada salah satu interface , anda daoat mengkonfigurasi DHCP server untuk memulai hanya pada device tersebu t . Pada /etc/sysconfig/dhcpd, tambahkan nama interface ke daftar DHCPDARGS: # C ommand line options here DHCPDARGS=eth0 20

D. Configuring a DHCP Client Langkah pertama untuk konfigurasi DHCP client adala h meyakinkan kernel mengenali kartujaringan. Kebanyakan kartu dikenali selama pr oses instalasi, dan sistem dikonfigurasi untukmenggunakan module kernel yang ben ar untuk kartu. Jika anda menginstall kartu setelah instalasi, Kudzu [1] harus m engenalinya dan memaksa anda untuk mengkonfigurasihubungan moudl kernell untuk k artu tersebut Untuk konfigurasi a DHCP client secara manual, anda perlu memodifi kasi file /etc/sysconfig/jaringan untuk memungkinkan jaringan dan konfigurasi fi le untuk masingmasing konfigurasi device jaringan pada direktori /etc/sysconfig/ network -scripts . Di direktori ini masing-masing device memiliki konfigurasi fi le yang diberi nama eth0 dimana eth0 nama device jaringan. File /etc/sysconfig/n etwork harus berisi baris berikut : Networking =yes Anda mungkin memiliki bebera pa informasi pada file ini, tapi variabe jaringan harus diset ke yes jika anda i ngin jaringan mulai saat waktu booing. File /etc/sysconfig/network -scripts/ifcf g-eth0 harus berisi baris berikut: : DEVICE=eth0 BOOTPROTO=dhcp ONBOOT=yes Anda perlu konfigurasi file untuk masing-masing device yang anda ingin konfigurasi un tuk menggunakan DHCP. ifcfg21

BAB III INSTALASI WEB SERVER A.Lankah-langkah mengisntal web server 1. Install Apache Contoh : apache2,apache 2-doc,apache2-mod_perl,apache2mod_php5,apache2-prefork, dll yang dibutuhkan) Mel alui YAST. 2. Install MySQL dan Kawan-kawannya(Contoh : MySQL,MySQL- client,MySQ Ldevel, ySQL-shared,perl-DBD-mysql,perl- DBI, php5-mysql, php5-mysqli, dll yang dibutuhkan) Melalui YAST. 3. Konfigurasi YAST : o Untuk Komputer Jaringan : Konf igurasi Network Card Melalui YAST Jika terhubung Ke Jaringan. Konfigurasi NTP cl ient Melalui YAST Jika Terhubung Ke jaringan atau dengan mengedit ntp.conf, past ikan Address yang dituju adalah IP Komputer yang Database MySQL-nya ingin di gun akan. Contoh : Jika Database MySQL yang dituju ada di komputer dengan IP 192.168 .0.1, maka pastikan IP tersebut yang terkonfigurasi pada NTP client. o Untuk kom puter yang tidak terhubung dengan jaringan tidak perlu melakukan Konfigurasi YAS T. 4. Jika Firewall pada komputer anda Aktif, pastikan port 80 dapat diakses ole h komputer lain yang terhubung dengan jaringan. Jika tidak terhubung ke jaringan Stop aja Firewallnya Melalui YAST. 5. Aktifkan Apache yang telah di install den gan cara mengetikkan pada Console(untuk Distro SUSE bisa lihat pada /usr/share/d oc/packages/apache2/README.QUICKSTART) o rcapache2 start o chkconfig -a apache2 6. Aktifkan MySQL yang telah diinstall dengan cara mengetikkan pada Console(Untu k Distro SUSE bisa lihat pada /usr/share/doc/packages/mysql/README.SuSE). o rcmy sql start -> untuk mengaktifkan Manual o /sbin/insserv /etc/init.d/mysql -> untu k mengaktifkan saat startup 7. Install phpmyadmin(Tanya aja sama Om Google), Unt uk Pengguna Ms. Windows yang sudah pernah menginstall PHPTriad di Ms. Windows, K opikan saja Folder "phpmyadmin" di Folder "C:\apache\htdocs\" pada Ms. Windows k e dalam /srv/www/htdocs/ yang ada pada Linux. "/srv/www/htdocs/" ini adalah fold er default dimana localhost membaca Aplikasi Web yang akan dijalankan. 8. Sekara ng kita bisa jalankan Localhost melalui Web Browser dan mengetikkan pada Address Bar "http://localhost/manual/" -> anda bisa membaca tentang Infomasi Apache dis ini. Jika Ini Berhasil berarti apache telah berhasil anda konfigurasi. 22

9. Sekarang kita juga sudah bisa menjalankan MySQL kita dengan bantuan phpmyadmi n melalui melalui Web Browser dan mengetikkan pada Address Bar Browser "http://l ocalhost/phpmyadmin/". Jika Ini berhasil juga, selamat kepada anda telah memilik i Web Server di komputer anda dan mengkonfigurasi dengan benar. 10. Get More Exp eriences with Linux (OPEN SOURCE), Smile...!! :). Ket : data MySQL terdapat pada Folder "/var/lib/mysql/" 23

BAB IV INSTALASI DNS SERVER A.Pengertian Instalasi DNS server DNS (Domain Name System) adalah suatu sistem y ang digunakan untuk memetakaan alamat IP address menjadi hostname. Sistem ini sa ngat diperlukan mengingat keterbatasan manusia dalam menghafal angka dibandingka n huruf (nama). Bayangkan jika kita harus mengingat alamat http://202.158.66.86 untuk mengakses situs detikcom. Tentunya jauh lebih mudah untuk mengakses situs detik com dengan alamat http://www.detik.com. Intilah tugas utama DNS server, ya itu memetakan IP 202.158.66.86 menjadi FQDN (Fully Qualified Domain Name) www.de tik.com. Pada tutorial kali ini akan dibahas konfigurasi DNS server pada sistem ubuntu dengan menggunakan bind9. B.Mengkonfigurasi DNS server Untuk dapat mulai mengkonfigurasikan DNS, terlebih dahulu install paket bind9 yang akan digunakan sebagai software DNS Server. # apt-get install bind9 Setelah bind9 terinstall, tugas selanjutnya adalah: 1. Mengedit /etc/bind/named. conf.options. File ini berisi konfigurasi umum software bind9. 2. Mengedit /etc/ bind/named.conf.local. File ini berisi konfigurasi letak file zones pada domain kita. 3. Menciptakan file zones yang akan digunakan untuk menampung database dom ain. 4. Mengedit /etc/resolv.conf agar mengarah pada DNS server yang telah dibua t. 1. Edit file /etc/bind/named.conf.options Jika ISP kita mempunyai DNS server sen diri, kita dapat menambahkan konfigurasi forwarder sehingga data yang tidak bisa diresolve oleh DNS server lokal akan diteruskan ke DNS server ISP. Tambahkan ba ris dibawah sesuai alamat IP DNS server ISP. forwarders { 152.118.24.2; }; 2. Edit file /etc/bind/named.conf.local. File ini menampung konfigurasi DNS loka l. Sebagai contoh tambahkan baris 24

dibawah untuk mengkonfigurasikan bind agar melihat database forward zone pada fi le /etc/bind9/khairilthegreat.web.id.fwd dan reverse zone pada rev.99.118.152.kh airilthegreat.web.id. zone "khairilthegreat.web.id" { type master; file "/etc/bind/khairilthegreat.web .id.fwd"; }; zone "99.118.152.in-addr.arpa" { type master; file "/etc/bind/rev.9 9.118.152.khairilthegreat.web.id"; }; 3. Ciptakan dua buah file zones yang akan menampung database domain. File pertam a untuk menampung data forward zone: # touch /etc/bind/khairilthegreat.web.id.fwd File kedua untuk menampung data reverse zone: # touch /etc/bind/rev.99.118.152.khairilthegreat.web.id Isi file /etc/bind/khairilthegreat.web.id.fwd dengan data dibawah: $TTL 86400 @ IN SOA khairilthegreat.web.id. admin.khairilthegreat.web.id. ( 2001 061401 ; Serial 21600 ; Refresh 1800 ; Retry 604800 ; Expire 900 ) ; Negative ca che TTL IN NS ns.khairilthegreat.web.id. IN MX 10 khairilthegreat.web.id. localhost IN A 127.0.0.1 www IN A 152.118.99.49 ns IN A 152.118.99.49 Isi file /etc/bind/rev.99.118.152.khairilthegreat.web.id dengan data dibawah: $TTL 86400 ; ; Address to hostname mapping ; @ IN SOA khairilthegreat.web.id. admin.khairilthegreat.web.id. ( 25

2001061401 ; Serial 21600 ; Refresh 1800 ; Retry 604800 ; Expire 900 ) ; Negativ e cache TTL IN NS ns.khairilthegreat.web.id. 49 IN PTR www.khairilthegreat.web.i d. 4. Edit file /etc/resolv.conf Tambahkan baris dibawah ini search khairilthegreat.web.id nameserver 152.118.99.48 nameserver 152.118.24.24 Konfigurasi bind selesai. Restart bind # /etc/init.d/bind9 restart 26

BAB V INSTALASI ROUTING A.Rancangan Instalasi rooting Gamabar di samping adalah jaringan yang sederhana : Perlatan yang di sediakan yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. Satu buah router Satu buah sw itch Tiga PC Satu kabel cross Satu kabel strike Ip router = 192.168.1.1 Ip pc 1 = 192.168.1.2 Ip pc 2 = 192.168.1.3 Ip pc 3 = 19 2.168.1.4 Ip getway = 192.168.1.1 27

Perlatan yang di sediakan yaitu : 1. 2 buah router 2. 3 buah switch 3. 7 PC 4. 7 kabel cross 5. 3 kabel strike 6. 1 Serial DTE Ip router 1= 192.168.1.1 Ip pc 1 = 192.168.1.2 Ip pc 2 = 192.168.1.3 Ip pc 3 = 192.168.1.4 Ip getway = 192.168.1. 1 Ip router 2= 192.168.2.1 Ip pc 4 = 192.168.10.2 Ip pc 5 = 192.168.10.3 Ip pc 6 = 192.168.10.4 Ip getway = 192.168.10.1 Ip pc 7 = 192.168.1.2 28

B. Setting rooting dinamik SETTING IP Router 1 Router>enable Router#configure terminal Router(config)#inter face fastEthernet 0/0 Router(config-if)#ip address 192.1268.1.1 255.255.255.0 Ro uter(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)# Router(config )#interface fastethernet 1/0 Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.25 5.252 Router(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)#exit R outer#exit Router 2 Router>en Router#conf t Router(config)#interface fastEtherne t 0/0 Router(config-if)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.252 Router(config-if) #no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)# Router(config)#interface fas tEthernet 1/0 Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.252 Router(co nfig-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)# Router(config)#inter face fastEthernet 2/0 Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0 Rou ter(config-if)#no shutdown Router(config-if)#exit Router(config)#exit Router#exi t Router 3 Router>en Router#conf t Router(config)#interface fastEthernet 0/0 Rou ter(config-if)#ip address 192.168.2.2 255.255.255.252 Router(config-if)#no shutd own 29

Router(config-if)#exit Router(config)# Router(config)#interface fastEthernet 1/0 Router(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no shu tdown Router(config-if)#exit Router(config)# Router#exit SETTING ROUTING Router 1 Router>en Router#configure [...] Kita akan coba membahas cara mengkonfigurasi IP routing pada sebuah router, bagaimana membagi-bagi alamat IP atau sering dike nal dengan SUBNETTING, dan bagaimana mengkonfigurasi alamat IP pada tiap-tiap in terface router dengan sebuah subnet yang unik. Sebelum melanjutkan ke materi, be rikut istilah-istilah yang akan sering digunakan AddressNomor ID unik yang di set pada sebuah host atau interface pada sebuah jari ngan. Subnet Porsi/blok IP yang merupakan bagian dari jaringan (network sharing). Subnet maskKombinasi 32-bit, digunakan untuk mengilustrasikan porsi dari sebuah alamat yang merefer pada subnet dan bagian/porsi yang merefer pada host. Interfa ceSebuah koneksi jaringan (antarmuka). Sebuah alamat IP adalah sebuah alamat yang digunakan untuk mengidentifikasi sebu ah perangkat secara unik pada sebuah jaringan IP. Alamat IP terdiri dari 32 bit binary yang terdiri dari porsi network dan porsi host dengan bantuan dari sebuah subnet mask. 32 bit binary terbagi dalam 4 octet (1 octet = 8 bit). Masing-masing octet dikonversi menjadi decimal dan dipisahkan dengan tanda titik (dot). Dengan demikian, sebuah alamat IP dinyatakan dalam format dotted decimal (contoh, 172.16. 81.100). Nilai dari masing-masing octet berkisar antara 0 sampai 255 dalam decima l, atau 00000000 11111111 dalam binary. Berikut bagaimana octet binary dikonversi ke d ecimal: Bit paling kanan dari sebuah octet memiliki nilai 20. Bit disebelah kirin ya memiliki nilai 21. dan seterusnya sampai bit paling kiri yang miliki nilai 27 . Jadi jika semua bit bernilai 1, nilai decimal-nya menjadi 255 sebagai berikut : 11111111 128 64 32 16 8 4 2 1 (128+64+32+16+8+4+2+1=255) 30

Berikut contoh sederhana konversi sebuah octect jika tidak semua bit bernilai 1. 01000001 0 64 0 0 0 0 0 1 (0+64+0+0+0+0+0+1=65) Dan berikut contoh sebuah alama t IP dengan binary dan decimal-nya. 10. 1. 23. 19 (decimal) 00001010.00000001.000101 11.00010011 (binary) Octet - octect ini dibagi-dibagi untuk menyediakan sebuah s kema pengalamatan yang dapat mengakomodasi jaringan kecil maupun besar. Terdapat 5 kelas/class jaringan yang berbeda, yaitu class A sampai class E. Routing adalah proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain. Beberapa contoh item yang dapat di-routing : mail, telepon call, dan data. Di dalam jaringan, Router adalah perangkat yang digunakan untuk melak ukan routing trafik. Router atau perangkat-perangkat lain yang dapat melakukan f ungsi routing, membutuhkan informasi sebagai berikut : Alamat Tujuan/Destination Address - Tujuan atau alamat item yang akan dirouting Mengenal sumber informasi - Dari mana sumber (router lain) yang dapat dipelajari oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan. Menemukan rute - Rute atau j alur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan. Pemilihan rute - Rute yang terb aik yang diambil untuk sampai ke tujuan. Menjaga informasi routing - Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan yang sudah diketahui dan paling sering dila lui. 31

KESIMPULAN Mendiagnosa permasalahan yang terjadi pada jaringan berbasis luas atau wireless dilakukan untuk mengetahui bagian-bagian perangkat hardware/software yang kemung kinan mengalami kerusakan atau gangguan. Mendiagnosa kerusakan dapat dilakukan s ecara hardware maupun secara software dengan indikasi-indikasi yang dapat diamat i. Untuk mendapatkan jaringan berbasis luas/wireless yang baik dan bekerja secar a normal harus dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi perangkat pendukung dan kondisi jaringan berbasis luas dalam berkomunikasi data. Dengan perawatan yang berkala diharapkan sistem jaringan berbasis luas/wireless tersebut akan selalu dalam kondisi yang terjaga dengan baik dan bekerja secara normal. WAN (Wide Area Network) sebaiknya di setting Ipnya dengan sistem Automatic atau DHCP, karena lebih memudahkan kit a untuk mengatur IP (Internet Protocol)di setiap Client yang terkoneksi di areal WAN yang kita kelola.Jadi Admin tidak perlu mengatur Ip yang ada di client. 32

Penutup Dengan diusunya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan klita semua te ntang INSTALASI JARINGAN WAN. Penyusunan makalah ini masih banyak dari kurang maka dari itu kami mohon kritik dan saran yang sebanyak banyaknya. 33

DAFTAR PUSTAKA http://www.khairilthegreat.co.id http://www.blog.ub.ac.id http://fahrudin.wordpr ess.com http://linux.or.id 34

Anda mungkin juga menyukai