Diagnosa Gangguan rasa nyaman (nyeri) yang berhubungan dengan ekspansi tumor yang cepat dan destruksi lokal, yang ditandai dengan: DS: Klien mengeluh nyeri, klien tampak menggigit sarung bantal dan menangis. DO: Tungkai kanan bengkak, nyeri pada skala 9 dengan rentang Kolaborasi: a. Berikan analgesik sesuai indikasi. Tujuan Jangka pendek: Klien menyatakan nyeri berkurang Jangka panjang: Klien menyatakan nyeri hilang, tampak rileks atau menunjukkan santai. tindakan
b. Berikan tindakan kenyamanan (contoh
Intervensi Mandiri a. Catat lokasi dan intensitas nyeri (skala 010). Selidiki perubahan karakteristik nyeri, contoh kebas, kesemutan. a.
Rasional Membant u dalam evaluasi kebutuhan dan keefektifan intervensi. Perubahan komplikasi, nekrosis/infeksi. b. uskan dapat kembali meningkatkan Memfok perhatian, relaksasi, meningktkan dapat contoh mengindikasikan terjadinya
ubah posisi sering, pijatan punggung) dan aktivitas terapeutik. Dorong penggunaan teknik manajemen stres (contoh latihan napas dalam, visualisasi, pedoman terapeutik.
c. Sellidiki keluhan nyeri lokal/kemajuan
khayalan)
dan
sentuhan
kemampuan koping.
c.
0-10. b. Pertahankan menggunakan. c. Berikan pemanasan lokal sesuai indikasi. alat TENS bila
a. Menurunkan nyeri/mengurangi nyeri. b. Memberikan rangsangan saraf terus-menerus, blok transmisi sensasi nyeri. c. Digunakan untuk meningkatkan relaksasi otot, meningkatkan sirkulasi, dan membantu perbaikan d. Berikan tambahan O2 yang dilembabkan melalui cara yang sesuai.
e. Kemoterapi dan radioterapi
edema.
d. Diberikan
dalam
usaha
tumor dan tentunya juga rasa nyeri. 2. Infeksi yang berhubungan dengan adanya port de entry meningkat, yang ditandai dengan: DO: luka terbuka Mencapai drainase penyembuhan Mandiri
a. Pertahankan teknik antiseptik bila a. Meminimalkan kesempatan
introduksi bakteri.
b. Inspeksi balutan dan luka, perhatikan b. Deteksi dini terjadinya karakteristik drainase. infeksi memberikan kesempatan untuk intervensi tepat waktu dan mencegah
di bagian puncak benjolan berukuran 2-3 cm yang mengeluarkan pus berwarna hijau dan berbau. Kolaborasi: a. Ambil kultur luka/drainase dengan tepat. b. Berikan antibiotik sesuai indikasi. d. Awasi tanda vital c. Pertahankan patensi pengosongan alat drainase secara rutin.
komplikasi lebih serius. dan c. Meningkatkan penyembuhan luka dan menurunkan risiko infeksi. d. Peningkatan suhu/takikardi dapat menunjukkan terjadinya sepsis. a. Mengidentifikasi adanya infeksi/organisme khusus. b. Antibiotik spektrum luas dapat digunakan secara profilaktik, atau terapi antibiotik mungkin disesuaikan terhadap organisme khusus
3.
Luka
berangsur
Mandiri: a. Kaji/catat ukuran,warna, kedalaman a. Mengetahui menjaga mengetahui selanjutnya. b. Lakukan perawatan luka yang tepat dan keadaan dan luka, tindakan luka, dan kondisi sekitar luka
perilaku/teknik mencegah
kerusakan pembuluh darah kapiler dan trauma jaringan lunak, yang ditandai dengan: DO: Kulit di sekitar benjolan merah, tungkai kanan membengkak sebesar bola tenis 4. dan mengkilat. Gangguan harga diri yang berhubungan dengan poliferasi jumlah sel yang tidak terkontrol, yang ditandai dengan: DO: Tampak
b. Agar luka bersih dan tidak menyebar sehingga menyebkan infeksi c. Meningkatkan integritas kulit menurunkan kelembaban kulit
mulai Mandiri: a. Pasien yang memandang amputasi sebagai pemotongan hidup atau rekonstruksi akan menerima diri yang baru lebih cepat. Pasien dengan amputasi traumatik menjadi akibat kegagalan menyatakan pada untuk pandangan terhadap amputasi.
menerima penyakitnya. Klien mulai mengenali dan menyatu dengan perubahan dalam
konsep diri yang akurat tanpa negatif. Membuat peran peran. c. rencana b. harga diri
tindakan berada pada risiko tinggi gangguan konsep diri. Ekspresi emosi membantu pasien mulai menerima kenyataan dan realitas hidup. Memberikan kesempatan untuk menanyakan dan b. Dorong ekspresi ketakutan, perasaan negatif, dan kehilangan bagian tubuh. mengasimilasi informasi dan mulai menerima perubahan gambaran diri dan fungsi, yang dapat c. Beri penguatan informasi pascaoperasi ttermasuk tipe/lokasi amputasi, tipe prostese bila tepat, harapan tindakan pascaoperasi, termasuk kontrol nyeri dan rehabilitasi. Kolaborasi: a. Diskusikan tersedianya berbagai a. Dibutuhkan dalam masalah ini untuk membantu sumber, contoh konseling psikiatrik, membantu penyembuhan. d. Mengidentifikasi tahap berduka/kebutuhan untuk intervensi.
terapi kejuruan. 5. Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan nyeri pada pergerakan akibat ekspansi tumor yang cepat dan penekanan ke jaringan sekitarnya ditandai dengan DS : Klien mengatakan disentuh atau kena gesekan saja 6. nyeri bertambah Resiko intoleransi aktivitas berhubungan Klien mampu melaksanakan aktifitas fisik sesuai dengan Mandiri : a. Kaji mobilitas yang ada dan observasi adanya peningkatan kerusakan. Kaji secara teratur fungsi motorik Tujuan pendek : peningkatan kemampuan beraktifitas Tujuan melakukan fisik kemampuan normal Jangka Jangka Mandiri: Adanya a. Kaji mobilitas yang ada dan observasi adanya peningkatan kerusakan, kaji secara teratur fungsi motorik . b.Menganjurkan klien ROM aktif di anggota tubuh yang tidak nyeri
adaptasi lanjut yang optimal dan rehabilitasi, a. Mengetahui kemampuan b. Untuk klien melakukan aktifitas mempertahankan sendi sesuai fleksibilitas kemampuan tingkat dalam
panjang: Klien dapat aktiftas Kolaborasi: sesuai a. Kolaborasi secara dengan fisioterapi untuk
a. Kemampuan mobilitas ekstremitas dapat ditingkatkan dengan latihan fisik dari tim fisioterapi
kemampuannya dengan kriteria hasil: o n dapat ikut serta dalam program latihan. o k mengalami kontraktur sendi o kek uatan otot bertambah
klien dapat menunjukkan tindakan
b. Imobilisasi yang adekuat dapat mengurangi pergerakan fragmen tulang yang menjadi unsur utama penyebab nyeri pada tungkai bawah.
klie
tida c. Ajarkan klien melakukan latihan gerak aktif pada ekstremitas yang tidak sakit.
c. Gerakan aktif memberikan massa, tonus, dan kekuatan otot, serta memperbaiki fungsi jantung dan pernafasan. d. Untuk mempertahankan fleksibilitas sendi sesuai kemampuan.
meningkatkan mobilitas.
perawatan diri sesuai toleransi. Kolaborasi: a. Kolaborasi dengan ahli fisioterapi untuk melatih fisik klien
a. Kemampuan mobilisasi ekstremitas dapat ditingkatkan denga latihan fisik dari tim fisioterapi.
7.
peningkatan Mandiri yang a. Catat asupan makanan setiap hari. b. Ukur tinggi, berat badan, ketebalan kulit a. Mengidentifikasi kekuatan atau defisiensi nutrisi b. Mengidentifikasi keadaan
nutrisi
malnutrisi protein kalori khususnya bila berat badan dan pengukuran antropometrik kurang dari normal
c. Memenuhi cairan
kebutuhan untuk
Kolaborasi: a. Pantau hasil pemeriksaan laboratorium 8. Resiko cemas yang berhubungan dengan prognosis penyakit
Setelah diberikan
Mandiri
a. Motivasi pasien dan keluarga untuk
tindakan keperawatan klien akan mengalami penurunan kecemasan. Mengungkapkan perasaan mengenai perubahan yang terjadi pada diri klien.
a. Memberikan kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan rasa takut serta kesalahan konsep tentang diagnosis.
mengungkapkan perasaannya
b. Berikan lingkungan yang nyaman dimana pasien dan keluarga merasa aman untuk mendiskusikan perasaan atau
b. Membina saling
hubungan dan
percaya
menolak untuk berbicara. c. Pertahankan kontak sering dengan pasien dan bicara dengan menyentuh pasien. d. Berikan informasi akurat, konsisten
merasa diterima dengan kondisi apa adanya c. Memberikan keyakinan bahwa pasien tidak sendiri atau ditolak.
mengenai prognosis.
d. Dapat menurunkan
ansietas dan memungkinkan pasien membuat keputusan atau pilihan sesuai realita. 9. Resiko gangguan pola tidur yang berhubungan dengan penekanan pengendali tidur Klien untuk mampu Mandiri
a. Catat pola istirahat dan tidur klien
a. Variasi perilaku klien istirahat dan tidur sebagai acuan pengkajian klien b. Dengan mengetahui penyebab gangguan pola tidur klien akan tau cara mempermudah tidur
selama siang dan malam hari b. Beri penjelasan pada klien dan keluarga penyebab gangguan pola tidur
c. Hindari prosedur yang tidak penting selama waktu tidur, misalnya percakapan d. Manajemen lingkungan : lingkungan
c. Aktivitas yang tidak penting akan mengganggu pola tidur klien d. Suasana tenang dan nyaman
akan membantu klien dalam melakukan istirahat psikologis a. Dapat nyeri mengurangi rasa