Oleh : Lawani Meri Dewi Paramita Yuniarahmi Pembimbing: dr.Fatchul Wahab, Sp.A
Meningitis adalah infeksi cairan otak disertai radang yang mengenai piameter (lapisan dalam selaput otak) dan arakhnoid serta dalam derajat yang lebih ringan mengenai jaringan otak dan medula spinalis yang superfisial
serosa : Tuberculosis, virus, Toxoplasma gondhii, Ricketsia Meningitis purulenta : Diplococcus pneumonia (pneumokok), Nesseria meningitidis (meningokok), Streptococcus haemolyticus, Staphylococcus aureus, Haemophilus influenza, Escherichia coli, Klebsiella pneumonia, Pseudomonas aeruginosa
PATOFISIOLOGI
: penyebaran penyakit di organ lain, misalnya faringitis, bronkopneumonia, tonsilitis, pneumonia, endokarditis Per kontinuatum : dari peradangan organ atau jaringan yang ada di dekat selaput otak, misalnya Abses otak, Otitis Media, Mastoiditis, Trombosis sinus kavernosus dan Sinusitis. Implantasi langsung : trauma kepala dengan fraktur terbuka atau komplikasi bedah otak
Invasi kuman pembuluh darah meningeal yang kecil dan sedang mengalami hiperemi penyebaran sel-sel leukosit polimorfonuklear ruang subarakhnoid eksudat terjadi pembentukan limfosit dan histiosit sel-sel plasma
GEJALA KLINIS
Neonatus:
Gejala
tidak khas Panas Anak tampak malas, lemah, tidak mau minum, muntah, dan kesadaran menurun Ubun-ubun besar kadang-kadang cembung Pernafasan tidak teratur
Tes Tekanan LP Warna Jumlah sel Jenis sel Protein Glukosa Meningitis Bakterial Meningkat Keruh > 1000/ml Predominan PMN Sedikit meningkat Normal/menurun Meningitis Virus Biasanya normal Jernih < 100/ml Predominan MN Normal/meningkat Biasanya normal Meningitis TBC Bervariasi Xanthochromia Bervariasi Predominan MN Meningkat Rendah
Pemeriksaan radiologi:
X-foto dada: untuk mencari kausa meningitis CT Scan kepala: dilakukan bila didapatkan tandatanda kenaikan tekanan intrakranial dan lateralisasi
Pemeriksan lain:
Darah: LED, lekosit, hitung jenis, biakan Air kemih: biakan Uji tuberkulin Biakan cairan lambung
DIAGNOSIS BANDING
Meningismus Abses otak Tumor otak
PENATALAKSANAAN
Farmakologis Obat anti infeksi:
Meningitis
Isoniazid
tuberkulosa:
10-20 mg/KgBB/hari PO dibagi dalam 2 dosis (maksimal 500 mg/hari) selama 1 tahun Rifampicin 10-15 mg/KgBB/hari PO dosis tunggal selama 1 tahun Streptomycin sulphate 20-40 mg/KgBB/hari IM dosis tunggal atau dibagi dalam 2 dosis selama 3 bulan
Generasi ke 3, atau Kombinasi Ampicilin 150-200 mg (400 mg)/KgBB/hari IV dibagi dalam 4-6 kali dosis sehari dan Chloramphenicol 50 mg/KgBB/hari IV dibagi dalam 4 dosis
Ampicilin 150-200 mg (400 mg)/KgBB/hari IV dibagi dalam 4-6 kali dosis sehari dan Chloramphenicol 50 mg/KgBB/hari IV dibagi dalam 4 dosis, atau Sefalosporin Generasi ke 3 Dexamethasone dosis awal 0,5 mg/KgBB IV dilanjutkan dengan dosis rumatan 0,5 mg/KgBB IV dibagi dalam 3 dosis, selama 3 hari. Diberikan 30 menit sebelum pemberian antibiotika
Antibiotik
Ampisilin, kloramfenikol, seftriakson, sefotaksim Penisilin, vankomisin kloramfenikol, sefuroksim, seftriakson ,
N.meningitidis Stafilokok
Gram negative
Simptomatis
Menghentikan
Diazepam
kejang:
panas:
Paracetamol 10 mg/KgBB/dosis PO atau Ibuprofen 5-10 mg/KgBB/dosis PO diberikan 3-4 kali sehari Kompres air hangat/biasa
Supportif
Cairan
KOMPLIKASI
Cairan subdural Hidrosefalus Edema otak Abses otak Renjatan septik Pnemonia (karena aspirasi) Koagulasi intravaskular menyeluruh (DIC)
PROGNOSIS
Penderita meningitis dapat sembuh, sembuh dengan cacat motorik/mental atau meninggal, hal tergantung dari:
Umur penderita Jenis kuman penyebab Berat ringan infeksi Lama sakit sebelum mendapat pengobatan Kepekaan kuman terhadap antibiotika yang diberikan Adanya dan penanganan penyulit
PENCEGAHAN
influenzae type b (Hib), Pneumococcal conjugate vaccine (PCV7), Pneumococcal polysaccaharide vaccine (PPV), Meningococcal conjugate vaccine (MCV4), dan MMR (Measles dan Rubella).
Pencegahan sekunder menemukan penyakit sejak awal, saat masih tanpa gejala (asimptomatik) dan saat pengobatan awal dapat menghentikan perjalanan penyakit
TERIMA KASIH