Anda di halaman 1dari 24

Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

Tutorial Klinik Nefro-Kardiologi

SINDROM NEFROTIK

Oleh: Ayu Rahmi Safarina Helnida Pembimbing: dr. Hj. Sukartini, Sp.A

KASUS

Identitas pasien : Ruang perawatan Nama Jenis kelamin Umur Alamat Anak ke bersaudara

: Melati : An. NS : Perempuan : 2 Tahun : Jl. Teuku Umar : 2 dari 2

K.U : Bengkak seluruh tubuh RPS : bengkak seluruh tubuh 1 bulan diawali dari kaki batuk, pilek sejak 2 minggu sesak napas BAB dan BAK dbn

RPD : tidak pernah mengalami hal serupa

Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat keluarga pasien mengalami hal serupa (-).

Riwayat Kehamilan Pemeliharaan Prenatal : pernah Periksa di : puskesmas Penyakit kehamilan : tidak ada Obat-obatan yang sering diminum : tablet penambah darah dan vitamin.

Pemeriksaan Fisik Dilakukan pada tanggal : 01 Desember 2012 (pukul 11.00 WITA) Antropometri Berat badan : 20 kg Panjang Badan : 89 cm CM, TD= 140/100 mmHg, N:124 x/m, RR: 42 x/m, T:36,10C

Kepala Rambut Mata cahaya Hidung putih Telinga Mulut

: hitam : cowong (-), edema pre orbita (+/+), anemis (-),ikterik (-), pupil 3mm/3mm, Reflek +/+ : sumbat (-), bau (-), selaput (-) : Bersih, Bau (-), sakit (-) : lidah bersih, tonsil dan faring

Dada Inspeksi

: diam simetris, gerak simetris, retraksi suprasternal (-)


retraksi interkostal (-)

Palpasi Perkusi Auskultasi

: krepitasi (-) : sonor : suara napas vesikuler, ronkhi


(+/+), wheezing (-/-)

Jantung Inspeksi terlihat Palpasi pada Sinistra Perkusi

: Ictus Cordis tidak


: Ictus Cordis teraba ICS V MCL

Batas Kiri = ICS V MCL Sinistra Batas Kanan = ICS IV PSL Dextra

Auskultasi reguler, )

: S1/S2 tunggal, suara tambahan (-

Abdomen Inspeksi Palpasi wave Perkusi Auskultasi normal

: cembung, venektasi (-) : sukar dievaluasi, fluid (+) : shifting dullnes (+) : Bising usus (+) kesan

HASIL LABORATORIUM
Hasil laboratorium Hemoglobin Leukosit Trombosit 27 Desember 2012 28 Desember 2012 9,5 gr/dl 13.800/l 497.000/l 29 Desember 2012 -

Hematrokit
Albumin Cholesterol Ureum Creatinin Berat Jenis Hemoglobin darah Warna Kejernihan pH Protein

0,8 351 -

27.0%
39.6 mg/dl 0,5 1.020 +3 Kuning Jernih 6.8 +3

1.015 +3 Kuning Jernih 7.0 +3

Sel epitel
Leukosit Eritrosit Natrium Kalium Chlorida ASTO

+
1-3 5-7 131 5.4 110 < 200 iu/mL

+
0-2 3-6 -

Hasil biakan urin didapatkan :


Pertumbuhan

bakteri kokus gram positif

Uji kepekaan antibiotik

Diagnosis : Diagnosis Kerja : Sindrom Nefrotik Diagnosis Komplikasi : Diagnosis Lain : Diagnosis banding : gagal jantung

glomerulonefritis akut

Penatalaksanaan awal : Lasix 3x15 mg iv Cotrimoxazole Syr 2x13/4 cth Prednison 4 mg tab 2-2-1

Lembar Follow Up Pasien

Tanggal/Ja m 27/12/2012 H-I BB =20 Kg

Perintah Pengobatan / Perjalanan penyakit Tindakan yang diberikan S : bengkak pada seluruh P : tubuh, demam (-), batuk (laisx 3x 15 ), sesak napas (+) mg iv cotrimoxazole O : CM, TD= 140/100 syrup 2 x 1 mmHg, N:124 x/m, RR: cth 42 x/m, T:36,10C prednisone tab 2mg 2-2-1 Kepala/leher: cek albumin, anemis(-/-), udem palpebra kolesterol, kultur (+/+) urin Thorax: Rh (+/+), wh (-/-) Abdomen: Shifting dullness (+) Ekstremitas: udema (+/+) A: Sindroma Nefrotik

H-II BB = 14 Kg

S : Bengkak mulai berkurang

P: laisx 3x 15 mg iv cefotaxime 3x400 mg iv prednisone tab 2mg 2-2-1

O : CM, TD= 120/80 mmHg, N:130 x/m, RR: 40 x/m, T:38,60C Kepala/leher: anemis(-/-), (+/+) udem

Thorax:
Rh (+/+), wh (-/-) Abdomen:

palpebra Transfusi albumin 20 % cek UL, DL, LED, pemeriksaan ASTO

Shifting dullness (+) asites Ekstremitas: Udem ekstremitas (+) A: Sindroma nefrotik

H-IV

S : Bengkak semakin berkurang P : O : CM, TD= 100/70 mmHg, - laisx 2x 10 mg iv N:100 x/m, RR: 30 x/m, - amikacin inj 2x100 0 T:38,6 C mg iv - cefotaxime 3x400 Kepala/leher: mg iv - prednisone tab 4 mg anemis(-/-), udem palpebra 2-2-1 (+/+) Thorax: Rh (+/+) , wh (-/-) Abdomen: Shifting dullness (+) asites Ekstremitas: Udem ekstremitas (+) A: Sindroma nefrotik

H-VII BB = 12 Kg

S : Bengkak berkurang

semakin P : laisx 2x 10 mg iv amikacin inj 2x100 mg iv prednisone tab 2mg 2-2-1 cek UL

O : CM, TD= 100/60 mmHg, N:100 x/m, RR: 26 x/m, T:38,60C Kepala/leher: anemis(-/-), udem palpebra (+/+) Thorax: Rh (-/-) , wh (-/-) Abdomen: Shifting dullness (+) asites Ekstremitas: Udem ekstremitas (-) A: Sindroma nefrotik -

HASIL LABORATORIUM
Hasil laboratorium Hemoglobin Leukosit Trombosit 27 Desember 2012 / H-1 28 Desember 2012 / H-2 9,5 gr/dl 13.800/l 497.000/l 29 Desember 2012/ H-3 -

Hematrokit
Albumin Cholesterol Ureum Creatinin Berat Jenis Hemoglobin darah Warna Kejernihan pH Protein

0,8 351 -

27.0%
39.6 mg/dl 0,5 1.020 +3 Kuning Jernih 6.8 +3

1.015 +3 Kuning Jernih 7.0 +3

Sel epitel
Leukosit Eritrosit Natrium Kalium Chlorida ASTO

+
1-3 5-7 131 5.4 110 < 200 iu/mL

+
0-2 3-6 -

Pembahasan
Teori Anamnesis : Secara epidemiologi pada pasien Sindrom nefrotik : usia 2-7 tahun dengan perbandingan wanita dan pria 1:2. Pada pasien sindrom nefrotik keluhan dapat ditemukan : bengkak di kedua kelopak Kasus Pasien mengalami bengkak sejak 1 bulan yang lalu. Bengkak di awali dari kaki

kemudian perut membesar hingga bengkak di wajah dan paling terlihat di sekitar mata Pasien juga mengalami sesak napas.

mata,perut, tungkai, atau seluruh Secara epidemiologi pada pasien tubuh Sindrom nefrotik : dapat disertai jumlah urin yang usia 2-7 tahun dengan perbandingan berkurang. Keluhan lain juga dapat ditemukan seperti urin berwarna kemerahan. wanita dan pria 1:2.

Teori Etiologi glomerulonefritis (GN) primer: GN sekunder akibat: Infeksi Keganasan SLE Efek obat

Fakta Riwayat demam, batuk, pilek 2 minggu sebelum keluhan bengkak.

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pada pasien : pada sindroma


H-1 BB = 20 kg TD =140/100 N:124 x RR: 42 x Udema periorbita (+/+) H-7 BB = 12 kg TD =100/60 N:100 x RR: 26 x Udema (+/+) Ronki (-/-) shiftingdullness (+) edema tungkai (-/-) periorbita

Pemeriksaan

Fisik

nefrotik dapat ditemukan : edema di kedua kelopak mata, tungkai, atau adanya asites dan edema skrotum/labia. Kadang-kadang hipertensi. Udema pada lapang paru juga dapat menimbulkan manifestasi sesak ditemukan

Ronki (+/+) shifting dullness (+) edema tungkai (+/+)

Pemeriksaan Laboratorium : Proteinuria, termasuk albuminuria ; bila kadar protein plasma total <6 gram per 100 ml dan fraksi albumin < 3 gram per 100 ml. Hiperlipidemi: kadar cholesterol

Hasil lab menunjukan adanya : - Albumin : 0.8 - Cholesterol : 351 - Protein : +3 - Eritrosit : 5-7

plasma total > 300 miligram per 100 ml. Lipiduria.

Penatalaksanaan dengan Sindrom Nefrotik serangan pertama : Diet tinggi kalori, tinggi protein, rendah garam, rendah lemak.

Penatalaksanaan pada pasien atau Pasien mendapat terapi laisx 3x 15 mg iv cefotaxime 3x400 mg iv prednisone tab 4mg 2-2-1 amikacin inj 2x100 mg iv

Protein 1-2 gr/kgBB/hari Tingkatkan kadar albumin serum, dengan transfusi plasma

albumin konsentrat. Berantas infeksi. Diuretik diberikan bila ada edema anasarka aktivitas. prednison oral (induksi) atau mengganggu

Kesimpulan Baik alur diagnosis maupun penatalaksanaan pada kasus ini sudah sesuai dengan literatur. Pemberian antibiotik sesuai dengan uji kepekaan antibiotik pada pasien sendiri. Namun ada ketidaksesuaian dosis pemberian prednison yakni 2 mg/kgBB/hari

Saran Pemeriksaan ESBACH Selain itu perlunya dilakukan test fungsi ginjal dan UL serial serta uji kepekaan secara berkala agar terapi yang diberikan lebih efektif.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai