Anda di halaman 1dari 1

edisi29:XXI 17 - 23 NOVEMBER 2011

Ototips
FIlter aC nIssan lIvIna

13

Halaman

Melubangi Wajib Presisi

ada semua tipe Nissan Livina, sejak dari pabriknya memang belum dilengkapi filter blower (Gbr.1). Peran komponen yang tergolong fast moving ini sebenarnya sangat penting, sebagai penghalau debu dan kotoran yang akan masuk ke rongga di bagian evaporator pada sistem AC mobil. Pasalnya untuk pemakaian dalam waktu lama, dengan kondisi mobil dipakai setiap hari, riskan memicu terjadinya kerusakan pada sistem AC terutama di bagian evaporator-nya. Mencegah kemungkinan terjadinya kerusakan terutama di bagian evaporator AC, para pemilik varian Livina yang

1
tergabung dalam Nissan Livina Club (NLC) serentak memasang filter blower di besutan mereka. "Pemasangannya perlu sedikit modifikasi, karena harus melubangi bodi

evaporator untuk menyelipkan filter AC ini," ungkap Rizki, Service Advisor bengkel resmi Nissan di daerah Pondok Indah, Jaksel. Menurut Widodo Sam dari NLC, untuk pemasangan saringan AC di Livina memang terkendala proses melubangi bodi evaporator. "Mesti presisi ketika membuat lubang masuk foto: anton filter-nya," saran pria yang juga pengurus di komunitas ini. Saat membuat lubang masuk filter AC di Livina, wajib hukumnya untuk mengikuti garis yang terdapat pada boks evaporator secara presisi (Gbr.2). Sebab

4
cukup rapat dengan posisi dudukan saringan blower, dan bisa membuat kebocoran freon. Setelah lubang menganga sempurna yang letaknya tepat di belakang posisi evaporator, masukkan secara perlahan filter blower ke dalam (Gbr.3). Menurut Widodo, untuk memasukkan seluruh bodi filter tidak lah sulit, lantaran sudah tersedia slot yang juga berfungsi sebagai dudukan di dalamnya. Supaya penampang plastik dengan penyaring berbahan kertas seharga Rp 180 ribu ini, tidak gampang bergeser dari dudukan di belakang evaporator, tekan tutup filter pakai sedikit tenaga agar dapat terkunci dengan rapat (Gbr.4). Anton

3
jika melenceng sedikit saja dapat berisiko menggores pipa evaporator, yang jaraknya

gantI lamPu KabIn leD


STUDENT
Kirimkan via email ke benny@ gramedia-majalah.com. Ditunggu!

Terang Lebih Jelas


1 3 2
jika bohlam biasa sekitar 10 watt pada lampu LED hanya 1,2 watt. Cahaya yang dihasilkan pun jauh lebih terang (Gbr.2). Mengaplikasinya cukup mudah kok, tinggal lepas mika lampu dan bohlam kabin lampu kabin standar. Setelah itu siapkan LED kabin sesuai terminal standar bawaan mobil. Tinggal plek (Gbr.3). Setelah itu gunakan double tape untuk merekatkan LED kabin pada tempatnya.

n s Aolak an Tip ek ah S

eberapa orang menganggap lampu kabin standar mobil kurang terang. Mungkin disebabkan lampu kabin bawaan mobil masih mengadopsi model bohlam. Gampang kok, tinggal ganti aja bohlam standar lampu kabin dengan model LED, gue pilihnya warna putih agar lebih jelas, tutur Aditya yang saat ini masih kuliah semester 3 di Unindra (Univ. Indraprasta PGRI). Cukup banyak pilihan dan model lampu LED kabin, seperti pada SACS Speedglow yang bermarkas di Pondok Gede, Bekasi. Untuk lampu LED kabin tersedia mulai 4 sampai 24 biji LED yang bernama Super Flux, lalu rentang harga mulai dari Rp 30 ribu sampai Rp 120 ribu, ungkap Wira

5
Kemudian pasang kembali mika lampu kabin dan tes sudah menyala dengan baik atau belum. Jika LED tidak nyala coba balik terminalnya, ujar Wira dengan ramah (Gbr.4). Kini urusan mencari barang atau membaca bukan persoalan sulit lagi, karena kabin sudah jauh lebih terang. Pastinya sekarang mobil gue lebih bergaya dengan lampu ini, tutup Adit yang ogah foto narsis bareng mobilnya (Gbr.5). Denta

foto: denta

Santosa, sang empunya bengkel. LED Super Flux termasuk model lama. Kini ada Plain LED yang baru hadir 2 bulan lalu. Banderolnya mulai dari Rp 150 sampai Rp 170 ribu. Kalau yang jenis Plain LED lebih terang dan merata

dibanding jenis Super Flux, tambah Wira. Itu semua sudah lengkap dengan berbagai terminal konektor, karena tak setiap mobil sama (Gbr.1). Kelebihan lampu LED cukup banyak. Salah satunya butuh daya lebih kecil,

Panel Instrumen

Sering Dilihat Lupa Dirawat

pa yang paling sering dilihat oleh pengemudi? Tentu bukan saja gadis cantik yang sedang menyeberang atau berada di trotoir saja. Tentunya yang paling sering dilihat adalah kaca depan! Hehehe, memang betul, bukan? Lantas urutan berikutnya adalah panel instrumen pada dasbor. Nah, panel instrumen ini, walau sering dilihat tetapi kerap terlupakan dirawat! Ayo kita rawat yuuk.

BARET HALUS
Panel instrument merupakan sarana komunikasi' antara tunggangan dengan

3
foto: salim

pengemudi. Mulai informasi soal putaran mesin, kecepatan kendaraaan, jarak tempuh serta kondisi-kondisi lain seperti isi tangki bahan bakar, suhu mesin hingga informasi lain melalui MID (Multi Information Display) pun berdomisili pada papan' yang berada di depan pengemudi. Selain berada di hadapan sang sopir, beberapa ada yang menempatkan panel instrumen di tengah dasbor (center fascia), meski tentunya tetap menghadap ke pengemudi. Nah, sebagai pelindungnya digunakan mika transparan. Mika inilah yang kerap kurang mendapat perhatian. Memang, soal kebersihannya sih bisa saja terjaga, karena dengan mengelap atau membersihkannya sudah cukup membuat tampilannya kinclong. Tetapi coba perhatikan lebih seksama, ada baret-baret halus di permukaannya. Biasanya baret ini berada di dekat tombol untuk reset tripmeter atau tombol fungsi lainnya pada panel instrumen, seperti pengatur jam. Penyebabnya bisa tergores kuku, atau saat dibersihkan ada partikel debu atau kotoran yang menggores permukaan saat dilap. Kalau sudah begini, tentu akan mengurangi keindahan' bentuk aslinya. Namun, tak perlu khawatir, ada yang bisa kita lakukan sendiri untuk mengatasinya.

4
Mika ini tak jauh berbeda dengan mika lampu pada eksterior. "Baret halus bisa dikurangi dengan menggunakan kompon atau pasta khusus plastik (Gbr.1)," ujar Djumadi dari EZ Motor di kawasan H Nawi, dalam sebuah kesempatan. Caranya pun tak berbeda dengan poles bodi atau mika lampu. Pertama bersihkan permukaan dari debu dan kotoran lain, agar tidak menambah goresan ketika memoles (Gbr.2). Lantas lanjutkan dengan menggunakan pasta atau kompon putih tadi. Tak perlu banyak-banyak cukup oleskan sedikit pada permukaan yang baret (gbr.3), lalu gosok dengan kain halus hingga merata pada permukaan yang baret. Diamkan sejenak hingga agak mongering lalu gosok kembali hingga bersih dan halus menggunakan kain bersih. Panel instrumen pun kembali mulus (Gbr.4). Ben

Anda mungkin juga menyukai