Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN EKOSISTEM

Disusun oleh Claudya Merti Suripto 3425092329 Biologi 2009

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2011

Tujuan Mengamati lingkungan sekitar dan menganalisis lingkungan berdasarkan konsep ekosistem.

Teori Singkat Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada. Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan". Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya. Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen sebagai berikut. a. Komponen autotrof (Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan). Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.

b. Komponen heterotrof (Heteros = berbeda, trophikos = makanan). Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba. c. Bahan tak hidup (abiotik) Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Perinciannya adalah sebagai berikut: 1.Suhu. Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu. 2. Sinar matahari. Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis. 3. Air. Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk. 4. Tanah. Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.

5. Ketinggian. Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda. 6. Angin. Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu. 7. Garis lintang. Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja. d. Pengurai (dekomposer) Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur. Macam-macam ekosistem
1. Ekosistem Alami, yaitu ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa adanya

campur tangan manusia. Contoh: ekosistem gurun pasir, ekosistem hutan tropis dan ekosistem hutan gugur.
2. Ekosistem Buatan, yaitu ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia. Contoh:

kolam, waduk, sawah, ladang dan taman.


3. Ekosistem Suksesi, yaitu ekosistem yang merupakan hasil suksesi lingkungan

yang

didahului oleh kerusakan. Contoh: suatu daerah tertimpa bencana gunung

meletus sehingga seluruh kehidupan yang menghuninya punah. Setelah beberapa lama lingkungan itu akan menjadi ekosistem baru.

Alat dan Bahan 1. Buku catatan 2. Kamera 3. Buku identifikasi tumbuhan dan hewan 4. Tali raffia dan alat ukur Cara Kerja 1. Tentukan lokasi yang akan diamati dan luas lokasi (misalnya 5x5 m) 2. Amati pada lokasi tersebut berdasarkan konsep ekosistem 3. Catat dan lakukan dokumentasi 4. Lakukan pembahasan dan analisis 5. Buat kesimpulan

Lembar Pengamatan Hari/Tanggal Waktu Lokasi Cuaca Data Pengamatan Tabel Pengamatan Lokasi Berdasarkan Konsep Ekosistem No 1 2 Sistem Faktor Biotik Karakteristik Terbuka Terdapat beberapa jenis tumbuhan seperti limut dan beberapa tumbuhan yang menempel di dinding selokan, kecebong, jentik nyamuk dan plankton. 3 4 Faktor Abiotik Rantai Makanan Airnya sangat kotor dan cuaca mendung. Plankton kecebong. 5 Jaring-jaring Makanan Plankton dimakan kecebong, jenrik nyamuk dan jentik nyamuk dimakan oleh Deskripsi : Minggu, 18 Desember 2011 : 16.00 : Komplek Perumahan : Mendung

dimakan kecebong. 6 Piramida Makanan Produsen kecebong. 7 Aliran Energi Aliran energi kurang berkembang karena adalah plankton, konsumen adalah

lingkungan kotor. 8 Daur Materi Zat organik dan anorganik dari produsen menuju konsumen hingga ke pengurai. 9 Ekosistem Masa Lalu Air tidak begitu kotor, sampah ada meskipun sedikit, kecebong ada dan sedikit lumut. 10 Ekosistem Masa Kini Air sangat kotor, banyak sampah, lumpur, lumut.

11

Ekosistem Masa Datang

Jika

kondisi

selokan

tersebut

bersih

maka

komponen biotik di dalamnya banyak begitupun sebaliknya.

Pembahasan Praktikum ini bertujuan untuk mengamati lingkungan sekitar dan menganalisis lingkungan berdasarkan konsep ekosistem. Yang diamati pada praktikum ini adalah ekosistem yang berada pada selokan di sebuah komplek perumahan. Pengamatan dilakukan pada sore hari saat cuaca sedang mendung. Berdasarkan data pengamatan diatas menunjukkan bahwa selokan tersebut sangat kotor dan terdapat banyak sampah di dalamnya. Berdasarkan hasil pengamatan terdapat komponen biotik dan abiotik. Komponen biotiknya adalah jentik nyamuk, kecebong, lumut dan beberapa tumbuhan yang terdapat di dinding selokan tersebut. Sedangkan untuk komponen abiotiknya yaitu air dan cuaca. Keadaan air pada selokan tersebut sangatlah kotor dikarenakan terdapat banyak sampah. Hal ini disebabkan karena aktivitas manusia yang membuang sampah sembarangan di selokan sehingga membuat saluran selokan tersebut tersumbat oleh sampah dan mengakibatkan airnya tidak mengalir dengan baik sebagaimana mestinya. Tumbuhan yang berada di selokan digunakan oleh jentik nyamuk sebagai tempat berlindung dari predator contohnya kecebong. Oleh karena itu, pada selokan terdapat banyak kecebong sedangkan jentik nyamuk hanya sedikit. Terdapat banyak plankton yang merupakan makanan bagi makhluk hidup lainnya seperti kecebong. Tumbuhan yang berada dalam selokan mengambil nutrisi dari air selokan tersebut. Kondisi dinding selokan yang lembab memicu tumbuhnya lumut di sekitar dinding. Dalam ekosistem, lumut berperan dalam penyedia oksigen.. lumut dikenal sebagai tumbuhan perintis yang mampu hidup di lingkungan yang kurang disukai oleh tumbuhan pada umumnya. Aliran energy pada selokan buruk karena kondisi air sangat kotor dan hanya beberapa jenis organisme saja yang dapat bertahan

hidup. Diperlukan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menimbulkan kerugian di kemudian hari.

Kesimpulan
1. Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. 2. Terdapat komponen biotic dan abiotik di dalam selokan. 3. Komponen biotic diantaranya tumbuhan, lumut, entik nyamuk, kecebong dan plankton. 4. Komponen abiotik diantaranya cuaca dan air. 5. Selokan menjadi kotor karena ulah manusia yang tidak bertanggungjawab.

Daftar Pustaka

Anonim.http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0034% 20Bio%201-7e.htm diakses pada 25 Desember 2011 Anonim. http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0027%20Bio%201-6b.htm diakses pada 25 Desember 2011 Harun.1993.Ekologi Tumbuhan. Bina Pustaka. Jakarta. Setyaningrum, Endah dkk. http://lemlit.unila.ac.id/file/arsip%202009/PROSIDING %20dies%20ke-43%20UNILA%202008/ARTIKEL%20Pdf/ZZ-ENDAH.S%20292299.pdf diakses pada 25 Desember 2011 Tim Dosen Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan.2011.Penuntun Praktikum Ekologi Tumbuhan. Jakarta:Universitas Negeri Jakarta

Anda mungkin juga menyukai