Anda di halaman 1dari 3

BAB 1 TEORI DASAR

1.1 Pengertian Battery Charger Pengertian dari battery charger adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengisi battery dengan tegangan konstan hingga mencapai tegangan yang ditentukan. Bila level tegangan yang ditentukan itu telah tercapai, maka arus pengisian akan turun secara otomatis sesuai dengan settingan dan menahan arus pengisian hingga menjadi lebih lambat sehingga indikator menyala menandakan battery telah terisi penuh. Didalam rangkaian battery charger terdapat rangkaian regulator dan rangkaian komparator. Rangkaian regulator berfungsi untuk mengatur tegangan keluaran agar tetap konstan, sedangkan rangkaian comparator berfungsi untuk menurunkan arus pengisian secara otomatis pada battery pada saat tegangan pada battery penuh dan menahan arus pengisian hingga menjadi lebih lambat sehingga menyebabkan indikator aktif menandakan battery telah terisi penuh. 1.2 Cara Kerja Battery Charger

Voltage & Current Detector

Bagian ini yg mendeteksi Ampere & Voltage accu dan bagian ini yang mengirim perintah ke bagian voltage control atau ke bagian fast charge Bagian ini secara otomatis dapat menghentikan arus pengisian bila accu penuh atau menurunkan arus bila accu mulai penuh. Voltage Control

Bagian yg mendeteksi/mengolah perintah dari bagian detector untuk menentukan besar kecilnya arus pengisian Fast Charge

Digunakan untuk mengisi accu gengan cepat dengan arus pengisian penuh 5A 1.3 Battery Auto Charger

Full Automatic Battery Charger

Seperti terlihat pada Gambar, pemutusan dilakukan pada bagian Primer, sehingga Battery tetap tersambung pada rangkaian. Relay yang digunakan tidak perlu terlalu besar, karena arus di bagian primer relatif kecil

Dengan tetap tersambungnya Battery pada Rangkaian, maka Voltage Battery dapat terditeksi oleh Rangkaian ( Komparator ). Jika Battery penuh maka Output komparator akan menjadi High. Transistor menjadi aktif dan menggerakan Relay. Akibatnya jalur primer terputus dan pengisian Battery terhenti. Jika Voltage Battery menurun sampai level tertentu maka output Komparator menjadi Low dan transistor manjadi tidak aktif dan Relay kembali menghungkan jalur Primer. Cara setting: Jalankan Charger. Voltage Battery perlahan akan naik dan pada level 14.5V putar trimpot P1 hingga Led nyala, sehingga jalur primer terputus. Jika voltage Battery turun kembali sampai level tertentu, putar P2 smapai Led padam, yang berarti Battery di Charge kembali. Karena P1 dan P2 saling mempengaruhi, maka setting sebaiknya dilakukan bebarapa kali sampai mendapatkan Voltage yang diinginkan.Dengan adanya umpan balik antara kaki 6 dan kaki 3 pada Ic741 maka terjadi Histeresis antara input dan output Ic741. Semi Automatic Battery Charger ( Automatic OFF )

Charger ini dilengkapi dengan rangkaian Komparator yang menggunakan Ic 741 dan berfungsi membandingkan dua Voltage yaitu Vbattery dengan V ref. ( besaran Vref tergantung Zenner diaode yang dipakai ) . Vbatt melalui Trimpot dihubungkan ke non inverting input dan Vref dihubungkan ke inverting input. Setelah Charger dijalankan Volt Battery perlahan akan naik dan pada Volt tertentu ( sesuai setting ) , potential pada input non inverting lebih besar daripada input inverting, sehingga output komparator menjadi High.

Output Komparator yang high akan memberi masukan pada basis transistor, sehingga transistor aktif , menggerakan relay , memutus hubungan Battery dengan charger dan LED hijau akan nyala, yang menandakan bahwa Battery sudah penuh Cara setting: Sambungkan

Battery dengan charger. Nyalakan Cgarger . Battery mulai di charge dan perlahan Volt Battery akan naik. Bila Volt Battery mencapai 14.5V ( untuk Lead accid Battery ) atau 13.8V ( untuk Battery kering ) , putar trimpot sampai LED nyala, yang berarti battery terputus dari Charger. Untuk manjalankan nya kembali hanya perlu menekan tombol "Push OFF " . Dioda Zener adalah diode yang memiliki karakteristik menyalurkan arus listrik mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas "tegangan tembus" (breakdown voltage) atau "tegangan Zener". Ini berlainan dari diode biasa yang hanya menyalurkan arus listrik ke satu arah. Dioda yang biasa tidak akan mengalirkan arus listrik untuk mengalir secara berlawanan jika dicatu-balik (reverse-biased) di bawah tegangan rusaknya. Jika melampaui batas tegangan operasional, diode biasa akan menjadi rusak karena kelebihan arus listrik yang menyebabkan panas. Namun proses ini adalah reversibel jika dilakukan dalam batas kemampuan. Dalam kasus pencatuan-maju (sesuai dengan arah gambar panah), diode ini akan memberikan tegangan jatuh (drop voltage) sekitar 0.6 Volt yang biasa untuk diode silikon. Tegangan jatuh ini tergantung dari jenis diode yang dipakai. Sebuah diode Zener memiliki sifat yang hampir sama dengan diode biasa, kecuali bahwa alat ini sengaja dibuat dengan tegangan tembus yang jauh dikurangi, disebut tegangan Zener. Sebuah diode Zener memiliki p-n junction yang memiliki doping berat, yang memungkinkan elektron untuk tembus (tunnel) dari pita valensi material tipe-p ke dalam pita konduksi material tipe-n. Sebuah diode Zener yang dicatu-balik akan menunjukan perilaku tegangan tembus yang terkontrol dan akan melewatkan arus listrik untuk menjaga tegangan jatuh supaya tetap pada tegangan Zener. Sebagai contoh, sebuah diode Zener 3.2 Volt akan menunjukan tegangan jatuh pada 3.2 Volt jika diberi catu-balik. Namun, karena arusnya terbatasi, sehingga diode Zener biasanya digunakan untuk membangkitkan tegangan referensi, untuk menstabilisasi tegangan aplikasi-aplikasi arus kecil, untuk melewatkan arus besar diperlukan rangkaian pendukung IC atau beberapa transistor sebagai output. SCR (Sillicon-Controlled Rectifiers) adalah komponensemikonduktor empat lapis (PNPN) yang menggunakan tiga kaki yaituanoda, katoda, dan gate untuk operasinya. SCR dirancang untuk mengendalikan daya ac hingga 10 MW dengan rating arus sebesar 2000 Apada tegangan 1800 V dan frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz.

Anda mungkin juga menyukai