Anda di halaman 1dari 21

EFEKTIFITAS BEKAM SEBAGAI PENGOBATAN SUNNAH RASUL DALAM KESEHATAN

DISUSUN OLEH: SRI DEWI AFSARI 04071003028

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2010

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahirabbal alamin. Puji syukur atas rahmat ALLAH swt.

DAFTAR ISI
Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi BAB I Pendahuluan I.1. Latar Belakang I.2. Rumusan Masalah I.3. Tujuan I.4. Kegunaan i ii iii

BAB II Tinjauan Pustaka II.1. Pengertian II.2. Macam-Macam Bekam II.3. Cara Melakukan Bekam II.4. Diagnosis Penyakit dengan Bekam II.5. Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam bekam II.6. Larangan-Larangan Bekam II.7. Khasiat Bekam II.8. Manfaat Titik Bekam II.9. Waktu untuk Berbekam

BAB III Penutup III.1. Simpulan III.2. Saran Daftar Pustaka 15 15 iv

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Rasulullah Shallallahu alayhi wa Salam besabda :

:
Kesembuhan itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu, sayatan pisau bekam dan sundutan dengan api (kay ). Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat) dengan kay . (HR Bukhari) Rasulullah Shallallahu alayhi wa Salam bersabda


Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijamah (bekam) dan fashdu (venesection). (HR Bukhari Muslim) Bekam merupakan istilah yang dikenal dalam bahasa melayu, bahasa arab mengenalnya sebagai Hijamah, dalam bahasa inggris dikenal sebagai cupping, orang cina mengenalnya sebagai gua-sha, sedangkan orang Indonesia mengenalnya sebagai cantuk atau kop. Bekam mulai dikenal dan dilakukan sejak jaman Mesir kuno, bangsa Mesir kuno pada saat itu dikenal sebagai bangsa yang banyak mengadakan perjalanan jauh untuk berdagang yang tentunya perjalanan tersebut banyak menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman di tubuh. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman di tubuh tersebut, mereka berupaya untuk

mengeluarkan cairan-cairan darah kotor yang mereka anggap mempengaruhi keseimbangan metabolisme di tubuh. Pada perkembangannya, Bekam kemudian menyebar dan berkembang ke berbagai negara di dunia sebagai salah satu bentuk pengobatan yang ampuh. Berobat adalah perintah agama, dan banyak hadits Rasulullah saw yang menganjurkannya, sebagaimana yang diriwayatkan dari Usamah bin Syuraik oleh Ahmad Aku datang menemui Nabi saw. Dan aku melihat sahabat-sahabatnya seolah-olah di atas kepala mereka ada burung bertengger karena hormat dan takzim mereka kepada Nabi. Akupun memberi salam, lalu duduk. Kemudian datanglaj orang-orang Badui dari sana-sini. Mereka bertanya, Ya Rasulullah, apakah kami boleh berobat ?. Nabi saw bersabda, Berobatlah engkau karena Allah taala tidak menaruh sesuatu penyakit, melainkan menyediakan obatnya, kecuali satu penyakit, yaitu penyakit tua. Diriwayatkan dari Ibnu Masud oleh an-Nasai, Ibnu Maajah dan Hakim bahwa Nabi saw bersabda,Sesungguhnya Allah tidak menurunkan sesuatu penyakit melainkan juga menurunkan obatnya. Karena itu, berobatlah engkau !. Diriwayatkan oleh Muslim dari Jabir bahwa Rasulullah bersabda,Setiap penyakit ada obatnya. Jika sakit telah diobati, ia akan sembuh dengan izin Allah. Bekam merupakan salah satu bentuk pengobatan dalam Islam yang disunnahkan oleh Nabi Muhammad saw. Sebagaimana diriwayatkan Said bin Jubair berkata dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah saw bersabda, Kesembuhan dapat diperoleh dengan tiga cara : Pertama, minum madu. Kedua, dengan pembekaman. Ketiga, dengan besi panas, dan aku tidak menganjurkan umatku melakukan pengobatan dengan besi panas. Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alahi wa sallam bersabda,Sesungguhnya cara pengobatan paling ideal yang kalian pergunakan adalah hijamah (bekam).

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alahi wa sallam bersabda: Jika pada sesuatu yang kalian pergunakan untuk berobat itu terdapat kebaikan, maka hal itu adalah bekam. Sebagai umat Islam, sudah seharusnya kita memakai bekam sebagai salah satu terapi pengobatan dalam upaya untuk mencari kesembuhan atas penyakit yang kita derita karena cara pengobatan tersebut (bekam) telah Allah tunjukkan kepada umat manusia melalui Rasulullah saw dan para sahabatnya, sebagaimana Allah berfirman, Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mumin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mumin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, sesat yang nyata. (Al-Ahzab:36) I.2. Perumusan Masalah

I.3. Tujuan Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah Qurani ini adalah: 1. Mengetahui bahwa bekam adalah pengobatan sunnah Rasul 2. Mengetahui efektivitas bekam sebagai pengobatan sunnah Rasul dalam kesehatan 3. Mengetahui Macam-Macam Bekam, Cara Melakukan Bekam, diagnosis penyakit dengan bekam, larangan-larangan Bekam, Khasiat Bekam, manfaat titik bekam, dan waktu untuk berbekam sunnah Rasul.

I.4. Kegunaan Kegunaan penulisan karya tulis ilmiah Qurani ini adalah: 1. Memberikan informasi bahwa bekam adalah pengobatan sunnah Rasul 2. Memberikan alternatif pengobatan yang dianjurkan Rasul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Pengertian Bekam atau hijamah adalah teknik pengobatan dengan jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. II.2. Macam-Macam Bekam
1) Bekam Basah (Wet Cupping )

Yaitu metode pengeluaran darah kotor (blood letting ) dengan cara disayat dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril pada bagian yang dibekam.
1) Bekam Kering (Dry Cupping )

Yaitu metode bekam yang tidak mengeluarkan darah dari tubuh.


2) Bekam Seluncur (Sliding Cupping )

Yaitu metode bekam yang mana gelas bekam diseluncurkan di atas permukaan kulit yang rata (tidak tebal ototnya). Metode ini serupa dengan Guasha (cina), scrapping (inggris) atau kerokan (jawa), namun lebih aman karena tidak merusak pori-pori sebagaimana kerokan.
3) Bekam Cepat (Flash Cupping ) atau Bekam Tarik

Yaitu metode bekam dengan cara tarik lepas tarik lepas secara cepat pada bagian kulit yang sukar dibekam, atau apabila dibekam gelas cenderung jatuh. Area ini biasanya di sekitar wajah dan dahi.

II.3. Cara Melakukan Bekam a. Cara Melakukan Bekam Basah : Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien. 1. Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik. 2. Bersihkan bagian kulit yang akan dibekam dengan desinfektans/alkohol. 3. Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi. 4. Biarkan selama 3-5 menit. 5. Lepas gelas bekam dan sayat bagian bekas bekam dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril. 6. Bekam lagi posisi yang disayat tadi. 7. Tunggu selama lebih kurang 3 menit sampai darah keluar dan menumpuk pada gelas bekam. 8. Lepas gelas bekam dan buang darah kotor yang keluar, bersihkan kembali gelas bekam dan desinfeksi. 9. Bekam lagi sebanyak 3-5 kali, atau sampai keluar cairan putih dari kulit.
10. Oles bekas sayatan dan bekam dengan minyak habbatus sauda (jinten

hitam). 11. Lakukan setiap bulan atau setiap 2 minggu bagi yang penyakitnya parah. b. Cara Melakukan Bekam Kering :

1. Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien. 2. Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik. 3. Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit. 4. Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi. 5. Biarkan selama 10 menit (bagi pria), 7 menit (bagi wanita) atau 3 menit (bagi anak-anak). 6. Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit untuk menghilangkan bercak-bercak hitam atau blister. 7. Lakukan selama 7 hari bagi orang dewasa dan 5 hari bagi anak-anak, kemudian diselingi masa interval selama 3 hari, lalu dilanjutkan lagi pembekaman. c. Cara Melakukan Bekam Seluncur : 1. Pilih titik bekam sebagai awalan seluncur, biasanya bagian atas pundak. 2. Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
3. Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau

minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit. Oleskan minyak agak banyak sebagai pelumas.
4. Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak

2-3 kali tarikan kemudian gerakkan/seluncurkan perlahan-lahan sampai tampak bruise (memar) kemerahan. 5. Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit.

d. Cara Melakukan Bekam Cepat : 1. Pilih titik bekam pada dahi atau bagian yang nyeri. 2. Pilih gelas bekam (cup) yang proporsional dengan lebar dahi (tidak terlalu besar). 3. Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki secukupnya kemudian lepas. 4. Lakukan hal ini secara berulang-ulang sampai kulit berwarna kemerahan. II.4. Diagnosis Penyakit Dengan Bekam Diagnosa bekam/cupping dapat dilihat dari warna pigmen kulit setelah pembekaman. Di dalam buku Canon of Internal Medicine dikatakan, Kondisi organ internal (organ dalam) dapat diketahui dengan cara mengobservasi (mengamati) gejala-gejala eksternal dan tanda-tanda fisik, sehingga penyakitnya dapat didiagnosa (sama dengan diagnosa Iridology, mendiagnosa penyakit dari melihat pupil iris pelangi mata pasien). Reaksi pigmen pada kulit bekas bekam adalah sebagai berikut :
1. Bekas bekam yang muncul berwarna ungu kegelapan atau hitam, pada

umumnya hal ini mengindikasikan kondisi defisiensi (kekurangan) pasokan/suplai darah dan channel /saluran (pembuluh) darah yang tidak lancar yang disertai dengan keberadaan darah statis (darah beku stozel, dalam ilmu medis eksperimen).
2. Bekas bekam yang muncul berwarna ungu disertai plaque (bercak-bercak),

pada umumnya hal ini menandakan terjadinya gangguan/ kelainan gumpalan darah yang berwarna keunguan dan adanya darah statis (darah beku).
3. Bekas bekam yang muncul berbentuk bintik-bintik ungu yang tersebar

dengan tingkatan warna yang berbeda (ada yang tua dan ada yang ungu muda). Hal ini menandakan kelainan Qi dan darah statis.

4. Bekas bekam yang muncul berwarna merah cerah, biasanya hal ini

menunjukkan terjadinya defisiensi Yin , defisiensi Qi dan darah atau rasa panas yang dahsyat yang diinduksi oleh defisiensi Yin . 5. Bekas bekam yang muncul berwerna merah gelap, hal ini mengindikasikan kondisi lemak di dalam darah yang tinggi disertai dengan adanya panas patogen.
6. Bekas bekam yang muncul berwarna agak pucat/putih dan tidak hangat

ketika disentuh, hal ini mengindikasikan terjadinya defisiensi cold (dingin) dan adanya gas patogen.
7. Adanya garis-garis pecah/ruam pada permukaan bekas bekam dan rasa

sedikit gatal, hal ini mengindikasikan kondisi adanya wind (lembab) patogen dan gangguan gas patogen. 8. Munculnya uap air pada dinding bagian dalam gelas bekam, menandakan kondisi adanya gas-gas patogen pada daerah tersebut.
9. Adanya blister (lepuhan/lecat) pada bekas bekam, menggambarkan

kondisi gangguan gas yang parah pada tubuh. Adanya darah tipis pada blister merupakan reaksi gas panas toksin. II.5. Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam bekam 1. Pastikan bahwa gelas bekam sudah steril dan higinis sehingga aman untuk bekam (terutama bekam basah). 2. Untuk pasien yang belum pernah dibekam sebelumnya, pilihlah gelas bekam dari yang terkecil lalu ke yang besar supaya tidak terlalu sakit. 3. Posisi bekam dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring menelungkup. Posisi duduk lebih baik untuk peredaran darah, namun bagi pasien yang lemah dianjurkan dengan posisi berbaring. 4. Untuk pasien yang baru dibekam, sering-seringlah menanyai bagaimana keadaannya, apakah merasa mulas, pusing, mual atau adanya tanda-tanda akan pingsan lainnya. Segera hentikan bekam apabila pasien mengeluh kesakitan.

5. Setelah bekam dihadapkan beristirahat yang cukup. Sebagian pasien segera merasa segar badannya setelah berbekam pada bagian punggung dan lutut, sehingga ia tidak mau beristirahat sebagaimana mestinya, hal ini dapat menyebabkan kembalinya penyakit. 6. Sebagian orang merasakan suhu badannya naik setelah 1-2 hari setelah berbekam, hal ini adalah normal dan akan segera hilang.
7. Pasien yang menderita sakit menular atau infeksius agar diberikan

perhatian khusus. Bagi penderita penyakit infeksius, diharap gelas bekamnya adalah tersendiri (single use ) dan juru bekam dianjurkan menggunakan pelindung tubuh seperti sarung tangan karet (gloves), masker dan semisalnya. 8. Pasien yang menderita tekanan darah rendah harus diperlakukan ekstra dan hati-hati. Tingkat kesadarannya selalu dimonitor agar tidak pingsan. Dihindarkan membekam pada areal punggung bawah yang sejajar dengan pusar ke bawah, karena hal ini bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat.
9. Permukaan kulit yang timbul blister kecil, bercak-bercak, noda darah dan

darah stasis adalah reaksi normal setelah bekam. Apabila blister yang timbul banyak dan besar-besar (seperti luka bakar), maka dapat dipecah dengan cara menusukkan jarum steril kering hingga keluar cairannya (cairan limfoid ) lalu didesinfeksi dengan desinfektans. Lebih dianjurkan apabila bekas bekam yang berblister ini dipijat lembut dengan minyak zaitun atau jinten hitam. 10. Pasien yang mengalami mental stres, ketakutan, mual dan gejala mental lainnya, dihentikan pembekaman dan pasien disuruh berbaring relaks, tenang dan diberi minum dengan minuman manis (lebih baik madu) kemudian dimotivasi dan disugesti untuk menghilangkan atau meminimalisir gangguan mentalnya. II.6. Larangan-Larangan Bekam

1. Tidak dianjurkan melakukan bekam basah pada penderita diabetes kecuali

juru bekam yang benar-benar ahli dan berpengalaman yang sudah sering menangani pasien yg seperti ini.
2. Jangan membekam orang yang fisiknya sangat lemah atau orang yang

kelelahan (overfatigue ). 3. Jangan membekam orang yang menderita penyakit kulit merata atau menderita alergi kulit yang parah seperti ulserasi dan edema. 4. Jangan membekam orang yang sudah jompo yang lemah fisiknya dan anak-anak yang tubuhnya lemah atau di bawah 3 tahun. 5. Penderita leukimia (kanker darah) tidak dianjurkan untuk dibekam basah. 6. Penderita hepatitis yang parah, TBC aktif, hemofilia, malignant anemia, trombositopenia dan penyakit lainnya yang parah tidak dianjurkan dibekam kecuali kepada juru bekam yang ahli dan berpengalaman.(alat juga harus dibedakan dan dianjurkan bawa alat sendiri) 7. Jangan membekam pada kondisi : perut kekenyangan, kehausan, kelaparan, kelelahan, setelah beraktivitas berat, tubuh lemah dan tubuh demam (kedinginan). 8. Jangan membekam wanita hamil pada usia kehamilan 3 bulan pertama (trimester awal). 9. Jangan membekam langsung pada daerah yang luka, urat sendi robek, patah tulang, varises, tumor. 10. Jangan membekam wanita yang sedang haidh dan nifas. 11. Jangan membekam daerah perut terlalu keras
12. Jangan membekam pasien yang mengkonsumsi obat pelancar dan

pengencer darah misalnya mengkudu, omega 3, dan lain sebagainya. 13. Jangan melakukan bekam langsung setelah makan, pembekaman dapat dilakukan minimal dua jam setelah makan. Setelah bekam juga jangan langsung makan, melainkan hanya minum yang manis-manis semisal madu atau selainnya

14. Tidak dianjurkan melakukan pembekaman kepada orang yang menderita klep jantung, kecuali di bawah pengawasan dokter atau ahli bekam yang berpengalaman. 15. Jangan melakukan bekam langsung setelah mandi, terutama setelah mandi dengan air dingin. Tidak dianjurkan langsung mandi setelah bekam, melainkan setelah 2 jam. Dianjurkan mandi dengan air hangat. 16. Jangan membekam basah orang yang baru memberikan donor darah atau orang yang baru kecelakaan sehingga darahnya berkurang. 17. Jangan membekam pasien diabetes (gula darah di atas 280) kecuali oleh orang yang ahli. 18. Jangan membekam di area terbuka atau tempat yang dingin. Lebih baik melakukan bekam di ruang yang hangat atau bersuhu normal ruangan. 19. Dilarang membekam area berikut : 1. Lubang alamiah tubuh : mata, hidung, telinga, mulut, kemaluan, anus, puting susu. 2. Daerah sistem nodus limfa yang berfungsi sebagai penghasil antibodi, yaitu di submaksilari, korvikal, sudmalaonkular, aksilari, bagian detak jantung, nodus inguinalglimfa (lihat buku panduan biru hal. 13).
3. Daerah yang dekat dengan pembuluh besar (big vessels ).

II.7. Khasiat Bekam Penyakit yang dapat disembukan melalui terapi bekam: 1. Sakit kepala secara umum. 2. Pusing-pusing yang bersifat sementara. 3. Migraine. 4. Hemiplegia (lumpuh separo). 5. Perdarahan otak. 6. Bermacam sakit di wajah, seperti sakit gigi, telinga, mata, dan hidung 7. Varises.

8. Rheumatik. 9. Low Back Pain. 10. Gout (encok) 11. Hemorhoid (wasir) 12. Haid tidak teratur. 13. Elephantiasis (kaki gajah) 14. Sesak nafas. 15. Mata bengkak (exophtalmus, proptosis) 16. Liver maupun limpa. 17. Enuresis (ngompol) 18. Konstipasi/sembelit. 19. Furunkel/bisul. Dan masih banyak penyakit-penyakit lain yang tidak diketahui kecuali oleh Allah semata, dan Dia lah yang Maha Penyembuh. II.8. Manfaat Titik Bekam Titik bekam pada umumnya adalah untuk meringankan gangguan pada organ dan syaraf bila di-bekam pada tempat gangguan, terutama karena gangguan kelebihan darah atau darah kotor atau kedua-duanya. Titik-titik bekam yang disukai Rasulullah SAW, yaitu : II.8.1. Bekam atas dua urat leher :

Mencegah sakit kepala. Mencegah sakit di wajah. Mencegah sakit gigi. Mencegah sakit telinga. Mencegah sakit hidung. Mencegah sakit kerongkongan.

II.8.2. Bekam pada tengkuk / kuduk :

Mencegah tekanan darah pada tengkuk. Mengatasi rabun. Mengatasi benjolan di mata. Mengatasi rasa berat pada alis dan kelopak mata. Mengatasi penyakit mata lainnya. Mengobati lepra. Mengobati berbagai macam penyakit.

Rasulullah SAW pernah menggunakan hijamah (bekam) atas tiga bagian tubuh, bagian atas tulang belakang dan atas dua urat leher. (Bukhori dan Muslim) II.8.3. Bekam pada pelipis :

Mengobati sakit kepala. Mengobati sakit di wajah. Mengobati sakit telinga. Mengobati sakit hidung. Mengobati sakit kerongkongan.

II.8.4. Bekam pada pundak :


Mengobati penyakit di pundak. Mengobati sakit di leher. Diriwayatkan dalam Shohih Bukhori dan Muslim dari Ibnu Abbas r.a.,

bahwa Rasulullah SAW pernah melakukan bekam sebanyak 3 kali pada 2 pelipis dan pundaknya. II.8.5. Bekam di atas pinggul :

Menghilangkan pegal-pegal. Menghilangkan kelelahan.

Dalam Sunan Abu Dawud disebutkan dari hadist Jabir bahwa Rasulullah SAW pernah melakukan bekam di bagian atas pinggulnya karena sakit pegalpegal yang dideritanya. Jika kita ingin terbebas dari gangguan penyakit yang diakibatkan darah kotor atau sebagai tindakan penjagaan dan kewaspadaan kita terhadap penyakit, maka sangat baik bekam dilakukan sebulan sekali. II.9. Waktu untuk Berbekam Berbekam rutin yang baik yang di contohkan Rasul, adalah setiap tanggal 17, 19, 21 tiap bulan islam. Karena pada tanggal, 17, 19 dan 21 bulan komariah/ islam tersebut puncak darah kotor sedang bersemayam ditubuh kita. Karenanya dianjurkan melakukan terapi bekam untuk mengeluarkan darah kotor agar tubuh kita senantiasa fit dan sehat. Waktu-waktu Berbekam Sesuai Kebiasaan Nabi diriwayatkan dari Abdullah bin Masud, ia berkata : Rasulullah Shallallhu Alaihi Wasallam bersabda : Sebaik-baik bekam yang kalian lakukan adalah pada tanggal tujuh belas, sembilan belas, dan dua puluh satu. (At-Tirmidzi) Jika bukan di tanggal 17, 19 dan 21 anda tiba-tiba sakit, tidak harus menunggu sampai tanggal 17, 19 dan 21 hijriah. Karena tubuh yang kurang sehat, harus segera ditangani. Kita juga tidak ingin hari-hari anda merasa terganggu karena tubuh yang kurang sehat. Diriwayatkan pula bahwa beliau Shallallhu Alaihi Wasallam berbekam setelah memakan daging kambing beracun. Diriwayatkan pula bahwa beliau berbekam di punggung telapak kakinya, setelah beliau terjatuh dari atas kuda. Dari hadits-hadits ini bisa kita ambil kesimpulan bahwa Nabi Shallallhu Alaihi Wasallam biasa berbekam ketika sakit, beliau tidak menunggu datang-nya waktu tertentu, andaikata beliau perlu menunggu waktu, niscaya beliau menunggu waktu setelah ihrom.

BAB III PENUTUP


III.1. Simpulan Katakanlah Al-Quran itu adalah Petunjuk dan Penyembuh bagi Orang-orang yang beriman ( QS : Fushilat : 44 ) Berobatlah kalian Wahai hamba Allah, sesungguhnya Allah tidak menurunkan Penyakit kecuali Dia juga Menurunkan Obatnya III.2. Saran Jika ingin menjaga kesehatan, meskipun saat itu tidak sakit, maka berbekam rutin pada pertengahan bulan itu adalah pilihan terbaik. Dan jika anda merasa mengalami sakit, maka berbekam ketika sakit tentu lebih baik lagi, karena ketika itu darah lebih bergolak. Artinya, memang tidak perlu menunggu sampai tgl 17, 19 dan 21.

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai