Anda di halaman 1dari 35

OUTLINE

Mind map Kesehatan Keluarga Analisis Skeario Konsep HL Bloom

MIND MAP
Riwayat DM jrang kontrol

Riwayat DM jrang kontrol

Mengelu h gatalgatal BAB cair sejak 3 hari Riwayat keluhan sesak

DENAH
Ukuran 10x8 m Berdinding bata & sebagian lantai semen 4 ruangan: 3 kamar tidur & 1 ruang tamu Dapur (-), ventilasi kurang, jendela kurang, cahaya kurang Memelihara sapi di sebelah rumah MCK (-)

RUMAH PAK HERMAN

500 m

Kandang Sapi

Air Bersi h 20 km

PUSKESMAS
10m Sungai 500 m

SEHAT

Menurut WHO

UU No.23,1992
tentang Kesehatan

Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual.

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Definisi Keluarga

Menurut DEPKES RI Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas Kepala Keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan Menurut WHO Anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah adaptasi atau perkawinan. Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam suatu rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat

Definisi Keluarga (Cont)

Menurut Burgess dkk dalam Friedman (1998),


Berorientasi pada tradisi dan digunakan sebagai referensi secara luas : Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan dengan ikatan perkawinan, darah dan ikatan adopsi. Para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama -sama dalam satu rumah tangga, atau jika mereka hidup secara terpisah, mereka tetap menganggap rumah tangga tersebut sebagai rumah mereka. Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam peran-peran sosial keluarga seperti suami -istri, ayah dan ibu, anak laki - laki dan anak perempuan, saudara dan saudari. Keluarga sama-sama menggunakan kultur yang sama, yaitu kultur yang diambil dari masyarakat dengan beberapa ciri unik tersendiri.

Definisi Keluarga (Cont)


Menurut whall dalam friedman (1988) Keluarga sebagai kelompok yang mengidentifikasikan diri dengan anggotanya terdiri dari dua individu atau lebih , asosiasinya dicirikanm oleh istilah-istilah khusus, yang boleh jadi tidak diikat oleh hubungan darah atau hokum, tapi berfungsi sedemikian rupa sehingga mereka menganggap diri mereka sebagai sebuah keluarga.

Menurut Salvicion Keluarga adalah dua atau lebih dari individu yang tergabung karena ikatan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, dan mereka hidup hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam peranannya masingmasing, dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.

KELUARGA SEHAT
Keluarga Sehat keluarga yang tinggal di lingkungan yang sehat, berperilaku sehat, dan akses ke pelayanan kesehatan terjangkau (DepKes). Indikator Keluarga Sehat (dirumuskan oleh Rosen, Geyman dan Layton, 1980) A Adaptasi P Partnership G Growth A Affection R Resolve

KUESIONER PENILAIAN KELUARGA SEHAT


No 1 Pernyataan Saya puas bahwa saya bisa kembali kepada keluarga saya, bila saya ada masalah Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya melakukan kegiatan dan ataupun arah hidup yang baru Saya puas keluarga saya kasih sayang emosi Saya puas keluarga saya bersama dengan cara-cara menyatakan rasa dan menanggapi dengan cara-cara membagi waktu Sering/selalu Kadang Jarang/tidak pernah

Keterangan: Sering: 2 Kadang: 1 Jarang/tdk pernah: 0

Intepretasi: 03: tdk sehat 46: kurang sehat 710: keluarga sehat

BENTUK KELUARGA MENURUT SUSSMAN (1970) ADA DUA BENTUK :

TRADISIONAL Keluarga yang pembentukannya sesuai atau tidak melanggar norma-norma kehidupan masyarakat yang secara tradisional dihormati bersama

NON - TRADISIONAL Keluarga yang pembentukannya tidak sesuai atau melanggar norma-norma kehidupan masyarakat secara tradisional dihormati bersama yaitu keabsahan ikatan perkawinan antara suami dan istri

KELUARGA TRADISIONAL
Keluarga inti (nuclear family) Keluarga inti diad Keluarga orang tua tunggal (single parent family) Keluarga orang dewasa bujangan (single adult living alone) Keluarga tiga generasi Keluarga pasangan umur pertengahan atau jompo Keluarga jaringan-keluarga (kin network) Keluarga karier kedua

KELUARGA NON-TRADISIONAL
Keluarga hidup bersama (commune family) Keluarga orang tua tidak kawin dengan anak (Unmarried parent and children family) Keluarga pasangan tidak kawin dengan anak (Unmarried couple with children family) Keluarga pasangan tinggal bersama (cohabiting couple) Keluarga homoseksual (homosexual unions)

FUNGSI KELUARGA (WHO,1989)


1. Fungsi Biologis

2. Fungsi Psikologis Untuk meneruskan keturunan


3. Fungsi Sosial Memelihara dan membesarkan anak

Memberikan kasih sayang dan rasa aman 4. Memenuhi gizi keluarga Fungsi Ekonomi

5. Memelihara dan merawat anak anggota Fungsi Pendidikan perhatian diantara Membina sosialisasi pada anggota keluarga Memberikan

Mencari sumber penghasilan untuk Membina norma-norma tingkah laku sesuai keluarga kebutuhan keluarga memenuhi Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, tingkat perkembangan anakpenghasilan bakat Membinadan membentuk prilaku anak sesuai dengan keterampilan pendewasaan kepribadian Pengaturan dan penggunaan dan minat yang dimiliki keluarga untuk memenuhi kebutuhan akan datang Meneruskan nilai-nilai keluarga anggota keluarga Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang keluarga dalam memebuhi peranannya sebagai orang dewasa Memberikan identitas keluarga Menabung untuk memenuhi kebutuhan Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya keluarga di masa yang akan datang

PERAN KELUARGA
1. Peran Formal a. Peran parental b. Peran perkawinan 2. Peran Informal a. Pengharmonis b. Inisiator-kontributor c. Pendamai d. Perawat keluarga e. Koordinator keluarga

Peran dasar yg membentuk posisi sosial, suatu hubungan Memelihara suami sbg ayah & istri sbg ibu perkawinan yang kokoh Menengahi perbedaan yg terdapat diantara para anggota, Mengemukakan & menyatukan mengajukan menghibur & ide-ide baru/cara mengingat kembali perbedaan pendapat & Menyatakan kesalahan posisi masalah/tujuan kelompok mengakui kesalah/menawarkan Merawat &mengasuh anggota penyelesaian keluarga lain Mengorganisasi & merencanakan
kegiatan keluarga,

MENURUT WINSLOW DAN APHA

Memenuhi kebutuhan fisiologis

Pencahayaan Penghawaan Ruang gerak yang cukup Terhindar dari kebisingan mengganggu

yang

Memenuhi kebutuhan psikologis

Privacy yang cukup Komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah

Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah

Penyediaan air bersih Pengeloaan tinja dan air limbah rumah tangga Bebas vektor penyakit Cukup sinar matahari pagi Terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran Pencahayaan dan penghawaan yang cukup

Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan

Konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir

MENURUT KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO. 829/MENKES/SK/VII/1999 1. Bahan-Bahan Bangunan
Tidak tebuat dari bahan yang dapat melepaskan zat yang dapat membahayakan kesehatan, antara lain : Debu total < 150 mg/m2 Asbestos < 0,5 serat/kubik/24 jam

Timbal (Pb) < 300 mg/kg bahan


Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme patogen

2. Komponen dan Penataan Ruangan Lantai kedap air dan mudah dibersihkan Dinding rumah memiliki ventilasi Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan Bumbungan rumah 10 m dan ada penangkal petir Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukkannya Dapur harus memiliki sarana pembuangan asap

3. Pencahayaan Intensitas penerangan minimal 60 lux dan tidak menyilaukan mata. 4. Kualitas Udara Suhu udara nyaman, antara 18-30 0C

Kelembaban udara, antara 40-70 %


Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm/24 jam Pertukaran udara 5 kali 3/menit untuk setiap penghuni

Gas CO kurang dari 100 ppm/8 jam


Gas formaldehid kurang dari 120 mg/m3

5. Ventilasi
Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% luas lantai. 6. Vektor Penyakit Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di dalam rumah. 7. Penyediaan Air

Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60 L/orang setiap hari
Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air minum menurut Permenkes 416 tahun 1990 dan Kepmenkes 907 tahun 2002

8. Pembuangan Limbah Limbah cair yang bersal dari rumah tangga tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan tanah Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan batu, tidak mencemari permukaan tanah dan air tanah 9. Kepadatan Hunian

Luas kamar tidur minimal 8 m2


1 kamar tidur tidak untuk lebih dari 2 orang

MENURUT DITJEN CIPTA KARYA, 1997

Pondasi yang kuat

Meneruskan beban bangunan ke tanah dasar Memberi kestabilan bangunan Merupakan konstruksi penghubung antara bangunan dengan tanah Tinggi minimum 10 cm dari pekarangan dan 25 cm dari badan jalan Bahan kedap air Untuk rumah panggung dapat terbuat dari papan atau anyaman bambu

Lantai kedap air dan tidak lembab

Memiliki jendela dan pintu

Luas minimum 10% luas lantai

Dinding rumah kedap air

Untuk mendukung atau menyangga atap Untuk menahan angin dan air hujan Melindungi dari panas dan debu dari luar menjaga kerahasiaan (privacy) penghuninya

Langit-langit

Untuk menahan dan menyerap panas terik matahari Minimum 2,4 m dari lantai Bisa dari bahan papan, anyaman bambu, tripleks atau gipsum

Atap rumah

Sebagai penahan panas sinar matahari melindungi masuknya debu, angin, dan air hujan

HAL-HAL YANG PERLU DIKETAHUI DALAM MEMBINA SUATU KELUARGA


Tipe keluarga Kondisi faktor lingkungan, sosial, ekonomi, dan budaya Identifikasi masalah kesehatan keluarga Rencana upaya intervensi yang akan dilakukan Kerangka konsep masalah pasien

TIPE KELUARGA

Extended

Keluarga yang tinggal bersama selain keluarga inti yang kemungkinan masih menjadi tanggungan keluarga inti

No .

Anggota Keluarga Anak Pertama

Masalah Rencana upaya intervensi kesehatan BAB cair sejak 3 hari -Menyediakan sumber air bersih yang mudah di jangkau -Sediakan MCK yg baik -Penyuluhan cuci tangan sebelum makan, setelah BAB -Sediakan makanan yang sehat dan bersih -Penyuluhan kpd pasien agar memisahkan dapur & kamar tidur -Membersihkan rumah dari debu -Sering membuka jendela agar sirkulasi udara lancar

RENCANA UPAYA INTERVENSI YANG AKAN DILAKUKAN

1.

2.

Anak Kedua

Keluhan sesak

3.

Adik ipar pak Herman

Gatal gatal

Penyuluhan mengenai Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara personal hygiene maupun lingkungan: - Menyarankan untuk tidak meletakkan kandang ayam atau peliharaan hewan lainnya di dalam rumah. - Menyarankan untuk tidak menggantung baju-baju yang sudah terpakai maupun yang belum terpakai di pojokan rumah karena dapat menjadi sarang nyamuk. - Menyarankan untuk mandi dengan air bersih dan sabun serta rajin memotong kuku - Menggunakan pakaian tidak bergantian

CONT
4. Nyonya Asih & pak herman

DM tidak terkontrol

- Penyuluhan kepada pasien mengenai penyakit DM, penanganan serta komplikasinya. -Penyuluhan untuk mengatur diet rendah kalori tinggi protein dan perbanyak serat -kontrrol gula darah teratur ke puskesmas

Biologis/personal

KERANGKA KONSEP MASALAH PASIEN

USIA

GENETIK

Usia beresiko tinggi terkena penyakit infeksi PERILAKU


LIFE STYLE
Kebiasaan pola makan

Faktor keturunan memiliki peran dalam penyakit endokrin LINGKUNGAN


Pengetahuan Keluarga yang Kurang Mengenai Penyakit endokrin dan infeksi

Keluarga tidak sehat


Kebiasaan mengkonsumsi makanan- makanan dengan penyedap rasa dan makanan yang banyak kalori

Sosio Ekonomi Rendah

Kesadaran Masyarakat yang Kurang Mengenai Hidup Sehat (fasilitas MCK dan sumber air umum)

PELAYANAN KESEHATAN
Kebiasaan memasak di ruang tamu, kemungkinan tidak bersih Aktivitas fisik yang kurang
-Kurangnya informasi mengenai penyakit endokrin dan infeksi - kurangnya akses pelayanan kesehatan

Rumah pasien tidak termasuk dalam kriteria rumah sehat

DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Azrul. 1997. Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga. Jakarta: Yayasan Penerbit IDI Azwar azrul, dkk. 2004. A Primer On Family Medicine Practice. Singapore International Foundation. Singapore Rakel, Robert E., MD, Textbook of Family Practice, 6th Edition, W.B. Saunders Company, 2002, pp31-41 Sudoyo. 2010. Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta: FK UI

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai