Anda di halaman 1dari 9

1. Kode ICD 10: I.25 : Coronary Artery Disease 2.

Tips Pencegahan Penyakit Jantung Koroner Sejak Dini Pola makan sehat Hindari makanan yang banyak mengandung lemak atau yang mengandung kolesterol tinggi. Seafood memiliki kandungan kolesterol tinggi yang dapat membahayakan jantung. Kurangi menyantap makanan yang digoreng yang banyak mengandung lemak, sebaliknya makanan dapat diolah dengan cara direbus, dikukus atau dipanggang. Menggoreng dengan menggunakan minyak zaitun memiliki kandungan lemak yang sedikit sehingga bisa menjadi pilihan bila harus mengolah makanan dengan cara digoreng. Hindari

juga

makanan

dengan

kandungan

gula

tinggi

seperti soft drink, usahakan menggunakan gula jagung. Jangan pula tertalu banyak mengkonsumsi karbohirat, karena dalam tubuh,

karbohidrat akan dipecah menjadi lemak. Sebaliknya, konsumsi oat atau gandum yang dapat membantu menjaga jantung tetap sehat. Menjaga

Tubuh

ideal

dari

kegemukan

karena seseorang yang memiliki lingkar pinggang lebih dari 80 cm, berisiko lebih besar terkena penyakit ini. Berhenti

merokok

Mengisap rokok sangat tidak baik untuk kesehatan jantung, maka segera hentikan kebiasaan ini agar jantung tetap sehat. Hindari

Stres

Stres memang sangat sulit dihindari jika hidup di kota besar seperti Jakarta yang dikenal karena kemacetan dan kesibukannya. Saat seseorang mengalami stres, tubuhnya akan mengeluarkan hormon cortisol

yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine akan diproduksi tubuh saat menderita stres, yang akan mengakibatkan naiknya tekanan darah. Maka, sangat baik bila Anda menghindari stres baik di kantor atau di rumah. Hipertensi Problem hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan penyakit jantung. Hipertensi dapat melukai dinding arteri dan

memungkinkan kolesterol LDL memasuki saluran arteri dan meningkatkan penimbunan plak. Obesitas Kelebihan berat atau obesitas meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan lemak. Menghindari atau mengobati obesitas atau kegemukan adalah cara utama untuk menghindari diabetes. Diabetes mempercepat penyakit jantung koroner dan meningkatkan risiko serangan jantung. Olahraga secara teratur

Anda dapat melakukan kegiatan olahraga seperti berjalan kaki, jalan cepat, atau jogging. Kegiatan olahraga yang bukan bersifat kompetisi dan tidak terlalu berlebihan dapat menguatkan kerja jantung dan

melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh. Konsumsi

antioksidan

Polusi udara, asap kendaraan bermotor atau asap rokok menciptakan timbulnya radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan bisul atau endapan pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyumbatan. Untuk mengeluarkan kandungan radikal bebas dalam tubuh, perlu adanya antioksidan yang akan menangkap dan membuangnya.

Antioksidan dapat diperoleh dari berbagai macam buah-buahan dan sayuran

3. Dimana disebutkan bahwa ratio HDL/kolesterol total pada perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki, tetapi perbedaan ini akan semakin berkurang seiring pertambahan usia seseorang.

Kesimpulan ini juga dibutikan lewat hasil meta-analisis dari empat penelitian besar yaitu a) Framingham Heart Study (FHS), b) Lipid Research Clinics Prevalence Mortality Followup Study (LRCF), c) Lipid Research Clinics Coronary Prevention Trial (LRCPPT), dan d) Multiple Risk Factor Intervention Trial (MRFIT) yang menyimpulkan bahwa setiap kenaikan kadar kolesterolHDL plasma sebesar 1 mg/dl dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner pada pria sebesar 2% dan 3% pada wanita.

Hal ini menjelaskan bahwa hubungan terbalik antara kolesterol-HDL tinggi dan pencegahan penyakit kardiovaskuler bukan hanya terhadap morbiditas saja tetapi juga terhadap mortalitas pada penyakti jantung koroner. Faktor lain yang berpengaruh terhadap perbedaan resiko penyakit jantung koroner pada kedua kelompok jenis kelamin adalah intensitas merokok dimana pada kaum pria ditemukan lebih banyak yang merokok rutin dibandingkan padakaum perempuan. ratio HDL/kolesterol total Obesitas pada laki laki dan perempuan hanya berbeda pada distribusi lemak dalam tubuh. Pada pria, lemak tubuh banyak didistribusikan di bagian atas tubuh

yaitu bagian perut yang dikenal juga dengan nama obes tipe android. Sedangkan pada wanita cenderung dibagian bawah tubuh yaitu di daerah gluteofemoral atau obes tipe ginoid. 4. ernyata Obesitas tidak saja mempengaruhi penampilan seseorang, akan tetapi juga mengakibatkan plasma yang beberapa penyakit memperberat seperti proses perubahan kadar lipid aterosklerosis, kelainan

cenderung

metabolik terutama pada keberadaan insulin sehingga tidak sedikit yang berkaitan dengan penyakit Diabetes, dikatakan juga kejadian stroke lebih tinggi pada penderita obesitas. Oleh karena berlebihnya berat badan, maka jantung akan bekerja dengan beban yang berlebih sehingga hal ini akan

mempengaruhi terjadinya hipertropi ventrikel . Obesitas juga sangat erat hubungannya dengan kejadian hipertensi, bahkan salah satu pengobatan hipertensi adalah dengan mengurangi berat badan yang berlebih.Pada Framingham heart study tampak jelas sekali bahwa obesitas merupakan faktor risiko kuat untuk terjadinya penyakit jantung koroner. Hal ini di perkuat dengan hasil penelitian The Nurses Health study maupun

penelitian yang dilakukan di Finlandia

terhadap 16000 laki laki dan wanita

yang berumur 30-59 th . Dikatakan pada peneltian tersebut bahwa tiap kenaikan berat badan 1 unit BMI dari BMI 22 dapat meningkatkan 4-5 % mortalitas penyakit jantung koroner. 5. pencegahan primordial adalah upaya mencegah timbulnya faktor risiko terhadap timbulnya proses aterogenesis termasuk kadar lipid dan

lipoprotein, genetik, kegemukan, kurang olah raga, merokok dan pola hidup sehat. 6. Penyakit jantung koroner (PJK) adalah suatu kelainan disebabkan oleh penyempitan atau penghambatan pembuluh arteri yang mengalirkan darah ke otot jantung. Bilamana penyempitan ini menjadi parah maka dapat terjadi serangan jantung Pada awalnya arteri normal, aliran darah tidak terhalang, tetapi oleh berbagai faktor risiko terjadilah:

- Plak, ini dapat menyebabkan arteri mengalami penyum-batan/halangan sebagian. Plak ini dalam waktu lama dapat tumbuh terus, sehingga terjadi penyumbatan total. - Spasm, proses ini menyebabkan pembuluh arteri mengerut dan ruang aliran tinggal sebagian dan bila parah terjadi penghentian darah secara total. - Clot atau disebut juga Platelete clumping, dalam hal ini terjadi proses penggumpalan dari berbagai substansi dalam darah. Proses ini dapat berlanjut sedemikian rupa, sehingga menghalangi aliran darah secara total.

- Kombinasi dari dua atau lebih peristiwa di atas. Bila kombinasi tersebut terjadi, umumnya dengan cepat terjadi penyumbatan total (100%) pada arteri koroner. 7. Artherosklerosis merupakan perubahan dinding pembuluh darah nadi atau arteri yang secara popular disebut proses pengerasan atau pengeapuran.

Penyakit jantung koroner atau PJK terkadi karena proses Artherosklerosis, yang menyebabkan penyempitan lumen pembuluh darah koroner, penyempitan tersebut menyebabkan gangguan aliran darah sehinggga dapat terjadi kekurangan pasokan oksigen bagi sel otot jantung.

Kanker paru

1.

asap api terbuka, terutama dari pembakaran sampah, mengandung substansi penyebab kangker 350 kali lebih besar daripada asap rokok. Dibawah kondisi itu, partikel partikel racun telah diproduksi dan disebarkan ke atmosphere yang lalu kemudian dihirup secara terus menerus oleh manusia dan binatang dan juga diendapkan kedalam tanah dan tanaman-tanaman, termasuk sumber air minum , tanah persawahan dan ladang- lalu kemudian partikel beracun ini memasuki rantai makanan. semua pembakaran plastik, kayu, berbagai macam kertas, busa furniture dan lain sebagainya. Pembakaran sampah plastik, terlebih lagi, sangat membahayakan. Dimulai dari bentuk plastik yang paling dasar seperti pembungkus makanan, pembungkus kosmetik dan obat, pada mainan anak anak dan banyak lagi yang bahkan kita tidak sadari. Plastik-plastik ini, ketika dibakar dapat membebaskan artikel karbon monoksida, dioksin dan klorin. Semua ini merupakan partikel beracun yang mempunyai potensi tinggi menyebabkan kanker. Polutan yang disebabkan dari pembakaran sampah dapat juga dihubungkan dengan penyakit jantung dan gangguan saluran pernafasan, kerusakan ginjal dan hati, bronchitis, asma, serangan jantung dan juga kerusakan otak.

2.

3. Klasifikasi kanker paru secara histologi dibagi menjadi 4 jenis untuk kebutuhan klinis, yaitu :18 1. Karsinoma skuamosa (karsinoma epidermoid) : Karsinoma sel skuamosa merupakan tipe histologi kanker paru yang paling sering pada laki-laki. Karsinoma sel skuamosa keratinisasi adalah suatu dan tumor epitel ganas yang

menunjukkan

skuamosa

keratinisasi

intraselular

dengan/tanpa intercellular bridges, yang berasal dari epitel bronkus 2. Karsinoma sel kecil (small cell carcinoma): Karsinoma sel kecil adalah suatu tumor epitel ganas yang terdiri dari sel-sel kecil dengan sitoplasma yang jarang, batas sel yang tidak tegas, kromatin inti bergranular halus, dan berbentuk nukleolus tidak ada. Sel-sel

bulat, oval dan spindel 3. Adenokarsinoma (adenocarcinoma) : Pada perempuan, adenokarsinoma menjadi tipe yang paling sering ( 1/3 kasus), demikian juga insidensinya semakin meningkat. Adenokarsinoma adalah suatu tumor epitel ganas dengan diferensiasi glandular atau produksi mukus, menunjukkan bentuk pertumbuhan asinar, papiler, bronkioloalveolar, atau solid dengan mukus, atau campuran dari bentuk-bentuk tersebut. Adenokarsinoma biasanya berada di perifer 4. Karsinoma sel besar (large cell carcinoma) : Karsinoma sel besar

adalah kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil yang tidak berdiferensiasi, yang tidak menunjukkan gambaran karsinoma sel kecil dan glandular atau diferensiasi skuamosa. Jenis tumor ini berkisar 15% dari kanker paru, heterogen, dan banyak peneliti menganggap karsinoma ini menjadi diagnosis keranjang sampah Manifestasi klinis kanker paru dapat dikategorikan menjadi a. Manifestasi Lokal Kanker Paru (Intrapulmonal Intratorakal) Gejala yang paling sering adalah batuk kronis dengan/tanpa produksi Sputum, produksi sputum yang berlebih, Hemoptisis (batuk darah), Nyeri dada, Susah bernafas (dyspnea) dan penurunan berat badan

b. Manifestasi Ekstrapulmonal Intratorakal Manifestasi ini disebabkan oleh adanya invasi/ekstensi kanker

paru ke struktur/organ sekitarnya, gejalanya: Sesak nafas dan nyeri dada bisa disebabkan oleh keterlibatan pleura atau pericardial, Tumor lobus atas kanan atau kelenjar mediastinum dapat menginvasi atau menyebabkan kompresi vena kava superior dari eksternal menunjukkan suatu sindroma vena kava superior, yaitu nyeri kepala, wajah sembab/plethora, lehar edema dan kongesti, pelebaran venavena dada c. Manifestasi Ekstratorakal Non Metastasis menunjukkan gejala-gejala seperti mudah lelah, mual, nyeri abdomen, confusion, atau gejala yang lebih spesifik seperti galaktorea (galactorrhea) d. Manifestasi Ekstratorakal Metastasis Penurunan berat badan >20% dari berat badan sebelumnya (bulan sebelumnya) sering mengindikasikan adanya metastasis. Pasien dengan metastasis ke hepar sering mengeluhkan penurunan berat badan. Kanker paru umumnya juga bermetastasis ke kelenjar adrenal, tulang, otak, dan kulit. Keterlibatan organ-organ ini dapat menyebabkan nyeri local.

4.

Cara yang paling umum bagi asbes untuk masuk ke dalam tubuh adalah melalui pernapasan. Sesungguhnya, asbes yang berisi material tidaklah berbahaya kecuali ia berubah menjadi debu atau fiber yang masuk ke udara dimana mereka dapat terhirup (US Department of Health & Human Resources, 2001). Banyak dari asbes akan terjebak di dalam membran hidung dan tenggorokan sampai akhirnya dapat keluar, tetapi sebagian dapat terus masuk dan mengendap di paruparu atau ke dalam pencernaan. Jika suatu saat fiberfiber tersebut benar-benar terjebak di dalam tubuh, fiberfiber asbes tersebut akan menyebabkan gangguan kesehatan.Orangorang yang telah terkontaminasi asbestos dan juga

terkontaminasi karsinogen lain seperti asap rokok mempunyai resiko signifikan yang lebih besar terkena kanker paruparu dibanding orangorang yang hanya tercemar oleh asbestos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang bekerja dengan asbes yang juga merokok adalah 90 kali lebih berpeluang untuk menciptakan kanker paru paru dibanding orang yang tidak merokok atau terkontaminasi asbes.

Anda mungkin juga menyukai