Anda di halaman 1dari 8

Kelarutan Kelarutan adalah jumlah maksium mol suatu zat yang yang dapat larut dalam pelarut tertentu.

s = , dengan s adalah kelarutan ( satuan Molar )


Ag2CrO4

2Ag+ + CrO42Ksp = [Ag+]2 [CrO4]2Ksp = (2s)2 (s)

Ag2CrO4

2[ M ]+ [M]

A1B1 = s2 A2B1 = 4s3 A3B1 = 27s4 ( tdk ada bentuk A2B2 = A1B1 ) A3B2 = 108s5 Hapal cara cepatnya Penambahan ion senama memperkecil kelarutan Larutan basa akan sulit larut dalam larutan asam maupun basa dibanding yang netral karena pengaruh ion senama yakni (OH- atau H+). Penambahan Ion Senama

Misalnya : larutan Ag2CrO4 dalam larutan AgNO3 Ag2CrO4 2Ag+ + CrO42-

8,433 = [ M Ag dari AgNO3]2 s Reaksi Pengendapan

Kelarutan menyatakan jumlah maksimum zat yg dapat larut, atau jumlah mksimum zat yang dapat mengion. Untuk rekasi pengendapan, tidak per;u memperhatikan perbandingan koefisien reaksi pada molar, cuckup masukkan apa adanya. Jika dikatakan tepat mengndap maka Qc = Kc.

Hidrolisis Komponen garam ( kation / anion ) yang diambil dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dngan air.

Asam kuat Basa kuat ( tdk mengalami hidrolisis )

Contoh : NaCl Na + + H2O Cl- + H 2O Ph = 7 ( Netral ) tidak terjadi reaksi tidak terjadi reaksi

Asam kuat basa lemah ( hidrolisis parsial )

Contoh CH3COONa CH3COO- + H2O Na+ + H2O Ph = [H+] =


CH3 COOH + OH tidak terjadi reaksi

Asam lemah basa kuat ( Hidrolisis Parsial )

Contoh : NH4Cl NH4+ + H2O Cl- + H2O Ph = [OH-] =


NH3 + H3O ( H +) tidak terjadi hidrolisis


Asam lemah basa lemah ( Hidrlisis total )

Contoh : NH4 CH3COO

Ph = [H+] =

, Ph = [OH-] =

Larutan Penyangga Dapat mempertahankan Phnya pada penambahan sedikt asam, sedikit basa atau akibat pengenceran.

Asam :

Cara membuat larutan penyangga

Mencampurkan asam lemah (HA) dengan garamnya (LA), garam LA menghaslkan ion A yang merupakan basa konjungasi dari asam HA. Mencampurkan asam lemah berlebih dengan basa kuat. Basa : Mencampurkan basa lemah dengan garamnya. Mencampurkan asam lemah berlebih dengan basa kuat.

) Asam :

Cara kerja larutan penyangga ( note : perhatikan prinsip reaksi kesetimbangan

CH3COOH

CH3COO- + H+

Penambahan asam :

Ion H+ bereaksi dengan CH3COO - membentuk CH3COOH Penambahan basa :

Ion OH- berekasi dengan H+ membentuk H2O . CH3COOH + OH CH3COO- + H2O

Basa : NH3 + H2O NH4 + + OH -

Penambahan asam :

Ion H+ berekasi dengan OH- membentuk H2O . NH3 + H+ NH4+

Penambahan basa :

Ion OH- bereaksi dengan NH4 + membentuk NH3 + H2O

Asam :

Ph larutan penyangga Basa :


[H+] = Ka

[OH-] = Kb

Fungsi larutan penyangga

Cairan intraselular : H2PO4 - - HPO42Dalam hemoglobin : HHb + + O2 H + + HbO2

Cairan interselular : H2CO3 HCO3-

Asidosis dan alkalosis

Titrasi Titik ekivalen : jumlah mol H+ sama dengan jumlah OH-, asam basa tepat habis bereaksi Titik akhir titrasi : titik saat indikator tepat akan berubah warna. Titik akhir titrasi harus sedekat mungkin dengan titik ekivalen ( plilh indikatir yang paling tepat ) Indikator yg ditambahka harus sesedikit mungkin agar tidak mempengaruhi PH Titrat ( zat yang dititrat ) dan titer/titran ( zat yang menitrat )

N x Vasam = N x Vbasa n x M x Vasam = n x M x Vbasa

Grafik titrasi dapat dijelaskan menurut teori hidrolisis, dimana jika asam dan basa bereaksi, akan bereaksi membentuk garam yang dapat terhdrolisis dengan PH tertentu. Misalnya : tirasi asam lemah basa kuat CH3COOH + NaOH CH3 COONa + H2O

Termokimia

Sistem dan Lingkungan Sistem : Terbuka, tertutup, terisolasi. Energi dalam ( E ), tdk dapat diukur, yg dapat dikur hanyalah E = Ep - Er E = Q + W Reaksi pada volume tetap tidak melakukan usaha sehingga E = Q E dapat diartikan sebagai H. Reaksi eksotem : mengalir ke lingkungan. Reaksi endoterm : mengalir ke sistem. H = Hp - Hr

Menentukan entalipi reaksi Kalorimeter Hukum Hess Data entalpi pembentukan Data Ebergi ikatan

: H0 = : H =

0 produk -

0 reaktan

putus -

gabung

Larutan Asam Basa

Teori Arhenius Asam : zat yang dalam air melepaskan ion H+ dan ion sisa asam. Basa : zat yang dalam air melepaskaan ion OH- dan ion sisa basa ( ion logam ) Catatan : NH3 bersifat basa, sering ditulis sebagai NH4OH Air merupakan elektrolit yang sangat lemah

pH , pOH dan Kw pH = - log [H+] pOH = - log [OH-] Kw = [H+] x [OH-] pKw = pH + pOH Kw = 10-14 pKw = 14

[H+] dan [OH-] Asam kuat [H+] = M x valensi asam Asam lemah [H+] = x Ka = M 2 [H+] = M x Asam lemah polivalen : energi ionisasi bertingkat. Harga Ka diambil pada reaksi tahab pertama contoh H2SO4 ( dapat mengion sempurna dalam larutan yang sangat encer ) Indikator pH Fenolflatelein Metil Merah Metil jingga 8,3 10,0 4,4 6,2 3,1 4,4 Tak berwarna merah Merah kuning Merah kuning Basa = Lakmus merah biru

Asam : Lakmus biru merah Macam indikator : alami, buatan dan universal. Trayek pH adalah warna indikator pada pH netral = 7

Kuat lemah asam basa Asam lemah HF H3PO4 H2S H2CO3 Asam Brownsted Lowry Asam : zat pendonor proton Basa : zat penerima proton Kelebihan : menjelakan rekasi tdk terbatas hanya pada pelarutnya saja. Tdk hanya berupa omolekul, tetapi juga kation. Basa lemah NH3 Al(OH)3 FeOH3

Asam konjugasi Asam Basa Konjugasi + H+

Basa konjugasi Basa + H+ Asam konjugasi

Semakin kuat asam, semakin lemah basa konjgasinya. Sebaliknya.

Asam basa lewis Asam : penerima pasangan elektron Basa : pendonor pasangan elektron NH4+ adalah basa, sedangkan NH3 adalah basa.

Anda mungkin juga menyukai