Tahun 2011
KATA PENGANTAR
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dokumen DTPS KIBBLA tahun 2011 ini dapat diselesaikan dengan baik walau masih terdapat banyak kekurangan dalam hal data. Dokumen ini disusun setelah melewati proses Lokakarya Penyusunan Dokumen selama 5 (lima) hari yang dilakukan pada tanggal 04 08 April 2011 di Hotel Pelangi Kupang yang melibatkan 7 SKPD mitra dan Ketua Pokja Advokasi KIBBLA. Dokumen DTPS ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi SKPD dan Pemerintah Kota Kupang dalam mengusulkan program dan kegiatan pembangunan khususnya dibidang kesehatan ibu dan anak dalam menurunkan angka kematian ibu, bayi, bayi baru lahir dan anak di Kota Kupang. Kepada semua pihak yang membantu penyusunan dokumen ini kami sampaikan terimakasih, semoga dokumen ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Kupang,
April 2011
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar __________________________________________________________________ Daftar Isi _______________________________________________________________________ Daftar Singkatan dan Istilah _______________________________________________________ Bab I Pendahuluan___________________________________________________________ 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. Bab II Gambaran Wilayah Kota Kupang ____________________________________ Permasalahan KIBBLA sesuai dengan isu utama _______________________ Kebijakan dan Strategi Kota Kupang berkaitan dengan KIBBLA__________ Tujuan ___________________________________________________________
i ii iii 1 1 1 2 3 6 6 13 17 17 20 35 39 50 41 41
Situasi dan Masalah KIA di Kota Kupang _________________________________ 2.1. 2.2. Hasil Analisis Situasi _______________________________________________ Analisa Penyebab Masalah __________________________________________
Bab III
Program Kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak _______________________________ 3.1. 3.2. 3.3. 3.4. Rumusan Solusi dan Kegiatan Masalah KIBBLA _______________________ Rencana Kerja _____________________________________________________ Rencana Pemantauan_______________________________________________ Rencana Penilaian _________________________________________________
Bab IV
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011
: :
: : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : : :
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Wilayah Kota Kupang 1.1.1. Letak Daerah/Luas Wilayah Kota Kupang terletak diantara 103614 - 103958 LS & 1233223 - 1233701 BT dengan luas wilayah 180,27 km2 atau 18 027 ha. 1.1.2. Batas-batas wilayah Sebelah utara berbatasan dengan Teluk Kupang Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kupang Tengah & Kupang Barat Kabupaten Kupang Sebelah Barat berbatasan dengan kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang & Selat Semau 1.1.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Kota Kupang sebanyak 334.822 jiwa, yang terdiri dari 171.523 jiwa penduduk laki-laki & 163.282 jiwa penduduk perempuan 1.1.4. Pembagian Wilayah Kota Kupang terdiri dari 6 Kecamatan dan 51 Kelurahan, yaitu Kecamatan Alak yang memiliki 12 kelurahan, kecamatan Maulafa yang memiliki 9 kelurahan, kecamatan Oebobo memiliki 8 kelurahan, kecamatan Kota Radja memiliki 7 kelurahan, kecamatan Kota Lama memiliki 5 kelurahan & kecamatan Kelapa Lima memiliki 10 kelurahan. 1.2. Permasalahan KIBBLA sesuai dengan isu utama Hasil SDKI TAHUN 2007 menunjukan AKI Nasional 228/100.000 KH & AKI Provinsi NTT 306/100.000 KH, AKB Nasional 52/1.000 KH & AKB Provinsi NTT berjumlah 62/1.000 KH, AKABA 81/1000 KH Nasional, Provinsi NTT AKABA 82/1000 KH. Di Kota Kupang pada tahun 2008 kematian ibu berjumlah 15 kasus dengan penyebab terbanyak yaitu perdarahan, 81 kasus kematian bayi baru lahir & 10 kasus kematian balita sedangkan tahun 2009 terjadi 13 kasus kematian ibu dengan penyebab terbanyak adalah infeksi, 155 kematian bayi baru lahir dengan penyebab utama yaitu asfiksia, & kematian balita sebanyak 5 kasus. Sedangkan pada tahun 2010 terjadi penurunan angka kematian ibu menjadi 5 kasus, dengan penyebab terbanyak adalah perdarahan sebanyak 3 kasus, eklamsia 1 kasus dan penyakit lain sebanyak 1 kasus, dengan jumlah kematian bayinya sebanyak 65 kasus, dan kematian balita sebanyak 11 kasus. Hal ini menunjukan bahwa derajat kesehatan masyarakat di Kota Kupang masih rendah.
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011 Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan AKI & AKB di Kota Kupang, tetapi angka kematian ibu dan angka kematian bayi tetap diatas rata-rata Provinsi NTT bahkan Nasional, oleh karena itu Pemerintah Kota Kupang telah melakukan upaya-upaya luar biasa untuk menurunkan AKI-AKB melalui Kebijakan Revolusi KIA. Revolusi KIA adalah salah satu bentuk upaya percepatan penurunan kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir dengan cara-cara yang luar biasa melalui persalinan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai. Kota Kupang harus segera melakukan Revolusi KIA Karena kematian ibu dan bayi baru lahir di Kota Kupang masih sangat tinggi dibandingkan dengan angka Provinsi NTT & Nasional. Berbagai upaya yang selama ini telah banyak dilakukan belum mampu mengangkat posisi Kota Kupang di Tingkat Provinsi NTT & dimata Nasional, sehingga harus diupayakan mengatasi masalah ini dengan cara-cara yang luar biasa. 1.3. Kebijakan & Strategi Kota Kupang berkaitan dengan KIBBLA a. Strategi 1 : Mewujudkan komitmen pembangunan kesehatan dan membina sistem kesehatan Kebijakan 1 : Meningkatkan upaya pelayanan kesehatan komprehensif (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif), meningkatkan kemampuan dan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dan mengoptimalkan lingkungan yang bebas dari risiko penyakit yang berbasis lingkungan, memberdayakan serta mendorong pengembangan dan kemandirian institusi masyarakat, peran serta lembaga swadaya masyarakat dan organisasi profesi termasuk swasta dalam upaya pelayanan kesehatan. b. Strategi 2 : Meningkatkan pembiayaan kesehatan Kebijakan 2 : Pengembangan Sumber Daya Kesehatan dalam rangka memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara aktif dengan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, terutama untuk menjangkau kelompok keluarga berpenghasilan rendah, masyarakat miskin, daerah kumuh dan pemukiman baru 1.4. Tujuan a. Tujuan Umum Tercapainya percepatan penurunan kematian Ibu melahirkan dan kematian Bayi Baru Lahir melalui persalinan di fasilitas kesehatan yang memadai dari 554/100.000 KH pada tahun 2004 menjadi 153/100.000 KH pada tahun 2013, dan kematian bayi dari 62/1000 KH tahun 2004 menjadi 27/1000 KH pada tahun 2013. b. Tujuan Khusus 1. Tersedianya data sasaran ibu hamil, melahirkan dan bayi ditiap Desa/Kelurahan; 2. Tersedianya Puskesmas PONED dan Rumah Sakit PONEK di Kabupaten/Kota; 3. Tersusunnya sistem pelayanan dasar, esensial dan emergensi (obstetri neonatal) bagi ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas serta bayi baru lahir; 4. Terselenggaranya sistem pelayanan dasar, esensial dan emergensi (obstetrik neonatal) bagi ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas serta bayi baru lahir.
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011 BAB II SITUASI DAN MASALAH KIA DI KOTA KUPANG 2.1. Hasil Analisis Situasi Tabel 1A. Data Sasaran, Kematian dan Kesakitan KIBBLA Kota Kupang Tahun 2008-2010
KELOMPOK SASARAN 1 Jumlah penduduk Jumlah penduduk miskin Data Sasaran KIBBLA Jumlah bayi (CBRx jml pddk) * Jumlah balita Jumlah ibu hamil (CBRx1.1 x jml pddk) Jumlah bumil gakin ( CBRx1.1xjml pddk miskin ) Jumlah ibu bersalin (1.05 x jml bayi) Jumlah Ibu nifas (CBR x jml pddk) Jumlah pasangan usia subur Data Kematian dan Kesakitan Ibu Jumlah Kematian Penyebab: Perdarahan Infeksi Hipertensi dalam kehamilan (HDK) Komplikasi Abortus Lain-lain (sebutkan):decomp,hepatitis,malaria Jumlah kesakitan Jumlah Bumil Anemi Perdarahan Infeksi Hipertensi dalam kehamilan (HDK) Komplikasi abortus Bumil Kurang Enerji Kronis (KEK) Lain-lain (sebutkan) :hamil kembar,janin besar,KPD,kelainan letak, gerakan janin berkurang 77 5 4 4 0 5 1 4 3 2 7 1 3 5 1 15 13 5 7,329 38,402 7,821 2,913 7,622 7,622 39,136 6,321 6,321 40,939 8,066 8,066 36,106 5,821 21,689 7,167 7,755 21,695 8,442 TAHUN 2008 3 286,306 127,908 TAHUN 2009 4 293,146 15,076 TAHUN 2010 5 334,822 200,558 Jml Thn.2009->RT miskin SUMBER DATA KETERANGAN 6
1,478 0 106
1.382 1.020 97 6 57 76
1,295
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011
Data Kematian dan Kesakitan Neonatal Lahir Mati Jumlah Kematian Penyebab: Asfiksia Tetanus neonatorum Infeksi Lain-lain (sebutkan), BBLR , Jumlah kesakitan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Asfiksia Tetanus neonatorum (TN) Infeksi Ikterus neonatorum Lain-Lain Data Kematian dan Kesakitan Bayi dan Anak Balita Jumlah Kematian Penyebab: Pneumonia/Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) Diare Campak Gizi buruk Lain-lain (sebutkan):infeksi Jumlah kesakitan Pneumonia/ISPA Diare Campak Demam Berdarah Dengue (DBD) Tuberkulosis (TBC) Malaria Gizi kurang Gizi buruk Lain-lain (sebutkan): HIV 32 8.937 22 414 95 572 8 30,955 16,060 7.426 21 120 109 111 5,045 1,381 5,425 60 62 (bayi 5 org) 77 8.934 152 7,194 14 347 106 95 463 123 4 3 1 4 12 81 28 156 44 40 0 29 74 200 107 10 0 13 6 64 38 81 39 149 36 143
110 67 9 0 0 4 30
Tahun 2010 terjadi kasus kematian ibu sebesar 5 kasus dengan peyebab kematian perdarahan 2 orang, eklampsi 1 orang, lain-lain 2 orang. Tahun 2009 sebesar 13 kasus dengan peyebab kematian perdarahan 1 orang, infeksi 4 orang, eklampsi 3 orang, dan Komplikasi karena Abortus 2 orang serta lain-lain 7 orang. Dapat disimpulkan telah terjadi Penurunan kasus kematian ibu dari 13 kasus pada tahun 2009 menjadi 5 kasus pada tahun 2010 dengan penyebab kematian terbanyak karena perdarahan dan lain-lain.
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011
Untuk kesakitan ibu tahun 2009 yang terbanyak adalah bumil KEK sebanyak 1.470 kasus, tahun 2010 sebanyak 1.461 kasus (Prosentasi penurunan kesakitan Bumil KEK sebesar 1%). Dapat disimpulkan terjadi penurunan kasus bumil KEK dari 1.470 kasus pada tahun 2009 menjadi 1.461 kasus pada tahun 2010. Tren kasus kesakitan Ibu Hamil cenderung menurun dari penyebab- penyebab kesakitan yang ada. Tabel 1.B : Cakupan Pelayanan KIBBLA Kota Kupang Indikator
1
Masalah/ Kesenjangan
6
100 75 80
Mobilisasi Masyarakat Tinggi Bumil yang masih berada dalam perlindungan TT sebelumnya
55.92 78.72
67 85
59,01 69,4
90 84
70.85
73
67,83
82,5 90
Vit A Nifas 62.4 84 Cakupan Pelayanan Keluarga Berencana: CU/PUS Pil 59.85 14.8 63.80 14.28 23644/3610 6 13,29
65.40 15.50
Suntik
49.8
50.59
57,28
52.70
Minimnya dukungan dana Kesadaran masyarakat akan Yan KB masih di dominasi oleh perempuan Sarana yang tersedia di KKB belum memadai
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011
Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir: Imunisasi HB 40 61,6 78,45 0-7 hari Imunisasi polio KN 1 KN 2 Vit injeksi K1 80 73.78 70.59 100 84 77 26.83 95,01 75,1 71,57 54,25
90
Cakupan pelayanan Kesehatan Bayi dan Balita: Kunjungan Bayi (KN 2) 70.59 77 71,57 Imunisasi - BCG 90 - DPT 80 HB3 - Polio 4 83 - Campak 118.29 Vit A 6-11 bulan 100 Vit A 12- 59 bulan 91,05 Gizi N/D 49,0 D/S 90 100 97.8 100 103,6 85 88,3 73,35 95.15 97.11 95.01 93.44
89
95 85 90 90 80 80
59,5 100
43,8 55,09
75 75
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011 Cakupan Progam kesehatan ibu cenderung menurun di bandingkan tahun 2009, yaitu : Realisasi K4 tahun 2009 68% sedangkan tahun 2010 turun menjadi 64.42%. FE3 bagi ibu hamil tahun 2009 67 %, tahun 2010 turun menjadi 59,01%. Bila melihat data ini maka akan terjadi Anemia Ibu Hamil dan atau perdarahan saat persalinan. Cakupan Vitamin A bagi Nifas tahun 2010 sebesar 67.99%, sedangkan Persalinan oleh Nakes Tahun 2009 85% dan Tahun 2010 69.04%. Kunjungan Nifas tahun2009 73 % dan terjadi Penurunan di tahun 2010 67.83%. Bila melihat cakupan diatas maka terjadi penurunan, dan kemungkinan akan terjadi penyakit komplikasi paska persalinan, juga kematian bayi,. Cakupan Keluarga berencana di tahun 2010 dari semua jenis kontrasepsi terjadi penurunan prosentase, bisa dilihat sebagai berikut : 1. Pil: tahun 2009: 14.28%, tahun 2010 : 13,29%, Suntikan 2009:50,59%, tahun 2010: 57,28%, IUD tahun 2009: 21.16, Kemungkinan akan terjadi peningkatan angka kelahiran dan pertumbuhan penduduk Tinggi.(data Profil Kesehatan 2010) Untuk puskesmas PONED direncanakan tersedia 2 Puskesmas di mana telah dilatih petugas kesehatan untuk pelayanan PONED yaitu di Puskesmas Bakunase dan Puskesmas Sikumana. Akan tetapi kendala saat ini, pelayanan tidak berfungsi akibat ketidaklengkapan tenaga kesehatan oleh karena alasan sekolah dan pindah. Sehingga perlu ada revisi kelengkapan tenaga kesehatan di 2 Puskesmas PONED tersebut. Tabel 1.C. Faktor Penyulit dan Pendukung Pelayanan KIBBLA di Kota Kupang Keadaan Kebutuhan Tahun Tahun 2012 2010 1 2 3 Ketenagaan Dinas Kesehatan Kab/kota dan jajarannya. 1. Dokter umum - Dokter dilatih MTBS 2 2 - Dokter dilatih PONED 2 2 - Dokter dilatih PPGDON 0 2 2. Perawat: - Perawat dilatih MTBS 21 24 - Perawat dilatih PONED 2 2 FAKTOR PENYULIT/PENDUKUNG 3. Bidan : - Bidan dilatih APN - Bidan dilatih PONED - Bidan dilatih PPGDON - Bidan dilatih KIP/K - Bidan dilatih CTU - Bidan dilatih ABPK - Bidan dilatih PI - Bidan dilatih manajemen BBLR - Bidan dilatih MTBS - Bidan dilatih manajemen asfiksia 4. Dokter Spesia SUMBER DATA/ KETERANGAN 4
52 4 0 4 15 17 52 0 13 0 1
20 4 0 6 15 20 20 20 10 20 1
10
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011 FAKTOR PENYULIT/PENDUKUNG lis Obsgin 5. Dokter Spesialis Anak 6. Dokter Umum 7. Bidan 1 Keadaan Tahun 2010 2 0 21 173 Kebutuhan Tahun 2012 3 2 10 200 SUMBER DATA/ KETERANGAN 4
8. Perawat Umum 9. Apoteker/Ass. Apt. 10. Petugas Gizi Fasilitas dan sarana: - Rumah Sakit PONEK - Puskesmas Perawatan - Puskesmas PONED - Puskesmas - Puskesmas Pembantu - Posyandu - Kelurahan Siaga - Bidan Kit Pedoman / Prosedur tetap Buku KIA. Asuhan Persalinan Normal MTBS/MTBM Pedoman Praktis Pelayanan Kontrasepsi Penanganan Risti Penanggulangan Gizi Buruk Syok anafilaksi Standar pelayanan kebidanan Pedoman Ponek Pedoman Pelayanan Obstetri dan Neonatal Dasar Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Deteksi Dini Penanganan Kekerasan Terhadap Anak Sumber Dana APBD Total APBD ( DAK,DAU dll) Kes. APBD II untuk KIBBLA APBD Propinsi JPKMM / Askeskin JPKMM / Askeskin ( K4,KN2,Linakes )
250 70 40 1 7 2
Tenaga Bidan yang berpendidikan DIII & D IV baru 90 Orang dari 173 orang.
270 40 51 8.000 24
1 1 3 10 8 Tahun 2012
11
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011 FAKTOR PENYULIT/PENDUKUNG Keadaan Tahun ( 2010 ) 2 SUMBER DATA/ KETERANGAN 3 Bagian Hukum Kota Kupang
1 Peraturan daerah/walikota Restrubusi tentang kesehatan puskesmas,restribusi perijinan , struktur organisasi dinkes (3) Tim / forum/ wadah untuk 1 (Tim advokasi KIBBLA) KIBBLA Jumlah LSM bidang kesehatan YTB,PKBI,Flobamora Support. Organisasi donor Global Fund ,AIPMNH,DHSII, Nice, Penyulit lain: Geografis, Sosial budaya, kebiasaan Kelurahan sulit geografis Kelurahan tanpa bidan 0 Kelurahan Kebiasaan yang berhubungan dgn kesehatan
0 0
Untuk puskesmas PONED tahun 2010 telah tersedia 2 Puskesmas di mana tenaga kesehatannya telah dilatih untuk pelayanan PONED yaitu di Puskesmas Bakunase dan Puskesmas Sikumana. Dan direncanakan pada tahun 2012 keempat Puskesmas Rawat Inap yang ada di Kota Kupang, semuanya menjadi puskesmas PONED. Dari data di atas juga terlihat masih adanya kebutuhan untuk penguatan teknis terhadap para tenaga kesehatan dalam hal ini melalui kegiatan pelatihan pelatihan standar seperti APN, CTU, MTBS, PPGDON, PI dan Asfiksia dan BBLR Tabel 1.D : Ketersediaan obat indikator program KIBBLAdi Kota Kupang Tingkat ketersediaan Tahun ( X-2) ..dalam bulan 2 3.45 0 14.7 5.1 0 3.7 0 Rata rata waktu kekosongan Tahun (x-2) 3 0 0 0 0 0 0 0 Keterangan/su mber data 4
Jenis obat indikator 1 Oxytocin Magnesium Sulfat Vitamin A 100 IU bayi (0bln) VitA- 200IU Ca Gluconas Pil KB Vit K1
12
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011 2.2. Analisa Penyebab Masalah 2.1.1 Analisa Masalah Kematian Ibu akibat perdarahan Enam point penyebab timbulnya kematian ibu akibat perdarahan saat melahirkan yaitu : (1) Sistem Pencatatan dan Pelaporan yang belum baik dan terpadu, (2) Tingkat Pengetahuan Nakes dan masyarakat tentang KIA dan KB yang masih kurang serta ketrampilan nakes yang belum kompoten, (3) Sistem rujukan yang belum efektif , (4) Kinerja dan kepatuhan Nakes dalam melaksanakan SOP masih kurang (5) Adanya peningkatan PUS dan) rendahnya akseptor KB dan (6) Ketersedian obat, alkes, bahan habis pakai dan dana yang masih kurang, secara terperinci penyebab timbulnya kematian ibu akibat perdarahan tersebut dapat tergambar pada skema dibawah ini.
MASYARAKAT
Persalinan di Dukun PERDARAHAN MANAJEMEN Format laporan beragam Kurang sosialisasi Adanya mutasi nakes PELAYANAN Belum ada jamkesmasJamkesda
Lowongan kerja terbatas Skill tidak dipunyai Pendidikan rendah Kurang info lowongan
Banyak nakes dg tkt.pendidikan D-3 Peraturan untuk Dinas belajar atau tugas belajar rumit Pemahaman & Kepatuhan akan SOP msh rendah
Pemahaman terbatas Ekonomi terbatas Kultur budaya yg masih lekat Kepercayaan mistik Hukum adat yang masih dipegang Cerita masa lalu membuat orang yakin
Masyarakat lebih percaya dukun beranak Paraji tetap setia setiap saat Dukun memberikan pencerahan dan perbuatan secara spiritual
Keputusan keluarga adalah segalanya Persalinan harus diupacarakan sementara ibu sudah kepayahan
Lebih banyak mendengar teman Jarang periksa kesehatan & konsultasi ke nakes Jarang menggunakan fasilitas kesehatan Mental model / attitude behaviour yang tidak terpuji dan teruji
Setiap persalinan harus menunggu orang yang dituakan atau suami dll
Letak Faskes jauh Peralatan Faskes kurang Obat-obatan kurang dan tidak lengkap
Keterbatasan Nakes
13
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011
2.1.2
Analisa Masalah Kematian bayi baru lahir akibat Asfiksia Masalah Asfiksia erat hubungannya dengan gangguan kesehatan ibu hamil, penyebab utama timbulnya kematian bayi akibat Asfiksia adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gejala awal, sehingga tidak dapat terdeteksi dengan baik. tentunya berdampak pada penanganan medis. Selain itu apabila ditinjau dari kesiapan tenaga medis maupun peralatan kesehatan juga belum memadai, hal yang juga memainkan peranan penting adalah lemahnya sistem manajemen yaitu tidak tersedianya SOP yang terupdate. Secara detail tergambar pada skema dibawah ini. SKEMA PENYEBAB KEMATIAN BAYI BARU LAHIR KARENA ASFIKSIA
ASFIKSIA
Ekonomi
Budaya
Transportasi
Kurangnya penyuluhan
Kurangnya Dana
Revisi SOP
Evaluasi SOP Kurangnya penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja dan KB Kurangnya penyuluhan
( - ) Evaluasi Pelatihan
14
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011 2.1.3 Analisa Masalah Kematian bayi - balita akibat Diare Penyebab kematian bayi dan balita akibat diare tergambar pada skema berikut : SKEMA PENYEBAB KEMATIAN BAYI BALITA KARENA DIARE
Analisa Penyebab Masalah Kematian BALITA
Minimnya transportasi Kurang tanggap terhadap persediaan obat di sarana Kurang bagusnya perencanaan keb.Obat Proses pengadaan obat terlambat Terlambat ke fasilitas kesehatan Tidak tersedia cairan infus dan oralit Kurang mengerti Kurang penyuluhan Tidak ada biaya Masyarakat tidak mampu/ miskin
DIARE
Tenaga kesehatan kurang terampil Nakes tidak ada di tempat (di luar jam kerja )
Beban Ganda ( - ) Evaluasi terhadap kepatuhan SOP Kurangnya perencanaan kebutuhan tenaga
Dari skema diatas dapat disimpulkan bahwa masalah kematian/kesakitan anak balita sebagai berikut : Dari sisi manajemen :Penanganan tidak adekuat karena kurangnya perencanaan obat Dari sisi masyarakat : Terlambat ke fasilitas kesehatan karena minimnya pengetahuan masyarakat dan kurangnya tenaga kesehatan Dari sisi pelayanan masyarakat : Kurangnya penyuluhan PHBS terhadap masyarakat
15
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011
Kriteria Masalah 1 1. Sistem Pencatatan dan Pelaporan yang belum baik, lambat dan belum terpadu 2. Tingkat Pengetahuan Nakes dan masyarakat tentang KIA dan KB yang masih kurang serta ketrampilan nakes yang belum kompoten 3. Sistem rujukan yang belum efektif 4. Kinerja dan kepatuhan Nakes dalam melaksanakan SOP masih kurang 5. Adanya peningkatan PUS dan) rendahnya akseptor KB 6. Ketersedian obat, alkes, bahan habis pakai dan dana yang masih kurang
576 (I)
4 3
4 3
3 2
2 3
4 3
Dari beberapa penyebab masalah yang menyebabkan angka kematian Ibu karena perdarahan dan angka kesakitanibu yang cukup tinggi di Kota Kupang dapat di simpulkan akibat dari petugas kurang trampil, pencatatan serta pelaporan belum maksimal, Pemahaman SOP rendah serta rendahnya pengetahuan faktor resiko oleh masyarakat.
16
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011 Tabel 2B. Penetapan Prioritas Penyebab Kematian/ Kesakitan Masalah Bayi Baru Lahir Kriteria Penyebab Masalah 1 Kurangnya pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan Kurangnya pengetahuan masyarakat Kurangnya ketersediaan alkes dan bahan habis pakai kedokteran Kurangnya perencanaan dan perbaikan alkes Tidak ada SOP Besaran Penyebab Masalah 2 5 Kepen tingan 3 5 Kemudah an/ Kelayaka n 4 4 Dukunga n Untuk Perubaha n 5 5 Resiko Bila tak ditangani 6 5 Nilai Akhir /Peringk at 7 2500 (I) 4 4 5 4 4 1280 ( II ) 4 4 2 3 5 480
( IV ) 720
Dari penyebab masalah kematian/kesakitan bayi baru lahir dapat disimpulkan bahwa hal tersebut bisa karena kurangnya pengetahuan dan ketrampilan nakes, kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap kasus asfiksia pada bayi baru lahir, kurangnya obat dan alat kesehatan dan ketidakpatuhan terhadap SOP.
17
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011
Tabel 2C. Penetapan Prioritas Penyebab Masalah Kematian/ Kesakitan Anak Balita. Kriteria Penyebab Masalah 1 Petugas kurang trampil Keterbatasan tenaga Kurangnya penyuluhan Minimnya sarana air bersih Kurang bagusnya perencanaan kebutuhan obat Proses Pengadaan obat terlambat Besaran Penyebab Masalah 2 4 3 4 3 4 Kepe n tinga n 3 4 3 4 4 4 Kemudaha n/ Kelayakan 4 4 4 4 3 3 Dukunga n Untuk Perubaha n 5 4 3 4 4 4 Resiko Bila tak ditangani 6 4 4 3 3 3 Nilai Akhir/ Peringkat 7 1024 ( I ) 432 (IV) 768 (II) 432 (IV) 576 (III)
288 (V)
Dari penyebab masalah kematian/kesakitan anak balita dapat disimpulkan bahwa rendahnya ketrampilan petugas dalam menolong penderita diare, kurangnya penyuluhan PHBS terhadap masyarakat, perencanaan kebutuhan obat yang tidak tepat serta minimnya sarana air dan keterbatasan nakes dapat mempengaruhi terjadinya kasus diare pada anak balita.
16
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011 BAB III PROGRAM KEGIATAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
3.1.
Rumusan Solusi dan kegiatan masalah KIBBLA 3.1.1. Prioritas Masalah, Solusi dan kegiatan masalah kematian/kesakitan Ibu
Solusi 3 Meningkatkan pengetahuan nakes dan Masyarakat tentang KIAKB serta meninkatkan Kompetensi ketrampilan Nakes dalam Penatalaksanaan Kasus kasus KIA-KB. Kegiatan 4 1. Pelatihan APN bagi bidan yang mempunyai kasus Kesehatan Ibu dan Bayi 2. Evaluasi Paska Pelatihan APN (setiap 6 bulan) 3. Pelatihan PONED 4. Magang PONED di RSUD Prof. Dr. W. Z. Yohannes 5. Pelatihan penggunaan buku KIA 6. Pelatihan Supervisi Fasilitatif 7. Kegiatan Supervisi Fasilitatif 8. AMP Tk Pusk dan RS 9. Pelatihan PPGDON bagi bidan di PUSTU 10. Pelayanan ANC yang berkualitas. 11. Penyuluhan tentang budaya hidup sehat. 12. Penyuluhan kesehatan ibu Hamil, Bayi dan Anak Balita. 13. Pelatihan penggunaan buku KIA bagi kader posyandu 14. Pengaktifkan Kelurahan Siaga di Kota Kupang 15. Sosialisasi faktor resiko ibu dan anak kepada masyarakat di kelurahan dengan kasus kematian ibu dan anak tinggi 16. Reviue SOP 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. Pertemuan Evaluasi tentang Sistem Rujukan mulai dari tingkat Pustu sampai ke Dinkes. Pertemuan Lintas Sektor (Persyaratan Pelayanan Bagi Masyarakat) Penyusunan SOP tentang Rujukan Sosialisasi SOP Bekerjasama dengan Evaluasi Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelatihan SIKDA Pembentukan SIKDA Pembentukan Manajemen Puskesmas:
No 1 1
Prioritas masalah 2 Tingkat Pengetahuan Nakes dan masyarakat tentang KIA dan KB yang masih kurang serta ketrampilan nakes yang belum kompoten
Sistem Pencatatan dan Pelaporan yang belum baik, lambat dan belum terpadu
Dari 4 prioritas penyebab masalah didapatkan 4 solusi yaitu : Meningkatkan pengetahuan nakes dan Masyarakat tentang KIA-KB serta meninkatkan Kompetensi ketrampilan Nakes dalam Penatalaksanaan Kasus kasus KIA-KB.
17
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011 Meningkatkan Sistem Rujukan yang Optimal dan Efektif Meningkatkan Sistem Pencatatan dan Pelaporan 3.1.2. No 1 Prioritas Masalah, Solusi dan kegiatan masalah kematian/kesakitan Anak/balita Solusi 3 Meningkatkan keterampilan nakes dlm penanganan diare Kegiatan 4 1.Melakukan pemetaan keterampilan petugas 2.Pelatihan MTBS 3.Evaluasi pasca pelatihan 4.Supervisi pelay.MTBS di puskesmas 1.Membuat lieflet ttg pencegahan diare 2.Diskusi kampung ttg pencegahan diare 3.Radio spot ttg penceg.diare 4.Kampanye cuci tangan dgn sabun di sekolah 1.Melakukan pemetaan ketrampilan petugas 2.Pelatihan perenc.obat 3.Evaluasi pasca pelatihan 4.Supervisi penggunaan obat di puskesmas
Dari 3 penyebab masalah diperoleh 3 solusi yaitu : - Meningkatkan ketrampilan nakes dalam penanganan diare - Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan diare - Meningkatkan pengetahuan petugas dalam perencanaan kebutuhan obat
18
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011 3.1.3.
No 1 1
Prioritas Masalah, Solusi dan kegiatan masalah kematian/kesakitan Bayi baru lahir
Solusi 3 meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kesehatan Kegiatan 4 1. Pelatihan Nakes (APN, Manajemen Asfiksia dan BBL, PPGDON, PONED, PONEK, GELS) 2. Magang di RSU 3. EPP 4. Review secara berkala 5. Seminar / lokakarya 6. Pendidikan D1 ke D3, D3-D4-S1 7. Study Banding ke RSIA
1. Pembentukan Tim untuk revisi SOP 2. Penyusunan SOP terkini 3. Penetapan melalui SK Kadis
1. Penambahan tenaga promkes 2. Penyuluhan Rutin 3. Media penyuluhan dan buletin penyuluhan 4. Monev Kelurahan siaga 5. Pelatihan menyuluh bagi nakes, kader, TOMA dan TOGA 6. FGD dan kelas ibu 7. supervisi untuk tenaga promkes 8. studio promkes
Solusi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan nakes, prioritas kegiatan : Pelatihan Manajemen Asfiksia Dan BBL Magang Nakes ke RSIA Pelatihan PONEK Prioritas untuk kegiatan SOP : Pembentukan untuk Revisi SOP Penyusunan SOP terkini + SK Kadis Prioritas Kegiatan untuk Solusi meningkatkan pengetahuan masyarakat : Supervisi untuk tenaga promkes Penyuluhan rutin dengan Media penyuluhan Peralatan studio promkes
19
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011 3.2. Rencana Kerja 3.2.1. Prioritas kegiatan 3.2.1.1. Prioritas kegiatan Ibu Konsis tensi 3 4 3 4 3 3 Evidenc e based 4 3 2 3 3 3 Peneri maan 5 3 3 3 2 3 Ma mpu laks ana 6 3 3 4 2 3 Total nilai 7 108 54 124 36 81 Pe rin g kat 8 II V I VI III
Solusi 1 Meningkatka n pengetahuan nakes dan Masyarakat tentang KIAKB serta meninkatkan Kompetensi ketrampilan Nakes dalam Penatalaksan aan Kasus kasus KIAKB
Kegiatan 2 1.Pelatihan APN bagi bidan 2.Evaluasi Paska Pelatihan APN (setiap 6 bulan) 3.Pelatihan PONED 4.Magang PONED di RSUD Prof. Dr. W. Z. Yohannes 5.Pelatihan penggunaan buku KIA Masyarakat (Ibu Hamil, Kader Kesehatan dan Tokoh Mayarakat) 1. Pertemuan Evaluasi tentang Sistem Rujukan mulai dari tingkat Pustu sampai ke Dinkes. 2. Pertemuan Lintas Sektor (Persyaratan Pelayanan Bagi Masyarakat) 3. Penyusunan SOP tentang Rujukan 4. Sosialisasi SOP
32
III
3 4 2
3 2 2
4 3 2
2 4 2
96 144 16
II I IV
20
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011 Mam pu laksan a 6 4 2 2 4 Peri ng kat 8 I II IV III
Solusi 1
Kegiatan 2
Konsis tensi 3
Evidence based 4 3 4 2 2
Peneri maan 5 3 4 2 2
Meningkatka 1. Evaluasi Sistem n Sistem Pencatatan dan Pencatatan Pelaporan dan 2. Pelatihan Pelaporan SIKDA 3. Pembentukan Tim SIKDA 4. Pembentukan Manajemen Puskesmas
Dari 3 solusi dapat disimpulkan beberapa prioritas kegiatan sebagai berikut : 1. Pelatihan PONED dan EPP, target 2 tim ( 10 orang) 2. Pelatihan APN dan EPP, target 2 tim (10 bidan) 3. Pelatihan penggunaan buku KIA bagi masyarakat (Bumil, Kader, Tomas ) target 300 peserta 4. Penyusunan SOP tentang rujukan, target 4 kali pertemuan (120 orang) 5. Pertemuan lintas sector, target 4 kali pertemuan (120 orang) 6. Pertemuan ev. Sistim rujukan dari Pustu/Dinkes target 4 kali pertemuan (120 orang) 7. 8. 9. 3.2.1.2.
Solusi 1 Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan diare
Evaluasi sistim pencatatan dan pelaporan target 4 kali pertemuan (120 orang) Pelatihan SIKDA target 26 peserta Pembentukkan Puskesmas manajemen target 10 Puskesmas (30 orang) Prioritas kegiatan Masalah Kematian/Kesakitan Anak Balita
Kegiatan 2 Melakukan pemetaan ketrampilan petugas Pelatihan MTBS Evaluasi Pasca Pelatihan Supervisi pelayanan MTBS di Puskesmas Konsistensi 3 3 Evidence based 4 3 Penerimaan 5 4 Mampu Laksana 6 2 Total Nilai 7 72 Peringkat 8 IV
4 4 4
4 4 3
4 3 3
4 3 3
I II III
21
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011
Evidence based 4 3 4 3 4 3 Mampu Laksana 6 2 4 3 3 2 Total Nilai 7 72 192 108 144 72
Kegiatan 2 Membuat lifleat tentang pencegahan diare Diskusi kampung tentang pencegahan diare Radio spot tentang pencegahan diare Kampanye cuci tangan dengan sabun di sekolah Melakukan pemetaan ketrampilan petugas Pelatihan perencanaan obat Evaluasi pasca pelatihan Supervisi penggunaan obat di puskesmas
Konsistensi 3 3 4 4 4 3
Penerimaan 5 4 3 3 3 4
Peringkat 8 IV I III II IV
4 4 4
4 4 3
4 3 3
4 3 3
I II III
Dari 3 solusi yang dibuat untuk pemecahan masalah maka diprioritaskan 9 kegiatan yaitu : - Pelatihan MTBS - Evaluasi Pasca pelatihan MTBS - Supervisi pelayanan MTBS - Diskusi Kampung tentang pencegahan diare - Radio spot tentang pencegahan diare - Kampanye cuci tangan dengan sabun di sekolah - Pelatihan Perencanaan obat - Evaluasi pasca pelatihan perencanaan obat - Supervisi penggunaan obat
22
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011
3.2.1.3.
Solusi
Revisi SOP
Pelatihan Manajemen Asfiksia dan BBL + EPP Pelatihan PONEK + EPP Magang ke RSU Ibu dan Anak EPP Review secara berkala Seminar / lokakarya asfiksia Study Banding pihak manajemen ke RSIA Pelatihan GELS Pembentukan Tim untuk revisi SOP Penyusunan SOP terkini dan Penetapan melalui SK Kadis Penambahan tenaga promkes Penyuluhan Rutin dengan Media penyuluhan dan buletin penyuluhan Pelatihan menyuluh bagi nakes, kader, TOMA dan TOGA FGD dan kelas ibu supervisi untuk tenaga promkes studio promkes
3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3
4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 2 3
5 4 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3
6 4 4 4 3 3 2 2 3 3 4 2 3
8 I
II
2 2 4 4
2 2 3 3
2 2 3 2
3 2 4 3
24 16 144 72 I III
23
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011 Prioritas kegiatan untuk masalah bayi baru lahir (BBL) dilakukan kegiatan : Pelatihan Manajemen Asfiksia dan BBL utk 30 org Nakes Magang Nakes ke RSIA bg 30 org nakes Pelatihan PONEK bagi 20 org nakes RSU Pembentukan Tim Penyusun SOP terkini Penyusunan dokumen SOP terkini + SK Kadis Supervisi untuk tenaga promkes di 10 pusk. Penyuluhan rutin dengan media penyuluhan pada masy. di 10 puskesmas. Pengadaan Peralatan studio promkes di Dinkes Kota 3.2.2. Kegiatan dan target 3.2.2.1. Kegiatan dan target masalah kematian dan kesakitan ibu Kegiatan 1 1. Pelatihan PONED & EPP 2. Pelatihan APN bagi bidan Sakit & EPP 3. Pelatihan penggunaan buku KIA Masyarakat (Ibu Hamil, Kader Kesehatan dan Tokoh Mayarakat) 4. Penyusunan SOP tentang Rujukan 5. Pertemuan Lintas Sektor (Persyaratan Pelayanan Bagi Masyarakat) 6. Pertemuan Evaluasi tentang Sistem Rujukan mulai dari tingkat Pustu sampai ke Dinkes Indikator 2 Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas PONED yang di latih Jumlah Bidan yang dilatih APN Thn 2011 Kumulatif Target 3 4 10 10 Thn 2012 Kumulatif Target 5 6 20 10
60
10
70
10
Jumlah kader yang dilatih Penggunaan buku KIA Tersedianya SOP Rujukan di Kota Kupang Adanya Dokumen kesepakatan tentang Sistem Rujukan
300
4(120)
4(120)
4(120)
24
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011 7. Evaluasi Sistem Pencatatan dan Pelaporan 8. Pelatihan SIKDA 9. Pembentukan Manajemen Puskesmas:
4(120)
30
26
56
26
30
Dalam rangka mendukung kegiatan Penurunan Angka Kematian Ibu Akibat Perdarahan, diusulkan 9 (Sembilan) kegiatan dan target yang dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pelatihan PONED & EPP, target 2 Tim dengan peserta 10 Nakes 2. Pelatihan APN & APP, Target 2 Tim dengan Peserta 10 Bidan. 3. Pelatihan Penggunaan Buku KIA bagi Masyarakat (Bumil, Kader Posyandu dan Tomas .Target 300 Peserta. 4. Penyusunan SOP tentang Rujukan, Target 4 kali pertemuan (120 org). 5. Pertemuan LIntas Sektor, Target 4 kali pertemuan (120 org). 6. Pertemuan evaluasi system rujukan dari Pustu Dinkes, target 4 kali pertemuan. (120 org). 7. Evaluasi Sistem Pencatatan & Pelaporan, Target 4 kali pertemuan, (120 org). 8. Pelatihan SIKDA, Target 26 Peserta 9. Pembentukan Puskesmas Manajemen, target 10 Puskesmas dengan 30 Peserta. 3.2.2.2. Kegiatan dan target masalah kematian dan kesakitan anak balita No 1 1 2 3 4 5 6 Kegiatan 2 Pelatihan MTBS Evaluasi pasca pelatihan . Supervisi pelay.MTBS di puskesmas Diskusi kampung ttg pencegahan diare Radio spot ttg penc.diare Kampanye cuci tangan dgn sabun di sekolah Indikator 3 Jumlah Petugas yang Terlatih MTBS Jumlah Petugas yang mampu melaksanakan MTBS Jumlah cakupan Pelayanan yang memakai standar MTBS Jumlah Masyarakat yang mampu mencegah diare Frekuensi Penyiaran radio spot dalam sehari Jumlah anak didik yang mampu melakukan cuci tangan dengan sabun Tahun (x-1)
Kumulatif
Thn (x)
Kumulatif
4 36 36 36 0 0 40
Target
5 12 12 12 6 3 40
6 48 48 48 0 0 80
Target
7 24 24 24 6 3 40
25
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011 Pelatihan perenc.obat Evaluasi pasca pelatihan Supervisi penggunaan obat di puskesmas Jumlah Petugas yang Terlatih dalam perencanaan obat Jumlah Petugas yang mampu melaksanakan perencanaan obat yang baik Jumlah cakupan Pemakaian obat 0 0 15 15 0 0 15 15
Untuk menurunkan angka kematian balita akibat diare diusulkan kegiatan seperti dibawah ini : Pelatihan MTBS dengan jumlah peserta 12 0rang Evaluasi pasca pelatihan 12 orang peserta Supervisi Pelayanan MTBS di Puskesmas sasarannya 12 orang Diskusi kampong tentang pencegahan diare di 6 kecamatan Kampanye cuci tangan dengan sabun di sekolah untuk 40 SD Pelatihan perencanaan obat 15 orang Evaluasi pasca pelatihan 15 orang Supervisi penggunaan obat di puskesmas 3.2.2.3. Kegiatan dan target masalah kematian dan kesakitan bayi baru lahir Tahun 2011 Kumulatif Target 3 4 4 org 10 0 0 0 0 Thn 2012 Kumulatif Target 5 6 14 org 30 org 0 0 30 org 20 org
Kegiatan 1 1. Pelatihan Manajemen Asfiksia dan BBL + EPP 2. Magang ke RSU Ibu dan Anak 3. Pelatihan PONEK + EPP 1. Pembentukan Tim untuk revisi SOP 2. Penyusunan SOP terkini dan Penetapan melalui SK Kadis 1. Supervisi untuk tenaga promkes
Indikator 2 Cakupan Nakes yang dilatih manajemen Asfiksia dan BBL Cakupan Nakes yang magang ke RSIA Cakupan Nakes yang dilatih PONEK Terbentuknya Tim Penyusun SOP Tersusunnya dokumen SOP terkini + tersedianya SK Kadis Jumlah petugas promkes pusk.yang disupervisi
26
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011 2. Penyuluhan Rutin dengan Media penyuluhan dan buletin penyuluhan 3. Peralatan/perlengkapa n Studio promkes Terlaksananya penyuluhan promkes Tersedianya peralatan studio promkes 24xpu sk./th n 1 paket
Angka kematian / kesakitan bayi baru lahir masalahnya dapat diturunkan dengan kegiatan sebagai berikut Pelatihan manajemen asfiksia dan BBL + EPP 10 orang Magang ke RSU Ibu dan Anak peserta 30 orang Pelatihan PONEK + EPP peserta 20 orang Pembentukkan Tim untuk revisi SOP untuk 20 orang Penyusunan SOP terkini dan penetapan melalui SK Kadis 2 Supervisi untuk tenaga promkes 10 orang Penyuluhan rutin dengan media penyuluhan dan bulletin penyuluhan 24 kali Peralatan/perlengkapan studio promkes 1 paket
27
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011 3.2.2.4. Rencana Usulan Kegiatan masalah kematian/kesakitan ibu
No
Kegiatan lokasi sasaran volume 2 Pelatihan PONED & EPP Pelatihan APN bagi bidan sakit & EPP Pelatihan penggunaan buku KIA bagi Masyarakat (Ibu Hamil, Kader Kesehatan dan Tokoh Mayarakat) Penyusunan SOP tentang Rujukan Pertemuan Lintas Sektor (Persyaratan Pelayanan Bagi Masyarakat) 3 P2KS P2KS Kelurahan Kota Kupang Kota Kupang 4 5 Dokter,Bidan, 1 kali Perawat Bidan 2 kali Masyarakat Tim Penyusun Stake Holder Terkait dan masyarakat 6 kali 1 kali
Uraian kegiatan Unit Cost 6 80.000.000 Jumlah Sumber biaya Dana 7 8 80.000.000 AIPMNH Penanggung Jawab 9 Kabid Kesga/Dinkes Kabid Kesga Kabid Kesga Kabid Kesga Kabid Kesga
1 1. 2. 3. 4. 5.
65.495.000 130.990.000 AIPMNH 6.500..000 35.000.000 39.000.000 AIPMNH 35.000.000 AIPMNH + APBD II
28
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011
No
Kegiatan lokasi sasaran 4 10 Pusk 33 Pustu volume 5 10 kali Unit Cost 6 5.000.000 2 Pertemuan Evaluasi tentang Sistem Rujukan mulai dari tingkat Pustu sampai ke Dinkes Evaluasi Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelatihan SIKDA Pembentukan Manajemen Puskesmas: 3
Uraian kegiatan Jumlah Sumber Penanggung Jawab biaya Dana 7 8 9 50.000.000 AIPMNH Kabid Kesga
1 6.
Kota Kupang
7.
4 Kali
8.000.000
32.000.000 APBD
Kabid Kesga
8. 9.
37.500.000 12.500.000
37.500.000 12.500.000
29
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011
3.2.2.5. Rencana Usulan Kegiatan masalah kematian/kesakitan bayi baru lahir No 1 1 Kegiatan 2 Pelatihan Manajemen Asfiksia dan BBL + EPP Magang ke RSU Ibu dan Anak Pelatihan PONEK + EPP Lokasi 3 P2KS Propinsi RSIA Harapan Kita Jakarta Surabaya (P2KT) Dinkes Sasaran 4 Dokter umum, perawat dan bidan (30 org) Dokter umum, perawat dan bidan (30 org) Dokter An + OBGYN, perawat dan bidan (20 org) Tim Ahli + Pejabat Struktural (20 org) Vol. 5 3x URAIAN KEGIATAN Unit Cost Jumlah Biaya 6 7 20.468.000 61.404.000 Sumber dana 8 APBD II Jadwal 9 Mei - Juni Pngng. Jawab 10 Dinkes
1x
75.000.000
75.000.000
Mei
Dinkes
1x
190.000.000
190.000.000
Juni
1x
6.000.000
6.000.000
April
30
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011
No 5 1
Kegiatan 2 Penyusunan SOP terkini dan Penetapan melalui SK Kadis Supervisi untuk tenaga promkes Penyuluhan Rutin dengan Media penyuluhan dan buletin penyuluhan Pengadaan Peralatan/perlengkapan Studio promkes
Lokasi 3 Dinkes
Sasaran 4 Tim Ahli + Pejabat Struktural (20 org) Tenaga Promkes pusk. Masyarakat Peralatan
Vol. 5 1x
URAIAN KEGIATAN Unit Cost Jumlah Sumber Biaya dana 6 7 8 35.000.000 35.000.000 APBD II
Jadwal Mei 9
6 7 8
1x 24 x 1x
31
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011
3.2.2.6. Rencana Usulan Kegiatan masalah kematian/kesakitan anak balita No 1 2 3 4 5 6 7 1 Kegiatan 2 Pelatihan MTBS Evaluasi Pasca Pelatihan Supervisi Pelayanan MTBS di Puskesmas Diskusi kampong tentang pencegahan diare Radio Spot tentang pencegahan diare Kampanye cuci tangan dengan sabun di sekolah Pelatihan perencanaan obat Lokasi 3 Dinkes Puskesmas Puskesmas Kelurahan S R Swasta SD Dinkes Sasaran 4 Nakes Nakes Nakes Masyarakat Masyarakat Sekolah Dasar Nakes Vol. 5 2 kali 2 kali 2 kali 6 kali 3 x 90 hari 40 SD 1 kali URAIAN KEGIATAN Unit Cost Jumlah Biaya Sumberd ana 6 7 8 30.090.000 60.180.000 AIP MNH 8.189.000 16.378.000 AIP MNH 2.000.000 4.000.000 DAU 1.500.000 25.000 2.000.000 34.700.000 9.000.000 6.750.000 80.000.000 34.700.000 AIP MNH AIP MNH DAUBOK AIP MNH/D AU Jadwal 9 Maret, April Juni,Juli Juni,Des Mei April, Mei Sept,Okt Februari Pngng. Jawab 10 BID KESGA BID KESGA BID KESGA BID.PL BID.PL BID.PL BID.YANKES
32
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011 8 9 Evaluasi pasca pelatihan Supervisi penggunaan obat di Puskesmas Dinkes Puskesmas Nakes Puskesmas 1 kali 2 kali 6.500.000 6.500.000 6.500.000 13.000.000 AIP MNH/D AU DAU Mei Juni,Des BID.YANKES BID.YANKES
33
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011 3.3. Rencana pemantauan 3.3.1. Rencana Pemantauan ibu Kegiatan 1
Pelatihan PONED & EPP
Indikator 2
Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas PONED yang di latih Jumlah Bidan yang dilatih APN Jumlah kader yang dilatih Penggunaan buku KIA Tersedianya SOP Rujukan di Kota Kupang Adanya Dokumen kesepakatan tentang Sistem Rujukan Tersedianya laporan Evaluasi Ada kesepakatan dalam system pencatatan dan pelaporan Jumlah Tim SIK yang di latih Tersedianya Tim Manajemen Puskesmas
Sumber data 6
Laporan Kegiatan dari P2KS Laporan Kegiatan dari P2KS Laporan Pelatihan Dinkes SOP Rujukan Frekwensi pertemua n Bulanan
Petugas 7
Kasie Ibu Anak
Ket 8
4
10
Pelatihan APN bagi bidan Sakit & EPP Pelatihan penggunaan buku KIA Masyarakat (Ibu Hamil, Kader Kesehatan dan Tokoh Mayarakat) Penyusunan SOP tentang Rujukan Pertemuan Lintas Sektor (Persyaratan Pelayanan Bagi Masyarakat) Pertemuan Evaluasi tentang Sistem Rujukan mulai dari tingkat Pustu sampai ke Dinkes Evaluasi Sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelatihan SIKDA Pembentukan Manajemen Puskesmas:
70
10
1x/ tahun
102
4x/thn
4x/thn
4x/thn
4x/thn
Frekwensi pertemua n Bulanan Frekwensi pertemua n Bulanan Peserta yang di latih Puskesma s Manajeme n
4x/thn
56
26
1x/thn
30
1x/thn
34
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011 3.3.2. Kegiatan 1 1. Pelatihan MTBS 2. Evaluasi Pasca Pelatihan 3. Supervisi Pelay. MTBS di Puskesmas 4. Diskusi kampung tentang pencegahan diare 5. Radio spot tentang pencegahan diare 6. Kampanye cuci tangan dgn sabun di sekolah 7. Pelatihan perencanaan obat 8. Evaluasi Pasca Pelatihan Perenc Obat 9. Supervisi penggunaan obat di puskesmas Rencana Pemantauan anak balita Indikator 2 Jumlah petugas yg terlatih MTBS Jumlah petugas yg mampu melaks. MTBS Jumlah cakupan pelay yg memakai standar MTBS Jumlah masy yg mampu mencegah diare Frekuensi penyiaran radio spot dlm sehari 3 kali Jumlah anak didik yg mampu cuci tangan dgn sabun Jumlah petugas yg terlatyih dlm perencanaan obat Jumlah petugas yg mampu melaks perenc obat Jlh cakupan pemakaian obat Data Target kumulatif Thn (x-1) Thn (x) 3 4 48 48 540 24 24 480 Frekue nsi/ Waktu 5 2 kali 2 kali 2 kali Sumber data 6 Laporan hasil kegiatan Laporan hasil kegiatan Laporan hasil kegiatan Laporan hasil kegiatan 3 laporan keg utk 3 bln 10 lap/pusk esm Laporan hasil kegiatan Laporan hasil kegiatan Laporan hasil kegiatan Petugas 7 Bid. Kesga Bid. Kesga Bid. Kesga Bid. PL Ket. 8
6 kali
80
3 kali
Bid. PL
Bid. PL
15
15
15
1 kali
10
2 kali/th n/ puskes
35
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011 Dari tabel tentang rencana pemantauan kegiatan disimpulkan bahwa: 1. Pelatihan MTBS 2 kali pemantauan 2. Evaluasi Pasca pelatihan 2 kali 3. Supervisi pelayanan MTBS 2 kali Akan dilakukan pemantauannya oleh bidang Kesga 4. Diskusi kampong tentang pencegahan diare 6 kelurahan 5. Radio spot 3 kali per hari per stasiun radio swasta 6. Kampanye cuci tangan 4 kali pantau puskesmas Akan dilakukan oleh bidang P L dan Promkes 7. Pelatihan perencanaan obat 1 kali 8. Evaluasi Pasca Pelatihan 1 kali 9. Supervisi pemnggunaan obat 2 kali/tahun per puskesmas Akan dilakukan oleh Bidang Yankes
3.3.3. Kegiatan
Rencana Pemantauan bayi baru lahir Indikator Data Kumul atif (x1) thn 3 6 org Frekue nsi/Wa ktu 5 3x/thn (AprilJuni) Sumber data 6 Petugas Ket
1 1. Pelatihan Manajemen Asfiksia dan BBL + EPP 2. Magang ke RSU Ibu dan Anak
2 Cakupan Nakes yang dilatih manajemen Asfiksia dan BBL Cakupan Nakes yang magang ke RSIA Cakupan Nakes yang dilatih PONEK
10 org
1x/thn (Juli)
10 org
Jumlah petugas 4. Supervisi untuk promkes tenaga promkes pusk.yang disupervisi 5. Penyuluhan Rutin dengan Terlaksananya Media penyuluhan penyuluhan dan promkes buletin penyuluhan
7 Kabid Kesga, Laporan Bidang Pelatihan Yanmed RSUD Kabid Kesga, Laporan Bidang Magang Keperawa tan RSUD Bidang Laporan Yanmed Pelatihan RSUD + PONEK Keperawa tan Laporan Promkes Kabid PL
10 org
266 posy
12x/th n (JanDes)
Kabid PL
36
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011 6. Pengadaan Peralatan/perlen gkapan Studio promkes Tersedianya peralatan studio promkes Laporan Promkes
1 paket
1x/thn
Kabid PL
Kegiatan yg akan dipantau yaitu : Pelatihan manajemen Asfiksia & BBL dgn indikator jumlah petugas puskesmas dan RSUD yg melaksanakan manajemen asfiksia data tahun 2010 : 6 org yg sdh dilatih. Target yg akan dicapai thn 2012 adalah 30 org dgn frekuansi pelatihan 3 kali/thn (AprilJuni) sumber data lap.pelatihan manajemen asfiksia dgn penanggungjawab Kabid kesga dan bidang yanmed RSUD. Magang ke RSIA dgn indikator jumlah petugas pusk+RSUD yg magang ke RSIA pd thn 2010, belum pernah dilaksanakan. Maka target 10 org pd thn 2012, yd dijadwalkan pd Agustus 2012, sumber data akan diperoleh dr laporan magang, dgn penanggungjawab Kabid kesga & kabid keperawatan RSUD. Pelatihan PONEK dgn indikator jumlah petugas RSUD yg melaksanakan PONEK, thn 2010 belum pernah dilakukan, ditargetkan thn 2012 diharapkan 10 nakes RSU mengikuti pelatihan PONEK, yg dijadwalkan Agustus 2012, sumber data lap.pelatihan PONEK, dgn penanggungjawab bidang Yanmed RSUD & keperawatan. Kegiatan supervisi tenaga promkes pusk.dgn indikator jumlah petugas promkes pusk.yg disupervisi, blm dilakukan, maka ditargetkan thn 2012 10 org dgn frekuansi 1 kali yakni bln Mei 2012, dgn sumber data dari lap.Promkes, dgn penanggungjawab bidang PL&Promkes. Kegiatan penyuluhan rutin dgn media,indikator terlaksananya penyuluhan dgn media, data kumulatif 2010 blm ada, target 2012 sebanyak 266 posy.dgn frekuensi 1 kali/posy. Sumber data Lap.penyuluhan promkes, dgn penanggungjawab Bidang PL&Promkes. Kegiatan pengadaan peralatan studio promkes, indikator tersedianya peralatan studio promkes thn 2012, 1 paket. Sumber data bidang PL, dgn penanggungjawab bidang PL.
37
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011 3.4. Rencana Penilaian 3.4.1. Rencana penilaian ibu Data awal 2 10 Target 3 10 Hasil 4 Frekuen si /waktu 5 1x/thn Sumber data 6 Laporan Kegiatan dari P2KS Laporan Kegiatan dari P2KS Laporan Pelatihan Dinkes SOP Rujukan SOP Rujukan Frekwen si pertemu an Bulanan Tersedia nya Format Laporan yang Baku Peserta yang di latih Puskesm as Manajen Penanggu ng jawab 7 Kabid Kesga Kabid Kesga Kabid Kesga Kabid Yankes Kabid Yankes Kabid Yankes Ket 8
Indikator 1 Jumlah tenaga kesehatan di latih PONED dan EPP Jumlah bidan di latih APN dan EPP Jumlah kader yang dilatih Penggunaan buku KIA Tersedianya SOP Rujukan di Kota Kupang Adanya Dokumen kesepakatan tentang Sistem Rujukan Tersedianya laporan Evaluasi
60
10
2x/thn
0 1 0
102 1 4
4x/thn
Ada kesepakatan dalam system pencatatan dan pelaporan Jumlah Tim SIK yang di latih Tersedianya Tim Manajemen Puskesmas
Sekertaris
26
4x/thn
0 0
30 4
4x/thn 4x/thn
Sekertaris Sekertaris
38
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011
Dalam rangka mendukung kegiatan Penurunan Angka Kematian Ibu Akibat Perdarahan, maka di perlukan Pemantauan dan Penilaian terhadap kegiatan kegiatan yang mendukung, yaitu sebagai berikut: Pelatihan PONED & EPP, Indiktornya adalah Jumlah tenaga kesehatan di latih PONED dan EPP, Sumber Data dari laporan Pelatihan, dengan penanggung jawabnya Kasubdin Kesga. Pelatihan APN & APP , Indiktornya adalah Jumlah tenaga kesehatan di latih APN dan EPP, Sumber Data dari laporan Pelatihan, dengan penanggung jawabnya Kasubdin Kesga. Pelatihan Penggunaan Buku KIA bagi Masyarakat (Bumil, Kader Posyandu dan Tomas . Indiktornya adalah Jumlah kader yang dilatih Penggunaan buku KIA, dengan penanggung jawabnya Kasubdin Kesga. Penyusunan SOP tentang Rujukan, Indikatornya adalah Tersedianya SOP Rujukan di Kota Kupang, dengan penanggung jawabnya Kasubdin Yankes Pertemuan LIntas Sektor, indikatornya adalah Adanya Dokumen kesepakatan tentang Sistem Rujukan dengan penanggung jawabnya Kasubdin Yankes. Pertemuan evaluasi system rujukan dari Pustu Dinkes, indikatornya adalah tersedianya laporan Evaluasi, dengan penanggung jawabnya Kasubdin Yankes. Evaluasi Sistem Pencatatan & Pelaporan, Indikatornya adalah Ada kesepakatan dalam system pencatatan dan pelaporan, dengan penanggung jawabnya Sekertariat Pelatihan SIKDA, Indikatornya adalah Jumlah Tim SIK yang di latih , dengan penanggung jawabnya Sekertariat Pembentukan Puskesmas Manajemen, Indikatornya adalah Tersedianya Tim Manajemen Puskesmas, dengan penanggung jawabnya Sekertariat
39
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011 3.4.2. Rencana penilaian anak balita
Indikator 1 Jumlah balita yg mendapat pelayanan MTBS Jumlah pelayanan yg memakai standar MTBS : - Sarana (Pusk/Pustu) - SDM
Hasil 4
Sumber data 6 Laporan bulanan MTBS Hasil supervis e Laporan bulanan diare (W.2 Diare) dan lap. MTBS Laporan LPLPO
Penanggu ng jawab 7 Kasie Anak dan Remaja Kasie Anak dan Remaja
Ket 8
2 kali/ tahun
7937 kasus
4000 kasus
12 kali/ tahun
Kasie Surveylen se
12 kali/ tahun
Dari tabel tentang rencana penilaian program disimpulkan bahwa : 1. Jumlah balita yg mendapat pelayanan MTBS 2 kali/ tahun dengan sumber data dari laporan bulanana MTBS 2. Jumlah pelayanan yg memakai standar MTBS 2 kali per/tahun dengan sumber data hasil supervise Nomor 1 dan 2 dinilai oleh Kasie Anak dan Remaja 3. Penurunan kasus diare 12 kali / tahun dengan sumber data W.2 Diare dan laporan MTBS oleh Kasie Anak dan Remaja, Kasie Surveylense 4. Tersedianya cairan infuse dan oralit 12 kali / tahun dengan sumber data laporan LPLPO oleh Kasie Sarana dan Prasarana.
40
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011 3.4.3.Rencana penilaian bayi baru lahir Indikator 1 Cakupan Nakes yang dilatih manajemen Asfiksia dan BBL Cakupan Nakes yang magang ke RSIA Cakupan Nakes yang dilatih PONEK Jumlah petugas promkes pusk.yang disupervisi Terlaksananya penyuluhan promkes Tersedianya peralatan studio promkes Data Awal 2 51 BBL Target 3 60 BBL Hasil 4 Frekuensi /Waktu 5 3x/thn Penanggun g jawab 6 7 Lap.kematian Dinkes Kota neonatal Bidang (Bid. Kesga) Kesga Laporan EPP Lap. Kesga + RSUD Lap. Bidang PL Lap. Penyuluhan Promkes Bidang PL P2KS Dinkes Kota Bidang Kesga Dinkes Kota Bidang PL & Promkes Bidang PL Bidang PL Sumber Data Ket 8
0 0
1x/posya ndu 1x
Dari tabel rencana penilaian dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : Indikator jumlah BBL dgn asfiksia yg ditangani target thn 2010 : 51 kasus, dan tahun 2012 ditargetkan 60 kasus. Jumlah nakes, dpt menangani asfiksia, data awal 16 nakes, 2012 : 46 nakes. Jumlah komplikasi obstetri neonatal yg ditangani, data awal 610 kasus, thn 2012 : 650 kasus. Kegiatan supervisi tenaga promkes, target 2012 10 org. Kegiatan penyuluhan rutin, target 2012 sebanyak 266 posy. Kegiatan pengadaan peralatan studio promkes, target 2012 paket.
41
Dokumen DTPS-KIBBLA
Tahun 2011
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Dari proses Lokakarya Perencanaan DTPS KIBBLA ini dapat dihasilkan dokumen perencanaan KIBBLA yang bisa menjadi rujukan dan acuan penyusunan rencana kerja program KIBBLA di Kota Kupang pada tahun 2012 baik yang bersumber dari APBD II, APBD I ,APBN maupun dari lembaga donor. Dokumen ini merupakan bahan untuk advokasi pembiayaan kesehatan, khususnya untuk pembiayaan KIBBLA di Kota Kupang kepada para stake holder yang ada di Kota Kupang B. Saran Proses lokakarya yang partisipatif ini amat sangat bermanfaat sebagai sumber informasi. Alur dan tahapan perencanaan DTPS KIBBLA dapat dilakukan di semua segi perencanaan sehingga perencanaan SKPD benar-benar perencanaan yang berbasiskan data / fakta dan bukan sekedar perencanaan copy paste dari dokumen tahun-tahun sebelumnya. Untuk melengkapi dokumen ini sebagai bahan advokasi pembiayaan KIBBLA perlu juga dilakukan proses District Health Account ( DHA) di Kota Kupang. Kombinasi Dokumen Perencanaan DTPS KIBBLA dan DHA akan memberikan gambaran kondisi KIBBLA baik dari sudut pandang program maupun dari sudut pandang penganggaran.
42