Anda di halaman 1dari 19

LIMFANGIOMA

KELOMPOK 10

Sindi Sativa Prasetyo Dina Fajriati Noor Hamidah Aizar Agi Syahrial

I1D110020 I1D110034 I1D110201 I1D110033

DEFINISI
Limfangioma adalah tumor jinak dari saluran limfatik yang ditemukan saat lahir atau di awal masa kanak-kanak, tanpa predileksi jenis kelamin

(Langlais, 2000)

ETIOLOGI

Tidak diketahui tetapi kebanyakan diyakini sporadis Malformasi congenital dari system limfatik Trauma dan infeksi (Scwartz, 2011)

KLASIFIKASI & GAMBARAN KLINIS


Limfangioma simpleks)

sirkumskripta

lokalisata

(limfangioma

lesi timbul saat bayi, berupa bercak soliter, kecil, diameter < 1cm, terdiri dari vesikel-vesikel berdinding tebal, berisi cairan limfe, menyerupai telur katak. Bila tercampur darah lesi dapat berwarna keunguan (Scwartz, 2011)

LIMFANGIOMA

Limfangioma sirkumskriptum (tipe klasik)

lesi yang timbul pada saat lahir atau pada awal kehidupan, ditandai oleh satu atau beberapa bercak besar dengan vesikel-vesikel jernih, dapat dalam jumlah sangat banyak. Dinding vesikel tipis disertai edema yang difus pada jaringan subkutis di bawahnya. lokasi pada daerah aksila, lengan, dada lateral, sekitar mulut dan lidah. Vesikel dapat berisi darah. (Scwartz, 2011)

Limfangioma Kavernosa (Higroma Kistik)

lesi berupa pembengkakan jaringan subkutan yang sirkumskripta atau difus, konsistensi lunak seperti lipoma atau kista. Bila mengenai pipi, lidah, biasanya murni merupakan limfangioma kavernosa. Bila terletak pada leher, aksila, dasar mulut disebut higroma kistik. (Scwartz, 2011)

PATOGENESIS
Menurut teori Whimster, patogenesis limfangioma, ditandai dengan adanya kantung limfatik dalam jaringan subkutan yang mendalam, yang muncul dari kantung jaringan getah bening awal selama perkembangan embrio, yang terpisah dari jaringan normal pembuluh getah bening. Kantung ini dibatasi oleh serat otot yang mengalami kontraksi dan terjadi peningkatan tekanan yang meyebabkan pelebaran saluran berasal dari dinding kantung ke arah luar dan akhirnya sampai menonjol di permukaan kulit yang disebut sebagai vesikel.
(Marissa Heller, 2008)

HPA

Limfangioma sirkumskripta lokalisata (limfangioma simpleks)

tampak adanya dilatasi kistik dari pembuluh limfe yang dindingnya dibatasi oleh selapis endotel yang terdapat pada dermis bagian atas. Ketebalan epidermis bervariasi, terkadang menunjukkan akantosis, papilomatosis, hiperkeratosis, dan pertumbuhan ke bawah yang ireguler (Scwartz, 2011)

Limfangioma sirkumskriptum (tipe klasik)

tampak gambaran yang mirip dengan limfangioma simpleks, hanya derajat hiperkeratosis dan papilomatosisnya lebih nyata, juga dilatasi pembuluh limfenya lebih luas sampai dermis bagian bawah dan lemak subkutan. Pembuluh limfe pada lemak subkutan sering berukuran besar dan dindingnya dilapisi otot. (Scwartz, 2011)

Limfangimo kavernosa

adanya kista-kista besar dengan bentuk ireguler, dindingnya terdiri atas selapis sel endotel dan terletak pada jaringan subkutan. Periodental jaringan konektif dapat tersusun oleh stroma yang longgar atau padat bahkan dapat fibrosa (Scwartz, 2011)

HPA
a) b)

Pembuluh limfe melebar dan berproliferasi Lumen diisi dengan cairan limfatik, sering mengandung sel darah merah, limfosit, makrofag, dan neutrofil dinding pembuluh limfe dibatasi selapis sel endotel Adanya fibroplasia (Janti Sudiono, 2001)

c) d) e)

TERAPI
limfangioma lokal : terapi non bedah (terapi sklerotik : tetrasiklin, bleomycin, dan cyclophosphamide) dengan syarat limfangioma tidak mempengaruhi fungsi kehidupan, lesi ini akan mengecil dengan sendirinya. Apabila lesi terdapat di lidah dapat dilakukan laser resurfacing

(Scwartz, 2011)

limfangioma lokal dengan lesi tidak mengecil spontan pada usia 5 tahun : terapi bedah eksisi dengan syarat secara anatomis memungkinkan

limfangioma difus : pengelolaan bedah yang lebih kompleks dan seumur hidup dengan tingkat morbiditas substansial. Perlunya perawatan di rumah sakit untuk memantau edema pasca-operasi dan kemungkinan sumbatan jalan napas.

(Scwartz, 2011)

DAFTAR PUSTAKA
Langlais, Robert P. , Miller, Craig S. Kelainan Rongga Mulut Yang Lazim. Hipokrates. Jakarta. 2000. p. 82 Schawartz, R.A. Arterial Vascular Malformation Including Hemangiomas and Lymphangiomas. Medcsape Reference. New Jersey. 2011 Sudiono, Janti et al. Penuntun Praktikum Patogi Anatomi. Jakarta : EGC. 2001 Heller,Marissa,Mengdem,Stephanie. Lymphangioma Circumscriptum. Dermatology Online Journal.New York. Vol 14 (5): 27

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai