Dr. Aniati Murni (R 1202) Dina Chahyati, MKom (R 1226) Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia
AniatiMurni
Formula Konvolusi:
Mekanisme konvolusi dalam bentuk integral ini tidak mudah untuk digambarkan (Gonzales and Woods, 1992)
2
Konvolusi merupakan proses penting pada analisis domain frekwensi karena f(x)*g(x) dan F(u)G(u) membentuk suatu pasangan transformasi Fourier (Fourier transform pair) Teori konvolusi:
f(x)*g(x) F(u)G(u) f(x)g(x) F(u)*G(u)
4
Bila A adalah periode dalam diskritisasi f(x) dan B adalah periode dalam diskritisasi g(x), maka hasil konvolusi akan mempunyai periode M dimana M=A+B Periode f(x) dan g(x) masing-masing dibesarkan menjadi M dengan menyisipkan 0
f(x) = f(x) bila g(x) = g(x) bila dan f(x) = 0 bila dan g(x) = 0 bila
Konvolusi diskrit: (dilakukan melalui proses flip and shift terhadap fungsi g(x))
5
f(x)*g(x) = [-1 2 4 6 13 4 0 0 0]
f(0) =0; f(1)=0; f(2)=1; f(3)=2; f(4)=3; f(5)=4; f(6)=0; f(9)=0 g(7)=0; g(1)=0; g(0)=-1; g(-1)=4; g(-2)=-1; f(0)*g(0) = f(0)g(0) + f(1)g(-1) + f(2)g(-2) + dst = -1 f(1)*g(1) = f(0)g(1) + f(1)g(0 ) + f(2)g(-1) + dst = 2 f(2)*g(2) = f(0)g(2) + f(1)g(1) + f(2)g(0) + dst = 4 dst.nya hasil yang diperoleh sama dengan cara sebelumnya !
7
Blurring merupakan efek pemerataan (integrasi), sedangkan deblurring / sharpening / outlining merupakan efek differensiasi Proses blurring dapat diperoleh dengan mengaplikasikan low pass filter dan sebaliknya, proses sharpening dapat diperoleh dengan mengaplikasikan high pass filter Filtering akan dipelajari pada proses peningkatan mutu citra (image enhancement)
9
Contoh efek blurring (bayangkan bila terjadi pada piksel citra 2-dimensi)
point response function (averaging) ideal response
10
11
8 8
3 3
30 30 30 31 34 34 35 35 35 57 53 53 57 53 53
2.8
13
Proses Korelasi
Teori Korelasi
14
15
Kalau pada konvolusi didahului dengan proses flip fungsi operatornya, pada korelasi proses flip tersebut tidak dilakukan
16
17
18
19
Rumus Korelasi:
Citra : 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0
Tempalate: 1 1 1
f(0)=0 f(1)=0 f(2)=1 f(3)=1 f(4)=1 dst. g(0)=1 g(1)=1 g(2)=1 g(3)=0 g(4)=0 dst. f(0)g(0) = f(0)g(0)+f(1)g(1)+f(2)g(2) = 1 f(1)g(1) = f(0)g(1)+f(1)g(2)+f(2)g(3) = 2
Rumus Korelasi
Rentan terhadap ukuran yang tidak sama antara template dan obyek yang ada pada citra Rentan terhadap orientasi yang berbeda antara template dan obyek yang ada pada citra
Image Enhancement
Next topics:
Peningkatan Mutu Citra Pada Domain Spasial Peningkatan Mutu Citra Pada Domain Frekwensi
22