Anda di halaman 1dari 19

FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA)

Oleh Dr. JOKO RIYADI, Sp.P RS KRAKATAU MEDIKA

PENDAHULUAN
Infeksi oleh virus influenza A subtipe H5N1 Tahun 1997 di Hongkong pertama kali dilaporkan bisa menular dari unggas ke manusia Desember 2003 merebak di asia Oktober 2003 di Indonesia mulai menyerang unggas Data depkes november 2006 (CFR : 75,7%] Potensi pandemi

ETIOLOGI
Virus influenza tipe A (orthomyxoviridae) Terdapat 2 glikoprotein : Haemaglutinin (H1 H16) Neuraminidase (Ni N9) Hidup di air 4 hari (220C), 30 hari (00C) Di tinja unggas dan di tubuh unggas sakit dapat hidup lama, dan mati pada pemanasan 600C selama 30 mnt, 560C selama 3 jam, 800C selama 1 mnt

Kelompok risiko tinggi


Kontak erat (1 meter),merawat, berbicara atau bersentuhan dengan pasien suspek, probable atau konfirm H5N! Terpajan (memegang, menyembelih, mencabuti bulu, memotong, mempersiapkan untuk konsumsi) unggas yang terjangkit Mengkonsumsi unggas mentah atau yang tidak dimasak sempurna Kontak erat dengan binatang lain (babi, kucing) yang konfirm H5N1 Menangani sampel laboratorium.

Cara penularan
Melalui binatang : kontak langsung dengan unggas atau binatang lain yang sakit atu produk unggas yangn sakit Melalui lingkungan : udara atau peralatan yang tercemar virus Melalui manusia : terbatas (cluster) Melalui makanan yang tidak dimasak sempurna.

Masa inkubasi
Rata-rata 3 hari (1 7 hari) Masa penularan 1 hari sebelum dan 3 5 hari setelah timbul gejala. Pada anak dapat amapi 21 hari

Definisis kasus
1. Seseorang dalam investigasi Seseorang yang diputuskan oleh dokter untuk diinvestigasi terkait kemungkinan terinfeksi H5N1 2. asus suspek H5N1 Deman > 380C disertai satu atau lebih gejala : batuk, sakit tenggorokan, pilek, sesak napas Dan disertai satu atau lebih pajanan di bawah ini dalam 7 hari sebelum mulainya gejala : a. Kontak erat b. Terpajan c. Mengkonsumsi unggas yang tidak dimasak d. Kontak erat dengan binatang lain e. Menangani sampel laboratorium f. Leukopeni g. Ditemukan titer antibodi h.Foto rongent dada memburuk

Definisi kasus
Kasus probebel H5N1 Kriteria kasus suspek ditambah satu atau lebih dari : 1. Ditemukan kenaikan titer antibodi terhadap H5 minimum 4 kali, dengan pemeriksaan uji H1 menggunakan eritrosit kuda atau uji ELISA 2. Hasil laboratorium terbatas untuk influenza H5 Atau Seseorang yang meninggal akibat penyakit saluran napas akut yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya yang secara epidemiologi beraitan dengan aspek waktu, temapt, pajanan terhadap kasus probabel atau H5N1 terkonfirmasi

Definisi kasus
Kasus H5N1 terkonfirmasi Seseorang yang memenuhi kriteri kasus suspek atau probabel dan dsertai satu dari hasil positif yaitu : 1. Isolasi virus H5N1 2. PCR H5N1 positif 3. Peningkatan > 4 kali lipat titer antibodi netralisasi H5N1 dari spesimen konvalesen dibandingkan spesimen akut, dan titer antibodi netralisasi konvalesen > 1/80 4. Titer antibodi mikronetralisasi h5N1 > 1/80 pada hari ke 14 disertai hasil positif serologi lain

Diagnostik
Gejala klinis - Demam > 380C, batuk dan nyeri tenggorokan. - Gejala lain : pilek, sakit kepala, nyeri otot, infeksi selaput mata, diare atau gangguan saluran cerna. - Sesak napas yang memnungkinkan terjadi perburukan (pneumonia)

Diagnostik
Laboratorium 1. Uji RT-PCR 2. Biakan H5N1 3. Uji serologi - terjadi peningkatan > 4 kali titer antibodi netralisir H5N1 - titer antibodi mikronetralisisr H5N1 > 1/80 Laboratorium lain : terdapat pansitopeni

Diagnostik
Radiologi Infiltrat di paru (pneumonia) Derajat penyakit Derajat 1 : tanpa pneumonia Derajat 2 : pneumonia ringan tanpa gagal napas Derajat 3 : pneumonia berta dengan gagal napas Derajat 4 : pneumonia berat dengan ARDS atau kegagalan organ ganda (multiple organ failure)

Diagnostik
Diagnostik banding - Demam dengue - Infeksi paru lain - Demam typhoid - HIV dengan infeksi skunder - TBC paru

Tata laksana
Fasilitas non rujukan Diberikan oseltamivir 2 x 75 mg (atau sesuai dosis) Rumah sakit rujukan - Pasien suspek H5N1 , probabel dan konfirmasi dirawat di runag isolasi - Petugas triase memakai APD - Melakukan kewaspadaan standar - Melakukan anamnesis ,pemeriksaan fisik, laboratorium dan foto rongent toraks. - Dilanjutkan penatalaksanaan di ruang inap . Penatalaksanaan di ICU - gagal napas - syok - memerlukan ventilator

Profilaksis Oseltamivir
Petugas kesehatan yang kontak erat Keluarga yang kontak erat dengan pasien konhirmasi H5N1 Oseltamivir 1 x 75 mg diberikan pada kelompok risiko tinggi terpajan samai 7 10 hari dari pajanan terakhir

Pengobatan oseltamivir
Dewasa atau anak > 13 tahun 2 x 75 mg selama 5 hari Anak > 1 tahun dosis 2 mg/mg BB, 2 x 1 selama 5 hari Atau sesuai berat badan

Fasilitas Non Rujukan

Rumah Sakit Rujukan

Anda mungkin juga menyukai