Anda di halaman 1dari 2

Rencana terapi kasus TB paru drop out (yg ini untuk dimasukin ke tabel) 1.

RDx (rencana diagnosis) uji BTA kembali & foto Ro thorax AP 2. RTh (rencana terapi) 2HRZES/1HRZE/5HRE 3. Suportif jaga asupan makanan bergizi, bila perlu berikan obat untuk mengatasi gejala batuk, demam, sesak napas, atau keluhan lain, edukasi mengenai lama pengobatan & jadwal kontrol (PDPI, 2002)

Efek obat: 1. Rifampisin antibiotik yang bekerja dengan menghambat sintesis RNA mikobakterium baik yang menyebabkan penyakit tuberkulosis maupun lepra. Pertumbuhan dari bakteri tersebut akan dihambat baik dalam keadaan ekstrasel maupun intrasel. Antibiotik ini mampu bekerja dengan baik untuk membasmi batkteri dalam keadaan dorman sekalipun. Efek samping yang ditimbulkan antara lain, demam, mual, anoreksia, terkadang gatalgatal kemerahan. 2. Isoniazid obat ini memiliki efek utama yaitu menghambat biosintesis asam mikolat yang menjadi bagian penting dalam dinding sel mikobakterium. Cara kerjanya adalah menghilangkan sifat tahan asam dan menurunkan jumlah lemak yang terekstrasi oleh methanol dari mikobakterium. Kadar puncak diperoleh dalam waktu 1-2 jam setelah pemberian oral. Efek samping yang bisa ditimbulkan antara lain, rasa kesemutan, sensasi terbakar di daerah kaki, dan nyeri otot. 3. Pirazinamid pilihan obat antituberkulosis yang tidak bisa digunakan secara tunggal tetapi harus dikombinasi dengan OAT lainnya seperti INH dan rifampisin. Memiliki efek bakterisid terhadap bakteri intraseluler dan aktif pada suasana asam mikobakterium. Efek samping yang bisa ditimbulkan antara lain, nyeri sendi, gout arthritis (karena mampu menurunkan ekskresi asam urat), demam, mual, dan kemeraha pada kulit. 4. Etambutol obat yang berfungsi menghambat sintesis RNA mikobakterium. Bersama dengan kombinasi OAT lain menyebabkan multiplikasi bakteri terganggu. Efek samping yang bisa ditimbulkan adalah gangguan penglihatan berupa penurunan ketajaman dan buta warna hijau dan merah bila pemberian obat melebihi dosis yang telah ditentukan. 5. Streptomisin obat ini termasuk golongan aminoglikosida yang berfungsi membasmi bakteri sensitive dengan cara menghambat produksi protein esensial yang digunakan

bakteri untuk bertahan hidup. Secara aktif menghambat pertumbuhan mikobakterium ekstraseluler. Efek samping yang bisa timbul adalah suara mendenging di telinga, pusing dan kehilangan keseimbangan.

Daftar pustaka: 1. Tjay, Tan Hoan, & Kirana Rahardja, 2003, Obat-obat Penting Edisi V, Gramedia, Jakarta 2. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2002, Tuberkulosis Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan di Indonesia https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:6sPOXBhcmRAJ:www.klikpdpi.com/kon sensus/tb/tb.pdf+&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESgtb4nBuzk3v4xHLoa2uVLD1 O6onxrc6OGr8V5WokCJ8xUl1LNOOXH5F0zoXck3fgqgtalKNB8R1Ie2i7QSqA2YN0GowF5_yqp5A5hxIjfWzMueviIJSgoE3GYRzCMH277f8K&sig=AHIEtbSHvDixuJPJiM4IJMkvovAWgEmoQ 3.

Anda mungkin juga menyukai