Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN DASAR NEGARA DENGAN KONSTITUSI Dasar Negara

Asal kata dari : dasar : fondamen/pondasi berdasarkan : memakai sebagai dasar,bersumber pada .. Jadi Dasar negara berarti : pondasi bagi berdirinya suatu negara, sumber pelaksanaan kehidupan ketatanegaraan atau sumber segala peraturan yang ada dalam suatu negara Apa dasar negara kita? Pancasila Proses pembuatan Pancasila sebagai dasar negara *.BPUPKI (sidang I 29 Mei 1 Juni 1945) Tuj : merumuskan dasar negara Tanggapan /usulan: 29 Mei Muh. Yamin usul 5 ranc dasar negara 31 Mei Soepomo usul 5 rancangan dasar negara 1 Juni Soekarno usul: 5 rancangan dasar Negara, usulannya bernama Pancasila 3 rancangan dasar Negara,usulannya bernama Trisila 1 rancangan dasar Negara,usulan bernama Ekasila Dibentuk Panitia Kecil (Panitia 9) bertugas merumuskan rancangan dasar negara menjadi dasar negara. Hasil dari panitia kecil , adalah Piagam jakarta(22 Juni 1945)diberi nama Pancasila. Disyahkan menjadi dasar negara oleh PPKI : Tgl 18 Agustus 1945 (Terdapat pd alinea IV Pemb UUD 45) Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara patokan berperilaku, jiwa dan kepribadian bangsa Setiap produk hukum harus bersumber dan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila pegangan dalam berpikir dan memutuskan sesuatu Konstitusi Negara Asal kata Konstitusi Bhs Latin (Constituere) menetapkan dan menentukan Bhs Bld (grondwet) undang-undang Konstitusi Diartikan sebagai: Peraturan yang mengatur suatu negara, baik yang tertulis maupun tidak tertulis Konstitusi,dalam perkembangan dipahami identik dengan UUD. Kapan UUD 45 Dibuat?

Pada sidang II BPUPKI (10 16 Juli 1945). Disyahkan oleh PPKI resmi 18 Agustus 1945 Tujuan dibuat konstitusi -lembaga pemerintahan an mengontrol tindakanpemerintahan agar tidak berlaku sewenang-wenang. Konstitusi Indonesia merupakan alat untuk melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan kenegaraan Konstitusi Negara Nilai konstitusi Dimaksud nilai adalah : sesuatu yang dianggap baik untk dilaksanakan. Dilihat dari sejauh mana tanggapan masyarakat terhadap konstitusi yang dibuat oleh Negara maka ada 3nilai yang bisa dikemukakan di sini yaitu 1. Normatif Bila pelaksanaan konstitusi ini memperoleh dukungan rakyat dan Dilaksanakan secara sempurna 2. Nominal Bila pelaksanaan konstitusi ini dalam batas tertentu berlaku walau Tidak sempurna 3. Semantik Bila konstitusi ini berlaku hanya formalitas Dipergunakan untuk kepentingan Penguasa Hubungan Dasar negara Dengan Konstitusi dasar negara. -norma ideal, yang penjabarannya dirumuskan dalam pasal-pasal oleh UUD (Konstitusi) negara Pancasila, melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar negara UUD 45 Sistematika UUD 45 terdiri dari a. Pembukaan b. Batang Tubuh c. Penjelasan Sifatnya singkat (kalimat tiap pasalnya tidak panjang)dan luwes (mengikuti jaman) Batang Tubuh Bisa dirubah asal syarat terpenuhi : diusulkan 2/3 anggota MPR putusan disetujui 2/3 anggota yang hadir Kenyataan Batang Tubuh UUD 45, skr sudah diamandeman 4x Amandemen I (14-21 Okt 1999) Amandemen II ( 7-8 Agust 2000) Amandemen III (1-9 Nov 2001)

Amandemen IV (1-11 Agust 2002) Kedudukan dan Hub Pembukaan UUD 45 Dgn Batang Tubuh UUD 45 Pembukaan UUD 45 mempunyai kedudukan Lebih tinggi dibanding BT, alasannya Dalam Pembukaan terdapat : 1. dasar negara (Pancasila) 2. Fungsi dan tujuan bangsa Indonesia 3. Bentuk negara Indonesia (republik) Pembukaan tidak bisa diubah, mengubah sama saja membubarkan negara, sedangkan BT bisa diubah(diamandeman) Dalam sistem tata hukum RI, Pembukaan UUD 45 memenuhi kedudukan sebagai pokok kaidah negara yang fundamental, alasan: 1. dibuat oleh pendiri negara (PPKI) 2. pernyataan lahirnya sebagai bangsa yang mandiri 3. memuat asas rohani (Pancasila), asas politik negara (republik berkedaulatan rakyat), dan tujuan negara (jadi negara adil makmur) 4. memuat ketentuan yang menetapkan adanya suatu UUD.

Hubungan Dasar Negara Dengan Konstitusi Pengertian dasar negara : Dasar negara adalah pedoman dalam mengatur kehidupan penyelenggaraan ketatanegaraan negara yang mencakup berbagai bidang kehidupan. Pancasia sebagai sumber dari segala sumber hukum tercantum dalam TAP MPRS No. XX/MPRS/1966 dengan TAP MPR No. V/MPR/1973 dan TAP MPR No. IX/MPR/1978. Penegasan kembali Pancasila sebagai sumber hukum dsar nasional negara Indonesia tercantum dalam TAP MPR No. III/MPR/2000 Fungsi dasar negara 1. Fungsi pokok yaitu sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. 2. Fungsi lain yaitu pancasila sebagai perjanjian leluhur, sebagai kepribadian bangsa, moral pembangunan, dan sumber segala sumber hukum. Pengertian konstitusi : Dalam arti luas : konstitusi berarti keseluruhan dari ketentuan2 dasar atau hukum dasar (Droit constitunelle). Dalam arti sempit : konstitusi berarti piagam dasar atau undang-undang dasar (loi constitunelle). Menurut Herman Heller, dalam bukunya Staatlehre mengemukakan bahwa konstitusi mempunyai 3 pengertian : 1. Konstitusi mencermunkan kehidupan politik di dalam suatu masyarakat sebagai suatu kenyataan, belum dalam arti hukum. 2. Konstitusi merupakan kaedah yang hidup dalam masyarakat, maka konstitusi menjadi suatu kaidah hukum (rechtverfassung) 3. Konstitusi ditulis dalam suatu naskah sebagai undang2 yang tertinggi yang berlaku di dalam suau Negara. Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi : 1. Dasar negara menjadi sumber bagi pembentukan konstitusi. Sifat2 Konstitusi : 1. Flexible : berubah seiring dengan perkembangan masyarakat. 2. Rigid (Kaku) : cara perubahannya sulit dengan maksud agar hukum dasarnya tidak mudah diubah2. Fungsi pokok Konstitusi : 1. Membagi kekuasaan dalam negara. 2. Membatasi kekuasaan pemerintah atau penguasa dalam Negara.

Fungsi tambahan Konstitusi : 1. Membatasi perilaku pemerintahan secara efektif. 2. Membagi kekuasaan dalam beberapa lembaga.

3, Menentukan lembaga negara bekerja sama satu sama lain. 4. Menentukan pembagian kekuasaan negara. Nilai Konstitusi : 1. Normatif : konstitusi bukan saja berlaku dalam arti hukum (legal), tetapi juga merupakan suatu kenyataan dalam arti sepenuhnya diperlukan dan efektif. 2. Normatif nominal : konstitusi menurut hukum memang berlaku tetapi berlakunya tidak sempurna. 3. Semantis yaitu konstitusi secara hukum tetap berlaku, tetapi dalam kenyataannya hanya sekedar untuk memberi bentuk dari tempat yang telah ada dan untuk melaksanakan kekuasaaan politik. Kedudukan Konstitusi : Kedudukan konstitusi (UUD) sangat penting artinya dalam rangka mengatur penyelenggaraan ketatanegaraan suatu negara secara lebih baik. Cara pembentukan Konstitusi : 1. Pemberian. 2. Sengaja dibentuk. 3. Cara revolusi. 4. Cara evolusi. Cara mengubah Konstitusi : 1. Perubahan diserahkan kepada badan pembuat undang-undang. 2. Perubahan diserahkan langsung kepada rakyat melalui referendum. 3. Perubahan diserahkan kepada Negara-Negara bagian apabila Negara tersebut berbentuk susunan federal. 4. Perubahan diserahkan kepada badan khusus yang dibentuk untuk mengubah UUD. Substansi Konstitusi Negara menurut Prof. Miriam Budiarjo : 1. Organisasi negara. 2. Hak-hak asasi manusia. 3. Prosedur mengubah UUD. 4. Memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD. Kedudukan Pembukaan UUD 1945 : Kedudukan pembukaan UUD Negara RI tahun 1945 adalah sebagai norma fundamental negara (staat fundamental norm).

Kedudukan Pembukaan UUD 1945 dengan pasal2nya : 1. Pembukaan UUD sebagai pokok kaidah negara fundamental serta lebih tinggi dari batang tubuh dalam hal tertib hukum Indonesia.

2. Pokok kaidah negara yang fundamental maksudnya adalah mengandung pokok2 pikiran yang harus dijabarkan kedalam pasal2 UUD 1945 dan menguasai hukum dasar negara baik yang tertulis (UUD) maupun tidak tertulis (konvensi). Sifat2 UUD 45 : 1. UUD merupakan hukum positif yang mengikat pemerintah sebagai penyelenggara negara, dan juga mengikat setiap warga Negara. 2. Memuat norma2, aturan2, serta ketentuan2 yang dapat dan harus dilaksanakan secara konstitusional. 3. UUD 45 beserta pembukaannya merupakan UU yang tertinggi, menjadi alat kontrol terhadap norma2 hukum yang lebih rendah dalam hirarki tertib kuhum Indonesia. Pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 45 : 1. Pokok pikiran pertama : negara mengatasi segala paham golongan, mengatasi segala paham peseorangan. 2. Pokok pikiran kedua : Pokok pikiran yang hendak diwujudkan oleh negara bagi seluruh rakyat ini didasarkan pada kesadaran bahwa manusia Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat. 3. Pokok pikiran ketiga : sistem negara yang terbentuk dalam UUD 45 harus berdasar atas kedaulatan rakyat dan berdasar atas permusyawaratan/perwakilan. 4. Pokok pikiran keempat : UUD 45 harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain2 penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang cita2 moral rakyat yang luhur. Hubungan Pembukaan dengan Batang Tubuh UUD 45 : Pembukaan UUD 45 mempunyai fungsi atau hubungan langsung dengan UUD 45, karena Pembukaan UUD 45 mengandung pokok2 pikiran yang dijabarkan lebih lanjut kedalam pasal2 di batang tubuh UUD 45 tsb. Periodesasi Berlakunya Konstitusi Negara RI 1. UU 1945 Periode 1 2. UU RIS 1949 3. UUDS 1950 4. UUD 1945 Tahapan Amandemen UUD 1945 1. 19 Oktober 1999 2. 18 Agustus 2000 3. 10 November 2001 4. 10 Agustus 2002 Hasil Amandemen terhadap UUD 1945 : 1. Sistematika UUD terdiri dari pembukaan dan pasal2 dengan rincian 37 pasal, 3 pasal aturan peralihan dan 2 ayat tambahan. 2. Jumlah pasal setelah amandemen : 21 bab, 73 pasal, 170 ayat, 3 pasal peralihan, 2 pasal aturan tambahan, dan tanpa penjelasan.

Anda mungkin juga menyukai