darah putih. Orang yang menderita leukemia kronis mungkin tidak memiliki gejala apapun pada awalnya. Dokter sering menemukan leukemia kronis selama pemeriksaan rutin sebelum ada gejala. Perlahan-lahan, leukemia kronik memburuk karena jumlah sel-sel leukemia dalam darah meningkat. Gejala khas yang timbul, seperti pembengkakan kelenjar getah bening atau infeksi. Ketika gejala muncul, mereka biasanya ringan pada awalnya dan memburuk secara bertahap. Leukemia akut: Sel-sel leukemia akut tidak dapat melakukan kerja normal sel darah putih. Jumlah sel leukemia meningkat pesat. leukemia akut biasanya memburuk dengan cepat. Jenis leukemia juga dapat dikelompokkan berdasarkan jenis sel darah putih yang terpengaruh. Leukemia dapat mulai dalam sel-sel lymphoid atau sel myeloid. Leukemia yang mempengaruhi sel-sel limfoid disebut limfositik, limfoid, atau lymphoblastic leukemia. Leukemia yang mempengaruhi sel-sel myeloid disebut myeloid, myelogenous, atau myeloblastic leukemia.
Mencegah leukemia
beberapa kajian telah menunjukkan bahawa apigenin, yang ditemui dalam saderi, pasli, wain merah, sos tomato, dan makanan lain berasaskan tumbuhan, boleh juga bermanfaat dalam perlindungan melawan kanser ovari.
Kajian yang dibimbing saintis Belanda diketuai oleh Maikel Peppelenbosch menunjukkan bahawa apigenin flavaniod yang biasa ditemui dalam buah-buahan dan sayur-sayuran boleh menghentikan pembentukan dua jenis sel leukemia dan menghalang peluangnya untuk terus berkembang. Tetapi kajian juga menemui komponen ini boleh menurunkan sensitiviti khemoterapi, bergantung jenis sel, dengan kemungkinan mengganggu rawatan piawai bagi orang yang sudah didiagnosa sebagai leukemia. Apigenin mungkin berguna sebagai agen pencegah untuk leukemia,tetapi ia tidak digalakkan diambil pada waktu yang sama dengan khemoterapi untuk penyakit yang sedia ada kerana ia boleh mengganggu efek positif dari rawatan Peppelenbosch menulis dalam kajian di jurnal saintifik 'Cell Death and Disease' Flavaniod adalah komponen antioksidan yang melindungi sel melawan kerosakan melalui molekul oksigen. Rujukan Jurnal R R Ruela-de-Sousa, G M Fuhler, N Blom, C V Ferreira, H Aoyama and M P Peppelenbosch. Cytotoxicity of apigenin on leukemia cell lines: implications for prevention and therapy.Cell Death and Disease (2010) 1, e19
Leukemia atau biasa dikenal dengan kanker darah penyakit ini termasuk kedalam golongan kanker dalam ilmu kedokteran di sebut neoplasma pada darah umumnya terjadi pada darah dan sumsum tulang. Penderita leukomia ditemukan padanya banyak mengandung sel darah putih jika jumlahnya semakin besar maka akan mengganggu fungsi normal dari sel lainnya. Penyakit leukemia bisa diderita oleh anak atau dewasa, pada tahun 2000 terdapat 256.000 anak atau orang dewasa terkena penyakit leukomia di seluruh dunia. Pada kasus Leukemia, sel darah putih ternyata tidak merespon terhadap sinyal yang diberikan sehingga produksi berlebihan dan tidak terkontrol dan akhirnya keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Seseorang dengan kondisi seperti ini (Leukemia) akan menunjukkan gejala deperti ini : mudah terkena penyakit infeksi, anemia dan pendarahan. Penyebab Penyakit Leukemia Walaupun sampai saat ini belum ada / belum ditemukan penyebab utama dari Leukemia ini, akan tetapi ada beberapa faktor yang bisa menjadi pemicu terjadinya Leukemia pada setiap orang, diantaranya adalah : a. Radiasi. Hal ini berdasarkan riset pada pegawai Radiologi yang ternyata lebih sering menderita Leukemia. Leukemia ini juga ditemukan pada korban radiasi bom atom di Heroshima dan Nagasaki (Jepang). b. Leukemogenik. Beberapa zat kimia telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi Leukemia, misalnya racun lingkungan seperti benzena, bahan kimia industri seperti insektisida serta obat obatan yang digunakan untuk kemoterapi. c. Herediter. Yang mana penderita Down Syndrom 20% lebih besar akan terkena Leukemia daripada orang normal. d. Virus. Ada beberapa jenis virus yang dapat menyebabkan Leukemia, antara lain : retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa. Penanganan dan Pengobatan Leukemia Penanganan kasus Leukemia biasanya berdasarkan gejala gejala yang muncul seperti yang telah saya sebutkan diatas. Namun secara garis besar, penanganan dan pengobatan Leukemia dapat dilakukan dengan cara single atau gabungan dari beberapa metode dibawah ini : a. Chemotherapy / intrathecal medications. b. Therapy Radiasi (metode ini sangat jarang dilakuikan). c. Transplantasi bone marrow (sumsum tulang). d. Pemberian obat obatan tablet dan suntik. 5. Transfusi sel darah merah atau Platelet. Sedangkan sistem therapi yang sering digunakan adalah kombinasi antara Chemotherapy dan pemberian obat obatan yang berfokus pada pemberhentian produksi sel darah putih yang tidak normal dalam bone marrow. Selanjutnya adalah penanganan terhadap beberapa gejala dan tanda tanda yang telah ditampakkan oleh tubuh penderita dengan monitor yang komprehensive
Bp. H. Mahmudin (Tim Exelr8) menyampaikan pengalamannya: Tanggal 19 Februari 2012 yang lalu, tiba-tiba mitra kami di Balikpapan menyapa melalui pesan YM (Yahoo Messenger). Beliau seorang stockis/agen suplemen anti kanker dari buah manggis. Merknya tidak perlu kami sebutkan. Ceritanya begini, anaknya yang baru berusia 17 tahun menderita leukemia (kanker darah) sejak 11 bulan yang lalu. Sekarang sudah masuk tahap stadium II. Setelah diberi suplemen tersebut, banyak perubahan. Tapi masih tetap lemas, pucat, dan harus masuk rumah sakit untuk tambah darah. Setelah beberapa hari opname di rumah sakit, melalui searching di internet ibunya menemukan suplemen anti kanker SUPERLUTEIN dari Jepang. Begitu produk pesanan datang, malam harinya langsung diminumkan. Yang mengejutkan, besok paginya cek darah sudah normal. Dokter terkejut dan keheranan. Akhirnya dokter membolehkan anak tersebut pulang dari rumah sakit. Ibunya juga bercerita kepada kami mengapa S Lutena begitu efektif untuk pengobatan kanker darah (leukemia). Karena kandungannya yang lengkap dari sayuran, buah dan minyak ikan salmon. Sayur dan buahnya saja terdiri dari 6 warna berbeda. Nutrisi inilah yang sesungguhnya sangat dibutuhkan oleh semua penderita kanker, termasuk kanker darah (leukemia).
Leukemia
Apa itu leukemia ?
Leukemia adalah sejenis kelainan dari sistem penciptaan sel induk hematopoietic yang juga merupakan penyakit yang cukup ganas. Adanya kelainan dari kemampuan untuk diferensiasi lebih lanjut serta pematangan leukosit stagnan pada tahap perkembangan yang berbeda sel di sumsum tulang dan jaringan hematopoietik lainnya. Angka akumulasi sel abnormal dan infiltrasi organ lain dan jaringan, dan fungsi hematopoietik normal terjadi penekanan. Leukemia umumnya menyebabkan anemia, infeksi pendarahan, dan gejala infiltrasi pada organ.
Leukemia atau kanker darah menduduki anka 2,5 % dari total kanker kanker yang ada. Di seluruh dunia, setiap tahunnya ada sekitar 47.150 orang yang didiagnosa sebagai penderita leukemia. Dan setiap tahunnya pula, ada sekitar 23.540 orang yang meninggal karena kasus leukemia. Pada kanker anak, umumnya resiko terkena leukemia akan tinggi pada usia 0 4 tahun, dan pada laki laki serta perempuan dewasa angka perbandingannya adalah 7 : 5.
Meskipun banyak faktor yang dicurigai menjadi penyebab leukemia, namun penyebab leukemia belum dapat dipastikan sepenuhnya. Penyebab leukemia umumnya dapat dikarenakan infeksi, faktor radiasi, faktor kimia dan faktor genetik.
2.Pap darah perifer : darah hasil Pap akan menunjukkan banyaknya bibit perubahan dalam sel-sel sumsum tulang, sel-sel ini belum menghasilkan sel darah putih yang dimatang. 3.Pemeriksaan GMP : pengambilan sample darah dari tulang sumsum, lalu dilakukan hitung jenis sel.
Pengobatan leukemia
Pengobatan leukemia harus disesuaikan dengan jenis leukimianya, antara lain bisa dengan chemotherapy, radioterapi, immuno therapy, konsumsi obat obatan terpusat dan penggunaan herbal. Untuk pasien dengan leukemia yang cukup parah, diperlukan implantasi tulang sumsum.
adalah minimal invasif ditargetkan dan kombinasi pengobatan China dan barat pilihan pengobatan disesuaikan dengan penyakit dan gejala pasien leukemia. Rumah sakit kami menggunakan imunisasi biologis untuk pengobatan leukemia, yaitu dengan pembunuhan langsung dari tumor atau merangsang respon kekebalan tumor dalam tubuh dengan memasukkan aktivitas sel antitumor dari sel-sel kekebalan tubuh untuk pasien leukemia. Imunoterapi biologis dapat mencegah kekambuhan leukemia, tidak hanya akan mampu membersihkan sisa sel-sel leukemia pada pasien, tetapi juga pencegahan komplikasi yang berhubungan dengan leukemia, dapat mengatur imunitas pada pasien, dan tidak ada efek samping. Dalam masa pengobatan, rumah sakit kami juga menggunakan pengobatan tradisional China, pengobatan tradisional China digabungkan dan metode minimal invasif teknik, dikombinasikan dengan keunggulan pengobatan tradisional China dan kedokteran Barat secara efektif dapat meningkatkan efek terapi leukemia. Modern Cancer Hospital Guangzhou China di Vietnam, Indonesia, Filipina, Kamboja, Thailand dan negaranegara lainmendirikan kantor, setiap tahun menerima sejumlah besar pasien kanker dari luar negeri dari kantor, melewati pengobatan pasien kanker di seluruh dunia.