Anda di halaman 1dari 2

RINGKASAN WAHYU ISMOYO. D24070276.

Penampilan Reproduksi Domba Lokal dan Penampilan Produksi Anak yang Mendapat Ransum Flushing dengan Tingkat Energi Berbeda. Skripsi. Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pembimbing Utama : Ir. Kukuh Budi Satoto, MS. Pembimbing Anggota : Prof. Dr. Ir. Komang Gede Wiryawan. Keberhasilan suatu usaha dibidang peternakan tidak terlepas dari pengaruh pakan, baik kualitas maupun kuantitasnya. Pakan memiliki porsi yang besar pada suatu usaha peternakan yaitu 70% dari biaya total produksi dan sisanya dipengaruhi oleh genetik ternak serta manajemen perkandangan. Salah satu usaha peternakan yang paling diminati adalah peternakan domba. Mudahnya dalam hal pemeliharaan dan penjualan membuat masyarakat lebih tertarik dengan ternak domba. Selain itu, domba memiliki sifat prolifik yaitu mempunyai kemampuan melahirkan anak hingga empat ekor dalam satu kali kelahiran. Namun, domba-domba yang melahirkan lebih dari dua ekor akan diikuti dengan angka kematian yang tinggi, sehingga pada akhirnya mengakibatkan rendahnya efisiensi reproduksi. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efisiensi reproduksi maupun produktivitas ternak domba yaitu melalui flushing. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penampilan reproduksi dan produksi induk domba lokal serta produksi anak yang dilahirkan yang mendapat ransum flushing dengan tingkat energi berbeda. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari sampai dengan bulan Oktober 2010 yang meliputi fase bunting dan laktasi (dua bulan) di Laboratorium Lapang dan Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Daging dan Kerja, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Ternak yang digunakan sebanyak dua belas ekor domba lokal dara berumur kurang lebih satu tahun dengan bobot badan rata-rata 19,87 0,20 kg yang dikawinkan dengan seekor pejantan Garut. Domba dara tersebut berasal dari Unit Pendidikan Penelitian Peternakan Jonggol (UP3J) Fakultas Peternakan IPB yang berada di daerah Jonggol, Jawa Barat. Ransum yang diberikan berupa rumput lapang dan konsentrat dengan rasio 30-40:60-70. Komposisi zat makanan ransum perlakuan disusun berdasarkan tingkat energi berbeda. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan ransum dengan tingkat energi yang berbeda dan tiap perlakuan terdiri dari empat domba sebagai ulangan. Perlakuan pertama (P1) adalah ransum dengan kandungan TDN 65% dan protein kasar 14%, perlakuan kedua (P2) ransum dengan kandungan TDN 70% dan protein kasar 14%, dan perlakuan ketiga (P3) ransum dengan kandungan TDN 75% dan protein kasar 14%. Peubah yang diamati adalah konsumsi bahan kering ransum, pertambahan bobot badan, dan efisiensi ransum selama bunting dan laktasi, jumlah fetus, jumlah anak lahir, bobot lahir dan bobot sapih anak, serta pendugaan produksi susu. Data yang diperoleh dianalisis

menggunakan analisa sidik ragam (Analyses of Variance, ANOVA) kemudian apabila ada perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji Ortogonal Kontras. Hasil menunjukkan bahwa tingkat energi ransum hanya berpengaruh nyata terhadap konsumsi bahan kering rumput dan konsentrat, serta pertambahan bobot badan dan efisiensi ransum selama bunting. Konsumsi bahan kering ransum, pertambahan bobot badan dan efisiensi ransum selama laktasi, jumlah fetus dan jumlah anak yang dilahirkan, serta bobot lahir dan bobot sapih anak tidak dipengaruhi oleh tingkat energi ransum. Penampilan produksi anak kembar lebih baik dibandingkan anak tunggal dan penampilan anak jantan lebih baik dibandingkan anak betina. Hasil analisis korelasi, nilai korelasi antara bobot lahir dengan bobot sapih yaitu sebesar 0,85 dan antara produksi susu 0-28 hari dengan bobot badan anak hari ke-28 yaitu sebesar 0,97. Income over feed cost tertinggi dihasilkan oleh perlakuan 2. Dapat disimpulkan bahwa tingkat energi ransum yang berbeda tidak mempengaruhi penampilan produksi dan reproduksi domba induk serta penampilan produksi anak. Kata-kata kunci: domba lokal, produksi, reproduksi, energi

Anda mungkin juga menyukai