SRI KUMALANINGSIH
DEFINITION :
MANAGING THE ENTRI ORGANIZATION SO THAT IS EXCELS IN ALL DIMENTION OF PRODUCTS AND SERVICES THAT IS IMPORTANT TO CUSTOMER
3. RELIABILITY : Consistency of
PHILOSOPIC ELEMENT
CUSTOMER DRIVEN STANDART QUALITY SUPLIER CUSTOMER LINKS PREVENTION ORIENTATION QUALITY AT THE SOURCE CONTINOUS IMPROVEMENT
15-20% FROM EVERY SALES REWORKING, SCRAPPING, INSPECTION, TEST THE BASIC ASSUMPTION
THE COST OF QUALITY 1. APPRAISAL COST 2. PREVENTION COST 3. FAILURE COST PREVENTION COST = REDUCE TOTAL COST
Percentage of Total
1,3% 6,5% 3,3% 5,2% 16,3% 25,5%
Appraisal Cost - Material inspection - Suplies - Reability Testing - Laboratory Internal Failure Eksternal Cost Total
$ 39.000
TAHUN 1920 :
Pengendalian mutu dimulai di Amerika Serikat yang terbatas pada Dept Produksi atau pembuatan barang
TAHUN 1924 :
Diperkenalkan Control atau bagan kontrol dan dikembangkan oleh Doktor WA Stuwart dari USA
Tahun 1940 :
Dimulai pengendalian mutu yang menggunakan metode statistik dan dipelopori oleh Prof.Dr.JM.Juran dan Prof. Deming
Tahun 1945-1950 :
Statistical Quality Control (SQC) diperkenalkan di AS terutama di kalangan angkatan bersenjata
Tahun 1949 :
SQC masuk Jepang untuk memperbaiki mutu produk di Jepang pada waktu itu masih rendah
Tahun 1951-1954 :
SQC dikembangkan secara masal di Jepang dan diadakan semacam penghargaan bagi yang mencapai derajat mutu yang tinggi dengan pemberian DEMING PRICE
Tahun 1955 :
Peter Drucker mengembangkan Manajement By Objective (MBO) yang memberikan penekanan pada Strategic Planning Management Development
Tahun 1960 :
Dikembangkan Company Wide Quality Control (CWQC) yang mengharuskan semua karyawan belajar metode statistic dan ikut berpartisipasi dlm menggalakkan PMT atau TQC
Tahun 1962 :
Pelaksanaan pengendalian mutu dan digunakan Cause & Effect Diagram pada pelaksanaan QCC. PMT dengan QCC di dalamnya merupakan CWQC dan terciptalah WASKAT.
Tahun 1978 :
TQC masuk ke Indonesia bermula dari perusahaan-perusahaan Jepang yang menanamkan modalnya di Indonesia
Tahun 1980 :
Tahun 1988 :
TQC masuk ke Dept Perindustrian RI dan diakui oleh Dept Perhub RI.
Tepatnya tgl 28 Oktober 1988 dikeluarkan SK No : DZ/SKEP/5040/88 ttg Pelaksanaan Kegiatan Pengendalian Mutu Terpadu di Lingk. PT GARUDA Indonesia
Mengapa terjadi perbedaan yang besar di antara : - Satu perusaan dg perusahaan lainnya - Satu instansi dg instansi lainnya - Satu perusahaan penerbangan dg perusahaan penerbangan lainnya - Satu negara dg negara lainnya - Dalam persaingan dan kelangsungan hidup
b. Sebagai contoh dpt dikemukakan bahwa : dari 10 bank terbesar di dunia, empat buah diantaranya adalah bank Jepang DAICHI KANGYOM BANK c. Perbandingan produksi mobil pada th 1987 d. Dalam teknologi pembuatan salah satu jenis suku cadang mobil, perush Jepang hanya memerlukan 1 jam untuk pembuatannya. Sdg perush AS memerlukan 14 hari e. Penggantian Fuel Control Unit mesin Boeing 747 di pabrik pembuatannya di AS memerlukan 14 jam, di Jepang Airlines hanya 6 jam
f. Dapat disimpulkan bahwa perbedaan terjadi karena penerapan pengendalian mutu terpadu atas dasar managemen yang berpegang pada kualitas g. Pada umumnya kary. Jepang tdk mempunyai kelebihan dalam daya guna dan dedikasinya terhdp perushnya dibandingkan dengan counterpartnya di negara lain h. Perbedaannya adalah mereka dibina dan dogalang secara lebih baik oleh managemen yang berpegang pada kualitas
i.
Quality dicapai dg mengelola bisnis atas dasar hubungan jangka panjang mengenai loyalitas dan kepercayaan tertuju pada perbaikan secara konstan
b. Q tdk hanya merupakan persoalan produksi, namun juga merupakan suatu konsep pemasaran c. Perbaikan Q merupakan pegangan baru dlm managemen perusahaan yg menggantikan titik berat pd keuangan dan pemasaran