Anda di halaman 1dari 33

PANDUAN SHOLAT UNTUK ORANG AWAM BERDASARKAN MADZHAB SYAFII

Penyusun

Al Faqir Ilaallah Ibnu Rasyid Alkampary Bin Tohari Abdul Rasyid Aljawi

MUKADDIMAH
Puji syukur kehadirat Allah tuhan semesta alam, yang telah menurunkan agama melalui rasulnya yang mulia muhammad saw, sehingga gelap gulita dunia menjadi terang malam layaknya siang penuh dengan limpahan cahaya kedamaian. Shalawat dan salam terkhusus buat baginda kita nabi besar muhammad saw yang telah tanpa lelah membibing dan membina umat manusia dengan kesabaran dan ketabahan yang luar biasa, begitu juga buat para sahabat dan keluarga beliau yang istiqomah dengan sunnah hingga yaumil qiyamah,..... Rendahnya motivasi umat dalam meningkatkan kualitas ibadah merupakan sebuah problema yang harus

mendapat perhatian dari setiap kita yang diberikan sedikit kelebihan oleh Allah swt tentang urusan agama ini. Karena tidak semua orang diberikan kemampuan untuk dapat memahami dan menjelaskan hal-hal yang terkait dengan urusan agama. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh baginda kita nabi besar muhammad

saw dalam sebuah hadistnya siapa yang dikehendaki oleh Allah mendapat kebaikan maka Allah akan memberikan pemahaman tentang addin (islam). Dunia yang diciptakan oleh Allah dengan keseimbangan ini membawa konsekuensi bagi manusia untuk saling melengkapi dengan anugrah yang telah Allah lebihkan antara yang satu dengan yang lainnya. Ada kaya dan miskin, ada lemah dan kuat ada yang paham dan ada yang kurang faham. Dan kami ciptakan sesuatu itu berpasang-pasangan. Salah satu kelemahan umat islam hari ini adalah dalam ranah amaliyah ibadah wabil khusus ibadah sholat. Kita sebagai muslim indonesia secara kuantitas merupakan umat islam terbesar di dunia tapi secara kualitas masih jauh pangang dari pada api. Secara madzhab muslim indonesia adalah penganut imam assyafii dalam praktek amaliyah ibadahnya. Akan tetapi banyak diantara kita yang tidak tahu apakah praktek ibadah yang selama ini kita lakukan telah sesuai dengan tuntunan yang diberikan oleh imam assyafii.

Banyak faktor yang menyebabkan mengapa kita tidak tahu dengan praktek ibadah yang selama ini kita lakukan. Diantaranya adalah: 1. Rendahnya motivasi untuk mempelajari masalah yang berkaitan dengan agama terkhusus yang berkaitan dengan ibadah. 2. Taqlid buta yaitu mengikuti praktek beribadah orang-orang terdahulu yang ada di lingkungan terdekat dengan kita tanpa ada usaha untuk meningkatkan pengetahuannya. 3. Referensi buku atau kitab yang di baca tidak secara sepesifik menjelaskan dari mana praktek ibadah itu diperoleh dan siapa yang dijadikan rujukannya. Berdasarkan hal tersebut kiranya penting dan perlu untuk disajikan buku yang mudah di baca dan dipahami tetapi juga jelas sumber rujukan yang di pakai. Sehingga akan di peroleh sebuah peningktan dalam beribadah dari yang selama ini taqlid menjadi muttabi, meskipun tidak sampai pada taraf mujtahid.

DAFTAR ISI
1. Biografi Singkat Imam As- syafii 2. Hukum Bermadzhab 3. Pengertian Fiqih Dan Ibadah 4. Pengertian Dan Hukum Sholat 5. Syarat wajib Sholat 6. Syarat Sah Sholat 7. Syarat Dan Rukun Sholat 8. Sunnat-Sunat Sholat 9. Yang Membatalkan Sholat 10. Sholat-Sholat Sunnat 11. Sholat Jamaah 12. Shof Sholat 13. Ayat-Ayat Yang Sering Di Baca Nabi Dalam Sholat 14. Doa Dan Zikir Setelah Sholat 15. Khusyu Dalam Sholat 16. Fadhilah Dan Keutamaan Sholat 17. Beberapa Khilafiyah Dalam Sholat

BIOGRAFI SINGKAT IMAM AS- SYAFII

Imam As-Syafii bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad Bin Idris As-Syafii lahir di Gaza Palistina pada tahun 150 Hijrah (767-820)berasal dari keturunan bangsawan Qurays dan masih keluarga jauh rosullullah saw dari garis keturunan ayahnya bertemu pada abdul manaf (kakek ke-tiga rosululallah) dan dari garis keturunan ibunya masih merupakan cicit Ali Bin Abi Tholib Ra, semasa dalam kandungan kedua orang tuanya meninggalkan mekkah menuju palestina, setibanya di Gaza ayahnya jatuh sakit dan berpulang kerahmatullah kemudian beliau diasuh dan dibesarkan oleh ibunya dalam kondisi yang sangat prihatin dan serba

kekurangan. Pada usia 2 tahun ia bersama ibunya kembali ke mekkah dan di kota inilah imam syafii mendapat pengasuhan yang lebih intensif dari ibu dan keluarganya. Saat berusia 9 (sembilan) tahun beliau telah menghafal seluruh ayat Alquran dengan lancar bahkan beliau

sempat 16 kali khattam Alquran dalam perjalanannya dari mekkah menuju madinah. Setahun kemudian kitab Al-Muwatho karangan Imam Malik yang berisikan 1.720 hadist pilihan juga dihafalnya. Beliau juga belajar bahasa dan sastra di dusun badui bani hundail selama beberapa tahun. Kemudian beliau kembali ke mekkah dan belajar fiqih dari seorang ulama besar yang juga mufti kota mekkah pada saat itu yaitu imam muslim bin khalid azzani. Dengan kecerdasan beliau yang luar biasa ini pada usia 15 tahun beliau menjadi seorang mufti di mekkah, namun demikian imam syafii belum merasa puas menuntut ilmu karena semakin dalam beliau menekuni suatu ilmu semakin banyak yang belum beliau mengerti sehingga tidak mengherankan bila guru imam As-Syafii begitu banyak jumlahnya sama dengan banyaknya para muridnya. Meskipun imam syafii menguasai hampir seluruh disiplin ilmu namun beliau lebih dikenal sebagai ahli Hadist dan hukum karena inti pemikirannya terfokus pada dua cabang ilmu tersebut. Pembelaanya yang besar terhadap sunnah nabi sehingga beliau di gelar dengan

Nashiru sunnah

(pembela sunnah nabi) dalam

pandangannya sunnah nabi mempunyai kedudukan yang sangat tinggi, Berkaitan dengan bidah imam syafii berpendapat bahwa bidah itu terbagi menjadi dua macam yaitu bidah mahmudah dan bidah madzmumah. Bidah dikategorikan terpuji jika bidah tersebut selaras dengan prinsip-prinsip Alquran dan sunnah begitu sebaliknya. Dalam soal taqlid beliau selalu memberikan perhatian kepada muridmuridnya agar tidak menerima begitu saja pendapat pendapat dan hasilnya ijtihadnya, beliau tidak suka murid-muridnya taqlid buta dengan hasil ijtihadnya. Sebaliknya malah menyuruh untuk bersikap kritis dan berhati-hati dalam menerima suatu pendapat, sebagaimana dalam ungkapan beliau inilah ijtihadku apabila kalian menemukan ijtihad lain yang lebih baik dari ijtihadku maka ikutilah ijtihad tersebut Kitab-Kitab Karya Imam Assyafii Imam asyafii adalah ulama yang sangat aktive, banyak karangan kitab beliau yang telah beliau buat dan hampir

semuanya beliau tulis sendiri, para ulama menyebutkan karangan beliau lebih dari 113 buah yang berkaitan dengan berbagai disiplin ilmu seperti tafsir, bahasa dan sastra dan juga kumpullan-kumpulan hadist (Musnad), hanya saja tidak semua terkodifikasi, diantara kitab-kitab beliau yang terkenal adalah kitab Alumm dan Arrisalah. ALUMM Al umm merupakan kitab yang sangat komplit yang berkaitan dengan fiqih tafsir dan hadis yang terdiri dari 20 jilid dengan pembahasan dari tiap bab menurut ibnu hajar alasqolani (wafat:852 H), yang merupakan salah satu dari murid beliau menyebutkan bahwa tidak kurang dari 140 bab yang terdapat dalam kitab Alumm. Kitab Alumm dikumpulkan oleh murid beliau yang bernama rabi bin sulaiman almuradi (wafat:270 H). Pembahasan dalam kitab Alumm mencakup masalah toharoh, sholat, hari raya, zakat, jenazah, puasa haji, korban, perburuan, nadzar, jual beli, wasiat, faraid, peperangan/jihad, hudud, qishas dan banyak lagi.

ARRISALAH Munurut syaikh ahmad syakir kitab risalah ditulis dua kali oleh imam assyafii, sehingga risalah pertama disebut dengan Arrisalah alqodimah dan yang kedua atau ditulis berikutnya disebut dengan Arrisalah al jadidah. Kitab risalah alqodimah ditulis oleh imam asyafii untuk memenuhi permintaan abdurrahman bin mahdi di irak sementara beliau berada di makkah. Kitab ini sebenarnya berbentuk surat sebagaimana arti risalah itu sendiri, isinya berkaitan dengan tafsir Alquran, himpunan hadisthadist/sunnah yang boleh dijadikan hujjah, ijma, dan penjelasan ilmu nasikh wal mansukh dari AlQuran dan Assunnah. Kitab arrisalah ini sebenarnya lebih erat dengan kajian atau permasalahan ushul fiqih atau metodologi dalam istinbath hukum.

MADZHAB Madzhab adalah istilah yang berasal dari bahasa Arab namun telah akrab di kalangan orang indonesia- arti madzhab adalah jalan yang dilalui sesuatu yang menjadi tujuan seseorang baik konkrit maupun abstrak. Sesuatu dikatakan menjadi madzhab seseorang jika cara atau jalan itu menjadi cirikhasnya. Menurut para ulama dan ahli agama islam yang dinamakan madzhab adalah methode (manhaj) yang dibentuk setelah melalui proses pemikiran dan penelitian kemudian orang menjalaninya menjadikannya sebagai pedoman yang jelas batasanbatasan, bagian-bagaiannya di bangun diatas prinsipprinsip dan kaidah yang jelas. Dalam Islam, istilah mazhab secara umum digunakan untuk dua tujuan: dari sudut akidah dan dari sudut fiqh. Mazhab akidah ialah apa yang bersangkut-paut dengan soal keimanan, tauhid, qadar dan qada, hal ghaib, kerasulan dan sebagainya. Antara contoh mazhabmazhab akidah Islam ialah Mazhab Syiah, Mazhab Khawarij, Mazhab Mutazilah dan Mazhab Ahl al-

Sunnah wa al-Jamaah.

Setiap daripada kumpulan

mazhab akidah ini mempunyai mazhab-mazhab fiqhnya yang tersendiri. Mazhab fiqh ialah apa yang berkaitan dengan soal hukum-hakam, halal-haram dan sebagainya. Contoh Mazhab fiqh bagi Ahl al-Sunnah wa al-Jamaah ialah Mazhab Hanafi, Mazhab Maliki, Mazhab al-Syafie dan Mazhab Hanbali Mazhab fiqh pula, sebagaimana terang Huzaemah Tahido, bererti: Jalan fikiran, pemahaman dan pendapat yang ditempuh oleh seorang mujtahid dalam menetapkan suatu hukum Islam dari sumber al-Quran dan al-Sunnah. itu juga bererti sejumlah fatwa atau pendapat-pendapat seorang ulama besar yang bergelar Imam dalam urusan agama, baik dalam masalah ibadah ataupun lainnya. Pengertian mazhab ini kemudiannya beralih menjadi satu kumpulan ajaran fiqh Islam yang diikuti dan diterima oleh sebahagian umat Islam dalam sesebuah wilayah atau negara. Selanjutnya madzhab itu menjadi sumber rujukan

dan pegangan yang diiktiraf sebagai ganti atau alternatif kepada ikutan, ijtihad dan analisa terhadap ajaran asli alQuran dan al-Sunnah. Mazhab Syafi'i berdasarkan atas masa dan tempat beliau mukim maka madzhab Syafii dibagi menjadi dua bahagian yaitu: 1. Qaul Qadim; yaitu mazhab yang dibentuk sewaktu hidup di Irak. 2. Qaul Jadid; yaitu mazhab yang dibentuk sewaktu beliau hidup di Mesir pindah dari Irak. Keistimewaan Imam Syafi'i dibanding dengan Imam Mujtahidin yaitu bahwa beliau merupakan peletak batu pertama ilmu Ushul Fiqh dengan kitabnya Ar Risaalah. Sementara kitab beliau Alumm dalam bidang fiqh menjadi kitab induk/rujukan dari madzhabnya. Dasar-dasar Mazhab Syafi'i Dasar-dasar atau sumber hukum yang dipakai Imam Syafi'i dalam mengistinbat hukum sysra' adalah:

Al-Kitab (Al-Quran) Sunnah Mutawatirah (Hadist Nabi) Al-Ijma' Khabar Ahad Al-Qiyas Al-Istishab. Sahabat-sahabat beliau yang berasal dari Irak antara lain: 1) Abu Tsaur Ibrahim bin Khalid bin Yaman alKalabi al-Bagdadi 2) Ahmad bin Hanbal (Imam Mazhab IV) 3) Hasan bin Muhammad bin Shabah Az Za'farani al-Bagdadi 4) Abu Ali Al-Husain bin Ali Al-Karabisi 5) Ahmad bin Yahya bin Abdul Aziz al-Bagdadi. Adapun sahabat beliau dari Mesir:

1) Yusuf bin Yahya al-Buwaithi al-Misri. 2) Abu Ibrahim Ismail bin Yahya al-Muzani alMisri.

3) Rabi' bin Abdul Jabbar al-Muradi. 4) Harmalah bin Tahya bin Abdullah Attayibi 5) Yunus bin Abdul A'la Asshodafi al-Misri. 6) Abu Bakar Muhammad bin Ahmad. Daerah-daerah yang Menganut Mazhab Syafi'i Mazhab Syafi'i sampai sekarang dianut oleh umat Islam di: Libia, Mesir, Indonesia, Pilipina, Malaysia, Somalia, Arabia Selatan, Palestina, Yordania, Libanon, Siria, Irak, Hijaz, Pakistan, India, Jazirah Indo China, Sunni-Rusia dan Yaman.

HUKUM BERMADZHAB Tidak ada dalil yang memerintahkan untuk berpegang kepada salah satu madzhab. Tetapi bermadzhab

merupakan penambah kesempurnaan ibadah kita kepada Allah,sebuah kaidah menyebutkan ma la yatimmul wajib illa bihi fahua wajib , Imam Hasan Albana berkata:setiap muslim yang tidak sampai pada tingkat peneliti dalil-dalil hukum (mujtahid) hendaknya

mengikuti imam-imam sambil berusaha belajar sesuai dengan kemampuannya dalam memahami dalil dan hendaknya menerima petunjuk yang disertai dalil apabila yakin dengan kebaikan dan orang yang memberi petunjuk kepadanya dan apabila mampu dalam ilmunya hendaknya berusaha untuk menutupi kekurangannya sehingga memahami dalil Dalil An-Nahl:43 Bertanyalah kepada pakarnya jika kamu tidak

mengetahui-tentang suatu masalah.

Dari kitab Al Mizan Alsyaroni, Fatwa Kubro Dan Nihayatussul: jika tuanku yang mulia Ali Alkhowas rh, ditanya oleh seseorang tentang mengikuti madzhab tertentu sekarang ini, apakah wajib atau tidak? Beliau berkataanda harus mengikuti suatu madzhab selama anda belum sampai mengetahui inti agama, karena khawatir terjatuh pada kesesatan, dan dia harus melaksanakan apa yang dilaksanakan orang hari ini. Menurut Abu Hasan Alkayya bermadzhab ini hukumnya wajib bagi: 1. Orang awam 2. Ulama yang belum sampai derajat mujtahid.; bermadzhab wajib disebabkan oleh alasan apabila diperbolehkan untuk tidak bermadzhab maka kaum muslimin akan mencari atau mengambil aturan yang

ringan dan mudah saja dan hal ini akan membawa kepada akibat lepasnya taklif. Kita dapat pahami dari penjelasan diatas bahwasanya berpegang kepada salah satu madzhab merupakan sebuah cara yang lebih baik karena sebuah keterbatasan yang kita miliki. Bermadzhab atau tidak bermadzhab

sebenarnya sebuah konsekuensi dari diri kita. Ketika kita merasa mampu untuk tidak bermadzhab tidak ada larangan untuk tidak bermadzhab akan tetapi konsekunsi dari itu adalah apakah kita yakin mampu untuk berijtihad dari nash-nash syariat yang begitu komplek dan dibutuhkan kemampuan yang mumpuni sehingga ijtihad kita dapat kita laksanakan secara yakin atas dasar ilmu. Ketika itu belum mampu jalan terbaik adalah mengikuti pendapat para ulama yang telah sampai pada level mujtahid dengan terus berusaha untuk meningkatkan kemampuan diri kita dalam memahami urusan-urusan dalam syariat islam. Para ulama sebahagian besar mereka tidak sampai pada pendapat mewajibkan, karena konsekuensi wajib adalah

adanya dosa ketika tidak kita lakukan. Tapi para ulama lebih pada menganjurkan (Mustahab) sebagai jalan yang lebih baik untuk menjaga agar tidak jatuh kepada kesalahan yang lebih besar. Kami juga sependapat dengan pendapat yang

menganjurkan, tidak pada level mewajibkan. Karena tidak ada dalil yang sorih yang memerintahkan kita untuk berpegang kepada salah satu madzhab. Ketika

bermadzhab menjadi satu kewajiban hal ini akan mengakibatkan taqlid berkepanjangan tanpa pernah ada usaha untuk menjadi lebih baik. Yang paling tahu dengan diri kita adalah diri kita sendiri apakah kita mampu atau tidak memahami syariat ini dengan baik. Ketika belum mampu bermadzhablah kepada salah satu madzhab yang ada dalam lingkup Ahlus Sunnah Wal Jamaah.

SHOLAT Secara garis besar pelaksanaan sholat adalah sama antara sholat fardhu dan sholat sunnat. Hanya saja ada sholat yang tata caranya tidak sama seperti sholat jenazah dan beberapa sholat sunat yang lain sperti sholat dua hari raya. Tata cara sholat dalam islam terdiri dari sarat, rukun, sunat yang akan dijelaskan secara detail insyaallah Sebelum lebih lanjut kita memasuki tentang perkara sholat ada baiknya kita mengetahui apa yang dimaksud dengan sholat dan bagaimana hokum sholat itu. Pengertian Sholat Pengertian sholat secara bahasa adalah Doa ( )atau dalam pendapat yang lain menambahkan Doa dengan yang baik ( .) Allah berfirman ( )

artinya berdoalah untuk mereka. Sedangkan sholat dalam pengertian syariat adalah Perkataan dan Perbuatan

yang dimulai dengan Takbir -Takbiratul Ikhram- dan di

akhiri dengan Salam dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwasanya sholat itu mempunyai bentuk yang baku yang telah diajarkan oleh rosullullah. Sebagaimana sabda beliau yang berbunyi ) ) sholatlah kamu

sebagaiman kamu melihat aku sholat . bagaimana kita melihat nabi sholat sementara kita tidak pernah melihatnya, untuk kita-orang yang tidak pernah melhiat nabi- secara langsung cara melihatnya adalah biilmin bukan melihat biainin. Melihat biilmin adalah melihat melalui proses

pengetahuan yang kita peroleh dari para ulama, karena ulama adalah warostul anbiya melihat sholat yang dikerjakan oleh ulama pada hakikatnya sama dengan melihat nabi sholat. Hal tersebut juga mengisyaratkan bahwa wajib hukumnya bagi setiap orang islam untuk mempelajari/menuntut ilmu yang berkaitan dengan masalah sholat. Dengan demikian orang yang tidak bernah menuntut ilmu tentang perkara sholat orang

tersebut berdosa, karena telah meninggalkan perkara yang wajib. Hokum Sholat Sholat dibagi menjadi dua yaitu sholat wajib dan sholat sunat, sehingga hokum sholat juga mengikuti sholat itu sendiri. Hokum sholat wajib adalah wajib artinya orang yang mengerjakannya akan mendapatkan pahala dan orang yang meninggalkanya akan mendapat dosa. Dalilnya adalah dan wajib kamu mendirikan sholat1 Sedangkan hokum sholat sunnat adalah sunnat artinya sunat itu lebih baik dikerjakan dari pada ditinggalkan. Sholat yang di wajibkan itu ada lima yaitu; Dzuhur, Ashar, Magrib, Isya Dan Subuh., dalam hadist disebutkan tentang wajibnya sholat lima waktu diatas:

1 Al-Baqoroh:43, 83, 110; An-Nisa:77; Yunus:87; An-Nur:56; Ar-Ruum :31; Al-Muzmmil:20.

Allah telah menfardukan kepada ummatku pada malam isra isra wal miraj- limapuluh kali- sholat. Aku kembali dan memnta kapada Allah keringanan hingga Dia menjadikannya lima-kali- dalam sehari semalam. Wasiat nabi kepada muadz bin jabal ketika beliau mengutusnya keyaman yaitu 3

Beritakan kepada mereka sesungguhnya Allah telah menfardukan/mewajibkan kepada mereka lima waktu/kali-sholat dalam sehari semalam Nama-nama sholat tersebut disesuaikan dengan waktu pelaksanaanya, sholat dzuhur di namakan dengan dzuhur karena dilaksanakn pada waktu yang dzohir pada pertengahan hari, sholat ashar dilaksanakan pada waktu ashar atau sore, sholat maghrib dilaksanakan pada waktu maghrib yaitu terbenamnya matahari, sholat isya dilaksanakan pada waktu malam. Dan sholat subuh dilaksanakan pada waktu subuh.
2 Ditakhrij Oleh Bukhori Dalam Bab Sholat (Hadist:349) Dan Muslim Dalam Bab Iman, Isra Birosulillah (Hadist:263) 3 Bukhori Kitab Zakat Bab Wajib Zakat Hadist:1395, Muslim Kitab Iman Bab Doa Dan Syahadatain Hadist:29, 30, 31

4 Maka bertasbihlah kepada Allah diwaktu petang, dan di waktu subuh, segala puji baginya di langit dan di bumi pada waktu malam dan ketika dzuhur (tengah hari) Menurut para mufassir ayat tersebut menerangkan tentang waktu sholat wajib yang lima yaitu, ( ) Sholat Magrib Dan Isya ( ) Sholat Subuh/Fajar ( ) Sholat Ashar ( ) Sholat Dzuhur5 Dalam musnad Ar-Rofii disebutkan bahwasanya sholat subuh adalah Sholat Nabi Adam As, Sholat Dzuhur Sholatnya Nabi Daud As, Sholat Ashar Sholat Nabi Sulaiman As, Sholat Maghrib Sholatnya Nabi Yakub As, dan Sholat Isya Sholatnya Nabi Yunus As, Allah Kumpulkan Semua Sholat Itu Untuk Nabi Kita Muhammad Saw dan ummatnya sebagai bentuk penghormatan baginya dank arena banyaknya balasan yang diberikan kepada umatnya. KAIFIYAT SHOLAT (Tata Cara Ibadah Sholat)

4 Ar-Ruum:17-18 5 Wahbah Zuhaili Tafsir Alwajiz Surat Ruum17-18

Dalam

pengertian

sholat

diatas

telah

dijelaskan

bahwasanya sholat itu mempunyai bentuk yang baku yang telah di contohkan oleh Nabi kita Muhammad saw, meski demikian banyak hadist yang menerangkan tentang tata cara sholat yang di ajarkan oleh nabi. Para ulama dengan pengetahuan yang mereka miliki

menjelaskannya kepada kita dari hasil ijtihad mereka tentang nash-nash yang berkaitan tentang sholat, salah satunya adalah apa yang dijelaskan oleh ulama-ulama dalam madzhab syafii. Dalam kitab imam asyarbaini dijelaskan bahwasanya sholat dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.6 Kesempurnaan sholat tergantung dengan terpenuhinya sarat sah serta rukun-rukun yang ada di dalam sholat. Secara fiqih sholat kita dinilai sah, ketika semua rukun dan sarat terpenuhi berarti sholat kita sah. Untuk lebih jelasnya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perkara sholat dapat dilihat pada pembahasan berikut:

6 Imam Asyarbaini, Mughnil Muhtaj Ila Marifati Maaniyal Alfadzil Minhaj Juz Pertama, Darul Marifah: Beirut.

SARAT WAJIB SHOLAT 1. Islam 2. Baligh 3. Berakal Sholat diwajibkan kepada setiap orang islam baik lakilaki maupun perempuan. Ketika telah mengikrarkan diri sebagai muslim dengan mengucapkan kalimat syahadat berarti sholat merupakan kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan. Didalam islam seseorang baru dibebankan hokum ketika mereka telah baligh. Baligh artinya sampai, maksudnya seseorang telah sampai pada batasan yang dinilai oleh Allah mampu untuk menjalankan perintah agama. Standard baligh seseorang pada dasarnya tidak sama. Tetapi ulama memberikan petunjuk tentang standard umum seseorang itu telah dikatakan baligh. Bagi laki-laki balignya di tandai dengan telah mengalami mimpi basah, adanya perubahan fisik seperti tumbuhnya kumis dan bulu kemaluan. Sementara bagi perempuan di

tandai dengan telah mengalami mimpi basah, telah mengalami haidh dan terjadi perubahan bentuk secara fisik seperti terjadi pembesaran payu dara dan bagian lain yang diakibatkan oleh terbentuknya horman kewanitaan. Sarat wajib berikutnya adalah berakal, berakal

maksudnya dalam keadaan sadar dan bagi seorang anak telah berjalan kemampuan akalnya untuk memahami syariat agama. Dengan demikian orang gila, orang yang pingsan tidak wajib menjalankan sholat hingga tersadar dari pingsan dan gilanya. Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa Pena diangkat dari tiga hal, yaitu orang yang tidur hingga mereka terbangun, orang yang gila/pingsan hingga mereka sadar/sembuh dan anak-anak hingga mereka baligh

SARAT SAH SHOLAT 1. Islam 2. Tamyiz

3. Suci anggota badan dari hadas dan najis 4. Menutup aurat dengan pakaian yang bersih 5. Berada pada tempat yang bersih/suci 6. Masuk waktu 7. Menghadap qiblat

RUKUN SHOLAT 1. Niat 2. Takbiratul ikhram 3. Berdiri jika mampu dalam sholat fardhu 4. Membaca alfatihah 5. Rukuk 6. Itidal 7. Dua kali sujud 8. Duduk antara dua sujud 9. Tumaninah pada rukuk, itidal, sujud dan duduk antara dua sujud 10. Duduk akhir 11. Tasahud 12. Sholawat

13. Salam pertama 14. Tartib

SUNAT-SUNAT SHOLAT 1. Sebelum sholat di sunatkan dua hal yaitu adzan dan iqomah 2. Sunat dalam sholat juga dua yaitu tasahud awal setelah dua rakaat pada sholat yang berjumlah tiga dan empat rakaat, qunut pada sholat subuh dan witir pada pertengahan bulan romadhan dua hal tersebut disebut juga dengan sunat abadh Sunat yang lain disebut sunat haiat, yaitu terdiri dari lima belas hal : 1. Mengangkat tangan ketika takbiratul ikhram akan rukuk ketika itidal dan ketika berdiri dari tasyahud awal 2. Meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri dalam keadaan mengenggam, dengan posisi di bawah dada 3. Doa tawajjuh setelah takbiratul ikhram

4. Istiadzah 5. Mengatakan amiin setelah alfatihah 6. Membaca surat setelah fatihah 7. Menjaharkan suara pada sholat subuh, jumat dua rakaat pertama dari sholat maghrib dan isya, sementara selain itu tidak dijaharkan disirkan 8. Takbir Intiqol 9. Mengucapkan samiallahu liman hamidah ketika bangkit dari rukuk 10. Membaca tasbih ketika rukuk 11. Meletakkan tangan diatas paha pada tasyahud awal dan membiarkan jari-jari sebelah kiri sementara sebelah kanan mengenggam kecuali jari telunjuk 12. Duduk iftiros 13. Duduk tawaruk pada duduk terakhir 14. Salam kedua 15. Niat keluar dari sholat Yang Membatalkan Sholat Yang membatalkan sholat ada sebelas hal yaitu: 1. Berbicara secara sengaja

2. Banyak bergerak 3. Berhadas 4. Berhadas dan bernajis 5. Terbuka aurat 6. Berubahnya niat 7. Membelakangi kiblat 8. Makan 9. Minum 10. Tertawa terbahak-bahak 11. Murtad

Perbedaan laki-laki dan wanita dalam sholat: 1. Orang laki-laki didalam sholat menjauhkan tangannya dari lambungnya, meninggikan

perutnya dari pahanya dalam sujud dan rukuk, menjaharkan bacaan pada tempat yang dijaharkan dan apabila terjadi kesalahan dalam berjamaah mengucapkan tasbih 2. Orang perempuan di dalam sholat merapatkan bagian tubuhnya, mensirrkan bacaan dalam setiap sholatnya apabila ada orang ajnabi laki-laki dan apabila terjadi kesalahan dalam sholat berjamaah maka menepukkan tanganya

MARAJI
1. Fiqhul islam wa adilatuh dr wahbah zuhaili

2. Al umm lil imam as-syafii 3. Al muzni 4. Kifayatul akhyar 5. Kitab-kitab fiqih dalam madzhab syafii

Anda mungkin juga menyukai