Anda di halaman 1dari 5

Baik & Buruknya Manusia : ( Sabda Rasulullah saw : Ketahuilah, sungguh pada tubuh itu terdapat segumpal daging,

lah saw : Ketahuilah, sungguh pada tubuh itu terdapat segumpal daging, jika ia baik maka baiklah seluruh tubuhnya, jika ia buruk maka buruklah seluruh tubuhnya, ketahuilah bahwa ia adalah hati (Shahih Bukhari) Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt yang telah menghadirkan kita di majelis agung bersama Cahaya Keagungan Allah Swt bersama Nurrussamawati Wal Ardh (Allah Swt), Maha Raja yang Menerangi langit dan bumi, Yang Maha Menerangi jiwa hamba Nya dengan ketenangan, dengan kebahagiaan, dengan kesejukan, dengan kebahagiaan (saadah) dunia dan akhirat. Hadirin hadirat, sampailah kita di malam yang agung ini, di salah satu dari malam malam mulia (10 malam Dzulhijjah). 10 malam Dzulhijjah sebagaimana disabdakan oleh Nabiyyuna Muhammad Saw, diriwayatkan di dalam Shahih Bukhari mal amal min ayyaamin afdhal minha fii hadhih (tidak ada satu amal yang lebih mulia dan luhur daripada malam malam di sepuluh malam Dzulhijah dan di hari hari mulia mulai tanggal 1 hingga tanggal 10 Dzulhijjah). Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, Inilah malam malam yang agung dan hari hari yang suci, yang Allah Swt sedemikian banyak mengangkat derajat hamba hamba Nya di muka bumi. Rahmat Nya (Allah Swt) yang terus berlimpah, dilipatgandakan di hari hari mulia di 10 hari suci Dzulhijjah (mulai tanggal 1 hingga tanggal 10 Dzulhijjah). Oleh sebab itu para muhadditsin menjelaskan daripada makna hadits Rasul saw, yang mengatakan bahwa setiap amal amal umat ini dikalikan 10X. Sebagaimana riwayat Shahih Bukhariamal amal umat ini dilipatgandakan 10X lipat sampai 700X lipat. Dan para muhaddits menjelaskan masing masing waktu punya waktu dilipatgandakannya amal yang lebih besar diantaranya waktu waktu yang afdhol di 10 hari bulan Dzulhijjah dan juga di hari hari Ramadhan, Di hari hari inilah Allah Swt melipatgandakan amal amal umat ini 700X lipat.

Mereka yang menghadiri majelis mulia, majelis dzikir dan majelis taklim kalikan pahala kehadiran 700X majelis. Mereka yang berdoa kepada Allah disaat saat ini dihitung 700X berdoa. Mereka yang beribadah dengan fardhu dan sunnah dikalikan 700X lipat, Inilah hari hari suci dan hari hari yang agung bagi hamba hamba Allah yang mengenal anugerah Allah, yang memahami tuntunan tuntunan terluhur dari semua tuntunan, bimbingan Sayyidina Muhammad Saw. Limpahan puji kehadirat Allah yang telah membangkitkan keinginan didalam perasaan kita untuk hadir dan ingin dekat kehadirat Allah, Diriwayatkan di dalam Shahih Muslim ketika datang seseorang kepada Nabi Saw Ya Rasulullah amal apa yang membuatku semakin dekat kepada surga dan semakin jauh dari neraka?. Rasul saw tersenyum dan terdiam seraya bergumam laqad hudiy..laqad hudiy..., laqad hudi.., (orang ini sudah dapat hidayah), kata Rasul saw. Padahal orang itu belum beramal apa apa, belum berbuat sesuatu hanya bertanya apa yang membuat amal seseorang jauh dari neraka dan makin dekat ke surga. Munculnya keinginan dari hal itu adalah perasaan yang indah dan itulah hidayah yang disabdakan oleh Sang Nabi saw laqad hudiy (dia sudah mendapat hidayah), kata Rasul saw. Maksudnya apa? ketika jiwa mempunyai keinginan untuk berbuat hal hal yang indah di sisi Allah, itulah Cahaya Hidayah. Semoga Allah menerangi jiwa kita dengan cahaya hidayah (amin). Hadirin hadirat, inilah malam malam suci yang luhur, Inilah hari hari yang indah mulai tanggal 1 hingga 10 Dzulhijjah, Disunnahkah berpuasa dari tanggal 1 hingga tanggal 9 Dzulhijjah dan puncaknya di hari Arafah, sebagaimana riwayat banyak hadits diantaranya Musnad Imam Ahmad dan juga Imam Tirmidzi dan lainnya barangsiapa yang berpuasa pada hari Arafah diampuni dosanya setahun yang terdahulu dan setahun yang akan datang. Kita menemukan banyak hadits tentang kehebatan amal dan pengampunan Allah, tapi belum pernah saya tahu ada hadits amal yang bisa menghapus dosa yang lalu dan yang akan dating, Kalau dosa yang lalu banyak kita temukan hadits tapi kalau dosa yang akan datang dimaafkan juga Allah Swt, inilah Rahasia Kemuliaan Puasa Arafah. 1 hari (arafah) itu mulia hadirin hadirat, ampunan Allah untuk 1 tahun lalu dan 1 tahun yang akan datang. Barangkali muncul seseorang berkata dalam hatinya kalau begitu enak dong bermaksiat bisa sampai setahun yang akan datang diampuni. Hadirin, orang yang berikhlas puasa di hari Arafah dengan niat Lillah (karena Allah Swt), Allah akan sucikan hari harinya sepanjang tahun yang akan datang hingga tidaklah ia terjebak ke dalam dosa terkecuali ia taubat kepada Allah Swt.

Hadirin hadirat, inilah kemuliaan hari hari mulia Dzulhijjah. Dan pula tentunya Allah Swt muliakan mereka mereka yang berangkat menuju haji dan umrah. Dengan kemuliaan sebagai tamu tamu Rabbul Alamin. Beruntung yang berangkat dan beruntung mereka yang mendoakan bagi mereka yang berangkat. Karena tiadalah seseorang berdoa untuk saudaranya dengan kebaikan terkecuali Allah wakilkan Malaikat berkata amin walaka mitsluh, demikian dikatakan para malaikat. Kalau seseorang mendoakan orang lain dengan kebaikan, Malaikat menjawab amin walakan mitsluhu.Kalu kita mendoakan Rabbiy ampuni semua mereka yang hadir di padang ArafahMalaikat menjawab amin dan untukmu pengampunan Arafah. Kalau kita mendoakan Rabbiy muliakan semua tamu Mu di medan haji dan umrah dengan Haji Mabrur, kau mendapatkan sedemikian banyak kemuliaannya. Dengan jiwa yang perduli terhadap kebaikan dan kemaslahatan saudaranya muslimin. Oleh sebab itu kehidupan ini berubah ubah tergantung dengan sanubari dan perasaan hati. Sebagaimana hadits yang kita baca tadi bersama sama, hadits riwayat Shahih Bukhari Ala wa inna fiiljasadi mudhghatan (bahwa di dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging). Daging itu banyak, ada di kepala, di tangan, di kaki. Ada segumpal daging kata Sang Nabi saw, idza shalahat shalahaljasadu kulluh wa idza fasadat fasadaljasadu kulluhu (apabila ia baik itu segumpal daging maka baik seluruh tubuhnya, kalau seandainya gumpalan daging itu buruk, buruklah seluruh tubuhnya). Apakah itu? ala wa hiyalqalb (itulah sanubari dan hati kita). Perasaan kita itulah yang membuat kehidupan kita dan tubuh kita menjadi baik perlakuannya atau menjadi buruk. Ketika seseorang beriman kepada Allah dan mengetahui Cahaya Keagungan Rabbul Alamin. Jiwanya senang dengan kedekatan Kehadiratullah. Berdzikir mensucikan dirinya, ia akanlihat anggota tubuhnya juga akan sangat berat berbuat dosa. Kenapa? karena sanubarinya suci. Sudah dikatakan oleh Sang Nabi Saw (dalam hadits tsb), maka jika hatinya penuh kerusakan, penuh caci maki terhadap saudaranya, penuh kebencian, muncul nanti ucapan yang buruk, penglihatan yang buruk, pendengaran yang buruk, perbuatan yang buruk, hari hari yang terus di dalam kegelapan, Oleh sebab itu ketika kita memahami ini, benahi jiwa dan sanubari kita, benahi perasaan kita, Jadikanlah Cahaya Allah menerangi sanubari dan perasaan kita hingga akan kita temukan dosa dosa itu jauh dari kita dan sangat sulit kita melakukannya.

Kalau jiwanya sudah penuh dengan kemungkaran maka tubuhnya sangat mudah terjebak di dalam dosa. Oleh sebab itu kalau muncul pertanyaan bagaimana caranya terhindar dari dosa dosa?.(maka jawabannya) Jaga perasaan dan hatimu agar selalu di dalam kekhusyuan kepada Allah Swt. Kita bertanya bagaimana caranya khusyu?, bagaimana jiwa kita dipenuhi Cahaya Allah?.Ingatlah saat saat perjumpaan, disaat tubuhmu sudah tidak bernyawa lalu diturunkan ke dalam lubang yang menjadi rumah yang terakhir di dunia, saat itu tubuh kita di hadapkan dan wajah kita diciumkan ke tanah, kafan yang menutupi wajah dibuka, mukanya diciumkan ke dinding kuburnya dan tanah ditumpahkan diatas tubuh kita, dan saat saat itu kita berpisah dengan segala galanya. illallah (kecuali Allah), berpisah dengan segala galanya selain Allah Swt Yang Maha Ada dan Tetap Ada. Beruntunglah mereka yang mengingat saat saat itu, ia hanya bersama Allah. Akankah bersama Kemurkaan Nya atau bersama Keridhoan dan Kecintaan Allah. Dan ingatlah saat saat kita akan berdiri di hadapan Rabbul Alamin. Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, Allah Swt sangat memuliakan hamba hamba Nya, dan beruntung mereka yang mengikuti Nabi Mulia Sayyidina Muhammad Saw, Sehingga Rasul Saw menuntun kita dengan budi pekerti yang indah seraya bersabda : seorang muslim yang baik adalah muslim yang tidak mengganggu muslimin lainnya dengan lidahnya dan dengan perbuatannya, dan sebaik baik orang yg hijrah adalah orang yg hijrah dari apa apa yg dilarang Allah. Mau tahu kesempurnaan islam? Islam belum sempurna kalau bibir kita dan tangan kita masih mengganggu muslimin lainnya. Kalau muslimin lain sudah aman dari gangguannya maka saat itu kata Rasul saw sempurnalah islamnya. Kenapa? sempurna akhlaknya, kenapa? karena mengikuti akhlak terluhur Sayyidina Muhammad Saw. Siapa itu orang orang yg hijrah..? Orang orang Muhajir bukan hanya orang orang yang hijrah di masa Sang Nabi Saw yaitu Muhajirin saja, tapi ada orang orang yang akan Allah kelompokkan bersama Para Muhajirin yaitu orang yang berhijrah dari apa apa yang dilarang Allah. Hijrah disini hadirin, bukan meninggalkan rumah kita. Rumah kita banyak tempat maksiatnya disekitarnya, tinggalkan saja pindah ke tempat lain, Bukan itu maksudnya, tapi yang dimaksud hijrah disini adalah hijrah kepada keluhuran, hijrah kepada kemuliaan, dari dosa kepada pahala, dari caci maki kepada dzikir, dari caci maki dan umpatan kepada doa dan munajat, dari mengganggu orang lain berubah menjadi memperbanyak sujud. Demikian hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, inilah hijrah. Hijrahkan

jiwa kita dan diri kita setiap waktu dan setiap saat. Rabbiy jadikan kami selalu hijarh kepada keluhuran di setiap waktu dan kejap (amin). Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah, Allah Swt selalu memuliakan hamba hamba Nya dan memuliakan mereka yang berdosa jika ingin bertaubat kepada Allah. Sebagaimana firman Allah di dalam hadits qudsi riwayat Shahih Bukhariketika seseorang hamba Ku berbuat dosa dan kesalahan lalu ia beristighfar kepada Ku dan bertaubat. Allah menjawab hamba Ku itu tahu, ia punya Tuhan Pemelihara yang Mengampuni dosanya dan Memeliharanya maka Aku ampuni dosanya. Kenapa? setelah berbuat dosa ia bertaubat kepada Allah dengan betul betul keinginan bukan taubat yang main main. Besar keinginannya untuk tidak melakukan dosa tapi barangkali syaitan berhasil menjebaknya lagi, ia terjebak lagi ke dalam dosa, kata Rasul saw. Lalu Rasul saw meneruskan lalu Allah melihat hamba ini berdosa lagi, maka Allah pun melihat hamba Nya beristighfar dan bertaubat lagi tidak putus asa dari Kasih Sayang Allah maka Allah menjawab lagi hamba Ku, hamba Kukata Allah. dia tahu ada Tuhan Pemelihara yang Memeliharanya dan bisa memaafkan kesalahannya, Kuampuni dosanya. Demikian hadirin hadirat Imam Ibn Hajar Al Asqalani di dalam kitabnya Fathul Bari bisyarah Shahih Bukhari menjelaskan bahwa dalam salah satu riwayat para ulama mengatakan berkali kali ia terus berbuat dosa lantas bertaubat kepada Allah dan Allah tidak pernah bosan. Yang bosan adalah kita, sudah berdosa taubat sekali, berdosa lagi, ahh..sudah nanti kalau saya taubat lagi nanti dosa lagi. Jangan bosan berbuat taubat, justru kita harus bosan berbuat dosa bukan taubat yang ditinggalkan tapi dosa yang mestinya ditinggalkan. Tapi kalau dosa tidak bisa ditinggalkan jangan tobat ditinggalkan juga. Biarkan taubat terus menghiasi setiap kali kita berdosa dan teruskan taubat kita, 1X, 2X, 3X, Allah tidak akan diam merubah keadaan kita menjadi lebih baik dan lebih sempurna.

Anda mungkin juga menyukai