Persepsi adalah proses kognitif (di dalam pikiran) seseorang untuk memberi arti terhadap stimuli dari lingkungan yang dapat ditangkap melalui inderanya. Tiap-tiap orang mempunyai persepsi sendirisendiri karena: a. perbedaan kemampuan inderanya dalam menangkap stimuli b. perbedaan kemampuan dalam menafsirkan atau memberi arti pada stimuli tersebut
Indera merupakan filter masuknya stimuli dalam kognisinya, dan kemudian orang memberi perhatian terhadap stimuli itu untuk diberi arti. Namun perhatian seseorang tidak dapat menyeluruh, melainkan hanya pada aspek-aspek tertentu saja, yaitu yang dianggap penting atau yang menarik bagi dirinya.
stimuli filter I N D E R A
Response
Attitudes Feeling Motivation Behavioral
Observation
Sight Learning Taste Smell
Selection
Intensity Size Impor tance
Translation
Stereotyping Self Concept Emotions
Matteson, p.111
Obyek atau stimuli yang biasanya dapat menarik perhatian orang adalah apabila stimuli itu ada yang berbeda dari biasanya, dalam hal: Ukuran, misalnya dulu kecil, sekarang besar, atau sebaliknya Intensitas bunyi, misalnya ada orang menjerit-jerit, suara menggelegar atau gemuruh Frekuensi,misalnya sering muncul, sering bergerak Kontras. Satu atau beberapa obyek/stimuli yang berbeda dari sebagian besar yang lainnya. Misalnya, semua mahasiswa berpakaian warna putih, tetapi ada satu yang berpakaian merah, maka yang berpakaian merah ini akan menarik perhatian Adanya gerak (motion) diantara yang tidak bergerak Perubahan (change), misalnya biasanya berambut panjang, sekarang dipotong pendek, semula rambutnya berwarna hitam, sekarang jadi berwarna merah Kebaruan (novelty), misalnya menggunakan baju baru Ganjil atau aneh, misalnya saat mengikuti kuliah, semua mahasiswa duduk di kursi, tetapi ada seorang mahasiswa yang duduk di lantai
Contrast
Dalam mempersepsi stimulus/obyek, menggunakan pola-pola tertentu, yang berbeda-beda. Penggunaan pola-pola untuk membuat kesimpulan tentang arti dari obyek/stimuli yang dipersepsi disebut sebagai cara mempersepsi, organisasi persepsi, atau jalan pintas persepsi.
Pola-pola tersebut, antara lain: Figure and background (gambar dan latar belakang) mengevaluasi (dalam persepsi) terhadap sesuatu obyek dengan menyamakan pada dirinya atau orang lain orang-orang yang dekat memiliki ciri-ciri yang sama. Misalnya, dua orang yang bersahabat dipersepsikan mempunyai kesamaan dalam pekerjaan, atau samasama sebagai anggota kelompok tertentu, atau mempunyai hobi yang sama
menjadi satu atau tersambung, sehingga bentuknya menjadi sempurna atau lengkap. Yang dilihat adalah kelengkapannya, bukan kekurangannya seseorang atau sesuatu yang masih bertalian dengan hasil persepsi yang telah dibuat. Misalnya,orang yang malas, pasti ia suka mintaminta. mata atas dasar sifat-sifat yang ada pada kelompok, ras, atau bangsa secara umum, sebagaimana pernah didengar atau diketahui dari sumber lain mengenai alasan mengapa seseorang berperilaku tertentu. Orang biasanya membuat causal attribution (atribusi sebab) terhadap perilaku seseorang, yang belum tentu benar dengan kenyataan yang sesungguhnya.
meramal/memperkirakan apa yang akan dilakukan seseorang terhadap dirinya, sehingga perlu melakukan persiapan pertahanan untuk melindungi diri
Kedekatan (Nearness)
Similarity
X X X X X X
Closure
Hallo Effect
Stereotyping
Atribution Process
Event Analysis of what Caused the event Reinforcement or Modification of previous Assumptions of causality Choices regarding Future behavior
example
Mendapat Penghargaan di suatu kompetisi Merasa bhw dapat Hadiah krn kerja keras Di kompetisi itu Kerja keras akan Membuat kita Mendapat penghargaan Di berbagai kompetisi
Karena adanya kemungKinan reward, maka saya akan terus Berkreativitas di Berbagai kejuaraan
Observation
Interpretation
High Distinctiveness Does this person behave in this same manner in other Situations?
Atribution of Cause
External
Low
Internal
Individual
Consistency Does this person Behave in this Same manner at Other times? Consensus Do Other people behave in thus same manner?
High Low
Eksternal Internal
High Low
Internal Eksternal
Ada 3 faktor utama yang berpengaruh terhadap persepsi, yaitu: Karakteristik obyek/stimuli (target) : Penampilan (appearance) obyek, yaitu apa yang diperlihatkan
obyek pada pihak luar, yang dapat dilihat oleh yang dipersepsi, misalnya: ekspresi wajah, pakaiannya, postur tubuhnya, cara berjalan,dsb.
bahasan yang digunakan, cara menyampaikan pendapat, gaya, perilaku dalam berkomunikasi, sopan santun,dsb. misalnya: pejabat, orang kaya, guru, petani, pedagang, mahasiswa, pengemis, dsb.
Cara berkomunikasi obyek (orang) yang dipersepsi, misalnya: Status seseorang juga akan menentukan persepsi orang lain,
Karakteristik individu yang menstimuli (pelaku persepsi) Konsep diri seseorang, misalnya seseorang memandang dan menilai
dirinya sebagai orang penting karena ia sebagai pegawai negeri, lalu mempersepsi pegawai swasta lebih rendah dari dirinya
Karakteritik situasi Situasi sosial adalah apa yang sedang berkembang, menjadi isu,
menjadi topik pembicaraan, dan apa yang sedang terjadi di kalangan masyarakat seseorang bekerja atau menjadi anggotanya
b.
c.
d.
e.
Hubungan Persepsi dengan Pengambilan Keputusan Mengambil keputusan = membuat pilihan dari dua atau lebih alternatif Pengambilan keputusan terjadi sebagai suatu reaksi terhadap suatu masalah (problem) ada ketidaksesuaian antara keadaan yang dirasakan/dialami dengan keadaan yang diinginkan menuntut pertimbangan arah tindakan Kesadaran akan adanya suatu masalah dan suatu keputusan perlu diambil, merupakan isu perceptual proses perceptual dari pengambil keputusan individual akan mempunyai hubungan yang besar pada hasil akhirnya.
Bagaimana keputusan hendaknya diambil? Pengambilan keputusan yang optimal adalah rasional, artinya, membuat pilihan dengan memaksimalkan nilai yang konsisten dalam batas-batas tertentu Enam langkah dalam Model Pengambilan Keputusan Rasional: Tetapkan masalah Identifikasi kriteria keputusan Metoda AHP Alokasikan bobot pada kriteria Kembangkan alternatif Evaluasi alternatif Pilih alternatif terbaik
Bila ada ketidakpastian dalam tingkat tinggi Bila hanya sedikit preseden untuk diikuti Bila variabel-variabel kurang dapat diramalkan secara ilmiah Bila fakta terbatas Bila fakta tidak dengan jelas menunjukkan jalan untuk dituruti Bila data analisis kurang berguna Bila ada beberapa penyelesaian alternatif yang masuk akal untuk dipilih Bila waktu terbatas dan ada tekanan untuk segera diambil keputusan yang tepat
Orang yang menggunakan gaya KONSEPTUAL: cenderung menjadi sangat luas dalam pandangan mereka mempertimbangkan banyak alternative orientasi jangka panjang sangat baik dalam menemukan solusi yang kreatif Orang yang menggunakan gaya PERILAKU: pengambil keputusan yang bisa bekerja baik dengan yang lain memperhatikan kinerja rekan kerja dan bawahan reseptif terhadap usulan-usulan dari yang lain sangat mengandalkan pertemuan untuk berkomunikasi menghindari konflik dan mengupayakan penerimaan